Makna Tamiang, Endongan, Ter dan Sampian Gantung Pada Hari Raya Kuningan

Foto via gedetoya.blogspot.com

Hari Raya Kuningan yang dirayakan umat Hindu 10 hari setelah Hari Raya Galungan ditandai dengan ciri khas sejumlah sarana, seperti tamiang, endongan, ter atau pun sampian gantung. Sarana itu dipahami sebagai simbol-simbol yang identik dengan alat-alat perang. Apa makna di balik simbol alat-alat perang itu?

Sebelum membaca lebih lanjut silakan klik link ini  apakah ada dengan nama situs Anda? Jika tidak ada, berarti saya tidak dan apalagi sengaja menjiplak situs dari Anda.

Jika ada konten yang sama saya memohon maaf dengan sebesar besarnya.

Sarana paling khas dan paling simbolik dalam perayaan Kuningan tentu saja tamiang. Kata tamiang mengingatkan pada tameng, sebentuk alat perisai yang lazim digunakan dalam perang. Saat Kuningan, tamiang dipasang di pojok-pojok rumah dan di palingih-palinggih (bangunan suci).

Selain tamiang, ada juga sarana lain, yakni endongan. Menurut Kamus Bali-Indonesia (Dinas Pendidikan Dasa Provinsi Bali, 1991) kata endongan diartikan sebagai ‘tempat bekal dari tapis kelapa’.

Tamiang kerap dimaknai sebagai simbol perlindungan diri. Tamiang, jika melihat bentuknya yang bulat, juga sering dipahami sebagai lambang Dewata Nawa Sanga yang menjadi penguasa sembilan arah mata angin. Tamiang juga melambangkan perputaran roda alam atau cakraning panggilingan yang merujuk pada pemahaman tentang kehidupan yang diibaratkan sebagai perputaran roda.

Endongan biasanya dimaknai sebagai alat atau wadah untuk menempatkan perbekalan. Sarana lainnya, yakni ter dan sampian gantung. Ter adalah simbol panah (senjata) karena bentuknya memang menyerupai panah. Sementara sampian gantung sebagai simbol penolak bala.

Sarana upacara yang identik dengan alat-alat perang ini memang sarat makna. Namun, pertanyaan yang kerap mengemuka, mengapa hari raya Kuningan diwarnai dengan sarana upacara yang identik dengan alat-alat perang?

Bukan hanya hari Kuningan yang diwarnai dengan sarana yang merujuk pada perlengkapan perang. Hari Galungan yang dirayakan sepuluh hari sebelumnya juga sarat dengan simbol-simbol peperangan. Pemakanaan Galungan sebagai hari kemenangan atau hari kemenangan perang menegaskan hal itu. Pemasangan penjor juga merujuk pada simbol dipancangkannya panji-panji kemenangan.

Hari raya memang dimaksudkan untuk senantiasa mengingatkan manusia tentang hakikat jati dirinya sebagai manusia sekaligus memahami hakikat kehadirannya dalam hidup dan kehidupan.

Hidup pada hakiktanya memang sebuah peperangan. Sepanjang hidupnya, manusia tiada henti berhadapan sebuah peperangan panjang. Sejarah umat manusia pun, jika diselami, lebih dalam sejatinya adalah sejarah perang.

Bagi manusia Bali, perang dalam kehidupan berwujud perang fisik di bhuwana agung (alam makrokosmos) maupun perang batin di bhuwana alit (alamt mikrokosmos). Justru, perang batin yang berkecamuk dalam hati itulah perang terbesar, terhebat dan terdahsyat. Inilah perang yang tidak pernah berhenti dan bahkan lebih sering menghadirkan kekalahan bagi manusia.

Dalam konteks perang batin, manusia mesti membentengi diri dengan tamiang (tameng) yang tiada lain berupa pengendalian diri (indria). Kemampuan mengendalikan diri adalah cerminan kesadaran akan hakikat dan jati diri sang Diri (uning ‘tahu’ atau eling ‘sadar’). Mungkin itu sebabnya yang mendasari lahirnya nama hari raya Kuningan (kauningan). Pada hari Kuningan yang dipuja tiada lain Dewa Indra, manifestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai penguasa pengendalian dasa indria (sepuluh musuh dalam diri manusia). Saat hari Kuningan, manusia disadarkan untuk uning, eling dengan selalu mengendalikan indrianya.

Namun, untuk senantiasa memenangkan “peperangan” dalam hidup, manusia harus memiliki bekal yang cukup. Bekal itu disimbolkan dengan endongan. Isi endongan tiada lain semesta hidup. Bekal itu dilengkapi juga dengan ter (panah) sebagai senjata. Senjata utama manusia dalam hidup tiada lain ketajaman pikiran atau kualitas pikiran. Ketajaman pikiran ditopang oleh jnana (ilmu pengetahuan).

Ini Makna Om Swastiastu, Jangan di Singkat Jadi Osa, Lain Artinya

Ini Makna Om Swastiastu, Jangan di Singkat Jadi Osa, Lain Artinya

Dalam Agama Hindu mengajarkan ketika bertemu dengan sesama menyapa dengan mengucapkan “Om Swastiastu” diharapkan agar dapat membina hubungan yang harmonis dan mempererat rasa persaudaraan dalam pergaulan di masyarakat. Salam ”Om Swastyastu” itu tidak memilih waktu. Ia dapat diucapkan pagi, siang, sore dan malam.

Makna Om Swastiastu

“OM” artinya Tuhan, “SU” artinya baik, “ASTI” artinya ada dan “ASTU” artinya semoga, jadi keseluruhannya berarti SEMOGA SELAMAT ATAS RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Dengan demikian maka pada setiap kegiatan telah dilaksanakan saling doa mendoakan satu sama lain.

Biasanya dalam aksara Latin menggunakan “OM SWASTIASTU” jika dalam Aksara Bali “OM SWASTYASTU” karena jika dalam Aksara Bali jika ‘i’ ketemu ‘a’ maka ada nania yang akan menjadi ‘y’.

Setelah mengucapkan Om dilanjutkan dengan kata ”swasti”. Dalam bahasa Sansekerta kata swasti artinya selamat atau bahagia, sejahtera. Dari kata inilah muncul istilah swastika, simbol agama Hindu yang universal. Kata swastika itu bermakna sebagai keadaan yang bahagia atau keselamatan yang langgeng sebagai tujuan beragama Hindu. Lambang swastika itu sebagai visualisasi dari dinamika kehidupan alam semesta yang memberikan kebahagiaan yang langgeng.

