Cara Membuat Banten Peras Beserta Maknanya


Banten Peras ini boleh dikatakan tidak pernah dipergunakan tersendiri, tetapi menyertai banten-banten yang lain seperti: daksina, suci, tulang-sesayut dan lain-lainnya. Dalam beberapa hal, pada alasnya dilengkapi dengan sedikit beras dan benang putih. Untuk menunjukkan upacara telah selesai, maka seseorang (umumnya pimpinan upacara) akan menarik lekukan pada "kulit-peras", dan menaburkan beras yang ada dibawahnya. Pada Lontar Yajna-prakerti disebut bahwa peras melambangkan Hyang Tri Guna-Sakti.

Kiranya kata "Peras" dapat diartikan "sah" atau resmi, seperti kata: "meras anak" mengesahkan anak, "Banten pemerasan", yang dimaksud adalah sesajen untuk mengesahkan anak/cucu; dan bila suatu kumpulan sesajen tidak dilengkapi dengan peras, akan dikatakan penyelenggaraan upacaranya "tan perasida", yang dapat diartikan "tidak sah", oleh karena itu banten peras selalu menyertai sesajen-sesajen yang lain terutama yang mempunyai tujuan-tujuan tertentu. Pada prinsipnya memiliki fungsi sebagai permohonan agar semua kegiatan tersebut sukses (prasidha).

Yang menjadi unsur-unsur Peras, yaitu:

Alasnya Tamas/ taledan/ Ceper; Tamas lambang Cakra atau perputaran hidup atau Vindu (simbol kekosongan yang murni/ananda). Ceper/ Aledan; lambang Catur marga (Bhakti, Karma, Jnana, Raja Marga)

kemudian disusun di atasnya Beras (makanan pokok – sifat rajah), Uang Kepeng/recehan (untuk mencari segala kesenangan – sifat tamas), benang (kesucian dan alat pengikat – sifat satwam) merupakan lambang bahwa untuk mendapatkan keberhasilan diperlukan persiapan yaitu: pikiran yang benar, ucapan yang benar, pandangan yang benar, pendengaran yang benar, dan tujuan yang benar.

Dua buah tumpeng (simbol rwa bhineda – baik buruk); lambang kristalisasi dari duniawi menuju rohani, mengapa dua tumpeng karena sesungguhnya untuk dapat menghasilkan sebuah ciptaan maka kekuatan Purusa dan Pradhana (kejiwaan/laki-laki dengan kebendaan/perempuan) harus disatuakan baru bisa berhasil (Prasidha), tumpeng adalah lambang keuletan orang dalam meniadakan unsur-unsur materialis, ego dalam hidupnya sehingga dapat sukses menuju kepada Tuhan.

Base tampel/porosan (poros – pusat) yang merupakan lambang tri murti

Kojong Ragkat, tempat rerasmen/lauk pauk; memiliki makna jika ingin mendapatkan keberhasilan harus dapat memadukan semua potensi dalam diri (pikiran, ucapan, tenaga dan hati nurani)

Diisi buah-buahan, pisang, kue secukupnya – persembahan sebagai hasil kerja kita.

Sampyan peras; terbuat dari empat potong janur dibentuk menyerupai parabola di atasnya, merupakan lambang dari kesiapan diri kita dalam menerima intuisi, inisiasi, waranugraha dari Hyang Widhi yang nantinya akan kita pakai untuk melaksanakan Dharma.

Canang sari – inti dari segala yadnya, merupakan simbol dari Ida Sang Hyang Widhi

Itulah cara membuat Banten Peras dan Maknanya, semoga bermanfaat.

Makna Ngiring Melasti, dan Himbauan Untuk Umat Bali


Payanadewa.com Melasti  adalah upacara yadnya dalam agama Hindu yang secara umum bertujuan untuk mensucikan diri secara lahir dan batin.  Upacara Melasti dilakasanakan setiap 1 tahun sekali, yang merupakan rangkaian dari Hari raya Nyepi di Bali.

Melasti dalam sumber Lontar Sunarigama dan Sanghyang Aji Swamandala yang dirumuskan dalam bahasa Jawa Kuno menyebutkan:

Melasti ngarania ngiring prewatek dewata angayutaken laraning jagat, papa klesa, letuhing bhuwana

Artinya : Melasti adalah meningkatkan Sraddha dan Bhakti pada para Dewata manifestasi Tuhan Yang Mahaesa untuk menghanyutkan penderitaan masyarakat, menghilangkan papa klesa dan mencegah kerusakan alam.

Dari kutipan Lontar tersebut di atas, maka Melasti itu ada lima tujuannya yaitu:

Ngiring prewatek dewata, ini artinya upacara melasti itu hendaknya didahului dengan memuja Tuhan dengan segala manifestasinya dalam perjalanan melasti. Tujuannya adalah untuk dapat mengikuti tuntunan para dewa sebagai manifestasi Tuhan. Dengan mengikuti tuntunan Tuhan, manusia akan mendapatkan kekuatan suci untuk mengelola kehidupan di dunia ini.

Karena itu melasti agak berbeda dengan berbhakti kepada Tuhan dalam upacara ngodalin atau saat sembahyang biasa. Para dewata disimbolkan hadir mengelilingi desa, sarana pretima dengan segala abon-abon Ida Bhatara. Semestinya umat yang rumahnya dilalui oleh iring-iringan melasti itu menghaturkan sesaji setidak-tidaknya canang dan dupa lewat pintu masuknya kepada Ida Bhatara yang disimbolkan lewat rumah itu. Tujuan berbhakti tersebut agar kehadiran beliau dapat dimanfaatkan oleh umat untuk menerima wara nugraha Ida Bhatara manifestasi Tuhan yang hadir melalui melasti itu.

Anganyutaken laraning jagat, artinya menghayutkan penderitaan masyarakat. Jadinya upacara melasti bertujuan untuk memotivasi umat secara ritual dan spiritual untuk melenyapkan penyakit-penyakit sosial. Penyakit sosial itu seperti kesenjangan antar kelompok, perumusuhan antar golongan, wabah penyakit yang menimpa masyarakat secara massal, dan lain-lain. Setelah melasti semestinya ada kegiatan-kegiatan nyata untuk menginventariskan berbagai persoalan sosial untuk dicarikan solusinya. Dengan langkah nyata itu, berbagai penyakit sosial dapat diselesaikan tahap demi tahap secara niskala. Upacara melasti adalah langkah yang bersifat niskala. Hal ini harus diimbangi oleh langkah sekala. Misalnya melatih para pemuka masyarakat agar memahami pengetahuan yang disebut “manajemen konflik” mendidik masyarakat mencegah konflik.

Papa kelesa, artinya melasti bertujuan menuntun umat agar menghilangkan kepapanannya secara individual. Ada lima klesa yang dapat membuat orang papa yaitu; Awidya : Kegelapan atau mabuk, Asmita : Egois, mementingkan diri sendiri, Raga : pengumbaran hawa nafsu, Dwesa : sifat pemarah dan pendendam, Adhiniwesa : rasa takut tanpa sebab, yang paling mengerikan rasa takut mati. Kelima hal itu disebut klesa yang harus dihilangkan agar seseorang jangan menderita.

Letuhing Bhuwana, artinya alam yang kotor, maksudnya upacara melasti bertujuan untuk meningkatkan umat hindu agar mengembalikan kelestarian alam lingkungan atau dengan kata lain menghilangkan sifat-sifat manusia yang merusak alam lingkungan. Umat hindu merumuskan lebih nyata dengan menyusun program aksi untuk melestarikan lingkungan alam. Seperti tidak merusak sumber air, tanah, udara, dan lain-lain.

Ngamet sarining amerta ring telenging segara, artinya mengambil sari-sari kehidupan dari tengah lautan, ini berarti melasti mengandung muatan nilai-nilai kehidupan yang sangat universal. Upacara melasti ini memberikan tuntunan dalam wujud ritual sakral untuk membangun kehidupan spiritual untuk didayagunakan mengelola hidup yang seimbang lahir batin.

