9 Pura di Bali yang Diyakini Sebagai Tempat Memohon/Nunas Keturunan |
Setelah upacara pernikahan, maka anak adalah anugerah terindah dalam hidup kita. Namun demikian tentu ada pula yang kurang beruntung, setelah sekian lama menikah belum juga dikaruniai keturunan ataupun anak. Jika sulit punya keturunan, menjadi masalah serius bagi mereka yang sudah lama menikah, tentunya anda tidak boleh berkecil hati karena hidup ini sudah diatur oleh yang teratas, apa yang kita punya dan apa yang kita dapatkan, mungkin itu adalah yang terbaik bagi anda saat ini.
Namun tentunya usaha tersebut wajib dicoba dan tidak boleh pasrah, karena setiap usaha pasti ada hasilnya, apalagi dibarengi dengan doa. Usaha pertama tentunya adalah konsultasinya dengan ahlinya yaitu team medis, apalagi sekarang ini dengan kemajuan teknologi, maka anda diberikan solusi yang lebih mudah dan asalkan ada biaya. Namun perlu diingat juga kekuatan doa kepada Tuhan atau Ida Sang Hyang Widi tentulah sangat penting untuk untuk mengantarkan usaha anda agar menjadi sukses.
9 Pura di Bali yang Diyakini Sebagai Tempat Memohon/Nunas Keturunan
Selain dengan cara-cara medis, banyak cara dan usaha manusia yang sulit memiliki keturunan ataupun anak, misalnya menempuh cara alternatif selain untuk membantu kelancaran usaha yang telah dilakukan. Bagi mereka yang tidak bisa menjalani pengobatan medis, karena terbentur biaya, mungkin salah satu alternatif yang dilakukan adalah memohon kepada Ida Sang Hyang Widi agar cepat dikaruniai momongan. Untuk itulah ada beberapa tempat suci atau pura di Bali sebagai tempat memohon keturunan (anak) atau “nunas sentana”.
Informasi ini mungkin saja bermanfaat bagi mereka yang memiliki kepercayaan kental dengan kerohanian, permohonan dan doa kepada Tuhan atau Ida Sang Hyang Widi harus didasari dengan keyakinan, keinginan yang tulus iklas dan jujur. Dalam halaman ini kami rangkum sejumlah pura di pulau Bali yang dipercaya sebagai tempat untuk memohon keturunan atau anak (nunas sentana). Sehingga mereka yang butuh informasi dan tentang tempat-tempat tersebut bisa terbantu, dan berikut informasi 9 buah tempat suci tersebut;
Pura Kereban Langit |
Pura Kereban Langit
Pura ini terletak di desa Sading, Kecamatan, Mengwi, Badung. Jadi bagi warga kota akan mudah untuk menemukannya. Pura ini terbilang cukup unik, berada dalam sebuah goa yang mana langit-langit goa tersebut berlubang sekitar berdiameter 2 meter. Di dalam goa tersebut mengalir tirta atau air suci yang dipercaya untuk orang yang memohon atau nunas keturunan. Ada kisah unik mengenai Pura Kereban Langit tersebut, tentang kelahiran raja kembar buncing Sri Masula-Masuli, yang diceritakan Ibunda permaisuri bisa hamil setelah mendapatkan anugerah Tirtha Salaka yang berada dalam goa. Sampai sekarang pura ini populer untuk tempat nunas sentana atau memohon keturunan.
Pura Siwa |
Pura Siwa
Tempat suci selanjutnya untuk memohon anak atau keturunan berikutnya adalah di Pura Siwa Budha, kawasan suci ini terdapat patung Dewa Siwa setinggi 10 meter ini, yang sekarang cukup populer di kalangan warga, tidak hanya bertujuan untuk memohon anak atau keturunan saja, tetapi untuk memohon anugerah lainnya seperti juga jabatan ataupun kedudukan, termasuk untuk melakukan meditasi. Di Pura Siwa Budha juga dipercaya untuk memohon kesembuhan atau pengobatan dengan membawa bungkak (kelapa muda) nyuh gading diisi 3 bunga berbeda, setelah melukat anda minum air kelapa tersebut termasuk makan bunga di dalamnya. Di Pelataran pura Siwa terdapat sebuah Lingga Yoni sebagai perlambang kesuburan, yang diyakini bisa untuk memohon berbagai anugerah, termasuk juga jika anda kesulitan mendapatkan keturunan, anda bisa mencoba anugerah dan keberuntungan di Pura Siwa.
Pura tempat memohon keturunan atau memohon anak berikutnya adalah Pura Erjeruk, lokasinya di Br. Glumpang, Desa Sukawati, Kabupaten Gianyar Bali. Pura ini dinyatakan bertuah untuk mereka yang kesulitan mendapatkan keturunan, di kawasan utamaning mandala pura terdapat sebuah pelinggih yang dinamakan Ratu Brayut, tempat inilah diyakini sebagai tempat untuk memohon anak atau keturunan, dan menurut penuturan warga sudah banyak yang terbukti, terbukti dengan orang-orang yang membayar kaul, karena keinginannya terpenuhi, sehingga pura Erjeruk ini juga banyak didatangi oleh pemedek di luar Sukawati.
Nama pura ini sebenarnya adalah pura Pajinengan Agung, nama Tap Sai disematkan karena dulunya pura ini sebagai tempat untuk bertapa (metapa sai-sai), sehingga kemudian sampai sekarang dikenal sebagai Pura Pajinengan Agung Tap Sai. Lokasinya sendiri di desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Karangasem, berada di tengah hutan pada kaki Gunung Agung, tempat dan lokasi pura ini sangat terpencil dan jauh dari pemukiman penduduk, alamnya sangat tenang dan damai, sehingga ideal untuk menyepi untuk menemukan kedamaian rohani. Di utama mandala Pura Tap Sai ada sebuah Lingga Yoni yang merupakan simbol Purasa (laki-laki) dan pradana (perempuan) di tempat inilan anda bisa sujud bhakti melakukan permohonan untuk memohon anak atau keturunan dan juga jodoh. Di Pura Tap Sai juga sebagai tempat melukat untuk menghilangkan pengaruh negatif dalam tubuh.