Adapun bentuk asli dari lambang Swastika ialah dua garis vertikal dan horisontal bersilang sama sisi, tegak lurus di tengah- tengah (+), seperti berikut:


Sebagai kreasi seni budaya yang selalu berkembang, Swastika juga mengalami perkembangan sehingga kemudian menjadi berbentuk seperti berikut:


Jadi bisa disimpulkan makna “OM SWASTIASTU” selain merupakan salam juga merupakan sebuah doa. Jika kita saling mengucapkan salam maka sama artinya kita saling mendoakan. Tapi dewasa ini semakin banyaknya kata-kata yang disingkat-singkat, termasuk Om Swastiastu pun disingkat menjadi OSA. Biasanya banyak dilihat ketika broadcast message ucapan hari raya, dan di sosial media pun banyak bisa ditemui.

Jika pendapat kami, singkatan pada salam Om Swastiastu akan dapat mengurangi maknanya sendiri, karena ketika kita mengucapkan OSA, belum tentu mereka yang membacanya akan memahami bahwa OSA adalah Om Swastiastu. Tidak bermaksud untuk menjadi terlihat fanatik tapi jika sudah memahi akan makna dari salam Om Swastiastu yang merupakan sebuah doa, tentu dalam doa diperlukan keikhlasan dan ketulusan. Ketika doa itu disingkat tentu akan tercermin kurangnya keikhlasan dan ketulusan dalam menyampaikan doa.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk semeton. Jika ada penjelasan yang kurang lengkap ataupun kurang tepat. Mohon dikoreksi bersama. Suksma… sumber inputbali.com

Jangan menyingkat Om Swastiastu menjadi OSA, Ini Alasannya


Om Swastiastu sudah sering kita dengar, terutama ketika bertemu dengan saudara seagama. Om Swastiastu dewasa ini seringkali disingkat menjadi OSA, terutama dalam pesan singkat di sosial media. Tahukah, bahwa Om Swastiastu adalah mantra luar biasa? Apabila mantra tersebut disingkat, segala kekuatan di dalamnya akan hilang.

Pertama, mari uraikan makna Om Swastiastu. Om (ॐ) adalah aksara suci nan istimewa. Dalam Aksara Dewanagari, aksara yang digunakan dalam Weda Sruti dan Weda lainnya, ॐ memiliki keistimewaan. Aksara ॐ dibaca sebagai OM, tetapi penulisannya adalah A,U,M tetapi digabungkan menjadi satu. Aksara Dewanagari, memiliki huruf vokal yang bisa di tulis sendiri yaitu A, I, U, E, O dan aksara lain seperti Na, Ma, Si, Wa, Ya dan lainnya. Yang terikat oleh aturan. Sedangkan aksara ॐ ditulis khusus, bukan di tulis menjadi 2 huruf OM atau 3 huruf A,U,M, melainkan ॐ.

Om adalah aksara suci yang melambangkan Tuhan. A melambangkan Ang, Brahma. U melambangkan Ung, Wisnu. M melambangkan Mang, Siwa. Om melambangkan Tuhan, itulah mengapa setiap mantra selalu diawali oleh Om.

Swasti berasal dari kata Su yang artinya baik, Asti artinya berada/keberadaan/keadaan. Ketika digabungkan, Swasti artinya berada dalam kondisi baik.  Dan Astu artinya semoga.
Om Swastiastu artinya Aku memohon kepada Tuhan, semoga seisi dunia berada dalam keadaan yang baik. Om Swastiastu erat kaitannya dengan Swastika, lambang keseimbangan dunia. Alam semesta, diciptakan dengan keseimbangan yang luar biasa, planet bergerak sesuai orbitnya, langit dilukiskan dengan indah dan sempurna, semesta digerakan oleh kekuatanNya.

Om Swastiastu mendoakan seluruh alam semesta berada dalam keadaan yang baik. Mulailah hari dengan Om Swastiastu. Sebab Tuhan akan menyelamatkanmu.

Jangan menyingkat Om Swastiastu menjadi OSA. Sebab kekuatan yang berada di dalamnya akan hilang. Bila ada yang mengatakan OSA, bacalah sebagai Om Swastiastu. Semoga bermanfaat.

Semangatlah Bekerja Walau Gajimu Kecil, Daripada Nganggur dan Jadi Beban Orang Tua!

Semangatlah Bekerja Walau Gajimu Kecil, Daripada Nganggur dan Jadi Beban Orang Tua!

Payanadewa.com Jaman sekarang, mencari pekerjaan memang sangat sulit apalagi pekerjaan yang sesuai dengan passion kita. Sedikitnya lowongan pekerjaan yang terbuka membuat banyak pengangguran bertebaran sana sini.

Bahkan yang sudah memiliki ijazah sarjanapun banyak yang menjadi pengangguran. Kurangnya kompetensi dan keahlian membuat seseorang akhirnya kalah bersaing dan minim ide untuk membuka usaha ataupun berbisnis.

Selain itu, banyak juga orang menjadi pengangguran karena gengsi. Ada banyak pekerjaan yang bisa dilakoni namun mereka gengsi karena gajinya kecil, belum lagi kalau dilihat sama teman sekolahnya, malu katanya. “Kuliah tinggi-tinggi kok jadi kuli”. Yah kira-kira begitulah pikirnya sehingga gengsi untuk bekerja.

Namun jika dipikir secara matang, lebih baik bekerja dengan gaji kecil daripada menjadi pengangguran kemudian membebankan kedua orang tua. Sampai kapan kamu akan menunggu pekerjaan yang kamu dambakan? Berdiam diri tidak akan merubah nasibmu.

Kasihan juga orang tuamu yang harus membiayai kehidupan anaknya padahal anaknya sudah mempunyai kemampuan untuk mencari nafkah sendiri. Sedangkan orang tuamu masih punya banyak keperluan yang harus dipenuhi.

Daripada Menganggur, Mendingan Bekerja Walau Gaji Kecil. Ingat! Bekerja Adalah Ibadah

Siapa bilang yang dikatakan ibadah ketika kita masuk rumah ibadah kemudian berdoa dan melakukan berbagai macam ritus-ritus ibadah. Ibadah adalah seluruh perjalanan kehidupan manusia yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Salah satunya adalah bekerja.

Ketika kamu bekerja dengan sungguh-sungguh, dengan niat yang tulus dan iklas maka kamu juga sementara menunaikan ibadahmu. Jika kamu sungguh-sungguh bekerja, maka Tuhan akan memberikan kelimpahan rejekiNya kepadamu.

Bekerjalah Dengan Niat Mencari Ilmu dan Pengalaman

Bekerjalah dengan niat untuk mencari ilmu dan pengalaman, bukan hanya sekedar mencari materi dan uang. Walau gaji kecil jangan mengeluh karena modal terbesar untuk membangun masa depan adalah ilmu dan pengalaman. Seiring waktu uang dan materi akan datang sesuai dengan wadah yang anda sediakan.