Dalam Babad Bali, Melasti, juga disebutkan merupakan rangkaian dari hari raya Nyepi dan Melasti juga disebut juga melis atau mekiyis bertujuan untuk :

Melebur segala macam kekotoran pikiran, perkataan dan perbuatan, serta memperoleh air suci (angemet tirta amerta) untuk kehidupan yang pelaksanaannya dapat dilakukan di laut, danau, dan pada sumber / mata air yang disucikan.

Bagi pura yang memiliki pratima atau pralingga seyogyanya mengusungnya ke tempat patirtan tersebut di atas. Pelaksanaan secara ini dapat dilakukan beberapa hari sebelum dilaksanakanya tawur kesanga untuk memohon kepada Tuhan untuk kesejahteraan alam lingkungan menjelang pergantian tahun saka.

Himbauan Untuk Umat Bali




Dihimbaukan juga hendaknya kepada semua Umat Hindu yang melaksanakan Melasti tidak membuang sampah makanan/minuman sembarangan. Agar tidak mengotori lingkungan tempat melaksanakan Melasti dan tentu agar tidak mengurangi makna kita melaksanakan Melasti.

Semoga artikel ini bermanfaat. Jika terdapat penjelasan yang kurang lengkap atau kurang tepat. Mohon dikoreksi bersama. Suksma…

(sumber : inputbali,sejarahhindubali, panbelog)

Manfaat dan Jenis-jenis Dana Punia, Anda Yang Mana?



Payanadewa.com Dana punia dalam istilah Agama Hindu memiliki dua urat kata yang terdiri dari Dana yang berarti Pemberian, dan Punia yang berarti selamat, baik, bahagia, indah, dan suci. Dana Punia bisa diartikan sebagai pemberian yang baik dan suci dengan tulus ikhlas sebagai salah satu bentuk pengamalan ajaran dharma. Dana punia merupakan suatu sarana untuk meningkatkan sradha dan bhakti kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, selain itu dengan berdana punia akan membangun sikap kepedulian kita terhadap sesama.

Jenis-Jenis Dana Punia

Dana punia tidak terbatas hanya materi saja, tetapi bisa juga non-materi. Yang penting dilandasi dengan rasa yang tulus dan ikhlas. Menurut Swami Wiwekananda ada tiga yang termasuk dana punia, yaitu :


  1. Dharmadana : memberikan budi pekerti yang luhur untuk merealisasikan ajaran dharma.
  2. Widyadana    :    memberikan ilmu pengetahuan.
  3. Arthadana     :    memberikan materi atau harta benda yang dibutuhkan, asalkan didasari dengan rasa tulus dan ikhlas, serta diperoleh dengan jalan dharma.


Menurut kitab Sang Hyang Kahamayanikan dijelaskan dana punia sebagai berikut :


  • Dana yaitu pemberian berupa harta benda kepada orang yang membutuhkan.
  • Atidana yaitu pemberian dengan hati yang tulus dan ikhlas walaupun mengorbankan perasaaan.
  • Mahatidana yaitu dana punia berupa pemberian dalam bentuk jiwa raga.
  • Pemberian yang di dasari dengan Punia,tidaklah semata-mata dalam wujud uang . Dapat saja dalam bentuk tenaga , keahlian , dalam wujud waktu , dorongan moral , juga menahan indria atau hawa nafsu .


Berdasarkan jenis pemberian dana punia,dalam sarasamuscaya dana punia dapat di bedakan menjadi :


  • Dana punia desa yaitu pemberian berupa tempat,desa atau lahan yang digunakan untuk kepentingan umum
  • Dana punia Agama yaitu dana punia yang berupa ajaran agama,ilmu pengetahuan dan yang lainnya yang menyababkan orang lain menjadi lebih pintar dan memiliki budhi pekerti yang luhur
  • Dana punia drewya yaitu dana punia yang berupa harta benda yang menjadi kebutuhan.


Dalam Sarasamuรงcaya sloka- ,261, 262, 263, demikian pula dalam Ramayana sargah II bait 53, 34 disebutkan bahwa harta yang didapat (hasil guna kaya) hendaknya dibagi tiga yaitu untuk kepentingan:


  • Dharma 30%
  • Kama 30 %
  • Dana harta (modal usaha) 40%.


Manfaat Dana Punia

Manfaat ber dana punia sesungguhnya telah dijelaskan dalam berbagai kitab suci dalam agama Hindu, yaitu sebagai berikut :

Atharwa Weda III.15.6
Berdermalah untuk tujuan yang baik, dan jadikanlah kekayanmu bermanfaat. Kekayaan yang didermakan untuk tujuan luhur tidak pernah hilang. Tuhan Yang Maha Esa memberikan rejeki yang jauh lebih banyak kepada mereka yang mendermakan kekayaannya untuk kebaikan bersama.

Manawa Dharmasastra IV.26
Hendaknya tanpa jemu-jemunya berdana punia dengan penuh sradha dan bhakti yang diperoleh dengan cara dharma, ia akan memperoleh pahala yang setinggi-tinginya.

Atharwa Weda VI.81.1
Wahai umat manusia, bekerja keraslah kamu sekuat tenaga, usir jauh-jauh sifat-sifatmu yang membuat kamu melarat dan sakit. Hendaknya kekayaan yang kamu peroleh dengan kejujuran dapat bermanfaat bagi masyarakat, arahkanlah untuk perbuatan-perbuatan baik dan kesejahteraan masyarakat.

Atharwa Weda III.24.5
Wahai umat manusia, kumpulkanlah kekayaan dengan seratus tangan dan sumbangkanlah kekayaan itu dengan seribu tanganmu, dapatkanlah hasil yang penuh dari pekerjaan dan keahlianmu di dunia.

Reg Weda I.15.8
Hendaknya mereka memperoleh kekayaan dengan kejujuran, dan dapat memberikan kekayaan itu dengan kemurahan hati, mereka tentunya akan dihargai oleh masyarakat. Semogalah mereka tekun bekerja dan meyakini bekerja itu sebagai bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Reg Weda I.125.6
Tuhan Yang Maha Esa menurunkan anugrah kepada orang-orang yang pemurah, suka berdana punia yang dilandasi dengan ketulusan hati. Mereka memperoleh keabadian,rahmat-Nya kekayaan dan panjang usia.

Reg Weda V.34.7
Tuhan Yang Maha Esa tidak akan memberikan anugrah kepada orang-orang yang memperoleh kekayaan dengan tidak jujur. Demikian pula yang tidak mendermakan sebagian miliknya kepada orang-orang miskin dan sangat memerlukan. Tuhan Yang Maha Kuasa akan mengambil kekayaan dari orang-orang yang tamak dan menganugrahkannya kepada orang-orang yang dermawan.

Jadi dapat disimpulkan dengan melakukan Dana Punia secara tulus iklhas akan memberikan manfaat yang luar biasa kepada diri kita dan meningkatkan sradha dan bhakti kita kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menumbuh kembangkan sikap kepedulian kita terhadap sesama. Dengan Dana Punia yang tulus ikhlas juga akan memudahkan jalan kita nantinya untuk dapat bersatu kembali kepada-Nya seperti yang dijelaskan dalam Lontar Manawadharmasastra IV.226

sraddhayestam ca purtam ca nityam kuryada tandritah, craddhakrite hyaksaye te bhawatah swagatairdhanaih
Artinya : Hendaknya tidak jemu-jemunya ia berdana punia dengan memberikan hartanya dan mempersembahkan sesajen dengan penuh keyakinan. Memperoleh harta dengan cara yang benar dan didermakan akan memperoleh tempat tertinggi (Moksa)

Semoga artikel ini dapat bermanfaat. Jika terdapat penjelasan yang kurang lengkap atau kurang tepat. Mohon dikoreksi bersama. Suksma…

sumber: inputbali, sejarahhindubali

Ini Cara Mencegah Penularan Virus Corona, Semeton Bali Agar Waspada


Ini ๐—–๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ ๐— ๐—ฒ๐—ป๐—ฐ๐—ฒ๐—ด๐—ฎ๐—ต ๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐˜‚๐—น๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ๐—ป ๐—ฉ๐—ถ๐—ฟ๐˜‚๐˜€ ๐—–๐—ผ๐—ฟ๐—ผ๐—ป๐—ฎ, Semeton Bali Agar Waspada

Coronavirus telah menyerang ribuan orang di berbagai negara dan menelan ratusan korban jiwa.

