Jangan Khawatir... Rezeki Bisa Datang Kapan Saja, Semoga Hari Ini Rezeki Ku πŸ˜€

 

Gak usah khawatir. Tenang saja. Mungkin kita gak tahu di mana rezeki kita. 

Tapi percayalah, rezeki kita sangat tahu di mana kita. Entah itu, dari langit, laut, gunung, & lembah sekalipun, Tuhan telah memerintahkan rezeki untuk menjemputmu, menujumu. Lalu, apa yang kamu khawatirkan?               

Ketahuilah sahabat payanadewa.com, Tuhan telah menjamin rezekimu. Percayalah itu, maka kamu disuruh mencarinya. Jangan melalaikan ketaatan dan jalan yang benar. Kalo kamu terlalu khawatir atau mengkhawatirkan apa yang sudah jalannya, tetap lakukan yang terbaik. 

Kesalahan yang luar biasa, karena kamu tidak percaya diri sendiri dan kemampuan sendiri.

Sahabat, tugas kita bukan mengkhawatiri rezeki dari Tuhan. Karena itu sudah dijamin. Justru yang paling penting adalah kita menyiapkan jawaban “ semangat mencarinya”.

Berapun rezekimu Hari ini Tetap Disyukuri

Tugas kita, mencarinya dan menempuh dengan jalan benar Tuhan-lah yang akan melimpahkan. Sekali lagi, di balik setiap doa kita, Tuhan pasti memberi jalan.

Semoga hari ini rezeki ku πŸ˜€

Tak Bisa Lepas dari Ponsel? Waspadai Gejala Ini


Can't get out of the cellphone?  Beware of These Symptoms

Pernah mengecek dalam sehari berapa jam yang dihabiskan untuk menggunakan ponsel? Dengan semua keperluan, kebutuhan, dan rutinitas yang ada, ponsel menjadi benda penting yang harus selalu kita bawa. Keberadaan ponsel memang sangat memudahkan kita dalam banyak hal.

Hanya saja kalau kita sudah mulai kesulitan untuk lepas dari ponsel, ada sesuatu yang perlu diwaspadai. Misal, ketika sebenarnya sedang butuh waktu istirahat, tapi kita malah sibuk sendiri bermain ponsel, bisa jadi kita sedang mengalami kegelisahan. Melansir laman timesofindia.indiatimes.com, mengambil ponsel bahkan saat sebenarnya sedang tidak ada keperluan atau kepentingan menggunakan ponsel, ini pertanda pikiran kita sedang tidak tenang. Ada kegelisahan yang sebenarnya kita rasakan.

Kegelisahan umum dialami oleh anak-anak dan remaja. Namun, kita semua pasti mengalami kegelisahan dari waktu ke waktu. Saat kondisi kegelisahan ini kita abaikan, maka bisa menyebabkan kecemasan dan mengganggu rutinitas harian kita.

Orang-orang yang mengalami kegelisahan biasanya merasa sulit untuk duduk diam atau bersantai di rumah. Mereka sering merasa tidak nyaman, baik secara fisik maupun emosi. Mereka juga mengalami kesulitan tidur pada malam hari. Serta punya kebiasaan menggerak-gerakkan kaki atau tangan seperti orang yang tidak sabaran.

Kegelisahan bisa jadi pertanda kecemasan. Penting untuk segera melakukan tindakan pencegahan untuk mengurangi dampak yang lebih rumit ke depannya. Latihan meditasi bisa dilakukan untuk mengatasi atau meredakan rasa gelisah. Meditasi bisa bantu menenangkan pikiran dan membantu kita lebih menikmati waktu yang ada hari ini.

Latihan pernapasan juga bisa bantu menenangkan pikiran. Saat merasa gelisah, kita bisa ambil jeda untuk menarik napas dan megembuskannya perlahan-lahan. Menekuni hobi seperti berkebun, memasak, dan membaca juga bisa bantu atasi rasa gelisah.

Jika kondisi kecanduan ponsel sangat parah dan rasa gelisah tak kunjung reda, ada baiknya untuk berkonsultasi ke dokter atau mendapat penanganan dari pakar. Jadi, berapa jam yang sudah dihabiskan untuk menggunakan ponsel hari ini?

Sahabat Sejati adalah Mereka yang ada Walaupun Dunia Berkata Kau Tak Lagi Berguna

 

Sahabat Sejati adalah Mereka yang ada Walaupun Dunia Berkata Kau Tak Lagi Berguna

Mempunyai sahabat sejati tidak bisa diartikan sebagai sekedar teman, sahabat sejati adalah hubungan pertemanan yang tetap setia ada saat kita suka maupun duka. 

Walaupun kau dalam kondisi apapun, ataupun saat terpisah oleh jarak, seorang sahabat sejati akan selalu ingat dan setia menghubungi dan mendoakan. 

Kehadiran seorang sahabat setia dalam hidup merupakan anugerah yang harus disyukuri, mereka selalu ada walaupun dunia berkata kau tak lagi berguna. 

Untuk menunjukkan rasa syukur dan sayang pada sahabat, saya sengaja menulis artikel ini pada hari Valentine's untuk sahabat setia yang jauh di sana. Tujuannya agar persahabatan yang sudah kita jalin ini dapat terjaga dan langgeng. 

Persahabatan juga tidak pernah memandang usia, harta maupun status sosial. Karena itu kehadiran sahabat setia juga berpengaruh dalam hidup kita, mereka selalu mendukung hal-hal positif yang kita lakukan.Terkadang kita sulit untuk mengungkapkan arti sahabat bagi diri kita. 

Jalinan sahabat tidak dapat terjalin dalam waktu yang singkat. Bahkan tak jarang dari mereka yang sulit menemukan pengganti dari sahabatnya itu. 

Maka dari sebab itu, bersyukurlah kita memiliki sahabat yang setia. 

5 Pura di Yakini atau Dipercaya Untuk Memohon Jodoh di Bali

5 Pura di Yakini atau Dipercaya Untuk Memohon Jodoh di Bali

 Hampir 100% masyarakat Indonesia memiliki keinginan untuk menikah, menjalani kehidupan dengan pasangan dan ingin memiliki generasi penerus. 

Namun, kendalanya saat ini adalah susahnya mencari pasangan yang sesuai dan menerima dengan hati yang murni, dari sebab itu banyak sekali para jomblo yang mengharapkan memiliki pasangan/jodoh yang bisa menerima apa adanya. Di artikel ini saya menulis tentang 5 pura yang diyakini dan dipercayai untuk memohon jodoh di Bali yang mana sesuai petunjuk Ratu Sesuhunan, oke langsung saja kita check it out:

5 Pura di Bali di Diyakini atau Dipercaya Memohon Jodoh yang Sesuai Petunjuk Sesuhunan 

1. Pura Puncak Sari

5 Pura di Yakini atau Dipercaya Untuk Memohon Jodoh di Bali

Berlokasi di Banjar Anyar, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Letaknya yakni di kaki Gunung Batukaru.Pura ini ditemukan oleh seseorang yang bernama Pan Rumrum sewaktu Kerajaan Tabanan masih berjaya. Di pura ini, banyak pemedek yang memohon perlindungan, juga memohon jodoh dan konon terbukti, mereka yang bertemu di sini akhirnya berjodoh dan menikah.

2. Pura Peneduhan

5 Pura di Yakini atau Dipercaya Untuk Memohon Jodoh di Bali

Keberadaan Pura Peneduhan berlokasi di Banjar Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Pura Peneduhan ini diempon oleh 65 kepala keluarga yang tersebar di Banjar Sanggulan, Banjar Demung, dan Gerokgak Gede, Tabanan seperti Pemaksan. Beberapa orang juga meyakini bahwa Pura Peneduhan merupakan tempat untuk memohon keturunan ataupun pasangan, dan konon terdapat beberapa orang sudah membuktikannya.

3. Pura Tirta Sudamala Buleleng

5 Pura di Yakini atau Dipercaya Untuk Memohon Jodoh di Bali

Pura ini letaknya tak jauh dari Kampus Tengah Undiksha. Lokasi persisnya yakni di Jl. Teratai, Banyuasri, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali. Banyak yang datang ke pura ini untuk memohon jodoh, kesehatan, keselamatan, dan bahkan memohon agar diberi jabatan

4. Pengayengan Ratu Niang

5 Pura di Yakini atau Dipercaya Untuk Memohon Jodoh di Bali

Pengayengan Ratu Niang ini terletak di Denpasar, tepatnya di Jalan Kumbakarna, Denpasar. Pengayengan Ratu Niang ini berbentuk patung pendeta wanita dan letaknya sangat dekat dari Pasar Wangaya. Konon di sini banyak orang yang memohon agar mendapatkan jodoh dengan menghaturkan persembahan berupa sirih dan tembakau.

