Jasa Pasang Iklan
Jasa Buat Blog
Jual Artikel 500 Kata
Jual Artikel 200 Kata
Tepat 25 Hari Sebelum Galungan, Makna Tumpek Uduh
Agama Hindu di Bali memiliki banyak upacara keagamaan, bukan hanya upacara atau yadnya ditujukan kepada Tuhan, tetapi juga kepada guru-guru suici, manusia, hewan dan juga tumbuh-tumbuhan.
Jangan Menyerah, Tetap Berjuang. Gagal Bangkit Lagi Sampai Kamu Menemukan Kesuksesan
Ketika susah banyak yang memandang rendah bahkan pura-pura tidak kenal dengan kita. Namun ketika sukses banyak orang memandang kita sebagai keluarganya.
Mau tidak mau seperti inilah realitas kehidupan manusia sekarang ini. Sangat materialistik. walaupun memang banyak juga orang yang masih memiliki sisi baik tanpa memandang apa yang kita miliki.
Namun terkadang yang telah saya utarakan pertama diatas memang banyak terjadi dalam masyarakat. Oleh karena itu, walaupun kita bukan terlahir dari keluarga kaya namun kita harus sukses.
Buatlah keluargamu menjadi terpandang dalam masyarakat dengan kesuksesanmu agar semua orang yang pernah memandang rendah dirimu dan keluargamu berkata “keluargaku itu”. Kamu pasti bisa kok.
Jangan Dengar Perkataan Yang Menyudutkanmu
Banyak orang yang tidak ingin melihat kamu berhasil terutama orang-orang yang sudah memandang rendah dirimu dan keluargamu. Jangan dengarkan perkataan mereka namum fokuslah pada impianmu, fokus pada cita-citamu.
Balikkanlah semua apa yang telah mereka bicarakan tentangmu pada mereka sendiri ketika kamu sudah ada di puncak kesuksesan. Otomatis mereka akan malu sendiri dan mau tidak mau mereka akan mengakui dirimu dan keluargamu.
Jangan Malas, Itu Akan Melemahkanmu
Di suatu titik dalam mencapai kesuksesanmu, pasti ada kegagalan yang akan kamu jumpai sehingga membuatmu malas untuk berusaha. Namun tanamkan dalam dirimu bahwa kamu harus bangkit demi dirimu dan orang yang kamu kasihi. Rasa malas untuk bangkit hanyalah akan melemahkanmu.
Jangan Lupa Selalu Berdoa Kepada Tuhan
Segala usaha jika tidak dibarengi dengan doa dan memohon penyertaan Tuhan maka akan sia-sia. Oleh karena itu tetap minta petunjuk kepada Tuhan atas segala apa yang telah kamu rencanakan bagi masa depanmu.
Sebelumnya artikel ini sudah rilis di payanadewa.com dengan judul kerja keraslah sampai semua yang meremehkan mu itu keluargaku
Jangan Menyerah, Tetap Berjuang. Gagal Bangkit Lagi Sampai Kamu Menemukan Kesuksesan.
Mimpi Meju (Buang Air Besar) Baik atau Buruk? Ini Penjelasannya
Apakah Semeton Hindu pernah mimpi yang didalamnya ada hal yang berhubungan dengan buang air besar atau Meju?
Setiap orang pasti pernah bermimpi. Bagi setiap orang mimpi atau bunga tidur sering diabaikan begitu saja. Tapi, bagi beberapa orang yang memang percaya tentang arti mimpi apalagi buang air besar, dianggap sebagai isyarat akan datangnya suatu kejadian, sehingga harus ditafsirkan atau diartikan.
Menurut pandangan orang Hindu arti mimpi buang air besar bermakna positif, atau juga bisa untuk kehidupan Anda. Tergantung sudut pandang yang mengartikan, Sebagian orang mengatakan mimpi buang air besar/Meju ini diartikan akan kedatangan rezeki besar, ada juga yang mengartikan akan kedatangan musibah besar.
Bagaimanapun, Semeton yang memutuskan tentang arti mimpi tersebut, hanya Anda yang bisa memutuskan soal mimpi Anda sendiri, sembari memikirkan segala sesuatunya ada di tangan Anda.
