Sekilas tentang minyak kutus kutus
Minyak kutus kutus adalah minyak rempah herbal buatan Servasius Bambang Pranoto pada tahun 2012. Bambang, sapaan akrabnya, meracik minyak ini sendiri untuk mengobati kelumpuhan yang ia alami akibat kecelakaan pada tahun 2011.
Setelah menggunakan minyak ini selama kurang lebih tiga bulan, Bambang merasa kelumpuhannya berangsur membaik. Dari situlah, Bambang mencoba melakukan berbagai eksperimen untuk memperbaiki kualitas minyak yang dihasilkannya. Setelah memasarkan dari mulut ke mulut, lama-lama permintaan minyak ini semakin meningkat. Banyak orang yang mengaku sembuh dari penyakitnya karena menggunakan minyak ini secara teratur.
Minyak ini dibuat secara tradisional dengan menggunakan bahan dasar minyak kelapa asli dan campuran 48 jenis tanaman herbal berkhasiat lainnya. Pembuatnya menyatakan bahwa tidak ada unsur hewani dan bawang yang terkandung dalam minyak ini. Selain itu, minyak ini juga tidak menggunakan tambahan bahan kimia sama sekali.
Namun, benarkah berbagai klaim manfaat minyak kutus kutus tersebut? Yuk, cek jawabannya berikut ini.
Fakta klaim manfaat minyak kutus kutus
Salah satu klaim manfaat minyak kutus kutus yang paling fenomenal adalah kemanjurannya mengobati berbagai macam penyakit, dari yang ringan seperti meriang hingga penyakit kronis seperti kanker.
Meski mengandung banyak tanaman herbal, ada 8 bahan dasar yang terkandung dalam minyak kutus-kutus, yaitu:
1. Daun neem
Neem atau yang memiliki nama latin Azadirachta indica adalah tanaman yang berasal dari India. Sejak zaman dahulu, tanaman herbal satu ini digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Tak hanya daunnya saja, kulit, bunga, buah, biji dan bahkan akarnya juga bisa dimanfaatkan sebagai obat.
Beberapa studi menemukan bahwa herbal satu ini dapat digunakan untuk membantu melawan plak serta mengobati bisul dan kanker. Beberapa studi lainnya juga menjelaskan bahwa herbal ini dapat digunakan untuk mengatasi gangguan penglihatan, mimisan, cacingan, gangguan pencernaan, penyakit kardiovaskuler, mengendalikan gula darah bagi pasien diabetes, mengurangi peradangan, mengatasi infeksi saluran, hingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Sayangnya, penelitian yang sudah dilakukan bersifat terbatas, sehingga masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa ekstrak herbal dalam minyak kutus-kutus ini ampuh untuk mengatasi berbagai kondisi yang sudah disebutkan di atas.
2. Daun ashitaba
Ashitaba adalah tanaman herbal yang banyak tumbuh di negara Jepang. Akar, daun, dan batang tanaman ini dapat digunakan sebagai obat. Biasanya, tanaman ini digunakan untuk mengatasi mulas karena gangguan pencernaan seperti GERD.
Ekstrak ashitaba dalam minyak kutus-kutus digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, asam urat, sembelit, dan demam. Minyak ini juga digunakan untuk mengatasi cacar, retensi cairan, pembekuan darah, hingga keracunan makanan.
Para ahli percaya bahwa senyawa kimia yang terkandung dalam daun ini bekerja sebagai antioksidan. Beberapa senyawa kimia lainnya juga membantu menghambat sekresi asam di lambung. Namun, belum ada informasi spesifik yang mampu menjelaskan bagaimana daun ashitaba bisa mengatasi berbagai kondisi di atas.
3. Purwaceng
Di Indonesia, purwaceng dikenal sebagai obat herbal untuk meningkatkan gairah seksual pria. Herbal ini bahkan sering disebut sebagai obat viagra alami. Hampir seluruh bagian dari tanaman ini dapat dimanfaatkan. Namun, bagian akarnyalah yang paling sering digunakan.
