Berkenalan dengan Blogger Sukses Mas Timon Asal Samarinda
Ini Makna Dari Kegagalan, Sebelum Meraih Kesuksesan dan Kebahagiaan
Ilustrasi photo via shulhanrmr.blogspot.com |
Semua orang pasti mengharapkan kebahagiaan. Namun, adanya kegagalan tak jarang menimbulkan rasa takut dan jera untuk melangkah lagi. Jika kamu termasuk orang yang menganggap kegagalan adalah sebuah penderitaan, berarti kamu belum sepenuhnya siap untuk meraih kesuksesanmu. Coba yuk, pahami lebih dalam lagi makna dan pelajaran dari sebuah kegagalan agar kamu lebih
Melatih diri menjadi seseorang yang tangguh
Kegagalan memang awalnya terasa begitu menyakitkan karena apa yang kamu perjuangkan nggak bisa kamu dapatkan. Rasa sakit yang kamu rasakan seolah-olah hanya membuat dirimu merasa menjadi manusia yang paling lemah.
Namun, hal itu nggak akan pernah terjadi kalau pikiranmu lebih bisa memaknai kegagalan sebagai sebuah peristiwa yang membuat dirimu menjadi lebih baik. Jatuh bertubi-tubi dalam mewujudkan impian membuat kamu bisa belajar untuk menjadi seseorang yang tangguh. Seperti halnya rasa sakit yang kamu rasakan saat membentuk fisik yang kuat dengan berolahraga, kekuatan emosional dirimu pun juga harus merasakan sakit agar menjadi kuat dan tangguh. Nah, dari kegagalan yang kamu alami, tentunya kamu akan lebih bisa membentuk ketangguhan itu sehingga kamu akan lebih percaya diri untuk mewujudkan mimpimu kembali.
Belajar mengelola emosi negatif
Kegagalan membawa berbagai macam emosi negatif dalam dirimu seperti rasa sakit, kecewa, takut, gelisah, marah hingga rendah diri. Keadaan seperti itu seringkali membuat stres. Stres menimbulkan perasaan down dan nggak tahu lagi harus melakukan apa. Ketika stres, kamu menjadi lebih mudah marah atau menangis dengan sendirinya. Emosi negatif membuat diri menjadi hilang arah dan nggak bisa berpikir jernih. Oleh karena itu, kalau lagi stres, pasti bakalan mudah terbawa emosi sampai akhirnya terburu-buru dalam mengambil keputusan. Nah, hal seperti itu tentunya harus kamu pelajari dengan hati-hati. Dengan kegagalan yang kamu alami, kamu bisa belajar untuk mengenali dan mengelola berbagai emosi negatif yang hadir dalam dirimu sehingga nantinya kamu bisa lebih tahu bagaimana harus mengambil langkah untuk mewujudkan mimpimu.
Belajar untuk lebih bijaksana
Terkadang kamu bisa menjadi seseorang yang bijaksana saat kamu mengalami kejadian buruk yang menimpamu, seperti halnya kegagalan. Kamu akan lebih bisa mengevaluasi tindakanmu yang menjadi penyebab kegagalan. Dengan melakukan evaluasi diri, kamu menjadi lebih mudah untuk membuat pertimbangan dari setiap tindakan yang akan kamu ambil ke depannya sehingga kamu nggak akan jatuh di kesalahan yang sama. Nah, dengan begitu kamu pasti akan lebih berhati-hati lagi dalam melangkah untuk mewujudkan mimpi.
Melatih percaya pada kekuatan Tuhan
Seperti yang kita tahu bahwa manusia boleh berencana tapi Tuhan yang menentukan. Dalam mewujudkan mimpi, kamu boleh berusaha keras dan yakin pada kemampuan diri sendiri. Namun, apabila kamu harus merasakan kegagalan, hal itu menandakan bahwa kekuatan Tuhan memang jauh lebih besar dibandingkan dengan kekuatanmu. Melalui kegagalan, kamu bisa memaknai bahwa kamu nggak akan bisa mewujudkan mimpi jika Tuhan nggak mengizinkan. Percaya diri boleh, tapi percaya pada Tuhan adalah yang lebih utama. Dengan percaya pada kekuatan Tuhan maka kamu akan lebih yakin bahwa kamu pasti dapat mewujudkan impianmu di waktu yang tepat.