Tuhan Selalu Melihat Usaha UmatNya, Apakah Rejeki yang Diperolehnya Halal atau Haram

Bekerjalah meskipun dengan penghasilan (gaji) kecil. Jangan malu bekerja walau sebagai tukang sampah, jadi kuli, dan lain sebagainya. Tuhan menambah dan menutup (mengurangi) rejeki bukan melihat dari kedudukan pekerjaan, tapi melihat dari cara kita bekerja, apakah dengan cara halal atau haram. Pekerjaan akan menjadi lebih berkah bila tidak melupakan Tuhan dan bersedekah.

Jangan gengsi untuk bekerja, pekerjaan sekecil apapun itu tetap kerjakan. Gaji kecil lebih baik daripada menjadi pengangguran dan membebankan orang tua.

Sumber gedetoya.blogspot.com

Wanita Cerdas Itu Nggak Bakal Iri Sama Kesuksesan Sahabatnya



Terkadang ikatan persahabatan antar wanita itu seperti pedang bermata dua. Di satu sisi, bisa saling mendukung satu sama lain. Di sisi lain, bisa berbisik-bisik iri dengan kesuksesan yang didapat yang lain. Tapi sahabat terbaik nggak akan iri atau mencibir kesuksesan yang diraih oleh sahabatnya.

Wajar sih kalau merasa iri atau ingin menjadi lebih baik dari sahabat sendiri. Tapi itu bukan berarti kita punya hak atau campur tangan untuk mengutuk kesuksesannya. Apalagi jika sampai harus berniat untuk menghancurkan kesuksesannya tersebut, karena wanita yang cerdas akan saling mendukung bukan menjatuhkan sahabat sendiri.

Kesuksesannya Jadi Lecutan Motivasi Bagi Kita

Daripada iri atau menghabiskan energi menuruti rasa cemburu, mending kita jadikan kesuksesannya sebagai lecutan motivasi. Kita bisa belajar dari perjuangan dan usahanya mencapai kesuksesan yang bisa ia raih saat ini. Pastinya dia juga sudah melewati masa jatuh bangun yang tak sebentar. Dari situ, kita bisa mengambil semangat positifnya kemudian berusaha untuk meraih impian atau kesuksesan yang kita inginkan.

Terkadang yang Kita Lihat Hanya Permukaannya Saja

Oke, sekarang dia sukses dan terlihat bersinar. "Wah, enak ya dia sudah sukses seperti itu." "Nggak nyangka sahabatku sendiri bisa jadi orang yang sangat berhasil." Well, terkadang yang kita lihat dari kesuksesan seseorang hanyalah permukaannya saja. Kita tidak tahu proses panjang yang sudah ia lewati. Bahkan kita tak pernah menyadari kalau sebelum dia sampai di puncak tangga sekarang ini, dulunya ia harus jatuh dan berulang kali terluka tanpa henti. Dan ia tak menyerah.

Sahabat Sudah Sebaiknya Bisa Saling Mendukung

Namanya sahabat, seharusnya sih bisa saling mendukung dan memotivasi untuk sama-sama sukses. Bukannya menjatuhkan atau mencibir sahabat sendiri. Karena kita sadar kalau masing-masing orang punya jalan dan kesuksesannya sendiri. Setiap orang punya perjuangannya sendiri. Begitu pula dengan masalah yang dipunya, masing-masing dari kita punya kesulitan dan ujian yang harus dihadapi. Tinggal bagaimana kita menyikapi itu semua dengan cara yang lebih dewasa.

Punya Sahabat Sukses, Siapa Tahu BIsa Tertular Ikut Sukses Juga

Sering kan mendengar ungkapan kalau kita berdekatan dengan pedagang parfum maka kita akan ketularan wanginya? Begitu pula bila kita punya sahabat yang sukses, siapa tahu nanti kita juga akan tertular suksesnya. Memiliki semangat yang berhasil mendapatkan impiannya, kita pasti akan tertular semangatnya. Dengan begitu, kita jadi lebih tertantang untuk memperjuangkan impian kita sendiri.

Ladies, memang sih kadang perasaan iri muncul begitu saja melihat orang terdekat kita bisa sukses lebih dulu. Tapi sebisa mungkin kita menyikapinya dengan cara yang positif, ya. Yuk, saling mendukung dan menyemangati untuk bisa sama-sama sukses ke depannya.

Jika Belum Bisa Melunasi Hutang, Jujurlah! Jangan Sok Nggak Kenal


Pernah nggak sih kamu menghadapi seseorang yang berhutang padamu dan bikin kesal? Seperti ketika ia pura-pura tak kenal kamu karena takut ditagih hutangnya. Padahal, kamu orangnya santai aja. Tapi kalau sikapnya jadi sok nggak kenal dan bikin bete, jelas kita juga bisa marah.

Menghadapi orang yang seperti itu memang bisa bikin emosi sendiri. Bahkan bisa jadi dilema sendiri. Di satu sisi, kita bermaksud untuk membuatnya nyaman dengan tak terus menagih hutangnya. Tapi di sisi lain, sikapnya yang sok nggak kenal bikin kita merasa kesal bahkan terhina. "Kok semacam nggak ada rasa terima kasihnya, sih?" begitu yang ada di pikiran kita.

Kalau Kamu Masih Bisa Bersabar, Biarkan Dia Melakukan Sesuka Hatinya

Buat kamu yang memiliki stok rasa sabar yang masih besar, tak ada salahnya untuk membiarkan dia melakukan apa yang dia mau. Terserah dia mau melakukan apa. Suka-suka dia lah. Kalau dia memang punya rasa malu atau perasaan, nanti juga bakal sadar sendiri. Toh, kita juga nggak ada niatan jahat sama dia.

Ajak Bicara Empat Mata

Rasanya memang nggak perlu untuk mempermalukannya di muka umum. Kalau dirasa kamu perlu mendapat konfirmasi dan kejelasan darinya, ajak dia bicara empat mata. Daripada terus memendam perasaan dan berpikir yang tidak-tidak, mending cari kejelasannya. Kenapa sikapnya jadi sok nggak kenal dan bikin bete? Atau mungkin dia punya alasan sendiri dengan sikapnya itu? Kamu juga bisa memberi penjelasan kalau kamu sebenarnya juga nggak merasa keberatan kalau dia belum bisa bayar hutangnya.

Bersikap Jujur dan Apa Adanya Jauh Lebih Baik

Bersikap terbuka dan jujur pastinya jauh lebih baik dibandingkan menjaga jarak tanpa alasan. Kita juga pastinya nggak mau hubungan baik jadi rusak karena uang. Ada saatnya untuk menagih hutang. Tapi ada saatnya juga tetap bisa bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik.

Uang dan Hutang Memang Bisa Jadi Perkara Sensitif

Tak bisa dipungkiri bahwa perkara uang dan hutang bisa jadi hal yang sangat sensitif. Karena uang dan hutang, sebuah hubungan bisa di ambang kehancuran. Konflik yang timbul akibat uang dan hutang bisa membuat hubungan jadi baik jadi renggang. Di sini kita memang dituntut untuk berpikir lebih bijak dan dewasa. Dan menjaga komunikasi yang baik tetap jadi kunci utama untuk menjaga sebuah hubungan, terlepas dari adanya hutang atau perkara yang melibatkan uang.