Selain meningkatkan kejantanan pria, purwaceng juga diklaim dapat digunakan untuk melancarkan sirkulasi darah, mengatasi infeksi saluran pernapasan atas, infeksi saluran kencing, batu ginjal, dan retensi cairan (edema). Tak hanya itu, herbal ini juga dapat digunakan untuk membantu meredakan nyeri, demam, hingga gangguan pencernaan.
Namun sayangnya masih sedikit penelitian yang membuktikan manfaat-manfaat purwaceng tersebut.
4. Bunga lawang
Bunga lawang juga sering disebut dengan kembang lawang atau pekak. Rempah ini berasal dari Tiongkok Selatan dan Vietnam. Bagi masyarakat Asia, bunga lawang digunakan dalam banyak masakan.
Berdasarkan penelitian yang sudah ada, bunga lawang diketahui bermanfaat untuk mengobati infeksi bakteri dan jamur. Antioksidan yang terkandung dalam bunga lawang juga dipercaya dapat membantu mencegah penuaan dini pada kulit dan bahkan menguragi perkembangan sel kanker.
5. Temulawak
Manfaat temulawak telah terbukti dalam pengobatan Cina tradisional. Mereka banyak yang menggunakan temulawak, baik temulawak asli maupun temulawak krim, sebagai obat anti peradangan serta penyembuh luka.
Herbal satu ini juga sering digunakan untuk membantu mengatasi gangguan pencernaan, osteroarthritis, serta membantu pengobatan kanker. Walaupun masih sangat sedikit penelitian yang tersedia terkait manfaat temulawak dengan pengobatan kanker, namun beberapa ahli percaya temulawak dapat berguna untuk membantu pengobatan kanker prostat, kanker payudara, dan kanker usus.
Beberapa manfaat temulawak ada pula yang belum terbukti dalam studi ilmiah. Misalnya, untuk mengatasi ekzema, sirosis, penyakit jantung, masalah kesehatan mulut, serta batu empedu.
Dibutuhkan banyak penelitian lanjutan untuk memastikan manfaat temulawak dalam minyak kutus kutus untuk kesehatan.
6. Pule
Pule merupakan sebuah pohon yang memiliki nama latin Alstonia scholaris. Di Indonesia sendiri, tanaman ini dikenal dengan berbagai macam nama, mulai dari pulai, kayu gabus, lame, lamo, dan jeletung. Kulit kayu dan daun merupakan dua bagian dari pohon pule yang sering diolah menjadi minyak kutus-kutus.
Pule sering digunakan untuk mengatasi penyakit malaria, anemia, arthritis, dan tekanan darah tinggi. Tanaman ini juga sering digunakan sebagai stimulan.
Namun sayangnya belum banyak penelitian yang dapat membuktikan manfaat-manfaat tersebut.
7. Kayu gaharu
Gaharu merupakan salah satu kayu yang memiliki nilai jual tinggi. Pasalnya, batang, daun, hingga ekstrak minyak tanaman ini menawarkan banyak sekali manfaat kesehatan. Gaharu sering digunakan sebagai aromatik dalam pembuatan dupa.
Sementara setelah diolah menjadi minyak kutus kutus, batang tanaman ini dipercaya dapat membantu mengatasi penyakit ginjal kronis seperti batu ginjal dan gagal ginjal. Gaharu juga diketahui membantu mengatasi asma, kebotakan, gangguan pencernaan, pembengkakan, hingga merileksasikan pikiran.
Sama seperti tanaman herbal pada umumnya, berbagai manfaat gaharu masih perlu diteliti lebih lanjut.
8. Minyak kelapa
Minyak kelapa tak hanya enak diolah menjadi makanan. Faktanya, minyak ini juga menawarkan banyak manfaat untuk kesehatan Anda. Bahkan, minyak kelapa dapat dikategorikan sebagai superfood berkat kekayaan nutrisinya yang baik untuk kesehatan tubuh.