Karena itulah, penafsiran makna dan arti mimpi "arti mimpi buang air besar menurut hindu" ini hanya sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam hidup Anda, bukan sebagai suatu acuan mutlak dan menjadi pegangan hidup Anda di masa medatang.
Dengan tetap bersikap dan berpikiran positif walau sebelumnya Anda sudah bermimpi tentang arti mimpi buang air besar menurut hindu akan memberikan keteguhan hati bahwa Ida Sanghyang Widhi yang Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya.
Karena itulah, dalam kondisi bagaimanapun, Anda sebaiknya tidak melupakan kekuasaan Ida Sang Hyang Widhi atas mimpi arti mimpi buang air besar menurut hindu yang Anda alami dan segala hal lainnya dalam kehidupan Anda sehari-hari.
Jika Anda adalah seorang Hindu, disarankan untuk selalu membaca doa setelah terbangun dari mimpi, baik itu mimpi baik maupun mimpi yang buruk.
Kenapa? Jika mimpi kita baik, semoga saja itu menjadi sebuah kenyataan dan apabila mimpi buruk, semoga kita semua terjaga dari mimpi tersebut atau tidak menjadi kenyataan dalam kehidupan sebenarnya.
"Om Utedanim bhagawantah syamota prapitwa uta mandhye ahnam utodita maghawanta suryasya wayam dewanam sumantau syama.
Terjemahan Dari Mantra :
"Ya tuhan yang maha pemurah , jadikanlah hamba orang yang selalu bernasib baik pada hari ini , menjelang tengah hari , dan seterusnya . Semoga para dewa melindungi kita"
Sebelumnya artikel ini sudah pernah rilis di payanadewa.com dengan judul Arti Mimpi Meju Menurut Hindu
Intinya ada pada diri kita, apapun itu usahakan selalu berpikir yang positif, semoga bermanfaat.
Ini Arti Dari Mimpi Sembahyang di Pura dan Mimpi Sembahyang di Vihara
Mimpi merupakan Bunga tidur dimana setiap mimpi mempunyai maknanya sendiri dan merupakan sebuah pertanda bagi yang mempercayainya. Berikut ini merupakan ulasan dari Makna Mimpi Sembahyang;
Arti mimpi sembahyang di Pura adalah baik di mana Anda akan menemui banyak kebaikan dari orang-orang di sekitar Anda. Hal ini tak mengherankan karena kegiatan sembahyang di pura juga adalah aktivitas yang baik dan sekaligus menjadi sarana mendekatkan diri kepada Tuhan.
Arti mimpi sembahyang di Vihara adalah akan mendapat rezeki . Rezeki ini bisa berupa kesehatan yang menjadi berkah, mendapat keuntungan finansial ataupun berhasil dalam bidang pendidikan. Makna Mimpi yang bagus ini adalah karena vihara merupakan tempat suci dan dengan beribadah juga pastinya akan memberi ketenangan batin sehingga bisa lebih fokus dalam mencari rezeki di jalan yang benar.
Arti mimpi sembahyang di tempat suci adalah akan mendapat kebajikan dari orang-orang yang sebelumnya pernah ditolong. Sudah bukan rahasia lagi bahwa setiap tindakan baik sekecil apapun yang dilakukan akan mendapat imbalan berupa kebaikan pula di masa yang akan datang. Sehingga, mimpi ini sekaligus menjadi tanda bahwa perbuatan baik di masa lalu akan segera dibalas dengan perbuatan baik pula. Demikian adalah tafsir mimpi yang berhubungan dengan aktivitas sembahyang di tempat-tempat peribadatan agama tertentu. Rata-rata memang memiliki arti yang baik dan memberi sinyal bagus mengenai apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Artikel ini sebelumnya sudah rilis di Payanadewa.com dengan judul (Pernah Mimpi Sembahyang? Ini Beberapa Maknanya)
Jadilah Hindu Bali, Jangan Sampai Pura Hindu Menjadi Kenangan Seperti Zaman Majapahit
Baik, Buruk Hidup Ini adalah Salah Satu Dari Karma Perbuatan Kita
Bahagia dan sengsara kehidupan seorang manusia ditentukan oleh perbuatannya sendiri. Percayalah karma itu ada dia berjalan bersama waktu.