Penyebab dari wabah ini adalah coronavirus jenis baru yang disebut dengan novel coronavirus 2019 (2019-nCoV). Penyakit ini termasuk dalam golongan virus yang sama dengan virus penyebab severe acute respiratory syndrome (SARS) dan Middle-East respiratory syndrome (MERS).

Langkah Mencegah Penularan Coronavirus
Virus ini diperkirakan berasal dari hewan, seperti kelelawar dan unta, dan bisa menular dari hewan ke manusia, serta dari manusia ke manusia. Penularan antarmanusia kemungkinan besar melalui percikan dahak saat batuk atau bersin.

Semeton Bali ini beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi virus Corona adalah:

๐Ÿญ. ๐— ๐—ฒ๐—ป๐—ฐ๐˜‚๐—ฐ๐—ถ ๐˜๐—ฎ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐—ป ๐—ฑ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐—ป ๐—ฏ๐—ฒ๐—ป๐—ฎ๐—ฟ

Mencuci tangan dengan benar adalah cara paling sederhana namun efektif untuk mencegah penyebaran virus 2019-nCoV. Cucilah tangan dengan air mengalir dan sabun, setidaknya selama 20 detik.

Jika sulit menemukan air dan sabun, Anda bisa membersihkan tangan dengan hand sanitizer. Gunakan produk hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60% agar lebih efektif membasmi kuman.

Cucilah tangan secara teratur, terutama sebelum dan setelah makan, setelah menggunakan toilet, setelah menyentuh hewan, membuang sampah, serta setelah batuk atau bersin.

๐Ÿฎ. ๐— ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ด๐˜‚๐—ป๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—บ๐—ฎ๐˜€๐—ธ๐—ฒ๐—ฟ ๐˜€๐—ฎ๐—ฎ๐˜ ๐—ฏ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ๐—ธ๐˜๐—ถ๐˜ƒ๐—ถ๐˜๐—ฎ๐˜€

Ada dua tipe masker yang bisa Anda digunakan untuk mencegah penularan virus Corona, yaitu masker bedah dan masker N95.

Masker bedah atau surgical mask merupakan masker sekali pakai yang umum digunakan.

Meski tidak sepenuhnya efektif mencegah paparan kuman, namun penggunaan masker ini tetap bisa menurunkan risiko penyebaran penyakit infeksi, termasuk infeksi virus Corona.

Masker N95 adalah jenis masker yang dirancang khusus untuk menyaring partikel berbahaya di udara. Jenis masker inilah yang sebenarnya lebih direkomendasikan untuk mencegah infeksi virus Corona. Meski demikian, masker ini kurang nyaman untuk dikenakan sehari-hari dan harganya pun relatif mahal.

๐Ÿฏ. ๐— ๐—ฒ๐—ป๐—ท๐—ฎ๐—ด๐—ฎ ๐—ฑ๐—ฎ๐˜†๐—ฎ ๐˜๐—ฎ๐—ต๐—ฎ๐—ป ๐˜๐˜‚๐—ฏ๐˜‚๐—ต

Daya tahan tubuh yang kuat dapat mencegah munculnya berbagai macam penyakit. Untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh, Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, tidur yang cukup, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh agar terhindar dari penularan virus Corona.

๐Ÿฐ. ๐—ง๐—ถ๐—ฑ๐—ฎ๐—ธ ๐—ฝ๐—ฒ๐—ฟ๐—ด๐—ถ ๐—ธ๐—ฒ ๐—ป๐—ฒ๐—ด๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ ๐˜๐—ฒ๐—ฟ๐—ท๐—ฎ๐—ป๐—ด๐—ธ๐—ถ๐˜

Tidak hanya Tiongkok, penyakit infeksi virus Corona kini juga sudah mewabah ke beberapa negara lain, seperti Jepang, Korea Selatan, Hongkong, Taiwan, India, Amerika Serikat, dan Eropa.

disarankan untuk tidak bepergian ke tempat-tempat yang sudah memiliki kasus infeksi virus Corona atau berpotensi menjadi lokasi penyebaran coronavirus.

๐Ÿฑ. ๐—ง๐—ถ๐—ฑ๐—ฎ๐—ธ ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ผ๐—ป๐˜€๐˜‚๐—บ๐˜€๐—ถ ๐—ต๐—ฒ๐˜„๐—ฎ๐—ป ๐˜†๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—ฏ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฝ๐—ผ๐˜๐—ฒ๐—ป๐˜€๐—ถ ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐˜‚๐—น๐—ฎ๐—ฟ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—ฐ๐—ผ๐—ฟ๐—ผ๐—ป๐—ฎ๐˜ƒ๐—ถ๐—ฟ๐˜‚๐˜€

Coronavirus jenis baru diduga kuat berasal dari hewan-hewan tertentu, seperti kelelawar, unta, dan kucing. Oleh karena itu, hindarilah konsumsi hewan-hewan tersebut.

Jika ingin mengonsumsi daging atau ikan, pastikan daging atau ikan tersebut sudah dicuci dan dimasak hingga benar-benar matang.

Bila Anda mengalami gejala flu, seperti batuk, demam, dan pilek, yang disertai lemas dan sesak napas, apalagi bila dalam 2 minggu terakhir Anda bepergian ke Tiongkok atau negara-negara lain yang sudah memiliki kasus infeksi virus Corona, segeralah periksakan diri ke dokter agar dapat dipastikan penyebabnya dan diberikan penanganan.

Kepada Adik Perempuanku, Terimakasih Atas Segalanya



Sebagai anak pertama yang memiliki seorang atau beberapa orang adik tentulah paham bagaimana rasanya memiliki adik, apalagi kalau adiknya adalah perempuan. Aku adalah seorang kakak yang memiliki seorang adik perempuan. Kami hanya 2 bersaudara, aku dan adikku.

Sejak kecil sudah terlihat bagaimana berbedanya kami, aku adalah orang yang “pecicilan” sedangkan adik perempuanku sedikit lebih “pendiam”. Seringkali kami bertengkar untuk hal – hal yang tidak penting, misalnya, berebut mainan atau aku menganggu adikku saat dia sedang mengerjakan sesuatu. Tapi, dibalik usilku dan sikap menyebalkanku kepadanya, aku selalu mencintai adikku dan bersyukur karena kehadirannya membuat hari-hariku lebih hidup!

Adik Perempuan Adalah Teman yang Paling Setia

Sebagai satu-satunya adik yang aku punya, dia adalah teman paling setiaku. Dia hampir tidak pernah meninggalkanku sendirian, dia selalu bersedia bermain denganku apapun alasannya.

Dia adalah pribadi yang cuek namun aku selalu tahu bahwa dia juga menyayangiku, dan itulah alasan mengapa aku akan selalu menganggapnya sebagai teman yang paling setia, orang yang tidak akan pernah meninggalkanku, dan aku sangat bersyukur memilikimu, Dek!

Terimakasih Karena Telah (Diam-Diam) Memperhatikanku

Dek, tahukah kamu bahwa aku diam-diam juga mengamatimu dan aku tiba pada kesimpulan bahwa kamu selalu berusaha menjadi seperti aku dengan mencontoh dan melakukan hal yang sama seperti apa yang aku lakukan.

