Seorang sahabat sempat bertanya, mudah atau susah cari kerja di Perancis?
Baiklah, jawabannya bisa beragam. Bisa mudah, bisa pula susah. Tergantung banyak faktor; apa pekerjaan yang Anda mau, apa skill dan spesialisasi profesional Anda, di kota mana Anda berada dan pastinya, Visa macam apa yang Anda miliki. Di luar itu, masih ada berbagai faktor lain, mulai dari teknis, non teknis hingga soal keberuntungan.
Walaupun demikian, saya coba cerita sedikit berdasarkan pengalaman dan pengamatan selama ini.
Pertama, pra-syarat utama untuk bisa kerja pastinya adalah ijin kerja. Ini terkait dengan Visa yang Anda miliki saat tinggal di negeri ini. Jika Anda mengunjungi Perancis dengan Visa wisata, pastinya tidak akan diijinkan kerja. Kalau nekad, dijamin tak butuh waktu lama petugas imigrasi datang untuk menciduk Anda.
Kalau Anda tinggal di sini dengan Visa studi, alias menjadi pelajar, kemungkinan besar Anda diperbolehkan bekerja.
Namun, umumnya ada batasan jam maksimal dalam seminggu bisa bekerja. Ya, karena banyak pekerjaan di sini, khususnya blue collar job, alias kerja non kantoran yang hitungan bayarannya per jam, maka total jam kerja jadi batasan untuk para pelajar ini. Biasanya anak mahasiswa nyambi kerja di cafe, restoran atau sejenisnya sesuai dengan batasan jam kerja macam ini. Bisa 10-20 jam kerja seminggunya.
Hasilnya gimana? Ya lumayan lah, apalagi untuk kantong mahasiswa dan anak rantau. Bisa nambah-nambah uang jajan dan ongkos jalan-jalan ke luar kota/negeri pas liburan. Sebagai patokan, kerjaan non-skill di sini dibayar minimal 8.5 Euro per jam (kurang lebih 135 ribu rupiah). Jadi kalikan saja berapa yang Anda dapat kalau kerja 10-20 jam seminggunya.
Ada juga visa kerja untuk profesional atau non pelajar. Ini bisa dipakai untuk bekerja tanpa batasan jam. Jadi, kalau Anda minat kerja di kantor atau jadi ekspat profesional, Visa ini yang musti Anda punyai. Biasanya ada pra-syarat jaminan atau rekomendasi dari pemberi kerja dan penjamin lainnya.
Yang kedua, soal jenis pekerjaan yang dipilih. Seperti yang saya sebut sebelumnya, dua kategori pekerjaan yang bisa Anda pilih. Pekerjaan kasar non skill dan blue collar, atau pekerja kantoran plus profesional di kantor. Ini hanya pembagian general, biar gampang saja membedakannya.
Seperti yang saya sebut sebelumnya juga, pekerja kasar dibayar dari jam, pekerja kantor dibayar berdasarkan standar bulanan/tahunan. Lebih gampang cari kerjaan mana? Ya pasti lebih gampang yang kasar. Pekerja dari luar Perancis, khususnya dari negara-negara Eropa Timur plus Spanyol, Portugal dan Italia, kebanyakan mengisi ceruk pekerjaan macam ini. Plus ditambah warga-warga imigran berpaspor Perancis.
Sementara, pekerjaan kantoran tetap dikuasai warga asli Perancis, atau kalaupun ada pekerja asing, biasanya dari Eropa Barat, macam Jerman, Polandia atau bahkan Amerika Serikat. Nah, khususnya untuk pekerjaan profesional macam dokter dan sejenisnya, Anda akan mudah temui ekspat asal India atau Pakistan. Ya, mereka memang terkenal di sini untuk profesi satu ini.
Ohya satu lagi, menurut laporan pemerintah Perancis, ada satu bidang pekerjaan yang jumlah pekerja asingnya tak kalah jumlah dibanding pekerja lokal Perancis-nya. Yaitu di bidang IT. Laporan tersebut menyebut industri IT Perancis adalah salah satu yang terbesar di Eropa setelah Inggris baik dari nilai ekonomi, kontribusi terhadap GDP maupun jumlah perusahaan dan pekerja yang diserap di dalamnya. Dan, sebagian besar pekerja terampil bidang IT ini berasal dari luar Perancis.
Perancis mempunyai belasan kota-kota yang berfungsi sebagai hub industri IT, dengan kota Paris sebagai yang utama, disusul Marsielle, Cannes, Lyon dan sebagainya. Paris, kota tempat saya tinggal berada di ranking pertama. Memang wajar lah untuk sebuah ibu kota negara.
Walaupun demikian, peluang kerja di industri IT ini cukup besar. Khususnya bagi pekerja asing. Kebutuhan pasar besar, sementara pasokan talent lokal tidak mencukupi. Tawaran gajinya pun relatif menggiurkan. Saya sempat berpikir, kawan-kawan IT di Indonesia yang ingin mencari pandangan lahan kerja baru bisa mempertimbangkannya.
Apalagi ya? Hmm, ohya soal faktor keberuntungan. Ya, sebagaimana mencari pekerja di mana pun, terkadang faktor satu ini memainkan peran penting. Bisa jadi secara kemampuan Anda masuk ke pra-syarat satu pekerjaan, namun kadang ada faktor X yang menjadi penentu. Misal, soal warga negara mana Anda berasal. Adalah praktek umum di sini, khususnya untuk pekerjaaan-pekerjaan blue collar, dikuasai kelompok pekerja asing dari suatu negara. Contoh, pekerjaan bidang konstruksi bangunan, penguasanya adalah orang-orang Eropa Timur, kelompok imigran India dan Timur Tengah.
Kalau pekerjaaan kantor, biasanya isunya masih soal prioritas lebih untuk warga lokal. Jadi, meskipun Anda sama-sama punya kemampuan dan melamar kerja kantoran, kalau tidak benar-benar beruntung atau pas klop dengan calon boss-nya, bisa dijamin yang bakal dipilih adalah calon pekerja asli sini. Yang saya pikir cukup wajar, meski kadang sedikit banyak mengesalkan.
Jadi, ya begitulah gambaran singkat tentang bekerja dan mencari pekerjaan di sini. Menarik untuk dipertimbangkan, dan menantang untuk dicoba. Khususnya bagi Anda yang punya skill khusus, macam IT, atau profesional macam dokter atau sejenisnya.