Oleh karena itu, jangan patah semangat dan teruslah berdoa, ya! 5. Memahami penderitaan sebagai sebuah proses Pernah lihat anak kecil belajar berjalan? Rasanya pasti sakit saat harus jatuh berulang kali. Namun, mereka nggak pernah berpikir bahwa mereka harus berhenti karena rasa sakit itu. Mereka justru selalu mencoba berdiri dan melangkah lagi sehingga pada akhirnya dapat berjalan dengan baik.
Seperti halnya kegagalan, mungkin bagimu hal itu hanya mendatangkan sebuah penderitaan yang menimbulkan luka, tapi dari luka itu kamu bisa memanfaatkannya untuk mengubah diri menjadi seseorang yang lebih kuat. Derita yang kamu rasakan akan menjadi sebuah kebahagiaan ketika kamu bisa mengolah rasa sakit itu menjadi sebuah proses belajar untuk menjadi seseorang yang lebih baik.
Selama ini banyak dari kita yang menganggap bahwa kegagalan adalah sebuah penderitaan sehingga kita berusaha keras untuk menghindarinya. Padahal untuk meraih sukses, kamu harus siap dengan pengorbanan, kesakitan, penolakan, dan segala macam derita lainnya. Jika tidak, kamu hanya akan digeluti oleh rasa takut dan cemas karena tak kunjung meraih kesuksesanmu.
Gagal dalam langkah membangun impian adalah hal yang biasa, namun belajar dari kegagalan untuk membangun kembali impian adalah hal yang luar biasa! Nah, kalau kamu udah siap dengan kegagalan, berarti kamu udah lebih
Sejarah Pura Tirta Harum, Kawitan Satria Taman Bali, Bangli
Lebih Baik Dibenci Karena Benar, Daripada Disukai, Tapi Palsu
Banyak orang kurang berani menegakkan dan mengatakan kebenaran. Agar orang lain tidak sakit hati, banyak orang lebih memilih membiarkan hal-hal yang tidak benar, demi sebuah hubungan tetap nyaman, banyak orang lebih memilih diam dan tidak mencampuri keputusan dan perbuatan orang lain yang salah.
- Zona nyamannya terganggu
- Tidak tahu bagaimana mengatakannya
- Takut karirnya menurun (lebih baik jadi penjilat, sekalipun nurani menjerit, apalagi kalau karir lagi naik-naiknya, apalagi kalau sedang mengincar kursi tertentu yang ujung-ujungnya duit)
- Tidak siap dijauhi
- Tidak siap dibenci
- Takut tidak punya kawan
- Takut di bilangin macem-macem, dan lain sebagainya
saya yakin seperti roda yang berputar, sekarang di atas, besok mungkin dibawah
Bershukur, kamu yang saat ini bisa membeli semua keinginanmu, entah itu dari pemberian orang tua maupun hasil keringatmu sendiri. Tapi, jangan sekali-kali usil dan menyombongkan diri kepada teman yang tak mampu, sepertimu.
Karena harta itu hanya titipan saja. Kita tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya dari kehidupan ini, saya yakin seperti roda yang berputar, sekarang di atas, besok mungkin dibawah, maka dari itu janganlah sombong jadi orang.
Ingat, kesombongan akan membuat kita tidak disukai orang, itu benar adanya. Sekarang mungkin saja orang masih ingin berteman denganmu karena kamu masih memiliki uang, percayalah apakah saat kamu udah nggak ada uang apakah tamanmu akan tetap menjadi teman setia? Pasti tidak, mereka bukan mata duitan kok, justru mereka pergi karena kesombonganmu itu, maka dari itu belajarlah mengerti perasaan orang yang tidak mampu.
Uang, memang membuat segalanya menjadi kacau, uang juga membuat segalanya menjadi baik. Orang semua butuh uang agar bisa makan, apalagi dizaman globalisasi saat ini, uang sangat dibutuhkan, tetapi moral yang baik masih tetap diharapkan.
Jika peribadimu baik, biarpun kami miskin orang akan segan menghormati dan mengjunjungmu dan tidak mengenal apakah kau kaya atau miskin.
Hidup ini tidak bisa ditebak, sekarang kau memberi, mungkin besok kau meminta. Apapun bisa terjadi, karena roda kehidupan itu selalu berputar, pastinya.
Maka dari itu, jangan sombong jadi orang.
Saya Bekerja Keras, Karena Sadar, Saya Bukan Penikmat Harta Orang Tua
Meski lelah karena harus bekerja, setidaknya hal baik ini bisa kamu peroleh karena sudah berusaha keras sejak muda.
