Berstatus sebagai Janda itu bukanlah sebuah aib. Jadi tidak perlu untuk malu. Semua wanita di muka bumi ini ketika berumah-tangga pastinya ingin bahagia dan langgeng rumah-tangganya hingga kelak menjadi kakek-nenek. Namun ketika bencana dan prahara datang dari pasangan dan sudah tidak mampu lagi di atasi dan cara mengatasinya, keputusan terakhir adalah cerai dan bersiap dengan status Janda.
Stigma di masyarakat sudah terbentuk bahwa Janda itu genit, penggoda suami orang, lemah dan berharap mendapat santunan materi dari orang lain. Orang bisa saja mengatakan seperti itu namun Anda, jika berstatus Janda harus membuat tekad yang kuat, Saya Janda, Sukses dan Bahagia!
Untuk sukses secara materi memang tidaklah gampang, harus memiliki tekad yang kuat. Kalau selama ini ada yang nyinyir dengan status Janda yang hanya bisa minta belas kasihan orang secara materi, mulai sekarang ayo tunjukan bahwa Anda mampu! Saya sendiri Janda dan saya juga banyak mengenal para Janda yang sukses setelah ditinggal mati atau cerai dari suaminya.
Contoh, sebut saja public figure Desi Ratnasari dan Yuni Shara. Selama ini tidak ada gosip miring tentang kehidupan pribadi mereka. Kuncinya, mereka mampu menempatkan diri sebagai Janda yang terhormat, tidak murahan terutama gonta-ganti pasangan. Kedua wanita ini gigih dalam bekerja dan ini terlihat dengan pembuktian anak-anak mereka yang sehat, pintar dan tidak berulah.
Banyak Janda yang awalnya memang mereka terpuruk secara ekonomi apalagi kalau selama ini hanya mengandalkan penghasilan dari suami. Mulai sekarang tentunya sudah tidak memanjakan diri lagi, harus bekerja, cobalah kembali membuat surat lamaran sesuai dengan skill yang dimiliki.
Atau bisa juga menciptakan ladang pekerjaan baru yang Anda ciptakan sendiri tanpa harus keluar rumah. Misalkan membuka usaha salon, usaha online, bisnis sembako, menjadi penulis atau apa saja. Pekerjaan jika ditekuni maka dikemudian hari akan memberikan hasil yang memuaskan.
Seorang Janda dapat dikatakan sukses jika dia mampu mengantarkan anak-anaknya hingga sekolah tinggi, bekerja dan menikah. Memang itu bukan pekerjaan mudah. Seringkali anak-anak yang orangtuanya bercerai kehidupannya hancur. Sekolah tidak selesai, berulah dan menyalahkan orangtuanya ketika mereka gagal.
Inilah yang menjadi PR untuk para Janda yang memiliki anak bahwa tanpa ayah anak-anak bisa sukses. Caranya:
-Motivasi anak, pendidikan itu penting
-Dampingi anak ketika sekolah
-Quality time bersama anak
-Tempat sharing dan memberikan solusi
Janda bisa Bahagia, Why Not?
Berstatus Janda bukan berarti penderitaan seumur hidup yang akhirnya tidak bisa happy alias bahagia. Boleh menangis saat awal menjadi Janda karena suami meninggal dunia. Boleh sedih ketika mengingat kelakuan suami yang kasar, suka selingkuh, tidak bertanggungjawab dan menghargai diri kita.
Namun tangis kesedihan itu ada batasnya. Menangis hanya akan menguras energi dan emosi yang bisa menyebabkan wajah jadi cepat tua. Tentunya Anda tidak mau tua sebelum waktunya karena wajah yang kusut bukan? Ayo, ciptakan kebahagiaan bersama orang-orang tercinta.
So, come on move on! Bahagia itu kita yang ciptakan kok. Tidak harus memiliki suami lagi baru Anda bahagia. Karena belum tentu mereka yang punya suami itu bahagia, bisa saja ada tekanan bathin di dalam hatinya namun terpendam.
Kebahagiaan itu datang dari dalam hati dan tercermin di wajah. Untuk bahagia itu banyak caranya, misalnya;
Melakukan hobby seperti :
-Menyelam, naik gunung
-Hangout bersama sahabat
-Mengunjungi keluarga
-Mempercantik diri ke salon
-Cuti kerja untuk liburan
So, tetap bersemangat ya para Janda, tetap terus rawat diri Anda dan terus jadilah Janda yang terhormat. Rahayu