5. Pura Teluk Terima 

5 Pura di Yakini atau Dipercaya Untuk Memohon Jodoh di Bali

Pura ini dikenal dengan kisah cinta Jaya Prana dengan Layonsari sehingga disebut pula dengan Pura Jaya Prana. Letaknya di tengah kawasan Taman Nasional Bali Barat, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng.  Di pura ini, banyak pemuda-pemudi yang tangkil dan berharap agar mendapatkan jodoh. Bagi sepasang kekasih yang tangkil juga berharap agar hubungan cinta mereka dapat terjalin abadi.

Mungkin Anda yang sudah lama sendiri bisa tangkil ke salah satu Pura ini, semoga cepat dapat jodoh, astungkara.

Kebahagiaan Rumah Tangga Tidak Dililat Dari Seberapa Besar Gaji Suami, Tapi Seberapa Besar Tanggung Jawab Suami!

Kebahagiaan Rumah Tangga Tidak Dililat Dari Seberapa Besar Gaji Suami, Tapi Seberapa Besar Tanggung Jawab Suami!

Tanggung Jawab Bukan selalu berbentuk materi. Kepala keluarga yang berhasil dalam membina keluarga maka keberhasilan yang lain akan mengikuti, seperti rejeki lancar, pikiran tanang dan bahagia.

Sedangkan kepala keluarga yang gagal dalam membina keluarga maka kegagalan lain akan mengikutinya pula, seperti kata dibwah!

SUAMI :
  1.  Suami tidak berfungsi menjadi pemimpin dengan baik, akibatnya saling melukai.
  2. Suami gagal menjadikan Istri prioritas dalam hidupnya.
  3. Suami membandingkan Istri dengan wanita lain.
  4. Suami kurang disiplin mengontrol emosi dan kebiasaan buruk.
  5. Suami gagal memuji hal-hal kecil dari Istri
  6. Suami menolak pendapat Istri.
  7. Suami tidak pernah minta maaf.
Kebutuhan seorang Suami:
  1.  Istri sebagai sahabat.
  2. Rumah yang rapi.
  3. Istri yang menarik.
  4. Saling menghargai.


Kebutuhan Seorang Istri:
  1.  Kasih sayang dan penghargaan.
  2. Diajak bicara.
  3. Jujur dan terbuka.
  4. Keuangan yang cukup.
  5. Komitmen terhadap keluarga.

Ingat!

Kebahagiaan perkawinan membutuhkan

perjuangan yang tidak kenal lelah, dan membutuhkan kehadiran dan pertolonganTuhan.

Berbahagialah mereka yang benar-benar menikmati hidup rumah tangga yang rukun dan damai, meskipun itu harus diperoleh dengan cucuran air mata.

Belaian tangan suami adalah emas bagi istri.
Senyum manis sang istri adalah permata bagi suami.
Kesetiaan suami adalah mahkota bagi istri.
Keceriaan istri adalah sabuk di pinggang suami.
Perbaikilah apa yang bisa diperbaiki sekarang sebelum terlambat. Cintailah pasangan yang telah Tuhan pilih untukmu!

Karma Itu Ada, Dia Berjalan Bersama Waktu



Karma Itu Ada, Dia Berjalan Bersama Waktu

Manusia hidup didunia ini ada baik dan buruk, itu merupakan dari perbuatan manusia itu sendiri. Kita petik apa yang kita tanam. Tidak mungkin menanam jagung akan tumbuh padi.

Pepatah Bali mengatakan bahwa jagung ditanam jagung dipetik, padi ditanam padi dituai. Jika tidak berbuat baik, mana mungkin akan mendapatkan kebaikan dari orang lain.

Ada penyakit tentu ada penyebabnya, demikian pula penderitaan itu, pasti ada sebab musababnya. Tetapi kita harus yakin bahwa penyakit atau penderitaan tersebut pasti dapat diatasi.

Seseorang tidak bisa menghindari hasil perbuatannya, apakah baik atau pun buruk, sehingga seseorang tidak boleh iri jika melihat orang lain hidupnya bahagia atau lebih baik. Begitu juga sebaliknya, seseorang tidak perlu menyesali nasibnya, karena apa yang ia terima merupakan tanggung jawabnya.

Ini harus disadari, bahwa penderitaan di saat ini adalah akibat dari perbuatan kita sendiri, baik yang sekarang maupun yang telah lampau. Namun kita harus sadar pula bahwa suatu saat penderitaan itu akan berakhir asal kita selalu berusaha untuk berbuat yang baik. Perbuatan baik yang dilakukan saat ini akan memberikan kebahagiaan baik sekarang maupun pada masa yang akan datang.

Dari situlah seseorang mungkin tidak perlu sedih atau prihatin kepada orang lain karena mengalami penderitaan dan tidak perlu sombong karena mengalami kebahagiaan, karena hal itu adalah hasil karma.

Satu hal yang perlu diingat, bahwa hukum karmaphala itu tidak terlepas dari kekuasaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Tuhanlah yang menentukan pahala dari karma seseorang. Beliaulah yang memberi ganjaran sesuai dengan Hukum Karma.

Sabar dan Percayalah, Penggoda dan Pengkhianat Itu Tidak Akan Pernah Bahagia



Payanadewa.com Percayalah tak akan ada penggoda yang bahagia, kelak pasti akan mendapatkan karmanya, bersabarlah sebab tuhan akan selalu membuat orang yang berkhianat itu tersiksa.

Relakan Dia Bersamanya, Sebab Dia Tak Pantas Mendapatkan Seseorang Yang Baik Serta Setia Sepertimu.

Percayalah bahwa hanya orang yang setia yang mampu memberi kebahagiaan, jika dia tergoda maka dia tidak pantas bersamamu.

Kau memang tersakiti ketika dikhianati, akan tetapi lebih baik relakan apapun yang membuatmu sakit karena yang tidak setia tidak akan pernah membuatmu bahagia. Ada yang lebih baik dan yang lebih menggoda pasti dia akan tergoda.

Kau Harus Ikhlas Meski Dikhianati Olehnya, Percayalah, Pengkhianat Itu Tidak Akan Pernah Bahagia.

Meski kau disakiti oleh orang yang paling kau cintai, maka kau tak perlu khawatir karena yang menyakiti pasti akan tersakiti juga pada akhirnya.

Tuhan tidak akan pernah memberi kebahagiaan kepada seseorang yang telah mengkhianatimu. Dan akhirnya kau pasti akan bahagia bersama seseorang yang lebih baik darinya.

Pada Akhirnya Yang Mengkhianati Pasti Akan Dikhianati Juga, Tak Perlu Khawatir Karena Tuhan Itu Maha Adil.

Jika dia menyakitimu maka kau pasti akan mendapatkan kebahagiaan setelah disakiti olehnya. Percayalah bahwa Tuhan akan senantiasa membalas apapun yang kau terima.

Dan sampai kapanpun pengkhianat dan penggoda itu tidak akan pernah merasakan kebahagiaan hingga Tuhan memberikan karmanya.

Ini Derita Jika Penunggun Karang Salah Tempat

Pentingnya Penunggu karangkarang. Penunggu bagi umat hindu bali merupakan salah satu bangunan suci yang wajib dimiliki. Merupakan stana Ratu Made Alangkajeng, maparaban Bhatara Dukuh Sakti.

Beliau berada di bawah perintah Dewa Mahadewa, dan sedapat mungkin menempati posisi kaje kauh (barat laut).

Banyak umat hindu bali, akibat pekarangan yang sempit, kesulitan tata ruang, ditambah petunjuk yang keliru, lalu menempatkan penunggu karang pada posisi yang tidak benar. Jika sudah salah menempatkan Penunggun Karang maka derita yang akan menimpa.

Baca Juga: Penunggun Karang Pembangunan dan Penempatan Dengan Benar

Beberapa kesalahan penunggu karang antara lain sebagai berikut:

1). Jika penunggu karang berada di dalam merajan, akibatnya adalah mudah selisih paham. Penghuni rumah sering bertengkar. Mudah sakit kepala belakang, inguh, tidak betah di rumah. Pekarangan mudah dimasuki mahluk gaib.

2) Penunggu karang yang posisinya kaje kangin menyebabkan penghuni mudah selisih paham, sering diganggu manusa sakti, kowos boros.

3) penunggu karang yang posisinya menghadap ke barat menyebabkan penghuni sering sakit kepala belakang, sering mendapat serangan majic/ilmu hitam.

4) Penunggu karang yang tidak memiliki pagar, menyebabkan penghuni kowos boros dan sering inguh.

5) Penunggu karang tabrak lebuh, menyebabkan penghuni sering sakit pinggang dan punggung.