Aku tidak keberatan sama sekali apabila kamu ingin menjadi seperti aku, aku justru bangga bahwa kamu menganggap bahwa kakakmu yang super menyebalkan ini ternyata mampu menjadi inspirasi untukmu! Tapi, aku selalu ingin kamu menjadi pribadi yang jauh dan jauh lebih baik dari aku, karena aku sangat tahu bahwa kamu adalah adikku yang hebat dan mampu menjadi pribadi yang lebih hebat dari kakakmu ini!

Jangan pernah berhenti bermimpi dan mengejar mimpimu Dek, aku tidak akan menghalangimu untuk menjadi apapun yang kamu mau, tetapi ijinkan aku untuk selalu menjaga dan memelukmu dari jauh, melihatmu terbang menggapai mimpimu. Dan, terima kasih sekali lagi untuk telah (diam-diam) mengamatiku dan berusaha menjadi sepertiku. You did it super well!

Kamu adalah Harapanku, Harapan Orangtua Kita

Biarpun aku selalu terlihat tidak peduli padamu, tetapi sesungguhnya aku sangat bangga dengan apa yang sudah berhasil kamu lakukan sejauh ini. Aku mungkin tidak terlalu mengetahui dengan pasti apa yang menjadi keinginanmu, tetapi ijinkan aku untuk menjadi orang yang selalu mendukungmu untuk menjadi seseorang yang kamu inginkan nantinya.

Kamu adalah harapanku, Dek. Aku berharap sangat banyak padamu, karena aku percaya bahwa kamu bisa melakukan banyak hal dengan sangat baik. Menjadi apapun kamu nantinya, aku akan selalu menjadi kakak perempuanmu yang selalu mendoakanmu karena sekali lagi, kamu adalah harapanku, harapan Bapak dan Ibu juga.

 Kamu Adalah Adik Kebanggaanku

Kamu adalah kebanggaanku, Dek!

Aku masih ingat betapa cuek dan diamnya kamu dan seringkali aku pusing bagaimana caranya membuatmu menjadi pribadi yang lebih peduli dan terbuka kepada orang lain. Dengan berbagai cara, aku tidak pernah lelah berusaha untuk mengubah sikapmu itu.

Saat kita berdua memutuskan untuk pergi merantau ke kota orang, jauh dari Bapak dan Ibu, disanalah aku mulai membantumu untuk berubah, aku selalu mengajakmu keluar dari zona nyamanmu, aku mengajakmu bertemu dengan banyak orang, selalu mengingatkanmu untuk tersenyum dan membalas sapaan orang saat ada yang menyapamu, meski aku tahu kamu sedikit risih dengan itu.

Hingga saat kamu kuliah, inilah pencapaian terbesarku, yaitu mampu menarikmu untuk terjun kepada dunia Lembaga Kemahasiswaan (LK) di universitas kami. Aku pikir, kamu akan tersiksa dengan caraku untuk membantumu berubah, awalnya pun aku pesimis, tapi ternyata aku salah! Kakak salah besar, Dek!

Sekarang, lihat dirimu! Kamu berubah, kamu bukan lagi adikku yang cuek dan diam, kamu bukan lagi adikku yang lebih suka mengurung diri di kamar, bermain internet atau belajar, atau malah terjun di duniamu sendiri. Kamu sudah berubah menjadi sosok adik perempuanku yang manis dan cantik, adik perempuanku yang aktif, dan adik perempuanku yang semakin berani untuk berbicara di depan umum. Aku bangga padamu!

Bersamamu, Aku Mampu Menjadi Sosok yang Lebih Hebat

Dek, kita sudah berjalan bersama sejauh ini. Perjalanan kita berdua sebagai kakak - adik tidaklah mudah, seringkali kita harus jatuh dan berusaha bangkit lagi, dan kita berhasil. Memang ketika aku bersamamu, kita berdua menjadi lebih kuat dan lebih hebat dalam segala hal. Bersamamu, aku akan selalu berjalan. Jangan pernah lelah dan takut melangkah karena jika kita selalu berdua maka kita akan semakin yakin untuk melakukan apapun!

Kakakmu, yang akan selalu mengasihi, mendukung, menjaga, dan mendoakanmu...

Sesibuk Apapun Wanita Bali, Dia Tak Akan Pernah Lupa Memikirkan Orang yang Dia Sayangi


Sesibuk Apapun Wanita Bali, Dia Tak Akan Pernah Lupa Memikirkan Orang yang Dia Sayangi
ilustrasi photo via kompas.com

Wanita  Bali memang paling jago kalau soal mengingat, dia tidak akan lupa untuk hal sekecil apapun tentang dirinya, terutama urusan lelaki yang dicintainya, bahkan dalam keadaan sesibuk apapun dia.

Kepalanya tidak bisa berhenti untuk memikirkan hal-hal yang dianggapnya paling penting. Mungkin jika bisa memilih mereka lebih suka lupa untuk makan ketimbang lupa tidak memikirkan orang yang disayanginya. Padahal mereka butuh makan dulu biar bisa punya tenaga untuk memikirkan orang yang dicintainya.

Wanita Bali Tidak Bisa Benar-Benar Lepas Dan Tidak Peduli Apalagi Kalau Soal Urusan Cinta

Mau sesibuk apapun, sejauh apapun keberadaannya selalu saja mereka punya waktu lebih untuk memikirkan orang yang dicintainya. Tak Ada Sekuat Wanita Bali. Soal adat apapun pekerjaannya masih saja ia sempat-sempatnya menghubungi orang yang dikasihinya walau hanya sekedar menanyakan kabar atau sudah makan apa tidak.

Kadang-Kadang Sampai Membuat Mereka Terlihat Cerewet Di Hadapan Orang Yang Dicintainya

Saking sibuknya tapi masih sempat-sempatnya menanyai keberadaan orang yang disayangi, kamu kerap dianggap terlalu cerewet sama pasanganmu karena terlalu sering mengingatkannya.

Di Dalam Hati Wanita Seolah Terdapat Alarm Yang Berfungsi Mengingatkan Otaknya Jika Sedang Sibuk

Di dalam hati wanita seolah terdapat sebuah alarm yang akan siap ‘berbunyi’ sekeras mungkin mengingatkan otaknya untuk memikirkan orang yang dicintainya, lalu segera menggerakkan tangan dan bibirnya untuk mencari tau keberadaan dan kabar orang yang dicintainya.

Semua Terjadi Secara Alami Bukan Karena Dibuat-Buat Oleh Mereka Hanya Untuk Sekedar Mencari Perhatian Saja

Hati dan pikirannya yang kompak untuk memikirkan orang yang dicintainya terjadi secara alami, bukan karena dibuat-buat. Mereka seolah tidak bisa terbebas sedikit saja untuk tidak memikirkan kamu padahal sesungguhnya mereka ingin memiliki waktu luang tanpa memikirkanmu.

Maka Maklumilah Jika Mereka Selalu Memikirkanmu Dan Sering-Sering Mengatakan Merindukanmu

Untukmu laki-laki maklumi saja jika dia sering mengatakan tidak bisa berhenti memikirkanmu, merindukanmu. Karena mereka memang tidak bisa berhenti memikirkan dirimu. Mungkin terdenga seperti mereka ingin dimanja tapi sungguh itu semua terjadi secara alami.


Kekuatan dan Keajaiban Doa

Kekuatan dan Keajaiban Doa
ilustrasi photo via kb.alitmd.com

Doa tidak selalu mampu mengubah keadaan, tapi Doa mampu mengubah cara pandang kita.

Doa tidak selalu mampu mengembalikan mereka yang kita cintai, tapi Doa mampu memberikan kebahagiaan bagi mereka.

