Pura Dalem Suka Merta atau Pura Suwuk berlokasi di Banjar Tanjung, Intaran, Sanur kauh dan berada di tengah-tengah hutan bakau.
Dikutip dari situs Cakepane.com Pura ini dikenal angker, karena banyak makhluk halus yang menghuni tempat ini. Konon ada ratusan makhluk halus yang selalu mengawasi setiap orang yang datang. Pura ini juga berdekatan dengan Pura Pengembak yang juga dikenal angker.
Terkait keberadaan pura ini, menurut para tetua di sini, pura ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Sebelumnya tempat ini adalah hutan bakau yang sangat rimbun dan hanya ada satu pelinggih berupa turus lumbung.
Keanehan demi keanehan selalu dirasakan oleh pemedek yang bersembahyang ke tempat ini. Misalnya saat pemedek sampi di lokasi, tiba-tiba mendengar suara genta. Dipercaya, suara genta itu menandakan penunggu tempat ini tak mau diganggu. Suara genta ini pun membuat pemedek harus mengurungkan niatnya dan pergi karena takut jika terjadi sesuatu.
Di pura ini dipercaya sebagai tempat untuk memohon kekayaan atau pesugihan. Namun ada persyaratan yang mesti dipenuhi untuk bisa menjadi kaya. Ada beberapa persyaratan yang sangat berat harus ditanggung oleh pemohon apabila benar-benar ingin memohon pesugihan di tempat ini.
Persyaratan ini di antaranya yakni Guling Buntut atau tumbal manusia, penyakit bisul yang sangat menyiksa dan tak kunjung sembuh selama hidup, dan beberapa persyaratan berat lainnya. Apabila sudah menyanggupinya, niscaya apa yang diinginkan akan terkabul. Namun, ada hal yang perlu diketahui dalam menyampaikan permohonan ini. Dimana pemohon hanya boleh memohon atau nunas satu permintaan saja.
Pura ini terbagi menjadi tiga bagian yakni pura utama yang digunakan untuk memohon keselamatan dan tempat pemujaan seperti pura pada umumnya. Jika tangkil ke pura ini, pemedek cukup membawa banten pejati seperti biasa. Masyarakat percaya, yang berstana di pura ini adalah I Gusti Ngurah Jom penguasa jagat Intaran.
Pinisepuh Padepokan Muntig Siokan Bali, Nyoman Patra mengatakan pada bangunan pura yang berlokasi dibelakang bangunan utama merupakan tempat penyimpanan harta dari Raja Intaran yang dikenal sangat kaya raya. Bahkan dibawah kekuasaannya, wilayah Sanur berjaya.
Ada pohon kaktus di pelinggih ini yang konon tak pernah mati dan harta kekayaan Raja Intaran disimpan di bawah pohon ini. Orang yang ingin memohon pesugihan diwajibkan membawa sarana pejati dengan minuman tujuh macam, daging kambing serta itik. “Sarana untuk memohon di tempat ini sarwa getih atau serba darah dan disajikan di sini,” kata Parta.
Jika permohonan dikabulkan, pemohon akan mendapat satu keping uang kepeng yang nantinya akan berubah menjadi kekayaan yang tak akan habis. Rejeki akan mengalir tak pernah putus selama mampu memenuhi persyaratan berupa guling buntut (tumbal manusia) serta persyaratan lainnya.
Selain itu, adapula tempat untuk memohon kesaktian serta pengobatan. Dikatakannya, pelinggih ini dihuni oleh jin yang menggunakan permata. Adapun sarana yang digunakan di tempat ini yakni sesajen yang serba mentah. Jika diibaratkan dengan dunia nyata, tempat ini adalah tempat orang suka mabuk dan hura-hura. Pada lokasi ini juga ada kuda laut yang bisa digunakan sebagai sarana pengobatan.
Di tengah-tengah pura juga tumbuh sebatang pohon yang dipercaya telah ada sejak ratusan tahun. Sekilas daun pohon ini mirip dengan daun pohon beringin, namun juga seperi pohon biasa dan tak ada yang tahu nama pohon ini. Dipercaya pula, pada pohon ini tertancap keris sebelas luk atau lekuk dan penghuni tempat ini disebut Ratu Gede Pengadang Ngadang.
Selain untuk memohon pesugihan hingga pengobatan, pura ini juga dipercaya sebagai penjaga wilayah Sanur. Pura ini memiliki keterkaitan dengan Pura Pangembak dan Pura Mertasari yang berlokasi tak jauh dari sana. Memang secara kasat mata hanya terlihat hamparan hutan bakau, namun orang yang memiliki ilmu atau kesaktian melihat hutan bakau ini sebagai tempat tentara alam gaib. Ribuan tentara gaib menghuni tempat ini, dan jika datang dengan niat buruk atau berbuat yang tidak pantas di pura ini maka akan langsung mendapat hukuman langsung. (TB)
No comments:
Post a Comment
Bagaimana Menurut Anda Tulisan Ini, Membantu atau Tidak? Tuliskan Masukan Anda di Kolom Komentar, dibawah!