Baca Juga: Makna dan Pengaruh Pengijeng atau Penunggun Karang 

Pelinggih tidak perlu mewah. Jika posisinya benar, mengetahui siapa yang berstana, dan mengerti tata cara berdoa (berketuhanan) sebagai umat hindu yang benar, maka pasti akan mendapatkan panugrahan dari beliau. Tuhan bukan preman yang bisa disogok dengan upakara yang besar. Tuhan juga bukan artis yang senang dipuji-puji.

Kesalahan akan mendapatkan hukuman. Namun jika benar, Rahayu, Rahajeng dan Jagaditha pasti tercapai.

Patung Ratu Niang di Jalan Kumbakarna, Sebagai Tempat Memohon Jodoh dan Keberuntungan

Kepercayaan masyarakat Bali dengan hal-hal mistis adalah hal yang lumrah.  Anda tidak hanya bisa meminta keselamatan lahir dan batin saja, tetapi Anda juga bisa meminta jodoh dan juga keberuntungan.

 Apakah ini suguhan? Tergantung kepercayaan, ini mitos kepercayaan masyarakat  Bali tentang keberadaan patung Pengayengan Ratu Niang di Jalan Kumbakarna, Dauh Puri Kaja, Denpasar, Bali.

 Patung ini berbentuk seorang istri (pendeta wanita) dan terletak di sisi kiri jembatan yang menghubungkan Jalan Kumbakarna dengan Jalan Raya Wibisana.  Jika Anda bingung, silakan cari Pasar Wangaya, Anda bisa menemukan patung ini, karena letaknya yang sangat dekat dengan Pasar Wangaya.

 Coba nongkrong di sini, pasti ada seseorang yang sengaja menepi sambil menghaturkan sesajen sembari berdoa meminta rejeki atau mempermudah perjodohannya.  Benarkah itu?

 Ratu Niang Sakti suka melancaran / jalan-jalan dan murah hati

 Maksud saya ini sebenarnya, Ratu Niang ini adalah salah satu manifestasi dari Ida Sang Hyang Widhi yang dipercayai oleh masyarakat Hindu di Bali sebagai salah satu Dewi yang memberikan kemakmuran bagi manusia.  Kalau versi Budha-ya sih bisa dimiripkan dengan Dewi Kwam Im.

 Konon, kepercayaan orang-orang di sana, Ida Ratu Niang Sakti senang melancaran / jalan-jalan di area tersebut, makanya patung ini dibuatkan sebagai tempat Beliau bersemayam.

 Sepintas memang nggak ada yang spesial mengenai patung ini, cuman berkat kisah horor, di mana sebelum patung ini dibuat, tahun 1998 sudah ada rencana untuk membangun sebuah hotel.  Namun pembangunan itu tidak jadi dilakukan, tempat itu adalah akses melancaran atau jalan Ratu Niang.  Makanya langsung dibuatkan patung disana agar beliau bisa malinggih saat malancaran.

 Ratu Niang ini sangat murah hati dan banyak yang memohon agar yang diberikan jodoh sambil memberikan persembahan berupa canang sari dengan sirih dan rokok.  Katanya sih beliau suka banget sama sirih dan tembakau.

 Ini namanya mitos, jadi tidak 100% benar, tapi buat kalian yang penasaran banget bisa mencobanya dan dilandasi keikhlasan.  Jangan sampai Anda menganggap ini sebagai bagian dari presepsi, karena Beliau akan menerima apa pun yang Anda berikan dengan tulus.

 Maklum di Bali yang namanya yadnya dijunjung tinggi, jadi segala sesuatu yang dipersembahkan kepada manusia atau Tuhan harus ikhlas.

 Coba aja buat kalian yang masih single, baru setelah bertanya disana, sebentar lagi jodoh kalian akan datang dengan sendirinya, astungkara.

Hari Baik Berhubungan SuamiーIstri, Menurut Hindu Bali

Hari Baik Berhubungan SuamiーIstri, Menurut Hindu Bali

Didalam ajaran agama Hindu, ada empat tujuan hidup manusia yang disebut ‘Catur Purusa Artha’ yaitu:
  • Dharma (kebenaran; dalam kontek lebih luas dapat diartikan sebagai pengetahuan)
  • Artha (kekayaan), kama (keinginan, nafsu), dan moksa (pelepasan dari ikatan lahir-hidup-mati, kebebasan)

Berhubungan suamiーistri merupakan salah satu kebutuhan biologis bagi mahkluk hidup, khususnya oleh mahkluk yang berkaki dua, memiliki hidung, bertangan dua, berjalan dengan berdiri, memiliki pikiran, yang disebut manusia.

Hubungan ini dianggap surganya bagi pasangan suami-istri, tak jarang membuat seseorang tenggelam dalam kesenangan dunia material.

Hubungan suamiーistri (kama) merupakan salah satu tujuan hidup manusia setelah kekayaan (artha), akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut harus berlandaskan pada dharma (kebenaran, aturan, hukum).

Demikian halnya melakukan hubungan badan (bersanggama, hubungan intim) memiliki tata kramanya sendiri.

Adapun untuk “Asanggama (berhubungan badan)” haruslah dipilh juga hari baiknya, ini bertujuan untuk menurunkan putra yang “Suputra Mahotama” , penurut, pintar, berbakti pada orang tua, murah rejeki dan berwibawa.

Bila tidak maka keturunan yang akan terlahir akan menyebabkan kesusahan bagi keluarga dan lingkungannya.

Secara umum berkaitan dengan masalah tata krama senggama, sebaiknya anda tidak melakukan senggama itu pada saat hari-hari berikut ini :

Hari-hari suci atau rerahinan jagat, Bulan purnama/tilem, Tanggal ke 14 (prawani) sehari sebelum purnama/tilem, Purwanin dina dan purwanin asih, Weton suami atau istri, Pada saat menstruasi untuk masa empat hari.

Adapun hari yang paling baik untuk berhubungan badan adalah
  • Soma Umanis
  • Budha Pon 
  • Sukra Pon

Lontar Pamedasmara menetapkan hari terlarang lebih banyak lagi dan berlaku untuk umum kepada siapa saja yaitu;

Purnama, tilem, purwani, hari wetonan, kala ngruda, kala mrtyu, minggu wage, selasa paing, selasa wage, rabu kliwon, kemis pahing dan sabtu kliwon.
Hari - hari yang mesti dihindari adalah:

  • Anggara Paing
  • Redite Wage
  • Anggara Wage
  • Budha Kliwon
  • Wrespati Paing
  • Saniscara Kliwon (tumpek) Purnama dan Tilem

Saat weton ( hari Otonan / Petemuan Otonan) suami / istri.

Luang (Urip Saptawara + Urip Pancawara = Ganjil )

Selain itu adapun Hari – hari yang mesti dihindari adalah“Purwanin dina” tidak baik melakukan pekerjaan / membuat dewasa, yaitu ;

  • Anggara Klion
  • Anggarkasih
  • Budha Klion
  • Sukra Wage
  • Saniscara Klion / Tumpek.

“Purwanin Sasih” tidak baik melakukan pekerjaan / membuat dewasa, yaitu ;

tanggal dan panglong ping 6, 8, 14.

“Pati Pata” sangat tidak baik memulai sesuatu pekerjaan / memulai dewasa, yaitu;

  • Juli / Kasa tanggal 10
  • Agustus / Karo tanggal 7
  • September / Katiga tanggal 3
  • Oktober / Kapat tanggal 4
  • November / Kalima tanggal 8 panglong 10
  • Desember / Kanem tanggal 6 panglong 8
  • Januari / Kapitu tanggal 11 panglong 11
  • Februari / Kaulu tanggal 13 panglong 13
  • Maret / Kasanga tanggal 7 panglong 6
  • April / Kadasa tanggal 6 panglong 6, Mei / Jyesta tanggal 1
  • Juni / Sadha tanggal 4 “Dagdig Karana” Tidak baik membangun Karya, yaitu; Redite tanggal 2
  • Soma tanggal 1
  • Anggara tanggal 10
  • Budha tanggal 7
  • Wrespati tanggal 6
  • Sukra tanggal 2 Saniscara tanggal 7

“Pati Paten” Semua Karya dan Asanggama teramat dilarang, yaitu;

Eka Sungsang nuju Indra, Dwi Tambir nuju Sri, Tri Kaulu nuju Uma, Catur Wariga nuju Kala, Panca Pahang nuju Yama, Sad Bala nuju Brahma, Sapta Kulantir nuju Rudra, Asta Langkir nuju Uma, Nawa Uye nuju Guru, Dasa Sinta nuju Rudra “Kala Mertyu” sangatlah buruk, karena sangat berbahaya. dilarang untuk bersenggama juga, yaitu; Redite Medangkungan, Anggara Wayang, Budha Sinta /Pagerwesi, Wrespati Taulu, Sukra Pujut, Saniscara Medangsia “Kala Ngruda” tidak baik untuk memulai suatu pekerjaan Soma Umanis Sungsang, Soma Paing Menail, Redite Pon Dukut "Sampar Wangke" Soma Aryang Pengaruh Hari Senggama menurut hari Menstruasi bila persetubuhan dilakukan setelah masa mentruasi, antara lain:

  • Senggama pada hari ke 4-5, lahir anak yang pendek
  • Pada hari ke 6, lahir anak yang bodoh
  • Pada hari ke 7, lahir anak yang kelak bodoh dan mandul
  • Pada hari ke 8, lahir anak yang sifatnya ingin selalu berkuasa
  • Pada hari ke 9, 10, 12, 14 dan 16, lahir anak yang tabiat dan sifatnya bijaksana serta suci
  • Pada hari ke 11 dan 13, lahir anak yang sifatnya jelek dan bahkan malas sembahyang serta anti agama
  • Pada hari ke 15 dan 17, lahir anak yang kelak banyak keturunan.