Memang sebal rasanya jika orang yang berhutang jadi bersikap sok nggak kenal. Dia yang sebenarnya bersalah eh tapi jadi kita yang merasa nggak enak. Ya, semoga saja dia cepat sadar, ya Ladies dan bisa segera melunasi hutangnya atau setidaknya bersikap jujur kalau memang belum bisa membayar hutang-hutangnya.

Orang Cantik, Ganteng, dan Banyak Uang, Apapun Yang Dia Katakan Pasti Selalu Benar, Itu Fakta


Rahajeng Semeton Payanadewa.com Kali ini menulis sebuah realita kehidupan yang benar benar sangat mengispiratif tentang seperti apa itu rasa menghargai penuh peran.

Seperti yang kita bahas di atas tentang  Orang Cantik, Ganteng, dan Banyak Uang, pasti perkataanya selalu benar dan memang faktaya seperti itu. terutama bagi kami pemuja cinta masa depan.



Dalam hidup bermodal baik saja itu belum cukup, kalau dipikir pikir cukup saja sih tapi kebanyakan hanya sekedar untuk dimanfaatkan kebaikan kita. itu namanya bukan menghargai. dan ini ebuah fakta di dalam kehidupan.

Tapi kalau tahu, bahwa kehidupan akan seperti ini, saya kepengen rasanya balik ke rahim ibu terus memilih untuk jadi buah buahan saja. sebab tak dihargai itu perih bro. namun ada juga teman yang mengatakan lebih baik saya tidak dilahirkan. aduh sedihnya.

makanya itu, kerja biar cantik dan ganteng dan puya nama sendiri, tapi dengan posisi itu biasanya orang masih juga mengatakan kamu itu jangan tinggi tinggi jabatan dan jangan pintar pintar nanti ngak ada pria yang mau sama kamu. kan salah lagi "kata teman perempuan saya".

terakhir, cantik dan ganteng dianggao biasa saja bahkan tidak akan dihargai kalau tidak punya uang. tapi kalau punya uang pasti lebih dihargai sekalipun muka bentuknya seperti apapun.

Tak dapat dipungkiri kalau sebagian besar manusia kebanyakan suka lihat dari luarnya saja, tak memandag dalamnya (isi hati). Terima kasih,

Jangan Bangga Dengan Banyak Sembahyang, Puasa, Japa Mantra, Karena Itu Semua Belum Membuat Brahman Senang

PAYANADEWA.COM Jangan bangga banyak Sembahyang, Puasa, Japa Mantra, Karena Itu Semua Belum Membuat Brahman Senang, terus gimana cara agar membuat Brahman senang?

Jangan Bangga Dengan Banyak Sembahyang, Puasa, Japa Mantra, Karena Itu Semua Belum Membuat Brahman Senang

MAU TAHU APA YANG MEMBUAT BRAHMAN SENANG

Rsi : Wahai Brahman, aku sudah melaksana kan bhakti. Lalu manakah bhaktiku yang membuat Engkau senang ?
BRAHMAN:

SEMBAHYANG?  Sembahyang mu itu untukmu sendiri, karena dengan mengerjakan sembahyang, engkau terpelihara dari perbuatan keji dan ingkar.
JAPAM?  Japammu itu hanya untukmu sendiri, membuat hatimu menjadi tenang.
PUASA? Puasamu itu untukmu sendiri, melatih dirimu untuk memerangi hawa nafsumu sendiri.

Rsi: Lalu apa bhaktiku yang membuat hatiMu senang Ya Brahman?
BRAHMAN: Yajna Sedekah, berbagi, Punia serta PERBUATAN BAIKmu.

Itulah yang membuat AKU senang, karena tatkala engkau membahagiakan orang yang sedang susah, AKU hadir disampingnya.
Dan AKU akan mengganti dengan ganjaran Ribuan kali.

Nah, bila kamu sibuk dengan bhakti ritual dan bangga akan itu, maka itu tandanya kamu hanya mencintai dirimu sendiri, bukan Brahman.

Tapi, bila kau berbuat baik dan berkorban un tuk orang lain, maka itu tandanya kau mencintai Brahman dan tentu Brahman senang karenanya.

Buatlah Brahman senang maka ia akan limpahkan rahmat-Nya dengan membuat hidupmu lapang  dan bahagia.
Saudaraku seraddha sebarkanlah ilmu ini, agar makin Berkah/ Berkelimpahan. 

Silakan bagikan  tulisan ini, dumogi pahala selalu mengalir kepadamu, walaupun anda sudah tiada.


Lestarikan Kembali Celeng Selem Bali


Lentarikan Kembali Celeng Selem Bali


BABI HITAM / KUCIT SELEM / CELENG SELEM BALI



Bagi masyarakat Bali yang boleh makan daging babi, pasti rindu untuk makan daging babi hitam/ kucit selem/ celeng selem Bali. Kerinduan dengan rasa daging yang gurih wajar terjadi, karena saat ini populasi babi hitam/ kucit selem/ celeng selem Bali, sudah tak banyak lagi. Masyarakat dan para pelaku pengemukan babi lebih memilih untuk mengembangkan celeng putih yang cenderung lebih cepat besar dan cepat di panen.

Dampaknya babi hitam/ kucit selem/ celeng selem, yang autentik Bali jadi semakin berkurang jumlah populasinya dan dagingnya semakin sulit didapat di pasar umum.

Nah, Karena cepat ingin besar dan cepat panen makanya mengunakan pakan luar, seperti polar dan dll.

Jika dulu, tetua kita memberi pakan babi mereka dengan dagdag yang sudah dimasak sebelumnya.

Dari situlah celeng Bali lebih lama bertahan dagingnya ketimbang babi putih yang diberi makan polar tersebut.

Apakah harus ternak asli Bali jadi tamu di daerahnya sendiri?? yang asli sebaiknya menguasai daerahnya sendiri.

Mari lestarikan BABI HITAM / KUCIT SELEM / CELENG SELEM BALI

Iri Hati kepada Kehidupan Orang Lain, Perlu Dipertanyakan Kesehatanmu



Dari tulisan yang terdahulu  yang payanadewa.com tulis dengan judul Terlalu Sibuk Ngurus Kehidupan Orang Lain, Nanti Kamu setres sendiri. Karena pada hakikatnya kehidupan ini berputar jika kamu giat bekerja dan ingin merasa bahagia.

Jika rasa iri itu masih ada dalam dada, perlu kamu pertanyakan keyakinanmu tentang rezeki yang sudah diatur oleh yang Maha Pengatur.