Berbagai penelitian menemukan bahwa minyak ini bermanfaat untuk mengurangi peradangan karena kandungan antioksidannya yang tinggi. Selain itu, minyak ini juga dapat membantu mencegah penyakit gusi dan karies gigi, menstabilkan gula darah, membakar lemak perut, hingga memelihara kesehatan rambut dan kulit.
Ketimbang minyak jenis lainnya, minyak kelapa lebih mudah diserap kulit.
Apakah minyak kutus-kutus aman digunakan?
Minyak ini diklaim aman karena terbuat dari tanaman herbal dan campuran bahan-bahan alami. Produsen minyak kutus-kutus juga mengklaim bahwa mereka tidak menggunakan tambahan bahan kimia dan produk yang berasal dari hewan untuk membuat minyak kutus kutus, sehingga aman digunakan pada semua kalangan usia, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Masalah perizinan, minyak kutus-kutus nyatanya juga sudah terdaftar di Badan POM (BPOM) Indonesia. Bahkan, minyak ini juga sudah mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Meski begitu, Anda tetap harus berhati-hati ketika menggunakan bahan-bahan herbal untuk pengobatan penyakit tertentu. Pasalnya, bahan-bahan herbal tidak selalu aman. Masih dibutuhkan banyak penelitian medis untuk memastikan keamanan dan efektifitas minyak ini untuk mengobati berbagai macam penyakit.
Hati-hati jika punya alergi
Beberapa orang mungkin tidak memunculkan gejala apapun ketika menggunakan minyak kutus kutus. Namun, orang yang memang memiliki riwayat alergi terhadap bahan-bahan herbal atau salah satu komponen penyusun dalam minyak ini mungkin akan mengalami reaksi yang berbahaya.
Oleh sebab itu, jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap bahan-bahan herbal, sebaiknya jangan memaksakan diri untuk menggunakannya. Selain itu, jika Anda memiliki masalah kesehatan yang cukup serius, pastikan Anda berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memakai obat herbal
Yang tak kalah penting, telitilah sebelum membeli setiap produk herbal. Seiring dengan banyaknya permintaan minyak ini di pasaran, banyak pedangang nakal yang menjual minyak kutus kutus palsu. Oleh karena itu, pastikan Anda membeli minyak ini di distributor resmi dan terpercaya.
Cara aman menggunakan minyak kutus kutus
Agar manfaat minyak kutus kutus dapat bekerja secara optimal, penting untuk menggunakan minyak ini sesuai dengan aturannya. Selalu baca petunjuk pemakaian yang tertera pada label kemasan sebelum menggunakannya.
Pastikan Anda tidak memiliki riwayat alergi terhadap bahan herbal tertentu atau bahan dalam komposisi minyak ini. Jika Anda mengalami kondisi medis serius, sebaiknya Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter untuk memastikan keamanan minyak ini.
Berikut panduan penggunaan minyak kutus-kutus yang perlu Anda ketahui:
Cuci tangan pakai sabun sampai bersih. Keringankan kedua tangan menggunakan kain atau lap yang bersih.
Balurkan minyak secukupnya pada area tubuh yang bermasalah. Beberapa titik yang disarankan untuk dibalurkan minyak adalah punggung, tengkuk, tulang ekor, telapak dan jari kaki.
Pijat perlahan-lahan area yang bermasalah agar aliran darah mengalir lebih lancar.
Agar minyak bekerja secara maksimal, gunakan minyak sebelum tidur saat tubuh tidak sedang beraktivitas.
Minyak ini bisa digunakan setiap hari sebagai upaya untuk menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.
No comments:
Post a Comment
Bagaimana Menurut Anda Tulisan Ini, Membantu atau Tidak? Tuliskan Masukan Anda di Kolom Komentar, dibawah!