Sifat Anak berdasarkan senggama menurut penanggal/pangelong

hubungan suami istri bila dilakukan pada penanggal antara lain:

  • Penanggal yang baik melakukan senggama, hubungan suami istri: penanggal ping 3, baik dilakukan, karena pertemuan manusia
  • Penanggal ping 5, baik sekali, akan menjadi orang yang berprilaku suci
  • Penanggal ping 7, pertemuan hadiah, baik dilakukan senggama, anak yang lahir akan jadi dermawan
  • Penanggal ping 9, baik kesedana, namanya naga maya
  • Penanggal ping 10, baik, namanya sri molek, murah sandang pangan
  • Penanggal ping 11, baik, sri molek, anak dicintai dan berlaku cinta kasih
  • Penanggal ping 13, baik, anak akan selalu berbahagia
  • Pangelong ping 5 dan 11, sangat baik, namanya sri maulekan
  • Penanggal yang dilarang dan dihindari untuk melakukan senggama, hubungan suami istri
  • Penanggal ping 1, pertemuan dewa, baik dilakukan senggama, akan tetapi anak pertama akan meninggal
  • Penanggal ping 2, jelek dilakukan, akan menemukan suatu pertentangan, anak akan suka menentang orang tua
  • Penanggal ping 4, tidak baik, anak yang lahir akan menjadi cacat
  • Penanggal ping 6, baik dilakukan, anak yang dilahirkan menjadi pintar tetapi akan menjadi licik dan jahat
  • Penanggal ping 8, mantu mesatru, anak yang dilahirkan akan selalu bermusuhan dan banyak penderitaan
  • Penanggal ping 12, tidak baik, anak akan menderita dan kesakitan
  • Penanggal ping 14, sangat tidak baik, selalu kesusahan, serba buruk
  • Penanggal ping 15, tidak boleh melakukan hubungan suami-istri. semua pangelong, hindari. Hubungan intim (senggama) Suami Istri dalam Weda Tujuan dari sebuah perkawinan adalah untuk memperoleh anak

Sebab, kelak diharapkan anak menjadi penyelamat keluarga, membebaskan leluhur dari api neraka?

Karena itulah seoran anak disebut putra, artinya dapat membebaskan orang tua, atau leluhur dari pendritaan alias neraka.

Itulah sebabnya kehadiran seorang anak begitu penting bagi keluarga Hindu, khususnya Bali.

Anak atau rare yang dapat membebaskan penderitaan keluarga, menjadi tempat berlindung orang tuanya, dan akhirnya kemudian menjadi penerus keturunan, haruslah anak yang baik, rare yang utama yang di dalam sastra

Kanda Pat Rare disebut sebagai suputra

Hal ini juga terungkap dalam beberapa sastra Hindu sebagai berikut : membuat sebuah telaga untuk umum, itu lebih baik daripada menggali seratus sumur.

Melakukan yadnya, itu lebih tinggi mutunya, daripada membuat seratus telaga.

Mempunyai seorang putra, itu lebih berguna daripada melakukan seratus yadnya, asalkan putra utama alias suputra.

Niti Sastra menyebutkan :

“Sang Hyang Candra teranggana pinaka dipa memadangi rikala ning wangi.

Sang Hyang Surya sedeng prabhasa maka di pamemadangi ri bhumi mandala.

Widya sastra sudharma dipa ri kanang tri bhuwana sumene prahaswara.

Yening putra, suputra sadhu gunawan memadangi kula wandhu wandhawa”.

Artinya : “Bulan dan bintang sebagai pelita yang menerangi di waktu malam.

Matahari yang sedang terbit sebagai pelita menerangi seluruh wilayah Bumi.

Ilmu pengetahuan, sastra utama sebagai pelita menerangi ketiga dunia dengan sempurna.

Kalau di kalangan putra (anak) maka anak yang utama (suputra) menerangi seluruh keluarga”.

Demikian pula di dalam lontar Putra Sasana dinyatakan :

“Mapa palaning suputra, pari purna dharmayukti, subhageng rat susilanya, ambek santa sedu budi, kinasihaning nasemi, pada ngakwa sanak tuhu, sami tresna sih umulat, apan wus piana ageng widhi, yan suputra unggul ring sameng.tumitah”

Artinya :

“Bagaimanakah pahala seorang suputra yang sempurna dan berbuat dharma, termasyur susila dan bagus, hatinya damai dan berbudi mulia, setiap orang mengasihinya, semua mengaku keluarga, semua jatuh hati melihatnya, oleh karena

Tuhan telah memastikan bahwa, orang-orang yang suputra unggul di antara semua mahluk”.

Untuk menciptakan atau mendapatkan anak atau rare yang suputra, amat tergantung kepada upaya-upaya yang anda lakukan.

Ada tata karma senggama yang harus anda jalani.

Seperti contoh kasus berikut ini, dikutipkan dari epos Ramayana dan Mahabharata.

Dalam Ramayana: Prabu Dasarata betul-betul mengadakan persiapan matang sebelum “membuat” anak. Atau sebelum senggama alias bersetubuh dengan istrinya.

Jadi, sebelum Dasarata melakukan “pertemuan” dengan istrinya, beliau dan istri terlebih dahulu elakukan upacara persembahyangan. Karena motivasi beliau bersenggama dengan istrinya, adalah untuk mendapatkan anak yang suputra, bukan untuk pemuasan birahi atau nafsu semata.

Karena tujuannya untuk mendapatkan anak yang suputra alias anak yang utama, maka beliau melakukan tata karma senggama, menurut anjuran para Maha Rsi, maka begitu pula yang beliau peroleh. Empat anak dari tiga istrinya di memiliki kualitas tinggi. Bahkan anak tertua, yaitu Rama tak lain adalah titisan Dewa Wisnu.

Tentu tak mudah menghadirkan “Wisnu” dalam keluarga, atau tentu tak mudah usaha yang dilakukan, sehingga dipercaya sebagai ayah Dewa Wisnu. Jika Wisnu ibarat magnit, maka beliau tentu hanya mau mendekati logam yang bersih tak berkarat. Dasarata salah satu contoh manusia yang bersih dalam arti seluas-luasnya. Contoh lain, kita bisa melihat pada kasus kelahiran Rahwana dan adik-adiknya. Wisrawa, seorang bhagawan sakti mandraguna, ketika melakukan senggama dengan Dewi Sukesi, adalah semata-mata karena dorongan nafsu birahi belaka. Mereka bukanlah suami-istri, karena kedatangan bhagawan sebenarnya adalah untuk melamar Dewi Sukesi, atas perintah atau permintaan anaknya Prabu Danapati. Tapi, malah dikawin sendiri.

Akibat perkawinan itu, lahirlah Rahwana, Suparnaka, Kumbakarna dan Wibisana.

Menurut cerita, hanya Wibisana lahir dari “prosedur” perkawinan yang benar, artinya sah secara filosofis, sosiologis dan yuridis.

Karena ketika akan mengadakan “pertemuan” terakhir itu, sang bhagawan dan sukesi baru sdar, bahwa perbuatannya yang terdahulu sungguh tidak terpuji, tidak layak dilakukan oleh seorang bhagawan.

Mereka baru menyadari, bahwa hanya sepasang suami-istri yang sah, yang bias melakukan hubungan intim begini. Karena dilandasi oleh kesadaran dan budi luhur, maka lahirlah Wibisana, manusia bijaksana dan berbudi luhur. Begitu pula dengan kelahiran Pandawa dan Korawa.

Dewi Gandari yang menjadi ibu Korawa, diliputi perasaan penuh ambisi kekuasaan ketika bersenggama dengan suaminya.