Doa tidak selalu mampu memperbaiki hati yang hancur, tapi Doa mampu mengubahnya menjadi sumber kekuatan dan penghiburan.

Doa tidak selalu mampu mengubah penyesalan masa lalu, tapi Doa mampu mengubahnya menjadi harapan.

Doa tidak selalu mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan kita, tapi Doa mampu memberi jalan untuk kita mencapai keinginan dan kebutuhan.

Doa tidak selalu akan langsung harus dijawab, tapi Doa mampu untuk menguji kesabaran dan ketekunan kita.

Doa tidak mampu mengulang waktu, tapi Doa akan mampu membuat kesempatan datang kembali.

Belajarlah Dari Bali


Belajarlah Dari Bali

Bali identik dengan Pura dan umat Hindunya. Sekitar 97% penduduk Bali memeluk agama Hindu. Sisanya penganut agama selain Hindu, salah satunya adalah Islam. Ya, jumlah penganut agama Islam adalah yang terbesar kedua setelah Hindu di Bali. Menjelang puasa seperti saat ini, tidak terlalu banyak yang berubah. Hanya para pedagang makanan yang sebagian besar merupakan umat Islam mulai berkurang di siang hari.

Mungkin banyak tantangan bagi umat Islam yang menjalankan ibadah puasa di Bali. Tidak banyak rutinitas yang berubah, dimana aktivitas pasar dan toko tetap berjalan dan orang-orang yang tidak berpuasa tetap makan dan minum di depan umum.Tidak hanya itu, tantangan juga datang dari para wisatawan asing. Di tempat wisata, khususnya daerah pantai, selalu saja ada wisatawan asing yang berpakaian terbuka. Belum lagi kafe dan diskotik yang buka siang malam. Kaum Muslim harus benar-benar menahan diri agar puasanya tidak batal.

Tidak seperti di Jawa umumnya, di Bali tidak ada libur bagi pegawai dan sekolah pada hari pertama puasa. Ini dikarenakan jumlah pegawai dan siswa Muslim di Bali masih menjadi minoritas. Kalaupun ada, mereka dapat meminta ijin untuk libur hari pertama puasa di tempat kerja dan sekolah masing-masing.

Untuk penjual Takjil (makanan berbuka puasa), bisa ditemukan di pinggir-pinggir jalan raya, terutama di daerah Kampung Jawa, Denpasar. Sebagian besar masyarakatnya beragama Islam dan selama bulan puasa banyak yang berjualan takjil dengan harga yang relatif terjangkau.

Toleransi Beragama? Ya!

Dalam ajaran Hindu ada asas "Tat Twam Asi" yang berarti aku adalah kamu dan kamu adalah aku. Masyarakat Hindu tetap menghormati umat Muslim yang sedang berpuasa. Tidak hanya umat Hindu, masyarakat Bali yang beragama Kristen, Katolik, maupun Budha juga menghormati umat Muslim yang berpuasa. Begitupun sebaliknya, masyarakat Muslim juga menghormati pemeluk agama lain yang tidak berpuasa dengan tidak memprotes pemeluk agama lain yang makan dan minum.

Tidak sedikit Masjid yang letaknya berdampingan dengan Pura, Gereja, ataupun Wihara. Walaupun demikian, kerukunan antar umat beragama tetap terjalin baik di Bali. Terlebih lagi saat puasa seperti sekarang.

Contoh lainnya adalah perayaan Hari Raya Nyepi pada Maret lalu yang bertepatan pada hari Kamis-Jumat, dimana umat Muslim wajib menunaikan ibadah Sholat Jumat. Umat Muslim tetap diijinkan menjalankan kewajibannya ke Masjid, bahkan dikawal oleh para Pecalang Adat. Umat Muslim pun juga menghormati umat Hindu yang sedang menjalankan Catur Brata Penyepian dengan tidak menggunakan pengeras suara di Masjid.

Toleransi antar umat beragama di Bali tergolong tinggi. Sangat jarang terdengar adanya bentrok antar agama di Pulau Dewata ini. Semua masyarakatnya hidup dengan damai walaupun memiliki adat daerah yang berbeda-beda. Seandainya toleransi ini tercipta di seluruh daerah di Indonesia, bisa dibayangkan kedamaian bangsa kita. Bali dengan mayoritas umat Hindunya akan tetap menjaga kerukunan dan toleransi antar umat beragama.

Salam Damai ๐Ÿ™๐Ÿป

Lakukanlah Segala Sesuatu Dengan Ikhlas


Lakukanlah Segala Sesuatu Dengan Ikhlas

Melakukan sesuatu pekerjaan dengan rasa keterpaksaan membuat energi kita terkuras habis dan ada perasaan tertekan dalam hati kita. Karena sesungguhnya kita enggan melakukannya, tapi apa boleh buat, entah karena segan ataupun karena ada hal-hal yang membuat kita terpaksa melakukannya.

Ternyata apa yang dilakukan dengan rasa keterpaksaan, walaupun hanya hal-hal kecil, hasilnya jauh dari yang diharapkan. Coba saja menulis karena terpaksa atau diburu waktu dan kemudian bandingkan dengan hasil tulisan yang ditulis ketika hati sedang gembira, kita sendiri dapat membuktikan, bahwa hasilnya beda jauh.

Begitu juga ketika kita berinteraksi dengan lingkungan dimana kita hidup, keikhlasan hati akan terbayang di wajah serta sinar mata kita. Membantu tetangga atau memberikan tempat kepada orang tua dengan senang hati di kendaraan umum, hanyalah masalah kecil.

Tapi bila dilakukan dengan hati, maka akan tercipta dua kegembiraan, yakni kegembiraan dalam hati kita dan kegembiraan bagi yang dibantu. Melalui hal-hal yang tampaknya kecil dan sepele, sesungguhnya kita sudah dapat mengaplikasikan hidup berbagi.

Hidup Adalah Kesempatan Untuk Berbagi

Hidup adalah untuk saling berbagi. Tidak harus berbagi dalam bentuk uang dan materi, tapi bisa dalam bentuk apa saja. Bahkan dengan berbagi tulisan yang meneduhkan hati serta memberikan semangat hidup bagi orang lain, berarti kita sudah mengaplikasikan hidup berbagi.

Kita tidak harus melakukan hal-hal yang spektakuler setiap hari dalam hidup ini, tapi kita dapat melakukan hal-hal kecil dengan penuh keikhlasan setiap saat. Begitu juga, kalau tidak mungkin bagi kita menyayangi semua orang, tapi setidaknya kita bisa tidak membenci.

Hal yang tampak sangat kecil dan jauh dari kesan hebat, tapi setidaknya dari hari ke hari kita sudah mengisi hidup kita dengan sesuatu yang berarti, tidak hanya bagi diri sendiri dan keluarga, tapi juga untuk orang banyak. Seperti kata peribahasa: "The beauty of life, not depend on how happy my life, but how happy the others because of me."

Keindahan hidup tidak tergantung pada seberapa berbahagianya hidup kita, melainkan seberapa banyak orang lain yang dapat berbahagia karena kehadiran kita. Tanpa hal ini, maka apalah artinya usia panjang dan materi yang menumpuk?

Tulisan ini bukan khotbah, juga bukan untuk menggurui, melainkan hanya sekedar renungan di sore yang mendung dan dingin, sambil menunggu pesanan secangkir Cappucino hangat yang saya pesan di salah satu cafe ini. Semoga tulisan kecil saya ini mampu menghangatkan hati setiap orang yang membacanya.

Kakak Perempuanmu Adalah Anugerah Terindah yang Engkau Miliki, Ia Perempuan Hebat Seteleh Ibu


Kakak Perempuanmu Adalah Anugerah Terindah yang Engkau Miliki, Ia Perempuan Hebat Seteleh Ibu
Ilustrasi photo via intisari.grid.id

Punya kakak perempuan itu adalah sebuah anugrah yang juga patut kita syukuri keberadaannya. Karena darinya kita bisa belajar banyak hal dan kakak perempuan itu juga bisa menjadi teman dan kadang bisa menggantikan peran ibu.

