Pengaruh Bitcoin Bagi Dunia Bisnis yang tak perlu diragukan lagi masa depannya, jika kita jeli kesuksesan akan nampak didepan mata.
Dalam dunia digital ini peredaran uang tidak hanya dilakukan secara manual saja. Kini dalam dunia digital kita mengenal bitcoin sebagai mata uang digital paling terkenal di dunia. Euforia Bitcoin kembali meningkat. Ini karena Tesla Inc, Produsen mobil listrik milik orang Terkaya di dunia Elon Musk, menginvestasikan US$1,5 miliar atau setara Rp 21 triliun di Bitcoin.
Tesla juga berencana mengizinkan pengguna untuk membeli mobil listriknya dengan Bitcoin. Sebelumnya PalPay juga akan mengizinkan pengguna Amerika Serikat (AS) untuk jual beli Bitcoin dan membayar tagihan dengan Bitcoin. Dalam pembelian bitcoin tentunya ada beberapa penyedia layanan yang membantu untuk mengurus penjualan bitcoin. Salah satunya adalah indodax yang memiliki upaya untuk memudahkan customer untuk membeli butcoin. Cara daftar indodax juga sangat mudah. Selain itu, indodax memberikan beberapa cara sukses jual beli indodax dengan mudah. Seorang tokoh bitcoin dunia, Trace Mayer baru-baru ini membagikan pandangannya terkait potensi pengaruh hadirnya bitcoin dalam perekonomian dunia. Sebagaimana yang dia tulis di WeUseCoins, Mayer merangkum pengaruh hadirnya bitcoin ke dalam tujuh poin utama. Berikut inilah ketujuh poin pengaruh bitcoin tersebut.
1. Spekulasi
Seperti halnya sebuah novel yang mampu mengaduk-aduk perasaan para pembacanya, bitcoin, menurut Mayer, juga punya kemampuan untuk memicu adrenalin para penggunanya. Didukung dengan teknologi kriptografis, keberadaan bitcoin dapat memancing apresiasi yang sekaligus berpotensi memicu volatilitas harga yang luar biasa. Kondisi ini sangat cocok bagi para spekulan yang selalu berburu return yang maksimal, meski juga harus ditebus dengan potensi risiko yang sangat tinggi.
2. Adopsi Trader
Dengan potensi return yang maksimal tadi, para trader bitcoin juga tersemangati karena hal tersebut memungkinkan keuntungan yang sangat menjanjikan. Terlebih, proses transaksi yang sepenuhnya dilakukan secara peer-to-peer sehingga hanya melibatkan dua pihak yang sedang bertransaksi tanpa campur tangan regulator.
Imbasnya, transaksi bitcoin menjadi jauh lebih murah karena terhindar dari biaya kartu kredit dan ongkos-ongkos layanan bisnis lainnya.
3. Adopsi Konsumen
Masih berkaitan dengan penurunan biaya layanan tadi, dari sisi konsumen hal itu juga membantu menghemat uang yang biasanya disetorkan pada vendor. Misalnya, dapatkan diskon 20 persen di Amazon dengan berbelanja menggunakan bitcoin melalui Purse.
Selain itu, konsumen dapat membeli barang dengan bitcoin, yang umumnya tidak dapat mereka lakukan semudah itu dengan cara lain. Contohnya, seorang warga negara Amerika Serikat (AS) yang tetap masih dapat membeli karpet Persia atau cerutu Kuba dengan leluasa, meski ada embargo dagang yang tengah berjalan.
4. Tingkat Keamanan
Bentuk adopsi pedagang, konsumen dan para spekulator akan selalu berujung pada 'perang harga' di mana bentukan harga menjadi lebih mahal. Karena itu, sistem keamanan perlu diperkuat untuk dapat segera menyesuaikan diri terhadap segala perkembangan industri yang ada.
5. Jaringan Data
Bitcoin adalah jaringan yang bodoh dan dapat diprediksi dengan aturan sederhana dan basis kode yang dapat diaudit secara publik. Ini adalah lahan subur untuk pengembangan algoritma yang rumit, protokol pembayaran mesin-ke-mesin, kontrak pintar, dan alat lainnya. Sifatnya yang terdesentralisasi memungkinkan inovasi tanpa izin.
6. Finalisasi
Bitcoin akan semakin memakan pangsa pasar institusi perbankan lama di bidang-bidang, seperti pengiriman uang, pembayaran mikro, pinjaman peer-to-peer, dan pertukaran saham dan sekuritas. Proses ini telah dimulai. Risiko yang muncul dari kondisi tersebut adalah semakin tersisihnya uang lama (fiat) dalam kehidupan perekonomian sehari-hari masyarakat.