Om, Swastyastu, Semeton Bali! Apakah Anda berencana Nganten/menikah? Kali ini saya akan menjelaskan 5 cara mendapatkan hari baik untuk melakukan prosesi pernikahan atau dikenal dengan sebutan Dewasa Ayu Nganten, dalam Upakara Bali ini kita harus memperhatikan pakem wariga.
Standar minimal yang disebut dengan Aman dalam menjalankan kehidupan baru yang diawali dengan Natab Banten Penganten, maka dari itu, perlu diperhatikan 5 hal berikut ini, yang merupakan urutan prioritas dalam memilih dewasa ayu nganten:
#1. Wuku
#2. Dina/Hari
#3. Penanggal
#4. Sasih
#5. Subacara
Disamping itu, ada juga dalil yang perlu dan harus diperhatikan:
#a. Wewaran dikalahkan oleh wuku
#b. Wuku dikalahkan oleh penanggal
#c. Penanggal dikalahkan oleh sasih
#d. Sasih dikalahkan oleh dauh
#e. Dauh dikalahkan oleh WETUniya Sanghyang Triodasa Sakti (Kehening Hati).
Dari semuanya, yang terakhir itu cukup sulit dicapai, dan hanya sulinggihlah yang bisa melaksanakan hal terakhir tersebut secara normatif (Manah Hening), karena itulah Sulinggih disebut “Meraga Putus.”
Berikut ini penjelasan Cara Memilih Duase Ayu Nganten, Upakara Bali
1#. Wuku
Pilihan wuku-wuku di rekomendasikan, hati-hatilah memilih karena kesalahan mengambil keputusan memilih wuku ini mengakibatkan jangka menengah dalam menjalani bahtra rumah tangga Anda.
Ini beberapa wuku-wuku yang sangat direkomendasikan:
a. Landep
b. Ukir
c. Kulantir
d. Juluwangi
e. Merakih
f. Matal
g. Uye
h. Ugu
#2. Dina/Hari
Dina atau Hari merupakan bilangan Sapta Wara. Jika sudah memperhatikan Wuku, maka selanjutnya memperhatikan harinya. Didalam Wariga disebutkan Dewasa Ayu wewangun pewiwahan atau nganten dipilih pada hari:
#a. Senin atau Soma, yang mempunyai arti bertemu kebahagiaan.
#b. Rabu atau Budha, yang mempunyai arti baik.
#c. Kamis atau Wrespati, yang mempunyai arti Kinasihaning Jana (disanyangi orang banyak/masyarakat).
#d. Jum’at atau Sukra, yang mempunyai arti berbahagia/mewah.
Selain itu, sangat dilarang karena tidak baik.
#3. Penanggal
Penanggal/tanggal yang pas untuk memilih jalannya upakara pewiwahan/nganten. Perhitungan hari setelah Tilem. Penanggal yang di rekomendasikan untuk dipilih:
#a. Ping 1, artinya menemukan kebahagian.
#b. Ping 2, artinya berkecukupan.
#c. Ping 3, artinya banyak keturunan.
#d. Ping 5, artinya menemukan kebahagiaan/langgeng.
#e. Ping 7, artinya menemukan kerukunan.
#f. Ping 10, artinya murah rejeki.
#g. Ping 13, artinya mewah/berlimpah.
#4. Sasih/Bulan
Untuk sasih atau bulan direkomendasikan memilih sasih sebagai berikut:
#a. September/Katiga, Asuji=Banyak mempunyai keturunan.
#b. Oktober/Kapat, Kartika=Murah Rejeki.
#c. November/Kalima, Margasari=Mewah/berlimpah.
#d. Januari/Kapitu, Magha=Dirgayusa/langgeng.
#e. April/Kadasa, Waisyaka=Sangat baik, berbahagia, berwibawa.
#5. Subacara
Subacara merupakan hari yang paling dicari-cari dalam sebuah kegiatan Upakara Bali. Saya menyakinkan setiap hari ada baik maupun buruknya. Dan diupayakan untuk menghindari hari buruk untuk kerahayuan keluarga. Subacara ini bermakna “Nyupat” (Ngeruat) setiap keburukan yang terkandung dalam wewaran. Subacara ini jatuh pada:
#a. Sening penanggal ping 3.
#b. Rabu penggal ping 2 dan 3.
#c. Kamis penanggal ping 5.
#d. Jum’at penanggal ping 1,2 dan 3.
Itulah 5 cara memilih dewasa ayu nganten, dari 5 poin diatas wajib diperhatikan jika ingin melaksanakan pewiwahan. Dan satu hal penting, yang disebut dengan ritual pernikahan adalah hari dimana saat pasangan pengantin natab Banten Anten, biasanya berupa Banten Biyakala atau juga disebut banten mekalan-kalan. Demikian 5 cara memilih duase ayu nganten dalam upakara Bali, semoga tulisan ini bermanfaat bagi orang banyak, dan jangan lupa terus ikuti payanadewa atau silakan berlangganan artikel selanjutnya di bawah.