Didalam ajaran agama Hindu, ada empat tujuan hidup manusia yang disebut ‘Catur Purusa Artha’ yaitu:
- Dharma (kebenaran; dalam kontek lebih luas dapat diartikan sebagai pengetahuan)
- Artha (kekayaan), kama (keinginan, nafsu), dan moksa (pelepasan dari ikatan lahir-hidup-mati, kebebasan)
- Soma Umanis
- Budha Pon
- Sukra Pon
Hari - hari yang mesti dihindari adalah:
- Anggara Paing
- Redite Wage
- Anggara Wage
- Budha Kliwon
- Wrespati Paing
- Saniscara Kliwon (tumpek) Purnama dan Tilem
- Anggara Klion
- Anggarkasih
- Budha Klion
- Sukra Wage
- Saniscara Klion / Tumpek.
- Juli / Kasa tanggal 10
- Agustus / Karo tanggal 7
- September / Katiga tanggal 3
- Oktober / Kapat tanggal 4
- November / Kalima tanggal 8 panglong 10
- Desember / Kanem tanggal 6 panglong 8
- Januari / Kapitu tanggal 11 panglong 11
- Februari / Kaulu tanggal 13 panglong 13
- Maret / Kasanga tanggal 7 panglong 6
- April / Kadasa tanggal 6 panglong 6, Mei / Jyesta tanggal 1
- Juni / Sadha tanggal 4 “Dagdig Karana” Tidak baik membangun Karya, yaitu; Redite tanggal 2
- Soma tanggal 1
- Anggara tanggal 10
- Budha tanggal 7
- Wrespati tanggal 6
- Sukra tanggal 2 Saniscara tanggal 7
- Senggama pada hari ke 4-5, lahir anak yang pendek
- Pada hari ke 6, lahir anak yang bodoh
- Pada hari ke 7, lahir anak yang kelak bodoh dan mandul
- Pada hari ke 8, lahir anak yang sifatnya ingin selalu berkuasa
- Pada hari ke 9, 10, 12, 14 dan 16, lahir anak yang tabiat dan sifatnya bijaksana serta suci
- Pada hari ke 11 dan 13, lahir anak yang sifatnya jelek dan bahkan malas sembahyang serta anti agama
- Pada hari ke 15 dan 17, lahir anak yang kelak banyak keturunan.
- Penanggal yang baik melakukan senggama, hubungan suami istri: penanggal ping 3, baik dilakukan, karena pertemuan manusia
- Penanggal ping 5, baik sekali, akan menjadi orang yang berprilaku suci
- Penanggal ping 7, pertemuan hadiah, baik dilakukan senggama, anak yang lahir akan jadi dermawan
- Penanggal ping 9, baik kesedana, namanya naga maya
- Penanggal ping 10, baik, namanya sri molek, murah sandang pangan
- Penanggal ping 11, baik, sri molek, anak dicintai dan berlaku cinta kasih
- Penanggal ping 13, baik, anak akan selalu berbahagia
- Pangelong ping 5 dan 11, sangat baik, namanya sri maulekan
- Penanggal yang dilarang dan dihindari untuk melakukan senggama, hubungan suami istri
- Penanggal ping 1, pertemuan dewa, baik dilakukan senggama, akan tetapi anak pertama akan meninggal
- Penanggal ping 2, jelek dilakukan, akan menemukan suatu pertentangan, anak akan suka menentang orang tua
- Penanggal ping 4, tidak baik, anak yang lahir akan menjadi cacat
- Penanggal ping 6, baik dilakukan, anak yang dilahirkan menjadi pintar tetapi akan menjadi licik dan jahat
- Penanggal ping 8, mantu mesatru, anak yang dilahirkan akan selalu bermusuhan dan banyak penderitaan
- Penanggal ping 12, tidak baik, anak akan menderita dan kesakitan
- Penanggal ping 14, sangat tidak baik, selalu kesusahan, serba buruk
- Penanggal ping 15, tidak boleh melakukan hubungan suami-istri. semua pangelong, hindari. Hubungan intim (senggama) Suami Istri dalam Weda Tujuan dari sebuah perkawinan adalah untuk memperoleh anak
…O suami yang bodoh, yang penuh kejantanan, saya melarang engkau melakukan senggama pada waktu subuh dan waktu matahari memancarkan sinarnya”.
Hendaknya seorang suami dan istri yang menghendaki hidup langgeng dalam berumah tangga, menghindari untuk melakukan senggama pada bulan mati (tilem), paruh terang dan paruh gelap ke delapan (8), paruh terang
seseorang tidak dibenarkan melakukan hubungan seksual pada saat hari Sivaratri (sehari sebelum bulan mati), dan juga dilarang melakukan pemujaan atau sembahyang kepada Tuhan usai melakukan hubungan seks sebelum mandi, dengan kata lain suami istri wajib hukumnya untuk menyucikan diri (mandi) jika hendak melakukan pemujaan kepada Tuhan setelah melakukan hubungan suami istri".
Ada sebuah peristiwa pada saat Sivaratri ketika semua sedang melakukan puasa, Sudarsana melakukan hubungan seksual dengan istrinya dan kemudian melakukan pemujaan.
Wahai orang yang tidak memiliki tata krama, kamu melakukan hubungan suami istri pada saat Sivaratri.