Pura Luhur Gonjeng
Pernah mendengar nama Pura Luhur Gonjeng ini, tentu namanya masih cukup asing, lokasinya di desa Kukuh, Marga, Tabanan, jadi tidak terlalu jauh dari pusat kota Denpasar dan Tabanan. Bahkan lokasinya berdekatan dengan objek wisata Alas Kedaton. Yang cukup menarik di Pura Luhur Gonjeng adalah letak lingga dan yoni terpisah dan keduanya dipercaya memiliki fungsi yang berbeda. Untuk Lingga sendiri dipercaya warga untuk memohon anak atau keturunan, Lingga di pura ini pemurah banyak pasangan suami istri yang permohonanya terkabul. Bahkan mereka yang ingin memiliki sentana lanang (anak laki-laki) maka datang dan memohonlah di sini. Lingga tersebut memiliki ketinggian 60 meter, konon awalnya pendek namun menurut penuturan warga, lingga tersebut tumbuh dan menjadi lebih tinggi. Sedangkan yoni yang terletak di Pura Luhur Gonjeng diyakini bisa untuk memohon obat untuk hewan ataupun ternak.
Pura tersebut sebagai salah tempat yang dipercaya untuk memohon atau nunas keturunan. Lokasinya di Br. Belulang, desa Kapal, Kec. Mengwi, Badung. Pura Kepuh kembar seperti namanya terdapat dua pohon kepuh kembar, kawasan pura memiliki aura magis yang tinggi, konon banyak rencang Ida Bhatara di sini. Pura ini berkaitan dengan perjalanan ksatria yang bernama Ida Dalem Putih Jimbaran dan Ida Dalem Solo. Sehingga tempat ini dikenal juga sebagai Pura Dalem Solo. Pura Kepuh Kembar diyakini juga sebagai tempat untuk memohon keturunan, dikenal sangat pemurah (bares) terutamanya untuk pasangan suami istri yang belum dikaruniai anak, dan menurut warga banyak yang sudah membuktikanya.
Pura Pemade Batan Kepuh
Pura ini terletak di bawah pohon kepuh, yang merupakan wilayah dari Banjar Tandeg, desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara Bali. Pura tersebut merupakan pura warisan leluhur warga setempat. Di sini juga ada pura Batan Bingin yang letaknya di bawah pohon beringin. Tetapi pura yang diyakini sebagai tempat untuk memohon keturunan adalah Pura Batan Kepuh. Nah jika pasangan suami istri telah mencoba berbagai usaha dan belum dikaruniai anak atau keturunan, maka datang dan memohonlah dengan hati suci dan tulus di tempat ini, maka dipercaya permohonan anda akan terkabul.
Pura Geger Dalem Pemutih
Pura ini terletak di desa Peminge (Nusa Dua Selatan) kecamatan Kuta Selatan. Pura Geger Dalem Pemutih merupakan salah satu pura Dang Kahyangan, terletak di atas tebing karang, dari pura ini anda bisa menyaksikan keindahan alam laut dan pantai Geger. Di tempat inilah Dang Hyang Dwijendra dalam perjalanan sucinya sempat beristirahat. Di kawasan Pura Geger juga terdapat beji, beji tersebut terletak pantai Geger, tersembunyi diantara batu karang, tempat untuk melukat (meruwat), terdapat beberapa pelinggih termasuk Lingga-Yoni yang merupakan simbol dari Purusa Pradana, yang dipercaya juga sebagai tempat memohon atau nunas keturunan.
Pura Lingga Yoni Di Ujung
Di kawasan pantai Ujung, Desa Tumbu, Kabupaten Karangasem, ditemukan sebuah Linggam atau patung yang berbetuk Lingga-Yoni. Dalam filosofi Ciwa Sidanta, Lingga Yoni adalah simbol dari purusa dan pradana dua hal yang berbeda (rwa bhineda). Jika dua purusa-pradana tersebut bertemu diyakini akan menimbulkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi jagat raya. Situs dengan Lingga-Yoni tersebut juga dipercaya oleh warga dan juga menurut penekun spiritual, Linggam tersebut bisa sebagai tempat untuk memohon (nunas) keturunan atau memohon anak.
Pura tempat memohon keturunan atau memohon anak ini terletak di pinggir jalan raya utama Candidasa, jika dari arah Denpasar terletak di kiri jalan, tepat di seberang Lotus Lagoon (laguna dengan tanaman lotus). Pura Candidasa ini tergolong sudah cukup tua, dibangun pada tahun 1190 Masehi (isaka 1112). Pura ini juga merupakan lambang pemersatu dari paham Budha dan Siwa. Di sini juga terdapat Lingga-Yoni sebagai lambang kesuburan. Selain itu terdapat sebuah patung dengan menggendong 10 anak, yang diyakini sebagai tempat untuk memohon keturunan atau nunas sentana. kawasan Candidasa sendiri adalah destinasi wisata populer di pulau Bali.
Ke 9 tempat suci ataupun pura di pulau Bali tersebut, diyakini warga untuk memohon keturunan atau anak (momongan), namun demikian, tidaklah untuk tujuan tersebut saja, dengan keyakinan dan hati yang tulus, anda bisa memohon apa saja termasuk keturunan atau sentana, apalagi pada sejumlah tempat tersebut ada tempat untuk melukat (meruwat) membersihkan diri secara rohani.