NB. Gambar merupakan ilustrasi yang diambil dari berbagai sumber. |
Sumber post langsung dari Kecamatan Karangasem |
KECAMATAN KARANGASEM - Awal munculnya gagasan ini begitu spontan dan sederhana. Saat itu, Hari Pengerupukan Nyepi Caka 1940, Tahun Masehi 2018. Beberapa menit sebelum pelepasan Pengarakan Ogoh-Ogoh di Taman Budaya Candra Bhuana yang dihadiri pula oleh Bupati Karangasem, secara spontan muncul aspirasi masyarakat agar ke depan pemerintah dapat memfasilitasi sebuah event sebagai wadah apresiasi atas karya seni generasi muda dalam bentuk pembuatan ogoh-ogoh. Singkatnya, aspirasi pun bersambut. Tahun ini, khusus di Kecamatan Karangasem, akan diselenggarakan event Festival Ogoh-Ogoh untuk pertama kalinya.
Fenomena ogoh-ogoh dalam rangkaian Perayaan Hari Raya Nyepi di Karangasem terlihat sudah mulai "mentradisi" sejak satu dekade terakhir, mengikuti tradisi perayaan Nyepi di wilayah Bali Tengah dan Selatan. Saat ini di wilayah Denpasar, Badung dan Gianyar, fenomena pembuatan dan pengarakan ogoh-ogoh bahkan telah menjelma menjadi sebuah atraksi budaya dengan daya tarik tersendiri bagi masyarakat dan wisatawan. Setiap tahunnya penggarapan ogoh-ogoh terlihat semakin berkembang dan kreatif, bahkan beberapa diantaranya telah mulai pemanfaatan teknologi robotik, sehingga tampil semakin menarik.
Bagaimana dengan di Karangasem?
Meskipun penggarapan ogoh-ogoh di Karangasem belum semaju garapan di wilayah lain, tetapi antusiasme generasi muda tampaknya sedang menuju ke arah itu. Saat ini generasi muda Karangasem yang umumnya tergabung dalam organisasi tradisional Sekaa Teruna, telah banyak mengadopsi garapan ogoh-ogoh yang semakin bagus dan menarik, sehingga sepertinya layak untuk mulai disediakan sebuah ruang kreatif berupa event festival.
Persiapan Festival Ogoh-Ogoh Kecamatan Karangasem Tahun 2019 telah mulai dilaksanakan. Komunikasi bahkan telah dibangun sejak Tahun 2018 lalu. Rapat Persiapan dan Pembentukan Panitia dilaksanakan pada Hari Rabu, 16 Januari 2019 lalu bertempat di Aula Praja Sabha Kantor Camat Karangasem. Pada rapat ini juga dibahas dan disepakati Ketentuan/Kriteria Festival. Adapun Ketentuan/Kriteria dimaksud adalah sbb :
TEMA :
DESA, KALA, PATRA.
"Bhuta Hita (Menenangkan Kekuatan Alam dan Menciptakan Keharmonisan Jagat Raya menuju Karangasem The Spirit Of Bali)".
ALTERNATIF TEMPAT :
1. Taman Budaya Candra Bhuana
2. Jalan Veteran Amlapura (Jalur 11)
PENDAFTARAN :
Pendaftaran melalui Desa/Kelurahan, dari Tanggal 21 Januari 2019 s.d. 21 Februari 2019. Sehubungan dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh Panitia, serta dalam rangka menjaga kualitas penyelenggaraan, Desa dan Kelurahan diberikan ruang untuk melakukan seleksi awal terhadap peserta.
TECHNICAL MEETING :
Jumat, 22 Februari 2019, bertempat di Aula Praja Sabha Kantor Camat Karangasem.
PENILAIAN ON THE SPOT :
Tanggal 25 Februari 2019 s.d. 28 Februari 2019.
PARADE/FESTIVAL :
Sabtu, 2 Maret 2019.