Perlu sekali, diam-diam kamu merenungi, dan mungkin baca Trisandya agar Kehidupanmu nyaman dan tentram, damai. Mendinginkan kalbu yang terbakar atas rasa iri melihat kebagiaan dan kesuksesan orang lain.

Pahami kembali bahwa Tuhan Maha Adil. Dia memberimu nikmat dan ujian seperti halnya juga kepada orang lain.

Bukankah kesedihan, kebahagiaan sudah diatur dengan adil olehNya?

“Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Tuhan kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Tuhan sebagian dari karunia-Nya. Sungguh,Tuhan Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Sering bahkan mungkin terbesit banyak hal yang membandingkan nasibmu dengan orang lain.

Beruntung bangat dia hidupnya, punya pekerjaan mapan dan keluarga yang oke punya.”
Aku lebih cantik tapi kok dia yang punya suami ganteng!”
Enak bangat hidupnya, Jalan-jalan terus nggak kayak aku nempel terus di kota ini.”
Hidupnya sukses, udah gituh terkenal lagi.”
Keren abis ! Cakep iya. Otaknya encer bangat. Beasiswa ke luar negeri terus. Aku kapan bisa kayak dia?”
Tuhan kok nggak ada adil-adilnya sama aku. Sengsara mulu nih hidup.”
Kapan jodoh ini akan datang? Sengsara sekali jadi jomblo! Iri bangat aku liat dia udah honeymoon. Lah, aku ini kapan dilamar? Aku wajahnya nggak jelek-jelek amat, kok.”
Kamu lupa bahwa setiap orang punya rezekinya masing-masing. Gilirannya sudah diatur. Ida Sang Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Pengasih dan penyayang bahkan sudah mengaturnya sebelum kamu lahir ke dunia. Benarkah demikian?

Dan sesungguhnya Tuhan adalah sebaik-baik pemberi rezeki".
Ida Sanghyang Widhi sudah mengatur segalanya, kita hanya berusaha dan giat untuk melakukan kemauhan dan impian, jika hanya melihat kebahagiaan orang, dan hanya iri, nggak akan tercapai cita-citqmu.
Kamu dikuasai iri sampai lupa bertanya tentang jalan bagaimana dia bisa sampai di titik itu. Titik yang membuat kamu iri padanya.

Saya pernah berada di titik yang kamu rasakan. Saya iri pada seorang teman lama ketika mendengar kabar dia bisa menjadi kepala kantor di usia sama seperti saya saat ini. Padahal dalam pandangan saya waktu itu, dia orang yang biasa-biasa saja.

Sampai di suatu masa, Ida Sang Hyang Widhu mengingatkan saya tentang jalan yang tak biasa yang sudah ia lalui. Ada ikhtiar yang luar biasa dan doa yang terus-menerus sampai ia bisa seperti ini.

Teman saya ini orangnya sipel dan punya banyak kawan. Ada satu hal yang saya ingat dari sifatnya yang suka membant; ia pernah membayar uang SPP saya yang tertunda beberapa bulan. Padahal kami memang sama-sama berstatus pengungsi waktu itu.

Dan ada hal yang ia perjuangkan yang saya sendiri belum tentu mampu sepertinya. Teman saya ini yatim. Sepulang sekolah ia berjualan sayur. Tidak ada rasa malu ketika saya menjumpainya mendorong gerobak. Dalam keadaan ini pun ia masih giat berbagi.

Apakah kamu siap menjalani proses berdarah-darah dan lelah sangat untuk bisa seperti orang yang hati kamu begitu iri padanya?

Kamu iri karena kamu tak tahu bagaimana perjuangannya, hari-harinya dan sikapnya menghargai setiap masalah yang datang.
Saya selalu menulis bahwa jangan iri karena kamu tak pernah tahu perjalanannya yang luar biasa sampai ia di titik yang begitu kamu impikan.

Bila kamu melihat orang tertawa dan tersenyum lepas bukan berarti ia hidup tanpa masalah melainkan orang-orang ini adalah orang-orang yang telah belajar banyak hal dari kehidupan.

Mari belajar dari pohon empat musim. Bahwasanya hidup ini memiliki sifatnya yang dipergilirkan. Bila memang masanya menguning, sekuat apapun manusia memaksa untuk mempertahankan warna hijau dedaunan tak akan mampu mengubah ketetapanNya. Begitupun sebaliknya.

Bila demikian, sungguh rugi hati kamu yang hanya disibukkan dengan menaruh iri kepada nikmat yang Tuhan berikan kepada orang lain.

Kamu bisa menirunya tapi tidak bisa menggantikan perjalanannya karena setiap orang memiliki jalannya masing-masing. Jadi,bila rezeki tak bisa tertukar, mengapa hatimu iri pada kehidupan orang lain?

Apa Benar Minyak Kutus Kutus Baik untuk Kesehatan? Cek Faktanya di Sini!


Banyak orang memilih menggunakan cara alami untuk mengobati penyakit karena dipercaya lebih manjur dan aman tanpa efek samping. Salah satu obat herbal yang kini sedang populer adalah minyak kutus kutus. Minyak ini diklaim memiliki segudang manfaat kesehatan dan bisa membantu mengobati berbagai macam penyakit. Namun sebelum membeli, cek dulu fakta tentang klaim manfaat minyak kutus kutus dari kacamata medis.

Sekilas tentang minyak kutus kutus

Minyak kutus kutus adalah minyak rempah herbal buatan Servasius Bambang Pranoto pada tahun 2012. Bambang, sapaan akrabnya, meracik minyak ini sendiri untuk mengobati kelumpuhan yang ia alami akibat kecelakaan pada tahun 2011.

Setelah menggunakan minyak ini selama kurang lebih tiga bulan, Bambang merasa kelumpuhannya berangsur membaik. Dari situlah, Bambang mencoba melakukan berbagai eksperimen untuk memperbaiki kualitas minyak yang dihasilkannya. Setelah memasarkan dari mulut ke mulut, lama-lama permintaan minyak ini semakin meningkat. Banyak orang yang mengaku sembuh dari penyakitnya karena menggunakan minyak ini secara teratur.

Minyak ini dibuat secara tradisional dengan menggunakan bahan dasar minyak kelapa asli dan campuran 48 jenis tanaman herbal berkhasiat lainnya. Pembuatnya menyatakan bahwa tidak ada unsur hewani dan bawang yang terkandung dalam minyak ini. Selain itu, minyak ini juga tidak menggunakan tambahan bahan kimia sama sekali.

Namun, benarkah berbagai klaim manfaat minyak kutus kutus tersebut? Yuk, cek jawabannya berikut ini.

Fakta klaim manfaat minyak kutus kutus

Salah satu klaim manfaat minyak kutus kutus yang paling fenomenal adalah kemanjurannya mengobati berbagai macam penyakit, dari yang ringan seperti meriang hingga penyakit kronis seperti kanker.