Bukankah kakak perempuan itu hebat dan luar biasa? Dia punya tanggung jawab, Anak Perempuan Pertama bahunya harus sekuat baja untuk diri sendiri dan kadang harus bertanggung jawab untuk hidup adik-adiknya. 

Kakak Perempuan Juga Termasuk Anugrah, Kalau Ibu Tak Ada Dialah Yang Akan Menggantikan Peran Ibu Untuk Adik-Adiknya

Punya kakak perempuan itu termasuk anugrah, bagaimana tidak padahal dia juga seorang anak sama seperti kita tapi kadang harus menggantikan peran ibu untuk adik-adiknya.

Entah urusan menjaga kita atau mengurus hidup kita, saat sudah dewasa atau hidup masing-masing perannya memang sudah tak lagi terasa, tapi ketika masih sama-sama masih anak-anak perannya sangat terasa.
Kakak Yang Baik Pasti Akan Menjadi Teladan Yang Baik Untuk Adik-Adiknya, Bersyukurlah Dan Jagalah Hubungan Persaudaraanmu Kakak yang baik pasti akan selalu berusaha menjadi contoh yang baik untuk adik-adiknya, pasti punya naluri untuk selalu melindungi dan bertanggung jawab pada adik-adiknya.

Terkadang dia harus menggambil peran seorang ibu, menjadi sahabat demi adik-adiknya, jagalah persaudaraanmu dengan kakak perempuanmu, maafkan salahnya karena bukan tidak mungkin dia tidak menyakitimu.

Kakak Perempuan Itu Dituntut Untuk Meberikan Teladan Yang Baik Untuk Adik-Adiknya, Padahal Itu Tidaklah Mudah
Menjadi kakak perempuan itu berat, tidak mudah, maka sayangilah kakak perempuanmu. Sedari kecil dia dituintut untuk menjadi tleadan yang baik untuk adik-adiknya padahal itu bukanlah perkara mudah.

Sedari kecil kakak perempuanmu sudah belajar untuk bertanggung jawab menjaga dan melindungi adik-adiknya dari hal-hal yang buruk, dari hal-hal yang dapat menyakiti atau menjerumuskan adik-adiknya pada sesuatu yang dapat menyakiti atau merugikan adik-adiknya.

Tak Jarang Kakak Perempuanmu Harus Bersabar Dan Mengalah Demi Adik-Adiknya

Yang paling menyakitkan bagi seorang kakak perempuan itu adalah ketika mereka harus mengalah hanya demi kebahagiaan adik-adiknya. Harus bersabar demi membimbing adiknya agar dapat hidup yang lebih baik dari dirinya.

Padahal mereka juga sebenarnya ingin bahagia, ingin memikirkan hidupnya sendiri, tapi mereka harus mengalah dan besabar demi kebahagiaan adik-adiknya, yang mungkin saja bakalan melupakan dirinya saat sudah sukses.

Beban Pikiran Kakak Perempuan Itu Berat, Dia Harus Bertanggung Jawab Atas Dirinya Sendiri Dan Juga Adik-Adiknya

Beban pikiran seorang kakak perempuan itu berat, tak jauh berbeda dengan beban pikiran seorang ibu, apalagi kalau kakka perempuan harus menggantikan peran ibu yang tiada.

Ia bertanggung jawab untuk hidupnya sendiri dan hidup adik-adiknya, dimana dia dituntut untuk tidak egois atau bahkan dituntut untuk mengutamakan kepentingan adik-adik-adiknya ketimbang dirinya.

Sumber : Humairoh.com

Nasi Jinggo Bali, Penyelamat Masyarakat


Setiap kota-kota besar di Indonesia selalu menyimpan kisah tersendiri. Satu hal paling dikenang biasanya adalah momen-momen 'kritis' menyantap sajian kuliner khas kota.

Tentu saja semua orang mendambakan makanan enak. Namun kadang ekspektasi tak berbanding lurus dengan kenyataan, terutama bagi para perantau dan anak-anak kos.

Sehingga perlu adanya pemetaan dimana warung-warung dan makanan apa saja yang bisa dibeli.

Tentu saja tetap dengan kualitas dan rasa yang gak kalah ciamik dengan makanan kelas restoran. .

Namanya Nasi Jinggo. Harganya sangat murah, sebungkus hanya Rp 5 ribu saja.

Bicara soal nasi jinggo, sama saja dengan halnya nasi kucing. Sama-sama dibungkus dengan daun pisang dan memiliki porsi mini.

Bedanya, nasi jinggo ini asli makanan khas Bali. Isinya nasi putih sekepalan tangan, lengkap dengan lauk pauk dan sambal khas Bali.

Lauk yang digunakan pun cukup lengkap, biasanya ayam suwir, sambel goreng tempe, srundeng, mie hingga telur.

Kadang juga ada yang menyajikan varian lauk daging sapi dan nasi kuning, dengan harga tetap sama.

Untuk Anda yang lagi lapar saat liburan di Bali jangan khawatir, Nasi Jinggo atau nasi bungkus yang akan sering kamu temui dimana-mana. Di jalan, di toko eceran dan lain-lain.

Usut punya usut, di Gianyar ada salah satu keluarga yang menjual nasi jinggo dan yang sangat legendaris dan terenak. Konak dan Kabe adalah keluarga yang menekuni jualan nasi Jinggo. Tempat Konak jualan di Barat Polres Gianyar dan Kabe di Sebelah Timur Rumah Sakit Sanjiwani  Kota Gianyar.

Dikedua warung tersebut sama-sama ramai dan selain nasi Jinggo ada beberapa yang spesial dari kedua warung tersebut yaitu Galuh mica (telur ayam Bali setengah Mateng dengan campuran bubuk merica) yang menjadi incaran remaja.

Konon, kedua pedagang nasi Jinggo ini dulunya sering jualan di Badung, Denpasar dan ramai juga, mereka pindah mungkin karena adat dan keagamaan.

Hingga kemudian lidah para pembeli merasa cocok dengan masakan mereka. Tak heran jika antrean pembeli selalu panjang.

Bahkan hingga kini mulai berjualan menetap, masih banyak para langganannya yang memesan nasi jinggo dalam jumlah banyak. Entah untuk kegiatan acara bahkan untuk dijual lagi.

Untuk Memesan Nasi Jinggo berjumlah banyak cukup mudah. Anda bisa datang ke rumah mereka di Desa Beng, Gianyar sebelah Timur Pura Desa.

Meski legendaris, harga per porsi nasi jinggo disini tetap dijual seharga Rp 5 ribu.

Doa Pemujaan Batara Hyang Guru di Sanggah Kamulan


Ring Kamulan ngaran Ida Sang Hyang Atma,ring Kamulan tengen bapa ngaran paratma,ring Kamulan kiwa ibu ngaran Sang Hyang Siwatma,ring Kamulan tengah ngaran raganta, metu Brahmadadi meme bapa meraga Sang Hyang Tuduh. (Dipetik dari Lontar Usana Dewa) 

Maksudnya:

Di Kamulan disebutkan Sang Hyang Atma, di ruang kanan Pelinggih Kamulan adalah bapa disebut Sang Hyang Paratma, di ruang kiri Kamulan adalah ibu disebut Sang Hyang Siwatma, di ruang tengah Kamulan raganta menjadi Brahma sebagai ibu dan bapa menjadi Sang Hyang Tuduh.