Gandari ingin punya anak banyak, karena ia berpikir dengan jumlah yang banyak pasti akan kuat.

Dengan demikian, harapan Gandari, Kerajaan Astina, yang merupakan kerajaan adikuasa, akan tetap di pegang oleh anaknya. Harapan Gandari terpenuhi, ia punya anak 100 orang, sehingga sering disebut seratus Korawa. Yang menarik adalah kasus Kunti. Kunti, Istri pandu ini, oleh seorang resi sakti, diberikan kekuatan kesaktian untuk memanggil Dewa.

Maka, ketika ia ingin anak yang bijaksana, teguh memegang dharma, ia memohon kepada Bhatara Dharma.

Ketika ingin anaknya yang teguh fisiknya, teguh juga pendiriannya, ia mohon kepada Bhatara Bayu.

Begitu pula ia mohon kepada Bhatara Indra, agar dianugrahi anak yang sakti mandraguna, ahli dalam ilmu perang, maka lahirlah Arjuna. Bahkan Kunti pun bias memanggil Dewa untuk kepentingan Madri, istri Pandu yang lain.

Madri pun melahirkan anak kembar, Nakula dan Sahadewa, karena Kunti memohon kepada Bhatara Aswin yang juga kembar.

Dalam kenyataan hidup di masyarakat, kita sering melihat banyak anak lahir tanpa tata karma perkawinan yang benar.

Di Amerika Serikat, pernah ada hasil penelitian, bahwa anak yang lahir dari hasil perkosaan sangat potensial untuk menjadi penjahat.

Seperti disadari, anak yang lahir dari perkosaan tentu anak yang tidak diharapkan.

Yang diperkosa maupun yang dipemperkosa, tentu tidak memiliki rencana dan persiapan untuk “membuat” anak.

Yang diperkosa tentu memberontak penuh dendam.

Begitu pula, yang memperkosa akan berjuang penuh nafsu untuk melampiaskan nafsu bejatnya.

Maka, hasilnya tentulah seorang anak yang dipenuhi sifat-sifat dendam dan penuh nafsu.

Bahkan setelah menikah secara sah, persenggamaan itupun tidaklah dapat dilakukan sebebasnya.

Oleh karena, pada saat-saat tertentu, masih terdapat larangan-larangan untuk melakukan persenggamaan.

Maka dari itu, bagi suami istri perlu memperhatikan sikapnya masing-masing, agar tidak mempunyai pengaruh yang tidak baik.

Menurut pandangan agama Hindu di Bali, bahwa sesungguhnya sang penganten itu, masih dikatakan mempunyai sifat-sifat wyawahara (pertentangan-pertentangan).

Wyawaraha inilah yang meresapi badan dan jiwa pengantin, yang menyebabkan mereka menjadi leteh (cemar)dan cuntaka (cacat).

Agar cemar cuntaka tersebut hilang, maka pegantin itu perlu diupacarai prayas cita (disucikan), dan disertai dengan pengupakara (sesajen) yang disebut mawidhi-widhana mesakapan byakala nganten.

Penyucian diri sang penganti itu sangat perlu, untuk menghapus cemer dan cuntaka yang ada pada diri mereka.

Dengan demikian, anak yang diperolehnya nanti itupun akan terlepas dari kecemaran dan kecatatan.

Didalam lontar Anggastyaprana disebutkan bahwa kalau “pertemuan” (persenggamaan) tidak diatur oleh ketentuan-ketentuan, maka tiada bedanya bagaikan pertemuan atau perkawinan binatang kidang atau menjangan.

Selanjutnya disebutkan pula, kalau sang istri sedang tidak suka untuk digauli, hendaknya jangan dipaksa atau diperkosa, jangan mencaci-maki dan lain-lain.

Begitu pula pada saat si istri sebel ring dewek (menstruasi) jangan diajak bersenggama.

Kalau dipaksa, maka persenggamaan itu leteh dan cuntaka. Seandainya itu terjadi, dan kebetulan menghasilkan pembuahan, maka anak yang lahir, akan membawa bermacam-macam penyakit, nakal dan angkuh terhadap ibu bapaknya, sangat menyusahkan orang tuanya. Akibat lainnya adalah sang istri sering mengalami keguguran. Proses Reproduksi yang baik dan terkendali

Dalam proses reproduksi atau pembuatan anak perlu diperhatikan waktu yang dibenarkan dan yang dilarang oleh ajaran agama Hindu atau yang pas untukmewujudkan keinginan punya anak laki atau perempuan.

Posisi tubuh atau gaya bermain kedangkalan penting diperhatikan terutama untuk pasangan yang mengalami kesulitan punya anak.

Namun sejauh itu Weda belum mengatur

Memahami waktu yang dilarang dan dibenarkan sangat diperlkan bila ingin mendapatkan anak suputra sadhu gunawan, karena lontar Pameda smara menyatakan sebagai berikut:

"Yan asanggama ring istri wenang pilihan rahinane sane kinucapayu, riwekasan yan adue anak lanang istri pahalanya dirgayusa tur saidep warah yukti,tan angambekaken dursile, tan langgana, tuhu ring karya, bhakti ring guru.

Mangkana kapanggih de sang aniti brata yukti" Artinya:

bila meggauli istri pada hari yang baik, maka bilananti punya anak akan diperoleh anak yang panjang umur, penurut, tidak nakal, tekun bekerja, hormat pada guru atau orang tua.

Itulah yang didapat oleh orang yang mampu mengendalikan diri dalam menggauli istrinya.

Dibandingkan dengan Kitab suci Sarasamuccaya dan Pamedasamara, Veda Smrti tidak banyak menetapkan hari – hari terlarang.

Misalnya; Dalam Weda Smrti III.

45-47 hanya menetapkan larangan menggauli istri pada saat menstruasi yang lamanya lebih kurang empat hari dan purwani yaitu sehari sebelum purnama atau sehari sebelum tilem.

Khusus untuk kaum brahmana, agar tetap terjaga kesuciannya dilarang menggauli istri pada bulan purnama (poornima) dan pada hari pertama, kedelapan dan keempat belas setelah bulan mati ( tilem/amavasya).

Demikian dalam Weda Smrti IV. 128. Rtu kalabhigamisyat swadaraniratah sada, parwawarjam wrajeccainam tad wrato rati kamyaya (Manawa Dharmasastra III.45) artinya: hendaknya suami menggauli istrinya dalam waktu-waktu tertentu dan merasa selalu puas dengan istrinya seorang, ia juga boleh dengan maksud menyenangkan hati istrinya mendekatinya untuk mengadakan hubungan kelamin pada hari apasaja kecuali parwani. Rtu swabhawikah strinam ratrayah sodasa smrtah, caturbhiritaraih sardhanam ahobhih adwigarhitaih (Manawa Dharmasastra III.46) artinya:

enam belas hari dan malam setiap bulannya termasuk empat hari yang berbeda-beda dari yang lainnya dan yang tercela orang yang budiman dinamakan waktu-waktu yang wajar bagi wanita.

Nasamadyasca tasrastu ninditai kadasi ca ya, trayodasi ca sesastu prasasta dasa ratrayah (Manawa Dharmasastra III.47) artinya:

tetapi diantara hari-hari itu sampai hari ke empat, hari ke 11, hari ke 13, dinyatakan terlarang dan hari-hari lainnya dianjurkan.

Amawasyamastamim ca paurnamasim caturdasim brahmacari bhawennityam apyritau snatako dwijah (Manawa Dharmasastra IV.128) artinya:

seorang brahmana dan juga snataka hendaknya tetap suci pada saat-saat sebagai pada waktu malam pertama terang bulan, pada malam bulan purnama dan sehari sebelum purnama, walaupun saatnya baik untuk bersenggama.

Didalam Veda ada dinyatakan

…O suami yang bodoh, yang penuh kejantanan, saya melarang engkau melakukan senggama pada waktu subuh dan waktu matahari memancarkan sinarnya”.

Bersenggama hanya dibenarkan pada malam hari.

Mengacu pada Bhagavata Purana 3.14.23 yang mengisahkan kehamilan Dhiti, hubungan badan yang paling ideal dapat dilakukan 3 jam setelah matahari tenggelam atau 3 jam sebelum matahari terbit dan hindari waktu-waktu saat tengah malam.

Karena dikatakan waktu-waktu yang tidak tepat seperti sandya dan tengah malam adalah waktu dimana mahluk-mahluk dan roh-roh jahat sedang berkeliaran dan saling berebut untuk mendapatkan kesempatan terlahir kembali.