Meski mengandung banyak tanaman herbal, ada 8 bahan dasar yang terkandung dalam minyak kutus-kutus, yaitu:

1. Daun neem

Neem atau yang memiliki nama latin Azadirachta indica adalah tanaman yang berasal dari India. Sejak zaman dahulu, tanaman herbal satu ini digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Tak hanya daunnya saja, kulit, bunga, buah, biji dan bahkan akarnya juga bisa dimanfaatkan sebagai obat.

Beberapa studi menemukan bahwa herbal satu ini dapat digunakan untuk membantu melawan plak serta mengobati bisul dan kanker. Beberapa studi lainnya juga menjelaskan bahwa herbal ini dapat digunakan untuk mengatasi gangguan penglihatan, mimisan, cacingan, gangguan pencernaan, penyakit kardiovaskuler, mengendalikan gula darah bagi pasien diabetes, mengurangi peradangan, mengatasi infeksi saluran, hingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Sayangnya, penelitian yang sudah dilakukan bersifat terbatas, sehingga masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa ekstrak herbal dalam minyak kutus-kutus ini ampuh untuk mengatasi berbagai kondisi yang sudah disebutkan di atas.

2. Daun ashitaba

Ashitaba adalah tanaman herbal yang banyak tumbuh di negara Jepang. Akar, daun, dan batang tanaman ini dapat digunakan sebagai obat. Biasanya, tanaman ini digunakan untuk mengatasi mulas karena gangguan pencernaan seperti GERD.

Ekstrak ashitaba dalam minyak kutus-kutus digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, asam urat, sembelit, dan demam. Minyak ini juga digunakan untuk mengatasi cacar, retensi cairan, pembekuan darah, hingga keracunan makanan.

Para ahli percaya bahwa senyawa kimia yang terkandung dalam daun ini bekerja sebagai antioksidan. Beberapa senyawa kimia lainnya juga membantu menghambat sekresi asam di lambung. Namun, belum ada informasi spesifik yang mampu menjelaskan bagaimana daun ashitaba bisa mengatasi berbagai kondisi di atas.

3. Purwaceng

Di Indonesia, purwaceng dikenal sebagai obat herbal untuk meningkatkan gairah seksual pria. Herbal ini bahkan sering disebut sebagai obat viagra alami. Hampir seluruh bagian dari tanaman ini dapat dimanfaatkan. Namun, bagian akarnyalah yang paling sering digunakan.

Selain meningkatkan kejantanan pria, purwaceng juga diklaim dapat digunakan untuk melancarkan sirkulasi darah, mengatasi infeksi saluran pernapasan atas, infeksi saluran kencing, batu ginjal, dan retensi cairan (edema). Tak hanya itu, herbal ini juga dapat digunakan untuk membantu meredakan nyeri, demam, hingga gangguan pencernaan.

Namun sayangnya masih sedikit penelitian yang membuktikan manfaat-manfaat purwaceng tersebut.

4. Bunga lawang

Bunga lawang juga sering disebut dengan kembang lawang atau pekak. Rempah ini berasal dari Tiongkok Selatan dan Vietnam. Bagi masyarakat Asia, bunga lawang digunakan dalam banyak masakan.

Berdasarkan penelitian yang sudah ada, bunga lawang diketahui bermanfaat untuk mengobati infeksi bakteri dan jamur. Antioksidan yang terkandung dalam bunga lawang juga dipercaya dapat membantu mencegah penuaan dini pada kulit dan bahkan menguragi perkembangan sel kanker.

5. Temulawak

Manfaat temulawak telah terbukti dalam pengobatan Cina tradisional. Mereka banyak yang menggunakan temulawak, baik temulawak asli maupun temulawak krim, sebagai obat anti peradangan serta penyembuh luka.

Herbal satu ini juga sering digunakan untuk membantu mengatasi gangguan pencernaan, osteroarthritis, serta membantu pengobatan kanker. Walaupun masih sangat sedikit penelitian yang tersedia terkait manfaat temulawak dengan pengobatan kanker, namun beberapa ahli percaya temulawak dapat berguna untuk membantu pengobatan kanker prostat, kanker payudara, dan kanker usus.

Beberapa manfaat temulawak ada pula yang belum terbukti dalam studi ilmiah. Misalnya, untuk mengatasi ekzema, sirosis, penyakit jantung, masalah kesehatan mulut, serta batu empedu.

Dibutuhkan banyak penelitian lanjutan untuk memastikan manfaat temulawak dalam minyak kutus kutus untuk kesehatan.

6. Pule

Pule merupakan sebuah pohon yang memiliki nama latin Alstonia scholaris. Di Indonesia sendiri, tanaman ini dikenal dengan berbagai macam nama, mulai dari pulai, kayu gabus, lame, lamo, dan jeletung. Kulit kayu dan daun merupakan dua bagian dari pohon pule yang sering diolah menjadi minyak kutus-kutus.

Pule sering digunakan untuk mengatasi penyakit malaria, anemia, arthritis, dan tekanan darah tinggi. Tanaman ini juga sering digunakan sebagai stimulan.

Namun sayangnya belum banyak penelitian yang dapat membuktikan manfaat-manfaat tersebut.

7. Kayu gaharu

Gaharu merupakan salah satu kayu yang memiliki nilai jual tinggi. Pasalnya, batang, daun, hingga ekstrak minyak tanaman ini menawarkan banyak sekali manfaat kesehatan. Gaharu sering digunakan sebagai aromatik dalam pembuatan dupa.

Sementara setelah diolah menjadi minyak kutus kutus, batang tanaman ini dipercaya dapat membantu mengatasi penyakit ginjal kronis seperti batu ginjal dan gagal ginjal. Gaharu juga diketahui membantu mengatasi asma, kebotakan, gangguan pencernaan, pembengkakan, hingga merileksasikan pikiran.

Sama seperti tanaman herbal pada umumnya, berbagai manfaat gaharu masih perlu diteliti lebih lanjut.

8. Minyak kelapa

Minyak kelapa tak hanya enak diolah menjadi makanan. Faktanya, minyak ini juga menawarkan banyak manfaat untuk kesehatan Anda. Bahkan, minyak kelapa dapat dikategorikan sebagai superfood berkat kekayaan nutrisinya yang baik untuk kesehatan tubuh.

Berbagai penelitian menemukan bahwa minyak ini bermanfaat untuk mengurangi peradangan karena kandungan antioksidannya yang tinggi. Selain itu, minyak ini juga dapat membantu mencegah penyakit gusi dan karies gigi, menstabilkan gula darah, membakar lemak perut, hingga memelihara kesehatan rambut dan kulit.

Ketimbang minyak jenis lainnya, minyak kelapa lebih mudah diserap kulit.

Apakah minyak kutus-kutus aman digunakan?