Dengan kerja keras dari muda, sebenarnya kamu sedang mempersiapkan langkah awal untuk meraih masa depan yang cerah. Kamu meniti tangga satu persatu untuk belajar dari yang paling dasar sampai bisa jadi profesional.
Meski jalanmu masih berat dan berliku, jangan menyerah. Karena pemenang sejati gak akan mudah kalah.
Bekerja keras dari muda mengajarkanmu arti tanggung jawab yang sesungguhnya. Contohya bagaimana mengatur jadwal dengan efektif, menciptakan peluang dan belajar banyak dari pengalaman.
Kamu punya banyak kesempatan untuk mencoba hal-hal baru, atau menemukan passion yang sesuai dengan keinginanmu. Tanggung jawab yang kamu emban sejak muda dapat membentukmu jadi pribadi yang lebih bertanggung jawab.
Tak perlu berkecil hati jika hidupmu tak senyaman teman-temanmu yang lain. Mereka bisa bersantai sementara kamu sibuk mengumpulkan pundi uang.
Kamu memang mengalami rasa sakit yang bertubi-tubi, tapi perlahan, mentalmu sedang di tempa dan dilatih agar sekuat baja. Asal semangatmu tak patah dan terus berusaha, impian dan cita-cita yang kamu impikan pasti bisa didapatkan.
Bekerja itu memang melelahkan, tapi tak lebih lelah dari orang lain yang sedang mencari pekerjaan. Dengan bekerja giat, kamu sedang memanfaatkan masa muda dengan sebaik-baiknya.
Waktumu tidak terbuang sia-sia dengan melakukan hal yang tidak berguna. Tenagamu masih kuat dan semangatmu masih membara. Bahkan dari hasil kerja kerasmu, kamu bisa membantu orang tua atau kerabat terdekat. Bukankah itu sangat membanggakan?
Ada harga mahal yang harus dibayar demi meraih kesuksesan, seperti air mata dan jerih payah dari rasa lelah. Tapi dengan tekad kuat yang diimbangi dengan kerja keras, kamu bisa meraih masa depan gemilang yang kamu impikan. Bersabarlah, kamu pasti bisa melewatinya.
Masa muda adalah saat yang terbaik, oleh sebab itu kamu harus berusaha segiat-segiatnya di usia belia, semangat!
Jika Kita Pikir Hidup Kita Sulit, Coba Kita Lihat Orang Lain di Sekeliling Kita Dulu
Walau Kehidupan Ini Begitu Berat, Nggak Ada Alsan Untuk Tidak Tersenyum
Untuk kamu yang masih muda, jangan malu untuk melakukan hal apapun untuk menyambung hidup, apalagi disaat krisis Corona ini, semua karyawan di PHK termasuk saya. Tapi, saya tidak pernah putus asa, bangkit dan banting setir, jualan online.
Walau hidup ini begitu berat, nggak ada alasankan untuk tidak tersenyum? Ia, harus punya etikat dan keyakinan untuk memacu diri untuk tersenyum dan melakukan hal apapun untuk menyambung hidup.
Jangan berhenti dan Mengeluh Minta Bantuan
Malu Ama nenek-nenek yang semangat juangnya tinggi, tapi yang masih muda karena di PHK ngemis dan demo minta bantuan. Stop! Ayo kerja, banting setir. Jalani semua apa yang kamu bisa, jualan online, jualan makanan, jasa, atau apapun yang kamu bisa agar bisa tersenyum.
Mengeluh hanya membuat hidup kita semakin menderita, bangkit, dan semangat, jangan menyerah.
Nenek dua ini saja semangat kenapa kita yang muda mengeluh. Tetaplah tersenyum untuk memulai aktifitas apapun.
Jangan Sombong Saat Di Atas! Roda Kehidupan Terus Berputar
ilustrasi photo via liputanislam.com |
Karena harta itu hanya titipan saja. Kita tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya dari kehidupan ini, saya yakin seperti roda yang berputar, sekarang di atas, besok mungkin dibawah, maka dari itu janganlah sombong jadi orang.
Ingat, kesombongan akan membuat kita tidak disukai orang, itu benar adanya. Sekarang mungkin saja orang masih ingin berteman denganmu karena kamu masih memiliki uang, percayalah apakah saat kamu udah nggak ada uang apakah tamanmu akan tetap menjadi teman setia? Pasti tidak, mereka bukan mata duitan kok, justru mereka pergi karena kesombonganmu itu, maka dari itu belajarlah mengerti perasaan orang yang tidak mampu.