Veda menegaskan bahwa proses masuknya atman (jiva) kedalam kandungan terjadi pada saat pembuahan sel telur oleh sperma, sehingga jika terjadi pada saat yang tidak tepat seperti ini dikhawatirkan yang akan menjelma adalah jiva-jiva yang berasal dari mahluk-mahluk yang bertabiat jahat.

Disamping faktor waktu, faktor lokasi berhubungan badan juga sangatlah menentukan, sehingga dianjurkan untuk melakukan hubungan badan di tempat yang bersih, menyenangkan dan nyaman di rumah.

Hubungan badan sama sekali tidak boleh dilakukan di tempat-tempat suci seperti tempat ziarah suci (tirthas), pura, kuil atau mandir.

Juga tidak dibenarkan melakukan hubungan badan di tempat-tempat angker, seperti tempat pembakaran mayat/kuburan, ashrama seorang guru, di rumah seorang Vaisnava, dibawah pohon suci seperti beringin, mangga, nim, bodi dan lain-lainnya, di Gosala (kandang sapi), di hutan dan juga di dalam air (Subudhi, narayanasmrti, 2010).

Waktu-waktu sakral yang wajib dihindari bersenggama adalah purnama, bulan mati, prawani/sehari sebelum purnama dan bulan mati, hari-hari besar keagamaan atau hari suci, hari paruh gelap ke delapan.

Kitab Sarasamuccaya menegaskan

Hendaknya seorang suami dan istri yang menghendaki hidup langgeng dalam berumah tangga, menghindari untuk melakukan senggama pada bulan mati (tilem), paruh terang dan paruh gelap ke delapan (8), paruh terang

dan paruh gelap ke empat belas/14 (prawani) serta pada bulan purnama” (Sarasamuccaya 255).

Keterangan lontar Sarasamuccaya dipertegas dalam kita Siva Purana, bahwa:

seseorang tidak dibenarkan melakukan hubungan seksual pada saat hari Sivaratri (sehari sebelum bulan mati), dan juga dilarang melakukan pemujaan atau sembahyang kepada Tuhan usai melakukan hubungan seks sebelum mandi, dengan kata lain suami istri wajib hukumnya untuk menyucikan diri (mandi) jika hendak melakukan pemujaan kepada Tuhan setelah melakukan hubungan suami istri".

Dalam kitab Siva Purana terdapat kisah sebagai berikut (hanya ditulis poinnya saja): Rsi Suta berkata:

Ada sebuah peristiwa pada saat Sivaratri ketika semua sedang melakukan puasa, Sudarsana melakukan hubungan seksual dengan istrinya dan kemudian melakukan pemujaan.

Tapi sebelum ia melakukan ibadah, ia tidak mandi. Untuk perbuatan ini Deva Siva marah dan berkata. (Siva Purana, Kotirudra Samhita XIII. 26) Dewa Siva bersabda:

Wahai orang yang tidak memiliki tata krama, kamu melakukan hubungan suami istri pada saat Sivaratri.

Tanpa mandi engkau melakukan pemujaan. Engkau sebenarnya dekat dengan ketikdakbijaksanaan.

Karena engkau telah melakukan ini secara sadar, jadilah orang yang lamban dan tidak sadar.

Anda adalah orang yang tak tersentuh bagi-Ku. Hindari menyentuh-Ku. (Siva Purana, Kotirudra Samhita XIII. 29-30)

Selain itu, dalam berbagai literatur Veda (seperti Siva Purana), demikian juga dalam tradisi, bersanggama juga dilarang pada saat istri sedang menstruasi (kotor kain), seorang istri yang sedang menstruasi tidak dibenarkan

untuk diajak seranjang, bahkan tidak dibenarkan diajak berbicara (hal ini terutama dilakukan oleh orang yang mempelajari spiritual).

Hal ini dijelaskan didalam lontar Agastya Parwa

Tempat brahmahatya yang terpenting pada siang hari adalah pada wanita juga.

Sesungguhnya ia berkurang setiap bulan, brahmahatya pada wanita keluar berbentuk darah itulah yang disebut kotor kain di masyarakat.

Oleh karena itu, orang yang hendak mencapai surga tidak boleh memegang perhiasannya dan makanan apalagi satu tempat tidur dengan wanita yang sedang kotor kain, karena sebenarnya ke luar brahmahatyanya

turut pula mendapat dosa yang diajak berbicara lebih-lebih pula kalau sampai disentuh.

Sungguh-sungguh itu larangan menurut Sang Hyang Agama.

Wanita yang tidak keluar brahmahatyanya disebut kuming di masyarakat.

Tidak diajak serta dalam pergaulan, tidak dibenarkan ikut dalam upacara kematian (tileman) pada Hyang Siwamandala, dan sebagainya, Yajna Sradha.

Dia harus berhenti sebagai pelayan pekerjaan-pekerjaan itu meskipun ikut menyentuh saji.

Maka itu anak yang belum kotor kain dan wanita tua yang tidak kotor kain lagi memegang saji Bhatara sampai saat ini (Agastya Parwa halaman 58).

Orang Bali WAJIB Ketahui hal ini

Note: Sudarsana putra brahmana Dadhici (sloka 20), istri Sudarsana bernama Dukula (sloka 21).

Sudarsana melakukan penebusan dosa dengan metode pemujaan Candi dan syair agung kepada dewi Parvati dengan ketaatan yang luar biasa (sloka 37).

Dewi Parvati berkenan, Sudarsana dijadikan anak angkat (sloka 39), Sudarsana diupacarai ritual penyucian dengan Ghee, diberikan tiga senar suci dengan simpul tunggal dan isntruksi tentang Sivagayatri terdiri dari enam

belas suku kata (sloka 42-43). Kemudian, Sudarsana melakukan pemujaan Samkalpapuja (sloka 44). Ini membuat dewa Siva berkenan (45). Akan tetapi, bila memang tidak ingin mewujudkan keluarga bahagia selamat sekala-niskala, dengan anak-anak yang suputra, maka semua aturan itu tidak berlaku.

Artinya, bersenggama semata-mata untuk kesenangan atau pemuasan nafsu belaka, itu boleh dilakukan kapan saja dimana saja.

Jadi, disamping pengaruh-pengaruh yang diakibatkan oleh kesalahan menghitung hari, dalam menentukan hari perkawinan, maka gerak pikiran, sikap, gaya, maupun sifat-sifatsaat melakukan senggama, juga berpengaruh terhadap bayi.

Kwee Tek Hoay, dalam bukunya penghidupan di Sananya Kubur, menyebutkan bahwa, pada saat menanam bibit (bersenggama) harus betul-betul memperhatikan kebersihan gerak pikirannya, agar supaya roh-roh yang tidak baik jangan sampai

menjelma sebagai anaknya kelak.

Demikian dulu info mengenai hari baik dan buruk dalam melaksanakan “Asenggama / berhubungan intim” hendaknya di patuhi karena ini merupakan berdasarkan perhitungan Wariga – Dewasa.

semoga bermanfaat.

Pantangan Buat Suami Saat Istrinya Hamil, Budaya Bali

Masyarakat Hindu di Bali hingga saat ini masih banyak yang kita lihat melaksanakan tradisi budaya yang dipercaya dan dilaksanakan dengan benar dalam tradisi turun-temurun. Namun, disisi lain ada sebagian masyarakat yang tidak lagi menjalankan tradisi tersebut dengan berbagai alasan. Dan ada juga yang “sekedar” melaksanakan tradisi-tradisi ini tanpa memahami secara mendalam maksud dan tujuan dari tradisi tersebut. 

Banyak tradisi warisan leluhur Bali yang hingga saat ini masih dilaksanakan dengan benar. Tetapi magsudnya mungkin sebagian belum tau. Seperti contoh, ketika Istri Anda sedang hamil, maka Anda tidak akan memotong rambut dan dibiarkan panjang. Tapi banyak juga Orang Bali yang kurang mengerti apa maksud dari tradisi Manusa Yadnya tersebut. 

Setiap Negara, pulau maupun suku di dunia ini memiliki pantangan-pantangan yang disebut “Tabu” didalam ilmuwan Anthropologi. Ada “Tabu” yang bisa dilacak sejarahnya, ada juga yang tidak. Misalnya saja di Bali ada tradisi “Tabu”:

  • Berpergian atau bermain disaat matahari terik (jam 12) yang disebut “jejeg surya”
  • Jika bepergian atau bermain pas pada pukul 12 siang hari, maka menurut kepercayaan orang, orang tersebut akan di segap (Engkebin Memedi). 
Selai itu, ada tabu (maketus) mengajak anak yang belum tanggal gigi ke Pura Luhur Batu Karu.