Minyak ini diklaim aman karena terbuat dari tanaman herbal dan campuran bahan-bahan alami. Produsen minyak kutus-kutus juga mengklaim bahwa mereka tidak menggunakan tambahan bahan kimia dan produk yang berasal dari hewan untuk membuat minyak kutus kutus, sehingga aman digunakan pada semua kalangan usia, baik anak-anak maupun orang dewasa.

Masalah perizinan, minyak kutus-kutus nyatanya juga sudah terdaftar di Badan POM (BPOM) Indonesia. Bahkan, minyak ini juga sudah mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Meski begitu, Anda tetap harus berhati-hati ketika menggunakan bahan-bahan herbal untuk pengobatan penyakit tertentu. Pasalnya, bahan-bahan herbal tidak selalu aman. Masih dibutuhkan banyak penelitian medis untuk memastikan keamanan dan efektifitas minyak ini untuk mengobati berbagai macam penyakit.

Hati-hati jika punya alergi

Beberapa orang mungkin tidak memunculkan gejala apapun ketika menggunakan minyak kutus kutus. Namun, orang yang memang memiliki riwayat alergi terhadap bahan-bahan herbal atau salah satu komponen penyusun dalam minyak ini mungkin akan mengalami reaksi yang berbahaya.

Oleh sebab itu, jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap bahan-bahan herbal, sebaiknya jangan memaksakan diri untuk menggunakannya. Selain itu, jika Anda memiliki masalah kesehatan yang cukup serius, pastikan Anda berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memakai obat herbal

Yang tak kalah penting, telitilah sebelum membeli setiap produk herbal. Seiring dengan banyaknya permintaan minyak ini di pasaran, banyak pedangang nakal yang menjual minyak kutus kutus palsu. Oleh karena itu, pastikan Anda membeli minyak ini di distributor resmi dan terpercaya.

Cara aman menggunakan minyak kutus kutus

Agar manfaat minyak kutus kutus dapat bekerja secara optimal, penting untuk menggunakan minyak ini sesuai dengan aturannya. Selalu baca petunjuk pemakaian yang tertera pada label kemasan sebelum menggunakannya.

Pastikan Anda tidak memiliki riwayat alergi terhadap bahan herbal tertentu atau bahan dalam komposisi minyak ini. Jika Anda mengalami kondisi medis serius, sebaiknya Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter untuk memastikan keamanan minyak ini.

Berikut panduan penggunaan minyak kutus-kutus yang perlu Anda ketahui:

Cuci tangan pakai sabun sampai bersih. Keringankan kedua tangan menggunakan kain atau lap yang bersih.

Balurkan minyak secukupnya pada area tubuh yang bermasalah. Beberapa titik yang disarankan untuk dibalurkan minyak adalah punggung, tengkuk, tulang ekor, telapak dan jari kaki.

Pijat perlahan-lahan area yang bermasalah agar aliran darah mengalir lebih lancar.

Agar minyak bekerja secara maksimal, gunakan minyak sebelum tidur saat tubuh tidak sedang beraktivitas.

Minyak ini bisa digunakan setiap hari sebagai upaya untuk menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Terlalu Sibuk Iri dengan Kehidupan Orang Lain, Nanti Kamu Stres Sendiri

Terlalu Sibuk Iri dengan Kehidupan Orang Lain, Nanti Kamu Stres Sendiri
ilustrasi photo via viveos.net

Hello, Udah Makan? seharian ini sudah berapa lama waktu yang dihabiskan untuk melihat akun media sosial orang lain? Sudah berapa banyak waktu yang kita gunakan untuk mengintip kehidupan orang lain dan merasa iri? Ya, bagaimana ya hidup di era seperti ini memang sangat memudahkan kita untuk mengetahui kabar terbaru dari kehidupan orang lain.

Rasa iri melihat hidup orang lain yang terlihat lebih "wah" memang kadang sulit dihindari. Ada saja perasaan rendah diri. Terlebih ketika kita melihat orang-orang terdekat kita sudah lebih dulu sukes dan terlihat makin gemilang dengan kehidupan yang dimilikinya sekarang. Rasanya kita bagaikan serpihan debu yang tak ada nilainya sama sekali. Cuma memang kalau kita malah sibuk sendiri iri dengan kehidupan orang lain, hati dan jiwa kita bakal capek sendiri dibuatnya.

Hidup Kita Tak Akan Membaik dengan Sendirinya

Sudah terlalu banyak waktu yang kita habiskan untuk melihat kehidupan orang lain. Begitu banyak menit dan jam yang kita habiskan untuk melihat satu per satu foto dan postingan orang lain di media sosial. Lalu, saat kita merasa kehidupan kita sangat jauh di bawah kehidupan mereka, kita akan merasa rendah diri sendiri. Tapi terlalu lama memelihara rasa iri ini juga tak akan membuat hidup kita membaik dengan sendirinya.

Semakin Sering Membandingkan, Semakin Stres Pikiran

Di atas langit akan ada langit. Selalu ada yang terlihat lebih baik dan lebih bagus dari yang kita punya. Ada hal-hal yang tampak lebih menyenangkan dari semua yang kita miliki saat ini. Semakin sering membandingkan bisa membuat pikiran jadi stres sendiri.


“Don't compare your beginning to someone else's middle, or your middle to someone else's end. Don't compare the start of your second quarter of life to someone else's third quarter.” ― Tim Hiller, Strive: Life is Short, Pursue What Matters

Yang Kita Lihat Pun Tak Selalu Seindah Kenyataannya

Apa yang ditampilkan orang di media sosial umumnya adalah hal-hal yang sudah dipilih dan "diseleksi" terlebih dahulu. Di balik senyuman pada sebuah foto bisa jadi ada perjuangan berat yang baru dilalui. Di balik mewahnya sebuah barang, bisa jadi ada hal-hal yang sudah lebih dulu dikorbankan. Yang tampak oleh mata tak selalu seindah kenyataan yang ada.

Tetap Ingat Kalau Ada Kehidupan Sendiri yang Perlu Diperjuangkan

Tak apa untuk sesekali melihat kehidupan orang lain sebagai motivasi. Melihat orang lain sukses bisa jadi inspirasi dan motivasi kita sendiri untuk bisa sukses dengan cara yang kita bisa. Setiap orang punya perjalanan dan perjuangannya masing-masing. Saatnya untuk kembali mengingatkan diri bahwa kita juga punya kehidupan sendiri untuk diperjuangkan.

Jangan sampai energi kita habis untuk hal yang sia-sia, ya. Kita masih butuh banyak energi dan kerja keras memperbaiki kehidupan kita saat ini. Gunakan waktu kita untuk hal-hal yang lebih produktif, bukan cuma melulu membandingkan hidup kita dengan hidup orang lain.