Di hulu pekarangan di setiap rumah umat Hindu di Bali umumnya ada tempat pemujaan keluarga yang disebut Sanggah atau Merajan Kamulan, baca juga Mengenal Lebih Dalam Sanggah Kemulan . Dalam Lontar Siwagama dinyatakan bahwa:

"Bhagawan Manohari dari Siwapaksa atas penugasan Sri Gondarapati agar membangun pemujaan yang disebut Kamulan di setiap hulu pakarangan rumah tempat tinggal. Sepuluh pekarangan rumah tinggal memiliki tempat pemujaan yang disebut Pelinggih Pretiwi. Dua puluh pekarangan rumah tinggal memiliki tempat pemujaan yang disebut Pelinggih Ibu. Empat puluh pekarangan rumah tinggal memiliki tempat pemujaan yang disebut Panti."

Hal inilah menyebabkan setiap pekarangan umat Hindu di Bali ada tempat pemujaan Kamulan yang umumnya dibangun di hulu pekarangan rumah tinggal. Menurut beberapa sumber pustaka Hindu di Bali, yang dipuja di Pelinggih Kamulan itu adalah Sang Hyang Atma. Di samping dinyatakan dalam Lontar Usana Dewa yang dikutip di atas juga dinyatakan dalam Lontar Gong Wesi sbb:

ngarania Sang Hyang Atma, ring Kamulan Tengen bapanta ngaran Sang Paratma, ring Kamulan kiwa ibunta ngaran Sang Siwatma, ring Kamulan madia raganta, atma dadi meme bapa ragane mantuk ring dalem dadi Sang Hyang Tunggal nunggalin raga..."

Demikian pula dalam Lontar Siwagama Sargah sepuluh menyatakan sba:

kramania Sang Pitara mulihing batur Kamulania nguni..." 

Karena itulah sang Pitara Sang Pitpara pulang ke asal Kamulannya dulu. Hal yang menyatakan lebih tegas lagi bahwa Pelinggih Kamulan sebagai tempat pemujaan Sang Hyang Atma adalah Lontar Purwa Bumi Kamulan. Lontar ini menguraikan tata cara upacara Nuntun Dewa Hyang di Kamulan. Lontar ini menguraikan amat rinci tentang tata cara menstanakan roh suci leluhur yang disebut Dewa Pitara di Kamulan.


Dalam Lontar Gayatri dinyatakan saat orang meninggal rohnya disebut Preta. Setelah melalui prosesi upacara ngaben roh tersebut disebut Pitra. Setelah melalui upacara Atma Wedana dengan Nyekah atau Mamukur roh itu disebut Dewa Pitara. Upacara ngaben dan upacara Atma Wedana digolongkan upacara Pitra Yadnya. Sedangkan upacara Ngalinggihang atau Nuntun Dewa Hyang dengan menstanakan Dewa Pitara di Pelinggih Kamulan sudah tergolong Dewa Yadnya. Roh yang disebut Dewa Pitara itu adalah roh yang telah mencapai alam Dewa. Karena Sang Hyang Atma yang sudah mencapai tingkatan Dewa Pitara diyakini setara dengan Dewa. Menstanakan Dewa Pitara di Kamulan juga dinyatakan dengan sangat jelas dalam Lontar Pitutur Lebur Gangsa dan Lontar Sang Hyang Lebur Gangsa dinyatakan sbb:

muwang ngunggahang dewa pitara ring ibu dengen ring kamulan.."

Sedangkan dalam Lontar Sang Hyang Lebur Gangsa dinyatakan sbb:

muwah banten penyuda mala karahaken pitra ngarania angunggahaken Dewa Pitara ring ibu dengen muang ring Kamulan ngaran..." 

Kedua lontar tersebut menyatakan bahwa menstanakan roh suci leluhur yang disebut Dewa Pitara di Kamulan dengan istilah muwang ngunggahaken Dewa Pitara ring ibu dengan ring Kamulan. Dalam tradisi Hindu di Bali Dewa Pitara yang distanakan di Pelinggih Kamulan itu disebut Batara Hyang Guru.


Dalam Vana Parwa 27.214 dinyatakan ada lima macam Guru yaitu:

  1. Agni, yaitu sinar suci Hyang Widhi
  2. Atman yaitu unsur yang tersuci dalam diri manusia yang berasal dari Brahman
  3. Mata yaitu ibu yang melahirkan kita
  4. Pita yaitu ayah menyebabkan kita lahir
  5.  Acarya yaitu guru yang memberikan ilmu pengetahuan. 


Hal inilah yang nampaknya di Bali menjadi ajaran Catur Guru yaitu Guru Swadyaya, Guru Rupaka, Guru Pengajian dan Guru Wesesa. Karena Atman sebagai salah satu Guru yang dinyatakan dalam Vana Parwa itulah nampaknya menjadi dasar pendirian Kamulan sebagai tempat memuja Dewa Pitara sebagai Batara Hyang Guru.

Atman dalam Upanisad adalah Brahman yang ada dalam diri makhluk hidup yang diselubungi oleh Panca Maya Kosa. Untuk menjadikan Atman itu Guru adalah melalui proses upacara ngaben, mamukur dan Nuntun Dewa Pitara. Proses upacara tersebut sebagai simbol untuk melepaskan Atman dari selubung Atman yang disebut Panca Maya Kosa itu. Dengan demikian Atman yang pada hakikatnya Brahman itu langsung tanpa halangan Panca Maya Kosa dapat menjadi Guru dan umat sekeluarga. Upacara tersebut bagaikan menghilangkan selubung mendung di langit biru yang menutupi sinar matahari sehingga sinar matahari tersebut dapat langsung memberikan penerangan pada bumi ini. Demikianlah proses upacara ngaben untuk melepaskan Atman dari selubung Stula Sarira. Upacara Atma Wedana melepaskan Atman dari selubung Suksma Sarira. Sedangkan upacara Danda Kalepasan adalah upacara untuk mengambil dosa-dosa leluhur oleh keturunannya. Dengan demikian Sang Hyang Atma tanpa selubung lagi sehingga disebut Dewa Pitara.


Upacara Danda Kalepasan di Bali ada yang menyebutnya upacara Maperas yang artinya keturunan orang yang diupacarai itu mengadopsi utang-utang karma leluhur yang diupacarai tersebut. Yang diwarisi oleh keturunan itu bukanlah berupa kekayaan materi saja. Berbagai utang karma dari leluhur itu juga harus diwarisi juga. Ini artinya pemujaan pada leluhur dalam tradisi Hindu di Bali, baik buruk, lebih kurang dari leluhur itu harus diterima sebagai warisan. Baiknya harus diupayakan untuk terus dipertahankan bahkan dikembangkan eksistensinya supaya lebih berguna bagi kehidupan selanjutnya. Sedangkan buruk dari berbagai kekurangan dari leluhur itu harus direduksi agar tidak berkembang merusak kehidupan selanjutnya.

Pengalaman adalah guru terbaik, demikian orang menyebutkan. Pengalaman yang baik dan buruk dari leluhur itu dijadikan guru dalam hidup ini. Itulah pentingnya doa pemujaan Batara Hyang Guru di Kamulan.

Bangga Menjadi Hindu dan Bangga Menjadi Orang Bali

Bangga Menjadi Hindu dan Bangga Menjadi Orang Bali

ilustrasi photo via thehoneycombers.com


Ada perasaan kagum terhadap pulau kecil yang bernama Bali ini. Sebuah tempat yang sedemikian memikatnya sehingga jutaan orang dari mancanegara rela mengeluarkan banyak uang untuk bisa datang ke tempat ini. Kehidupan masyarakat Bali secara ekonomi jika dibandingkan dengan 20 tahun lalu sangatlah jauh berkembang. Jutaan dolar telah mengalir membasahi tanah Bali dan memberi penghidupan yang sangat baik kepada sebagian besar masyarakat Bali. Tak dapat dipungkiri memang bahwa pariwisata telah menjadi tumpuan hidup masyarakat.

