Apa Sesungguhnya Hari Raya Kuningan? Dan apa simbol Upakara yang harus dihaturkan sebelum jam 12 siang? silahkan simak tulisan payanadewa.com dimana Anda akan menemukan jawabannya.
Kuningan merupakan rangkaian Hari Raya Galungan yang jatuh pada hari Saniscara Kliwon Wuku Kuningan, yang memiliki makna Keuningan dengan arti tercapainya tingkatan spiritual dengan cara intropeksi diri agar terhindar dari mara bahaya. Dan juga mengandung makna Jani, Pemberitahuan, Nguningayang, baik pada diri sendiri maupun kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan yang Maha Esa.
Simbol Upakara/Banten:
- Tamiang, simbol perlindungan dan perputaran roda alam semesta
- Endongan/Selagi, simbol dari perbekalan, bekal terutama ilmu pengetahuan (jnana) untuk mengarungi kehidupan
- Ter, simbol panah atau
- Sampian Gantung, simbol penolak bala
- Nasi Kuning/Penek Kuning, simbol kemakmuran
Pada hari raya Kuningan Ida Sanghyang Widi Wasa memberkahi umatnya darivjam 00pagi sampai jam 12.00siang, karena energivalam semesta. Pertiwi, Apah, Bayu, Teja dan Akasa (Panca Maha Butha) bangkit pada puncaknya sampai jam 12.00 siang, lewat pada waktu itu disebut Pralina/kembali le asal/ngeluur kealam ara Dewa/Dewa Loka.
Kesimpulan
Kita harus ingat menyama braya, persatuan, solidaritas sosial, selalu ingat dengan lingkungan, sehingga terciptanya keharmonisan alam beserta isinya, serta tidak lupa mengucapkan rasa syukur kehadapan Ida,Sang Hyang ParamaKawi atas karunianya.