KETENTUAN/KRITERIA :
✓ Tiap peserta menampilkan 1 (satu) buah ogoh-ogoh;
✓ Bentuk dan penamaan ogoh-ogoh hendaknya mengacu pada sastra, adat dan Budaya Bali;
✓ Tinggi ogoh-ogoh minimal 3 meter dan maksimal 5,5 meter di atas tanah/lantai, sudah termasuk pustek (tatakan) dan sanan;
✓ Menggunakan minimal 75% bahan-bahan ramah lingkungan, seperti ulatan, kayu, bambu dan kertas bekas. Masih ditolerir penggunaan bahan berupa styrofoam/gabus/spons/plastik maksimal 25%, terutama untuk bagian-bagian tertentu pada ogoh-ogoh, seperti kepala/wajah dan hiasan/ornamen pada pakaian. Persentase penggunaan bahan ramah lingkungan berpengaruh pada nilai penjurian;
✓ Ogoh-ogoh tidak bernuansa politik, tidak menampilkan identitas partai politik dan/atau peserta pemilu (presiden/wakil presiden dan anggota DPD RI), ataupun identitas lain yang mengarah pada platform politik tertentu, dalam bentuk apapun (bendera, pakaian, spanduk, banner, sticker dsb);
✓ Tidak diperkenankan menampilkan ekspresi yang bernuansa pornografi dan pornoaksi, yang tidak sesuai dengan norma dan etika Budaya Bali;
✓ Tidak menampilkan unsur-unsur absurditas lain yang bertentangan dengan nilai-nilai positif di masyarakat (pertentangan SARA, LGBT, dsb);
✓ Minimal 80% merupakan hasil kreativitas (bukan hasil membeli);
✓ Pada saat parade/festival agar melibatkan pecalang;
✓ Tidak ada pembatasan jumlah personil pada saat parade/festival, namun estimasi jumlah personil agar disampaikan pada saat pendaftaran;
✓ Tidak diperkenankan membawa senjata tajam dan peralatan lain yang berpotensi dapat mengganggu ketertiban umum, termasuk minuman keras dan narkoba;
✓ Tetap mengedepankan nilai-nilai luhur dengan berperilaku sopan, tertib dan berbusana Adat Bali;
✓ Durasi atraksi tiap peserta maksimal 10 menit di depan panggung;
✓ Saat parade/festival tidak menggunakan bahan peledak, mercon maupun kembang api;
✓ Saat parade/festival agar diiringi musik tradisional Bali;
✓ Peserta menyiapkan sinopsis untuk dibacakan oleh MC/Narator saat pelaksanaan parade/festival. Peserta dapat membawa MC/Narator sendiri dengan pemberitahuan kepada Panitia saat pendaftaran. Naskah sinopsis selambatnya diserahkan pada saat Penilaian On The Spot;
✓ Poin Penilaian meliputi :
1. Komposisi, yaitu : bentuk, rancang bangun, proporsi, anatomi, penataan warna dan aksesoris.
2. Kreativitas, yaitu : tema, keunikan, teknologi dan ornamentasi.
3. Ekspresi , yaitu : karakter dan interpretasi makna simbolis.
4. Ketaatan dalam penggunaan bahan ramah lingkungan.
5. Penampilan saat parade/festival, meliputi :
• Kekompakan,
• Ketepatan Waktu,
• Kreativitas Gerak dan Gamelan;
✓ Keputusan Juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat;
✓ Mekanisme Penilaian :
1. Penilaian On The Spot (di lokasi pembuatan atau pemajangan ogoh-ogoh). Jadwal penilaian masing-masing peserta akan disampaikan menyusul. Pada saat penilaian, Tim Juri agar diterima oleh penanggung jawab, dan diwajibkan menunjukkan dokumentasi pada saat proses pembuatan ohoh-ogoh, yang dapat berupa dokumentasi foto maupun berupa audio-video (dokumentasi 5%, 25%, 50%, 75% dan 100%). Pada saat Penilaian On The Spot ini diharapkan ogoh-ogoh sudah selesai 100%.
2. Penilaian saat parade/festival.
✓ Hadiah bagi pemenang, berupa :
1. Uang :
• Juara I, sebesar 10 juta rupiah (dipotong pajak)
• Juara II, sebesar 7,5 juta rupiah (dipotong pajak)
• Juara III, sebesar 5 juta rupiah (dipotong pajak)
2. Piala
3. Piagam
Sebagai event yang baru pertama kali diselenggarakan, memang masih ada beberapa pertimbangan dan toleransi tertentu yang diberikan oleh Panitia menuju formulasi penyelenggaraan yang paling ideal. Diharapkan event ini bisa dilaksanakan secara berkesinambungan sehingga ada peningkatan kualitas tiap tahunnya.
Terpenting, penyelenggaraan event Festival Ogoh-Ogoh Kecamatan Karangasem ini bisa menjadi ruang kreatif bagi generasi muda dalam berkarya, di samping kaitannya dengan rangkaian Hari Raya Nyepi Caka 1941.
No comments:
Post a Comment
Bagaimana Menurut Anda Tulisan Ini, Membantu atau Tidak? Tuliskan Masukan Anda di Kolom Komentar, dibawah!