Jika kita mau berfikir sejenak, kenapa Bali bisa seperti sekarang ini? Kenapa pulau Bali yang kecil ini bisa sedemikian terkenalnya? Semua itu tidak lain karena jasa para leluhur kita yang telah mampu menjaga dan memelihara ke–Hinduanya dan ke Balianya. Alam yang indah, adat dan tradisi yang unik, seni budaya yang memukau dan kultur masyarakat yang ramah merupakan bentukan para leluhur kita melalui konsep – konsep yang bernafaskan Hindu dan Bali.

Namun setelah Bali menjadi terkenal seperti sekarang ini, setelah taraf kehidupan ekonomi masyarakat Bali meningkat, justru yang terjadi adalah orang Bali yang terbuai dan hanyut dalam gelimangan materi. Mereka lupa akan jati dirinya sebagai orang Bali, mereka lupa akan asal darimana semua ini bermula. Contoh kecil saja, sekarang ini banyak sekali para ibu – ibu yang sudah mengikuti gaya busana model barat. Dalam tradisi dan keyakinan masyarakat Bali, jika ada orang yang ngaben maka tempat pembakaran (petulangan) atau lembu dibersihkan dahulu dengan ujung rambut. Namun apa jadinya jika sekarang para ibu – ibu lebih suka berambut buntut? Tradisi unik ini teramcam punah. Contoh yang lain adalah seni etika berbusana, dalam budaya bali ada yang disebut dengan pusuk lukluk, pusung tagel, pusung tegeh juga sudah mulai punah. Disinilah letak permasalahannya. Kita tidak sadar bahwa pondasi – pondasi  yang menunjang mencuatnya nama bali ke dunia internasional telah kita rusak dan musnahkan sendiri.

Contoh lain adalah sekarang ini masyarakat bali seolah olah sudah anti dengan bahasa ibu yaitu bahasa Bali dan juga tulisan serta sastra Bali. Sehingga anak – anak sekarang sangat sedikit yang bisa berbahasa Bali, apalagi tulisan Bali. Namun ironisnya para orang tua justru bangga dengan hal tersebut. Jika seorang anak berbicara seperti ini “ pa, adik minta uangnya pa, mau belanja?” maka orang tuanya akan bangga, seolah olah derajat hidup mereka telah meningkat dengan gaya bahasa tadi. Sebaliknya jika ada anak yang bicara “Nang, tyang ngidih pis anggo meblanja” justru dianggap kampungan. Padahal kaliamat “Nang, tyang ngidih pis anggo meblanja” itulah yang merupakan pondasi Bali sehingga pipis itu ada untuk dibelanjakan. Dan masih banyak contoh lagi yang menunjukkan bahwa orang bali telah mengalami degradasi moral dan kepribadian sebagai orang Bali.

Dengan latar belakang itulah, pedanda ingin kembali mengingatkan kita semua, pedanda ingin mengetuk hati masyarakat Bali agar kembali ingat akan jati diri kita. Kembali ingat sumber dari segala kehidupan ekonomi ini berasal. Jangan sampai warisan yang adiluhung ini hilang begitu saja karena kebodohan kita semua.  Pedanda ingin mengajak semua lapisan masyarakat Bali untuk bangga menjadi orang Hindu dan Bangga menjadi orang Bali

Kenapa harus bangga menjadi Hindu?




Hindu adalah agama Weda, dan Weda adalah sebuah wahyu, bukan produk budaya manusia. Ciri Weda adalah wahyu salah satunya adalah Weda itu mampu mengayomi, mengangkat dan  memaknai budaya lokal. Wahyu adalah sesuatu yang bisa diterapkan dimana saja dan bisa meresap dan menjalin satu kesatuan dengan budaya, geografis dan masyarakat lokal. Jadi bukan satu budaya untuk kepentingan pelaksanaan Agama itu. Merupakan anggapan yang sangat keliru jika misalnya dikatakan bahwa budaya Bali harus digunakan untuk pelaksanaan Agama Hindu di Indonesia. Agama Hindu bisa dilaksanakan dengan budaya Jawa, Kalimantan, Papua atau budaya mana saja. Walaupun dilaksanakan dengan budaya yang berbeda namun intinya tetap mengacu pada ajaran Weda. Disitulah letak keindahan Hindu. Hal lain adalah agama Hindu sangat menghargai umat manusia dan tidak mengintervensi atau mempengaruhi orang untuk masuk ke agama Hindu. Hal berikutnya yang membuat pedanda bangga adalah Agama Hindu adalah agama yang mampu mengantarkan bangsa Indonesia untuk memasuki jaman sejarah. Buktinya adalah adanya Tujuh Yupa di kerajaan Kutai yang menjadi bukti sejarah bahwa pada masa itu bangsa Indonesia telah meninggalkan jaman pra-sejarah dengan mulai dikenalnya huruf. Agama Hindu juga pernah mengantarkan bangsa Indonesia kejaman keemasanya dengan berkibarnya Majapahit hingga ke wilayah Malaka. Itu adalah contoh kecil dari berjuta – juta hal mulia dan indah tentang Hindu yang pedanda jumpai di dalam Weda, sehingga pedanda sangat bangga menjadi orang Hindu

Kenapa harus bangga jadi orang Bali?




Bangga karena pulau yang kecil ini begitu luar biasa. Bangga karena pulau bali mempunya potensi yang sangat berlimpah. Bali memiliki bahasa sendiri, tulisan sendiri, budaya sendiri, kesenian yang kaya, sistem pemerintan tersendiri dari tingkat subak, banjar, desa pakraman hingga ke tingkat provinsi, aparat pemerintahan sendiri, dan itu sudah ada sejak beratus – ratus tahun yang lalu. Dan semua itulah yang membuat Bali menjadi terkenal seperti sekarang ini.

Bercermin dari keadaan sekarang ini, arah pembangunan masrayakat bali baik pembangunan secara fisk, mental dan spiritual sudah kian jauh melenceng. Jika dulu ada himbauan dari gubernur agar semua bangunan mempunyai cirri khas bangunan Bali sudah sangat banyak di langgar. Yang ada justru pembangunan fisik Bali sudah tidak mencerminkan Bali itu sendiri. Jika kita baru keluar dari bandara Ngurah Rai atau baru turun dari pelabuhan gilimanuk, maka kita akan merasa bahwa kita tidak berada di Bali. Bali telah mulai kehilangan muka di tanah sendiri.

Orang Hindu harus bangga menjadi orang Hindu, jangan menjadi umat Hindu hanya sekedar tulisan di KTP. Orang Bali harus bangga menjadi orang bali, dengan cara mempertahankan budaya adat istiadat dan tanah Bali itu sendiri. Bangga menjadi orang Hindu tidak cukup sekedar hafal mantram Tri Sandhya, tapi bagaimana kita mewujud nyatakan ajaran Hindu dalam kehidupan sehari – hari. Walaupun kita hidup di jaman modern, tapi hendaknya kita tidak hanyut dan kehilangan jati diri. Sadarilah darimanana semua kehidupan masyarakat ini berasal. Mungkin kita bisa bercermin kepada negeri Jepang. Walaupun mereka Negara maju tapi masih sangat menghormati budaya lokal, seperti kaisar dan sumo. Dengan ini pedanda ingin menyentuh hati masyarakat Bali untuk tetap berjuang dan berusaha manjaga dan melestarikan jati diri kita, karena inilah kebanggan kita. Manusia dan bangsa yang utama adalah merekan yang memiliki jati diri

Pedanda juga sangat berharap agar orang Bali bangga menjadi orang Bali, orang jawa bangga menjadi orang Jawa, orang papua bangga menjadi orang papua dan semua daerah di Indonesia juga bangga telah memiliki Budaya mereka sendiri. Budaya – budaya itulah yang merupakan budaya nusantara yang sungguh adiluhung dan utama. Tidak perlu kiranya kita mambawa budaya – budaya luar untuk dipaksakan di Nusantara ini.

Dikutip dari tulisan Ida Pedanda Made Gunung, Sugra Ratu.