Disetiap Langkahku, Selalu Ada Doa Ibu



Apakah Anda punya momen yang tak terlupakan bersama ibu? Memiliki sosok ibu yang inspiratif dan memberi berbagai pengalaman berharga dalam hidup? Seorang ibu merupakan orang yang paling berjasa dan istimewa dalam hidup kita. Kita semua pasti memiliki kisah yang tak terlupakan dan paling berkesan bersama ibu. Seperti kisah Sahabat payanadewa.com yang setia membaca tulisan kami.

Entah apa jadinya bila dalam setiap langkah perjalananku bila tanpa seorang ibu. Sebenarnya aku bukan orang yang terbuka dengan mudah bercerita semua hal pada ibu, tapi tanpa bercerita pun ibu seolah tahu apa yang kurasakan apa yang kukhawatirkan, hanya dari melihat raut muka atau kebiasaanku. Sebagai seorang wanita yang masih lajang, kadang aku sering berpikir, semua wanita semuanya akan menjadi ibu tapi kita di sekolah tidak dididik atau diajarkan menjadi ibu. Kadang aku selalu salut dengan cara berpikir cepat, penyelesaian masalah ketegaran dan kesabaran seorang ibu.

Rasanya aku ingin selalu bersyukur dan berterima kasih pada ibu dalam setiap detik dan menit yang kulalui. Saat aku mengalami masa berat-beratnya dalam hidup yang diawali dari proses PKL di kampusku, saat yang lainnya dengan gampangnya menemukan tempat PKL dan segera dapat berangkat praktik. Aku harus tujuh kali ditolak oleh tempat yang kupilih. Rasanya aku ingin menangis kala itu, tapi ibu selalu mendampingi aku, mengantarkan aku mencari tempat PKL. Di saat aku hampir menyerah, ibu dengan sukarela mencarikan tempat dan menelepon satu per satu tempat yang bahkan ibuku sendiri tidak paham apa pun dengan duniaku. Dan atas dorongan dan doa ibuku akhirnya aku dapat tempat PKL.
Disaat PKL telah dapat kulewati saatnya aku melakukan koasistensi. 

Aku sebenarnya adalah anak yang pemalu, tertutup, dan cenderung susah berkomunikasi. Kebetulan aku mendapat kesempatan terlebih dahulu untuk koasistensi bersama kakak tingkat yang sama sekali aku tidak mengenalnya dan asing sekali rasanya berada di lingkungan itu. Aku hampir melepaskan kesempatan itu yang sebenarnya sangat diimpikan oleh banyak orang lain.

Saat aku menuju tempat pendaftaran, ibuku berpesan kepadaku bahwa sebenarnya kita akan selalu dihadapkan pada pilihan yang mulanya terasa asing, tapi begitu dijalani kita akan merasa terbiasa dan tidak semenakutkan yang dipikirkan. Selain itu, ibuku tidak memaksaku, hanya bilang pilihlahpilihan yang tidak akan membuatmu menyesal telah melakukannnya, setelah kurenungkan selama hampir dua minggu akhirnya, aku melakukan pendaftaran karena setelah kupikir-pikir menunggu untuk bersama teman seangkatanku akan memakan waktu lama dan pasti aku tidak akan sanggup melakukannya.

Selain itu, yang terakir ialah masa terberat yang terjadi dalam hidupku yaitu menjadi pengangguran setelah lulus. Aku baru mendapat pekerjaan setelah 1,5 tahun menunggu. Bagiku itu waktu yang cukup untuk membuat aku hilang kewarasan, hilang harapan. Bagi pengangguran yang di masa sekolah dan kuliah terbiasa banyak kegiatan pasti sangat membuat frustasi.

Ibu Tetap Menyemangatiku saat Aku Menjadi Pengangguran

Hampir 100 lebih lamaran kerja dan puluhan wawancara kulalui demi mendapat pekerjaanku yang sekarang. Setiap aku melihat pengumuman hasil rasanya aku selalu down dan seolah menyalahkan diri sendiri. Sering kali aku berpikir apa yang salah dalam diriku hingga aku selalu mendapatkan penolakan. Tapi sebenarnya yang merasakan kesedihan itu bukan hanya aku, ibuku juga merasakan kesedihan itu tapi tak pernah sekalipun ibu menunjukkan rasa kecewa padaku, dan itu adalah salah satu penyemangat untuk melamar kerja.

Tanpa kusadari ibu juga sering dinyinyirin oleh para tetangga dan saudara, karena boleh dibilang hanya aku yang kuliahnya paling lama dan satu-satunya yang berada di bidang medis. Para tetangga bahkan sering berkata, "Jangan seperti anak si ibu itu yang kuliahnya lama ujung-ujungnya juga di rumah dan nggak kaya," dan membandingkan dengan anak mereka yang tidak sekolah tinggi tapi bisa punya harta benda rumah, tanah, mobil, dan sebagainya. Maklum kultur di desa selalu menilai seseorang dari materinya.

Saat ibuku mendengar itu ibu selalu tersenyum dan selalu bilang padaku, "Jangan mendendam, orang yang mengolok-olok itu tidak tahu perjalanan apa yang telah kamu lalui biarkan saja." Bahkan para saudara juga sering menghina ibuku yang memiliki idealisme yang terlalu tinggi untuk menyekolahkan anaknya hingga sarjana, ujungnya nganggur. Ibuku selalu berkata, "Biar pun aku miskin karena menyekolahkan anakku tidak apa apa yang terpenting sudah memberikan warisan ilmu yang tidak lapuk dan tidak akan bisa dijual belikan daripada kita mewariskan harta yang hanya bikin pertikaian saudara."

Entah seperti apa hati ibuku, yang selalu memandang seseorang dari sisi positif dan tidak pernah lelah mengajarkan hal tersebut kepada anaknya, dan mengajarkan tidak boleh mendendam pada siapapun karena dendam akan merugikan diri sendiri. Ibuku yang membanting tulang untuk menghidupiku yang tidak pernah mengeluh sekalipun meskipun harus mengajar di tiga lokasi yang sama jauhnya demi anak anaknya sekolah, yang tidak pernah sekalipun melupakan kodrat sebagai ibu.

Aku teringat waktu masa sekolah sebelum berangkat ibu akan selalu memasak dan pukul setengah enam pagi semua masakan sudah bisa dinikmati dan tidak pernah membiarkan kami berangkat tanpa sarapan. Aku baru mensyukuri nikmat sarapan saat temanku yang sering mengeluh berangkat sekolah tanpa sarapan dan ibunya berstatus sebagai ibu rumah tangga, sedangkan ibuku sebagai wanita pekerja akan selalu membuatkanku sarapan. Dari situ terasa sekali rasa dedikasi dan pengorbanan seorang ibu, yang pasti itu sangat melelahkan, belum lagi berangkat kerja di pagi buta ibu mengendarai motor menerjang dinginnya udara.