Kita petik apa yang kita tanam. Tidak mungkin menanam jagung akan tumbuh padi. Pepatah Bali mengatakan bahwa jagung ditanam jagung dipetik, padi ditanam padi dituai. Jika tidak berbuat baik, mana mungkin akan mendapatkan kebaikan dari orang lain.
Ada penyakit tentu ada penyebabnya, demikian pula penderitaan itu, pasti ada sebab musababnya. Tetapi kita harus yakin bahwa penyakit atau penderitaan tersebut pasti dapat diatasi. Seseorang tidak bisa menghindari hasil perbuatannya, apakah baik atau pun buruk, sehingga seseorang tidak boleh iri jika melihat orang lain hidupnya bahagia atau lebih baik. Demikian pula sebaliknya, seseorang tidak perlu menyesali nasibnya, karena apa yang ia terima merupakan tanggung jawabnya. Ini harus disadari, bahwa penderitaan di saat ini adalah akibat dari perbuatan kita sendiri, baik yang sekarang maupun yang telah lampau. Namun kita harus sadar pula bahwa suatu saat penderitaan itu akan berakhir asal kita selalu berusaha untuk berbuat yang baik. Perbuatan baik yang dilakukan saat ini akan memberikan kebahagiaan baik sekarang maupun pada masa yang akan datang.
Jelasnya dengan itu seseorang tidak perlu sedih atau menyesali orang lain karena mengalami penderitaan dan tidak perlu sombong karena mengalami kebahagiaan, karena hal itu adalah hasil karma. Satu hal yang perlu diingat, bahwa hukum karmaphala itu tidak terlepas dari kekuasaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Tuhanlah yang menentukan pahala dari karma seseorang. Beliaulah yang memberi ganjaran sesuai dengan Hukum Karma.
Ini Tujuan Pelinggih Menjangan
Sering kita lihat Pelinggih Menjangan di Merajan Gede ( Sanggah Gede) apa sih tujuannya?
Payanadewa, Tujuan Pelinggih Menjangan. Menjangan merupakan simbul kemuliaan. Dalam Sejarah Hindu, Kemuliaan merupakan tahapan yang sudah melampaui kesucian untuk mencapai kesempurnaan.
Melalui pengabdian kita memperoleh kesucian, dengan kesucian kita mendapatkan kemuliaan, dengan kemuliaan kita mendapatkan kehormatan, dengan kehormatan kita mendapatkan kebenaran, (Yayur Weda, XIX, 30).
Menjangan Saluang adalah Pelinggih untuk menghormati para leluhur yang telah menata Bali dan yang sudah mencapai kemuliaan, karena telah menguasai Jnana tiganya yaitu Bayu, Sabda, dan Idep.
Begitulah cara orang Bali menghormati para leluhur yang sudah mencapai kemuliaan, bukan seperti sampradaya import yg menghormati Guru posternya dgn mengangkatnya atau menobatkannya menjadi Tuhan pencipta alam semesta.
Prinsip Nak Melu Keto, Agama Hindu Tidak Pernah Memiskinkan Umatnya ( Ida Pedanda Made Gunung)
Sugra Ratu Bhatara 🙏🏿 |
Ida Ratu Pedanda Made Gunung memang sudah Lebar (tidak ada/meninggal) namun spirit almarhum masih sangat melekat pada masyarakat Hindu terutama Hindu Bali.
Dharma Wecana Ida sangat masyarakat rindukan, dimana masyarakat Bali kangen dengan wejangan tentang spiritual, salah satu tentang beragama Hindu yang sarat dengan bisnis Banten dan mahalnya upakara/upacara keagamaan.
Hindu itu fleksibel, gengsi yang membuat segalanya serba wah... Simak tutur Ida dibawah ini!
Kalau aji (ayah) meninggal nanti, tolong jangan buatkan upacara yang besar. Tanpa bade. Layon aji cukup diusung anak-anak menuju perabuan, pebasmian (tempat kremasi)." — Almrhum. Ida Pedanda Made Gunung.
