Ilustrasi photo via https://youtu.be/ujtNsqHoebY |
Berbagai tradisi yang dimiliki oleh masyarakat Bali terutama umat Hindu di Bali memang masing-masing memiliki makna tersendiri yang begitu mendalam. Termasuk salah satu tradisi tersebut yaitu upakara banten untuk motor baru.
Biasanya menjelang rahina Tumpek Landep akan ada banyak orang yang membeli kendaraan mobil ataupun motor. Banten Pasupati adalah sarana upacara yang harus dilakukan untuk kendaraan yang baru anda beli.
Bagi anda yang membeli motor baru maka wajib melakukan upacara banten pasupati. Bahkan upacara ini juga perlu dilakukan untuk motor yang baru saja dibeli meskipun kondisinya sudah bekas.
Sebelum memahami banten pasupati maka anda perlu mengetahui bahwa banten merupakan rangkaian beberapa saranan upakara yang telah diatur sedemikian rupa sehingga sesuai bentuk serta ketentuan yang sudah ditetapkan.
Dengan begitu bisa diyakini bahwa banten tersebut mempunyai nilai religius sehingga bisa mewakili maksud serta tujuan yang mempersembahkannya. Dalam agama Hindu terdapat berbagai jenis banten yang masing-masing memiliki makna dan tujuan tersendiri.
Tentunya dalam melaksanakan banten tersebut harus tersedia sarana yang diperlukan serta prosesi upacara yang sebaiknya mengikuti ketentuan yang berlaku.
Upacara pasupati adalah bagian dari Panca Yadnya dimana masuk ke dalam jenis upacara Dewa Yadnya. Umat Hindu melakukan pemujaan pada Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Sanghyang Pasupati atau Siwa supaya kendaraan tersebut mempunyai ikatan dengan pemiliknya.
Hal tersebut tentu bertujuan untuk menghidupkan jiwa dari kendaraan tersebut agar nantinya senatiasa dapat bersinergi dengan manusia saat dikendarai. Upacara ini prosesinya diawali Ngastawa Tirtha lalu dilanjutkan dengan ngaturang banten pareresik, mapiuning serta natab banten Pasupati.
Mungkin selama ini banyak yang berpikir bahwa umat Hindu melakukan persembahan atau menyembah motor. Padahal anggapan tersebut sangatlah keliru karena yang sebetulnya dilakukan adalah pemujaan kepada Sang Hyang Widhi sebagai Dewa Siwa atau Sanghyang Pasupati dengan memohon supaya diberi keselamatan untuk pengendaranya. Selain bagi kendaraan, banten tersebut juga wajib dilakukan pada mesin-mesin, perkakas dari besi, dan alat pertanian. Kemudian upacara pasupati tersebut dilakukan setiap 6 bulan sekali atau ketika tumpek landep.
Tidak berbeda dari banten lainnya, dalam upakara banten untuk motor baru tersebut juga menggunakan berbagai sarana. Dimana sarana banten upakara yang diperlukan dalam pasupati kendaraan ini antara lain sebagai berikut.
- Paling sederhana atau Kanistama yaitu canang sari, tirtha pasupati dan duap pasupati.
- Lebih besar atau Madya bisa menggunakan upakara banten peras, pejati atau daksina.
- Paling besar atau utama biasanya bisa dilengkapi dengan jenis upakara yang termasuk sesayut yakni sesayut pasupati dengan kelengkapan sorohan alit, banten prayascita, pejati dan banten durmanggala.
Dalam upacara pasupati juga menggunakan mantra tertentu yang didalamnya juga akan disampaikan permohonan yang hendak dipasupati. Melalui penjelasan di atas bisa pahami bahwa upacara pasupati merupakan bentuk rasa syukur manusia atas peralatan atau kendaraan yang baru saja dibeli serta permohonan pada Sang Hyang Widhi supaya senantiasa diberikan keselamatan ketika menggunakan kendaraan tersebut.
Demikianlah penjelasan mengenai upacara pasupati untuk motor baru yang bisa menambah wawasan anda. Melalui penjelasan di atas kini bagi umat Hindu di Bali yang baru saja membeli motor baru sebaiknya segera dilakukan upakara banten untuk motor baru. Sebab di dalam banten tersebut terdapat makna yang begitu mendalam sebagai rasa syukur sekaligus melindungi pemilik motor baru dari malatapetaka ataupun bahaya selama diperjalanan.