Uang, memang membuat segalanya menjadi kacau, uang juga membuat segalanya menjadi baik. Orang semua butuh uang agar bisa makan, apalagi dizaman globalisasi saat ini, uang sangat dibutuhkan, tetapi moral yang baik masih tetap diharapkan.
Jika peribadimu baik, biarpun kami miskin orang akan segan menghormati dan mengjunjungmu dan tidak mengenal apakah kau kaya atau miskin.
Hidup ini tidak bisa ditebak, sekarang kau memberi, mungkin besok kau meminta. Apapun bisa terjadi, karena roda kehidupan itu selalu berputar, pastinya.
Maka dari itu, jangan sombong jadi orang.
Teruntuk Sosok Tangguh yang Ku Sebut 'Ayah'
Ilustrasi photo via beritalima.com |
Ayah sedang apa kau kini? Masih bergelut dengan rentetan kewajiban mencari uang atau menangis menahan siksa duniawi dengan keadaan sakitmu? Tenang ayahku sayang kau adalah pahlawan, kau berada dijalan yang benar, sakitmu mungkin tak mengenakan tapi percayalah dosaku berguguran karenanya.
Ayah, maafkan aku yang manja ini. Dalam keadaan yang begitu parahnya, kau harus berjuang begitu susah payah hanya agar aku dan kakakku dapat mencicipi bangku sekolah. Terima kasih ayah, kami sangat menyayangi ayah. Aku doakan agar kau dan Ibu mendapatkan umur panjang agar aku bisa membalas jasamu, walau tidak seperti yang kau lakukan.
Ayah aku ingat saat aku kecil dulu merengek minta mainan. Lalu dengan kerja keras kau tukar keringatmu dengan barang yang ku pinta. Trima kasih ayah berjanji saat aku sudah mendapatkan pekerjaan, aku akan menukar posisimu. Kita bertukar posisi, akan ku kabulkan semua keinginanmu. Aku berjanji ayah, saat kau dan ibu renta nanti, akan aku urus kalian dengan tanganku sebagaimana kalian telah mengurusku sejak kecil dulu.
Sekian dulu surat dari anak sulungmu ini, jangan terlalu memikirkan ku disini, aku bekerja jauh untuk kebahagiaan kalian sendiri, maaf untuk saat ini kalian menderita. Tak hidup mewah bukan berarti ayah gagal, karena bagiku ayah adalah ayah terbaik dimuka bumi ini yang mampu mendidik kedua anakmu ini menjadi berilmu dan berjiwa tegar. Semoga kelak jasa ayah dibalas dengan Hyang Widhi setimpal.
Atau mungkin lebih besar, Astungkara
Sayangilah Orang Tuamu, Jangan Samapi Saat Mereka Tiada Baru Kamu Menyesal
Halo semua kali ini saya akan membahas sebuah artikel yang menarik, baca sampai selesai ya biar mengerti dan tidak gagal paham.
Setiap orang pasti merindukan sosok yang mampu menjadi teladan dan panutan dalam kehidupan sehari-hari. Sosok tersebut dapat kita temui melalui ayah dan ibu di rumah yang telah merawat dan menjaga kita mulai dari kecil hingga menuju ke puncak kesuksesan.
Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa sosok ayah maupun juga ibu tak luput dari kesalahan dan mungkin membuat kita sakit hati bahkan berniat untuk membenci mereka. Tapi apakah tindakan membenci orang tua merupakan suatu tindakan yang benar dan terpuji?
Mari kita bercermin perihal sikap yang harus kita tunjukkan terhadap orang tua baik itu ayah maupun ibu kita. Agama Hindu mengajarkan tentang bagaimana mengasihi orang tua dan tidak pernah sedikitpun menyinggung tentang membenci dan memusuhi orang tua. Justru sebaliknya, ketika perilaku membenci orang tua dilakukan maka akan ada suatu balasan atau dampak dari tindakan tersebut. Tidak ada agama di dunia ini yang mengajarkan bagaimana membenci orang tua.
Namun setiap agama pasti mengajarkan bagaimana mengasihi dan mencintai orang tua kita dengan sungguh-sungguh terlepas dari kelasahan yang mereka lakukan. istilah “baik buruk ayahku dia tetap pahlawanku, baik buruk ibuku dia tetap surgaku” mau menggambarkan kepada kita semua bahwa bagaimanapun keadaan orang tua kita. Mestinya kita harus tetap menghargai dan menghormati mereka sebagai utusan Tuhan dalam hidup kita masing-masing.