Menurut Ida Pedanda Made Gunung, agama Hindu tidak pernah memiskinkan umatnya. Atas dasar itulah, beliau mengingatkan agar setiap umat tidak terpaku melaksanakan upacara keagamaan yang berdasarkan prinsip nak mule keto (memang begitu). "Umat kita di Bali tidak hentinya melaksanakan upacara keagamaan dan bahkan makin lama kian besar, namun sayangnya berbagai sendi kehidupan masyarakat justru menunjukkan keadaan kian merosot dan terjadi degradasi moral," katanya.
Sikap ini dipertahankan sampai akhir hayat beliau. "Kalau aji (ayah) meninggal nanti, tolong jangan buatkan upacara yang besar. Tanpa bade. Layon aji cukup diusung anak-anak menuju perabuan, pebasmian (tempat kremasi)." begitu wasiat Ida Pedanda Made Gunung kepada keluarganya.
तद्विद्धि प्रणिपातेन परिप्रश्नेन सेवया ।
उपदेक्ष्यन्ति ते ज्ञानं ज्ञानिनस्तत्त्वदर्शिनः ॥ ३४ ॥
tad viddhi praṇipātena
paripraśnena sevayā
upadekṣyanti te jñānaṁ
jñāninas tattva-darśinaḥ
"Cobalah mempelajari kebenaran dengan cara mendekati seorang guru kerohanian. Bertanya kepada beliau dengan tunduk hati dan mengabdikan diri kepada beliau. Orang yang sudah insaf akan dirinya dapat memberikan pengetahuan kepadamu karena mereka sudah melihat kebenaran itu." (Bhagavad-gītā. 4.34)
Ini Arti dan Dasyatnya Mantra Om Namaḥ Śivāya
Meskipun ada banyak mantra, tidak ada yang seperti mantra suci yang diucapkan oleh Śadāśiva Parameśvara. Veda dan Śāstra beserta dengan batang tubuh lainnya mereka muncul bersama dari mantra 6 suku kata ini (Oṁ Namaḥ Śivāya). Oleh karena itu tidak ada mantra lain yang setara dengannya.
बहुत्वेपि हि मंत्राणां सर्वज्ञेन शिवेन यः ।
प्रणीतो विमलो मन्त्रो न तेन सदृशः क्वचित् ॥ ३० ॥
सांगानि वेदशास्त्राणि संस्थितानि षडक्षरे ।
न तेन सदृशस्तस्मान्मन्त्रो ऽप्यस्त्यपरः क्वचित् ॥ ३१ ॥
— Śiva Mahāpurāṇa: Vāyavīya Saṁhitā 2.12.30-31
Namaḥ Śivāya adalah mantra yang diambil dari hymne Śrī Rudram pada Kṛṣṇa Yajurveda (Taittirīya Saṁhitā 4.5, 4.7). "Namaḥ Śivāya" berarti salam (namaḥ) pada yang Maha Beruntung (śiva), atau "sembah kami pada Tuhan Śiva".
Namaḥ Śivāya disebut Pañchākṣarī Mantra karena terdiri dari 5 suku kata (Na, Ma, Śi, Vā, Ya) atau di Bali disebut Akṣara Pañca Tīrtha (Na, Ma, Si, Wa, Ya). Namaḥ Śivāya berubah menjadi mantra 6 suku kata jika didahului awalan Oṁ di depannya — menjadi Oṁ Namaḥ Śivāya.
"Oleh karena itu, apa gunanya banyak mantra dan berbagai Śāstra pada seseorang yang hatinya teguh pada mantra 'Oṁ Namaḥ Śivāya'? Seseorang yang teguh pada japa dan mantra lima suku kata segera dilepaskan dari sangkar doṣa apakah dia seorang śūdra, kelahiran rendah, bodoh, atau orang yang terpelajar sekalipun. Ini dijawab oleh Śiva ketika diminta oleh Pārvatī, untuk kepentingan bersama."
— Śiva Mahāpurāṇa: Vāyavīya Saṁhitā 2.12.34, 37-38