Dulu pernah ada anak yang belum tanggal gigi di Bali dan diajak tangkil ke Pura Luhur Batu Karu, kemudian hilang, dan tidak dapat diketemukan lagi. Saat meluasan (ditanyakan) kepada “orang pintar (balian)”di Bali kejadian ini diartikan sebagai tanda bahwa alam niskala melarang orang tua mengajak anaknya yang belum tanggal gigi ke Pura Luhur Batu Karu. Seperti itulah tradisdi Budaya Bali yang sangat kuat dan dijalani sampai sekarang oleh masyarakat yang masih mempercayainya.



Dan khususnya yang berkaitan dengan kehamilan, masyarakat Bali juga mengenal berbagai pantangan. Secara umum pantangan buat Suami apabila saat Istrinya hamil adalah: 
  • Jangan pergi mancing
  • Jangan menjelekkan, menghina
  • Merendahkan orang lain
  • Menyiksa binatang
  • Makan/ minum berlebihan apalagi sampai mabuk
  • berjudi



Didalam Lontar Kanda Pat Rare, juga disebutkan sekilas tentang pantangan untuk suami apabila istrinya sedang mengandung, diantaranya: 
  • Tidak boleh membangunkan istri yang sedang tidur
  • Tidak boleh melangkahi (ngungkulin) istri yang sedang tidur
  • Pada saat si istri yang sedang hamil itu makanγƒΌjangan dilarang anglawatin (membayangi dengan bayangan badan) terhadap nasi atau makanan yang sedang dimakannya

Adapun alasan melakukan hal tersebut dikarenakan pada saat istri tidur, ia mendapat hubungan pemeliharaan secara gaib dari para Dewa, kala dan pitara (roh leluhur), agar bayi yang dikandungnya itu dapat hidup dan selamat.

Dalam Lontar yang sama diyakini bahwa, perkembangan bayi berkaitan dengan penstanaan para dewa di tubuh bayi, demikian juga para leluhur mulai berhubungan dengan bayi Anda.

Keyakinan ini adapula juga didukung oleh lontar agastya prana, dasa aksara, serta keyakinan bahwa TUHAN meresap pada setiap ciptaannya.

Untuk menghormati beliau yang sedang berhubungan dengan pembentukan bayi dalam kandungan, hendaknya suami menghormatinya dengan cara tidak melangkahi ataupun membangunkannya dengan mengkejutkan pada saat istri Anda tidur.

Selain dari kutipan diatas, dalam Lontar Eka Pertama juga disebutkan beberapa sikap untuk suami, sebagai kepala rumah tangga pada waktu istri hamil. Seorang suami yang seharusnya melakukan swadharma agar menurunkan anak yang baik (dharma putra), yaitu tidak diperkenankan: 
  • Memotong rambut
  • Membangun rumah
  • Menyelenggarakan pengangkatan anak
  • Membuat tambak (empang) 
  • Membuat pagar rumah atau pagar ladang
  •  Memperistri wanita lain, selingkuh. 

Dari arangan-larangan diatas berlaku bagi suami tersebut, konon merupakan petuah dari Bhatara Brahma yang disampaikan kepada Bhagawan Bergu.

Yang seharusnya/ wajib dilakukan saat Istri Anda Hamil: 
  • Membuat perasaan istri tenang/ damai/ aman/ terlindungi Melakukan derma (Drwya Yadnya – dana punia) 
  • Rajin sembahyang, bersamadhi, bermeditasi Membaca Mahabharata Saat usia kehamilan istri Anda 7 bulan
  • Adakan upacara megedong-gedongan (kalau mungkin/ bisa) jika tidak, sembahyang biasa ditujukan kepada Bhatara Guru (Sanghyang Widhi) mohon keselamatan bayi dan ibunya.

Mengendalikan panca indria, bila mampu berpuasa setiap bulan purnama dan tilem. Dimana Atma/ roh leluhur masuk segera setelah terjadi pembuahan di dalam rahim ibu.

Sering bersamadi dan berjapa, menyebutkan nama Sanghyang Widhi berkali-kali sesuai dengan jumlah japamala, atau mengucapkan mantra Gayatri satu bait berulang-ulang sambil duduk berjapa.

Memang seharusnya kita pikirkan saja secara logika saja . saat istri hamil suami seharusnya juga ikut “untuk mengkonsentrasikan” segala perhatiannya (bertapa brata) agar bayi dalam kandungan istrinya dapat tumbuh dengan sebaikbaiknya sampai

Apakah sangsinya, jika larangan diatas itu dilanggar? Apabila suami melanggar larangan-larangan tersebut, maka akan mendapat ketukan para Dewa, Kala dan Pitara. Si istri mungkin bisa mengalami keguguran, bayinya mati dalam kandungannya sulit waktu melahirkan, kemerosotan keyakinan (iman) pada anak dan sebagainya.

Adapula, pada saat istri Anda hamil, bila ia sedang makan, hendaknya jangan diajak bicara, apalagi diberi kata-kata kotor, kasar, keras yang membuatnya tersinggung dan sakit hati. Karena,pada saat itu Sang Hyang Urip sedang bersemayam pada orang yang sedang makan.

Dari stulah sebabnya kemudian muncul mitos yang mengatakan, tidak boleh membunuh orang yang sedang makan, walaupun dia seorang penjahat atau musuh sekalipun.

Oleh sebab itu, untuk suami-istri agar semua pikirkan, perkataan dan perbuatan, diarahkan pada ajaran-ajaran kebajikan (dharma), agar terhindar dari malapetaka, baik bagi mereka berdua, maupun anak yang dikandungnya.

Untuk sang istri yang sedang hamil, agar suka mendengarkan sekaligus melaksanakan nasehat-nasehat, membaca kitab-kitab bertuah seperti cerita kepahlawanan, bermacam-macam sesana (peraturan tingkah laku), memeriksakan kesehatan jasmaninya, memperhatikan makanan yang sehat dan bergizi dan sebagainya.

Semua aktivitas yang baik itu akan berpengaruh, dan menurun pada anak atau karakteristik bayinya nanti.

Sedangkan untuk sang suami hendaknya ikut pula menjaga kedamaian dan kerukunan rumah tangga, terutama terhadap istrinya yang sedang mengandung. Suami harus sigap, jika ada beberapa kegiatan yang perlu mendapat perhatian, dari suami saat istrinya hamil.

Coba kita cari lagi contoh mengenai aktivitas yang hendaknya tidak dilakukan selama istrinya hamil. Seperti:
  • Jangan mencambuk sapi tatkala bekerja di sawah
  • Tidak boleh ngetok lait, atau menyumbat segala bentuk lubang (sombah), karena menurut kepercayaan, semua perbuatan itu akan membawa efek yang kurang baik bagi calon anaknya


Ada lagi tradisi dimana menancapkan turus saat istri hamil pada jaman modern ini mungkin sudah hilang.

Untuk yang paling sering dilakukan suami pada saat istrinya hamilーpantangan cukur rambut masih seringkali ditaati para lelaki walaupun mereka mungkin tidak tahu mengapa.

Mungkin saja sang suami melakukannya saja untuk berjaga-jaga.

Meskipun juga di zaman sekarang ada banyak calon ayah yang tidak mempraktekkannya tabu pantang cukur rambut lagi, makna yang terkandung di dalam tabu ini mereka lanjutkan dalam wujud lain.

Contoh kecil saja, misalnya sang suami ikut aktif merawat kesehatan fisik dan psikis sang istri.

Mengartikan kasih sayang dengan menjaga perasaan istri jangan sampai terluka oleh perbuatannya atau kata-katanya, melayani istri terutama menyangkut soal-soal merawat kehamilannya, mencurahkan kasih yang lebih khusus pada sang istri, dan memberikan tuntunan kerokhanian

Jaga Perasaan  Istri Dengan Sebaik-baiknya

Mungkin saat ini Orang Bali sudah melupakan tradisi ini,sehingga banyak larangan (tabu) yang dilanggar, sebagai akibat umumnya adalah "tabiat anak" yang kurang bisa dikontrol, sehinga bila terjadi kemerosotan iman, sangatlah wajar,

Sebanya orang tua sianak sendiri kurang memahami dan kurang mau membaca tutur bali.

Demikianlah sekilas tentang pantangan buat suami saat Istrinya sedang hamil, semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda semua.

Berbuat Baik Boleh, Namun Sewajarnya Aja

 

Berbuat Baik Boleh, Namun Sewajarnya Aja

Sebenarnya nggak ada yang salah jika kita bersikap terlalu baik pada orang lain, yang jadi masalah adalah jika perlakuan ini justru ditujukan kepada orang yang salah. 

Di kutip dari Dr. Samantha Boardman, seorang psikiater di Weill Cornell Medical College, New York, menyatakan bahwa ada perbedaan besar antara bersikap baik dengan bersikap terlalu baik.