Setiap manusia pasti pernah melakukan dosa dan kesalahan termasuk kedua orang tua kita, namun kita dianjurkan untuk memaafkan beliau. Sayangi orang tuamu, hormati orang tuamu, bahagiakan orang tuamu.
Pasti akan ada saatnya nanti kamu akan berpisah dengan mereka selamanya, dan semoga perpisahan itu tidak meninggalkan bekas dan luka sehingga membuatmu tidak bisa memaafkan diri sendiri.
Tak Perlu Kaya Untuk Sebuah Kesetiaan, Tak Perlu Mewah Untuk Sebuah Kebahagiaan
ilustrasi photo via https://www.facebook.com/InspirasiKehidupan/ |
Menjalin suatu hubungan sampai ke jenjang pernikahan merupakan hal yang sungguh-sungguh diantara dua insan manusia yang saling mencintai. Namun, perlu di ingat bahwa pernikahan itu bukan untuk hanya sehari dua hari saja. Tetapi pernikahan itu adalah anugrah. Jadi, susah, senang, suka maupun duka harus dijalani bersama.
Mungkin petuah ini sudah disampaikan secara turun-temurun kepada pasangan pengantin oleh orang tua sebagai persiapan melangkah dalam menjalani kehidupan berumah tangga.
Kesetiaan Itu Sederhana
Jika Hatimu Sudah Ikhlas, Maka Seburuk Apapun Hal yang Datang Tidak Akan Membuatmu Lemah dan Menyerah
Ketika ikhlasmu sudah memenuhi hati, maka pasti masalah sesulit apapun yang datang menyapamu, tentu kamu akan tetap tenang karena pasti keyakinanmu kepada Hyang Widhi selalu tinggi.
Kamu Akan Mudah Berlapang Dada, Tatkala Dari Awal Sudah Mampu Membidik Hati Dengan Ikhlas
Bukan cuma itu, kamu akan mudah berlapang dada tanpa tapi, tatkala dari awal sudah mampu membidik hatimu dengan sabar dan ikhlas.
Maka dari itu, sesulit apapun melatih hati dengan rasa sabar dan ikhlas, jangan pernah kamu menyerah, karena sungguh belajar bersabar dan ikhlas itu memang sangat menguji batin.
Karena Kamu Akan Tetap Baik-baik Saja Jika Sabar dan Ikhlasmu Terjaga
Oleh karenanya, jangan pernah menyerah pada keadaan meski hal tersebut sangat menyakitimu, kamu harus tetap kuat menekan hatimu untuk bisa bersabar dan ikhlas.
Sebab tidak peduli dalam keadaan yang paling menyiksa sekalipun, dalam masalah yang amat besar sekalipun, pasti kamu akan tetap baik-baik saja jika sabar dan ikhlasmu senantiasa memenuhi hati.
Bahkan Semua Hal Tidak Mengenakkan Akan Bisa Membuatmu Tetap Tenang, Tatkala Sabar dan Ikhlasmu Memenuhi Hati
Jadi penting sekali untuk siapapun kita belajar caranya menangkan hati dengan kesabaran dan keikhlasan, lebih-lebih kamu yang saat ini tengah dalam takdir-Nya yang tidak kamu sukai, karena saat kamu bersabar dan ikhlas maka disitulah kamu akan tetap tenang.
Maka Sebesar Apapun Masalah yang Datang Kepadamu Tidak Akan Serta Merta Kamu Keluhkan Bila Hatimu Sudah Sabar
Sungguh ketika hatimu sudah terbiasa bersabar, terbiasa lapang hati, maka sebesar apapun masalah yang datang kepadamu tidak akan serta merta kamu keluhkan.
Sesedih apapun rasa yang melanda, kamu tentu akan tetap baik-baik saja menjalani hidupmu, jika dari awal sabar sudah menjadi andalanmu dalam menjaga hati.
Lantas Bidik Hatimu Dengan Rasa Sabar dan Ikhlas, Agar Mudah Bagimu Menyimpan Hal-hal yang Tidak Mengenakkan
Selalu bidiklah hatimu dengan rasa sabar dan ikhlas, selalu ajarkanlah hatimu untuk selalu bisa bersyukur, agar mudah bagimu menyimpan hal-hal yang tidak mengenakkan.
Karena jika kamu sudah terbiasa menjaga hatimu dengan penuh sabar dan ikhlas, maka disitulah kamu akan selalu legowo dan lapang dada atas hal buruk yang telah Ida gariskan menjadi takdirmu.