Bersikap baik menunjukkan bahwa kamu peduli dengan kepentingan orang lain, tapi tetap mengutamakan kepentingan diri sendiri. Sedangkan sikap terlalu baik, cenderung mengutamakan kepentingan orang lain dibandingkan diri sendiri. Lantas, kerugian apa sih yang didapat jika kita berbuat terlalu baik pada orang lain?

Mudah Dimanfaatkan oleh Orang Lain

Seseorang yang gemar berbuat baik, biasanya akan mudah diterima di mana saja. Sayangnya kebaikan hati semacam ini seringkali dimanfaatkan oleh orang lain, utamanya jika sama-sama terlibat dalam tempat yang kental akan atmosfer persaingan.

Lupa Memperlakukan Diri dengan Baik

Bersikap terlalu baik pada orang lain tentu saja menghabiskan banyak waktu dan energi. Jika sudah demikian, kamu seringkali lebih banyak menggunakan waktu untuk menyenangkan orang lain, sedangkan kebahagiaanmu sendiri justru terabaikan.

Teman Datang Hanya saat Membutuhkan

Kebaikan hatimu seringkali disalahgunakan, apalagi jika kamu terkesan tidak tegaan dan sulit menolak permintaan orang lain. Orang-orang justru akan menganggap ini sebagai kesempatan untuk mendatangimu kapan saja saat mereka butuh bantuan.

Dianggap sebagai Sosok yang Lemah

Sikap yang terlalu baik dan cenderung sungkan untuk menolak permintaan orang lain, kadangkala membuatmu tampak lemah di mata orang lain. Kamu cenderung mendahulukan kepentingan orang lain dan jarang mengungkapkan keinginanmu yang sebenarnya.

Orang-Orang Menaruh Curiga Padamu

Sikapmu yang terlalu baik kadang mengundang rasa penasaran orang lain lho. Mereka beranggapan bahwa perbuatan baikmu ini sebenarnya hanya pura-pura dan ada motif terselubung di baliknya. Akibatnya, mereka cenderung bersikap sinis saat melihatmu berbuat baik.

Bersikap baik memang perlu dilakukan, tapi akan lebih baik jika semua dilakukan dalam tahap wajar dan tentu tidak merugikan diri sendiri.

Be positive congratulationswe are still doing good, do it

Ini Tempat Pinjaman Online Aman dan Percaya dan Langsung Cair, Semoga Membantu

Ini Tempat Pinjaman Online Aman dan Percaya dan Langsung Cair, Semoga Membantu

Pinjaman uang secara online telah menjadi solusi yang praktis bagi siapa saja yang sedang membutuhkan dana cepat. Namun, tidak semua jasa dan layanan pinjaman online bisa dipercaya meskipun menawarkan pinjaman uang yang mudah langsung cair, ringan dan aman. Oleh sebab itu, penting sekali Anda mengetahui Pinjaman online terpercaya yang resmi dan aman terdaftar di OJK.

Apabila Anda seorang yang masih pemula dalam hal meminjam uang secara online melalui aplikasi atau situs website secara online, kemungkinan Anda pasti khawatir terkait keamanan data Anda. Sebab dalam hal meminjam uang secara online tentu dibutuhkan syarat dan ketentuan seperti KTP, Kartu Keluarga (KK), atau kartu identitas lainnya. Tahukah Anda, sebenarnya ada tips meminjam uang online tanpa jaminan.

Berbagai keunggulan dan manfaat lainnya juga ditawarkan untuk Anda. Seperti halnya bunga rendah tenor panjang, pinjaman online kilat 24 jam dan cepat cair, syarat mudah dan masih banyak lagi. Hal ini tentu sangat memudahkan bagi mahasiswa dan masyarakat umum.

Nah, untuk memperlengkapi pengetahuan Anda terkait cara meminjam uang secara online, yuk simak informasi dibawah ini yang membahas rekomendasi aplikasi pinjaman online terbaik dan terpercaya untuk Anda.

TUNAIKU, Pinjaman Uang secara Online tanpa Jaminan 

TUNAIKU, Pinjaman Uang secara Online tanpa Jaminan
www.tunaiku.com

Tunaiku merupakan aplikasi atau jasa layanan yang bergerak dalam bidang peminjaman online yang sudah tidak asing lagi bagi kebanyakan masyarakat. Disini Anda bisa meminjam uang dimana saja dan kapan saja dengan mudah. Dana cash atau uang tunai sampai dengan angka 20 juta pun bisa dicairkan dengan cepat. Bahkan untuk masa angsuran per bulan mencapai sampai 20 bulan.

Nah, untuk sejarah dari Tunaiku sendiri sebenarnya sudah diluncurkan sejak tahun 2014 lalu. Platform pinjaman online ini merupakan produk unggulan yang dikembangkan oleh PT. Bank Amar Indonesia. Perusahaan ini sudah resmi terdaftar di Otoritas Jangka Keuangan atau OJK. Jadi sudah bisa dipastikan keamanannya.

PT. Bank Amar Indonesia berasal dari kota Surabaya yang sudah ada di Indonesia mulai tahun 1991. Meskipun demikian, pelayanan dan jasa yang disediakan pun menggunakan fasilitas dan fitur yang canggih dengan teknologi terkini. Termasuk dalam proses kredit pinjaman uang online tanpa agunan sehingga akan berjalan dengan mudah, cepat dan praktis untuk para pengguna.

Apa saja persyaratannya ?

Syarat yang dibutuhkan untuk bisa mendaftar sangat mudah untuk dipenuhi. Anda bisa melihat syarat dan ketentuan pinjaman online di Tunaiku sebagai berikut :

  1. Pengguna berusia minimal 21 tahun keatas
  2. Pengguna adalah Warga Negara Indonesia (WNI)
  3. Pengguna mempunyai rekening bank
  4. Pengguna merupakan pegawai tetap, kontrak atau juga wiraswasta

Dengan demikian, Anda yang masih Mahasiswa pun bisa menggunakan jasa dan layanan di Tunaiku. Apalagi biaya yang jujur dan dengan bunga rendah akan sangat membantu Anda dalam melakukan peminjaman online secara cepat dengan persyaratan yang mudah dipenuhi.

Cara mendaftar :

Untuk bergabung dan mendaftar dalam Tunaiku sangat mudah dimana Anda hanya perlu melakukan beberapa tahapan sederhana seperti dibawah ini :

  1. Melakukan pengisian formulir pengajuan peminjaman (15 menit)
  2. Menunggu persetujuan (24 jam)
  3. Kontrak dalam 1 sampai 3 hari kerja
  4. Uang secara otomatis akan langsung cair ke rekening Anda

Mudah sekali bukan? Untuk berbagai fitur di dalam Tunaiku, sangat mudah digunakan dalam melakukan tahapan diatas. Bahkan Anda yang pemula atau baru saja menggunakan aplikasi atau platform Tunaiku pasti tidak akan kesulitan dalam menggunakannya dan memanfaatkannya untuk melakukan pinjaman uang secara online.

Yang menarik dari Tunaiku

Saat menggunakan platform pinjaman uang online Tunaiku Anda akan menemukan hal menarik yang membedakan Tunaiku dari platform lainnya. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Tanpa jaminan atau agunan, dimana Anda hanya perlu menyediakan Kartu Tanda Penduduk (KTP), maka Anda sudah bisa mengajukan peminjaman uang secara online dengan cepat
  2. Tidak main main, jumlah yang disediakan untuk dipinjam sangat besar bahkan dengan plafon mencapai angka 20 juta rupiah
  3. Meskipun pinjaman uang online yang bisa dipinjam dalam jumlah besar, proses pengembalian tetap ringan dengan tenor hingga 20 bulan.
  4. Tunaiku bisa dipercaya dan aman karena diawasi langsung oleh Otoritas Jangka Keamanan atau OJK.
  5. Biaya dan transaksi yang dilakukan adalah jujur, biaya rendah dan tanpa adanya biaya tersembunyi.

Demikianlah informasi update yang dibahas secara lengkap tentang Pinjam Uang secara Online dan terpercaya yang aman dan langsung cair untuk Anda. Anda sendiri mungkin sudah tidak asing lagi dengan aplikasi Tunaiku. Aplikasi pinjaman online ini sudah populer dan banyak dimanfaatkan. Anda pun bisa mendownload dan menginstal dengan mudah di Google Play Store di HP Android maupun Smartphone Anda.

Pelajari secara bijak tentang hal hal yang perlu Anda ketahui sebelum meminjam uang baik secara langsung maupun secara online. Pastikan bahwa pilihan Anda untuk meminjam uang diserahkan pada jasa dan layanan yang dapat dipercaya dengan berbagai keuntungan yang tentunya bisa bermanfaat untuk Anda secara pribadi maupun kelompok. Semoga bermanfaat.