Anak merupakan harta yang tak bisa dinilai dengan apapun. Jika pasangan yang sudah menikah pasti ingin pempunyai keturunan. Banyak yang mengharapkan anak-laki-laki terutama orang Bali.
Orang Bali yang sudah menikah dan kabanyak diantaranya mengharapkan anak laki-laki, dari sebab itulah diantaranya sampai mempunyai anak lebih dari 5, karena 4 dari anak mereka adalah anak perempuan. Kenapa?
Di Bali anak laki-laki merupakan sebagai penerus, kalau orang Bali bilang (Ngaliang Jalan Pas Sing Nuu) mencarikan jalan disaat ayah/orangtuanya meninggal, karena proses dari upacara ngaben ini termasuk prosesi yang panjang. Untuk itu, anak laki-laki sangat diharapkan oleh kebanyakan masyarakat Bali.
Cara dan Memohon Anak Laki-laki
Disini saya mau sedikit bercerita tentang yang saya alami, 2 tahun menikah dan belum juga dikarunia anak, saya nggak berharap anak saya laki-laki maupun perempuan, saya hanya berharap mempunyai anak normal dan sehat.
Dari pertama keguguran, karena istri diprediksi ada karker rahim jadi pas saat itu hamil, tetapi apa boleh buat, tejadilah keguguran. Dan selanjutnya menangani kaker rahimnya, kebetuan kangkernya tidak ganas, tetapi, perlu proses penyembuhan dari oprasi yang tidak diangkat, hanya di garuk, kata medikalnya.
Darisitu saya mungkin sudah putus asa, apalah, tapi yang namanya nenek, ibu saya pasti mengharapkan cucu.
Saat itulah ia teringat oleh kakaknya yang selalu memohon anak laki-laki dengan canang yase.
Iwak (kakak dari ibu saya) ia berumur saat itu 40 tahunan dan sudah dikaruniai anak perempuan 4 dan anak-anak mereka sudah besar-besar yang paling besar mungkin sudah bekerja pada saat itu, karena jaman dulu orang Bali kebanyakan menikah umur kecil-kecil. Saat itulah iwak saya memohon agar dikaruniai anak laki laki.
Silakan tonton Video Cara Membuat Canang Yase dibawah.
Canang Yase tersebut diaturkan diatas bantal tempat tidurnya dan selalu memohon kepada leluhur agar numitis (renkarnasi) sebagai anak.
Dan setelah 1 bulan iwak saya itu hamil tentunya harus berhubungan suami-istri. Dan ternyata iwak saya dikaruniai anak laki-laki, anak itu sekarang sudah berumur 24 tahun.
Nah, kembali lagi dengan ibu saya, dia setiap hari membuat canang yase dan menghaturkannya di Bhetara Hyang Guru, dimerajan agar betara kompiang menumitis sebagai anak saya, cucunya.
Ternyata kenyataan yang tak terduga setelah 7 bulan dari istri saya oprasi karena kanker rahim, dia hamil dan mengandung anak laki-laki. Anak saya sekarang berumur 3 tahun Astungkara.
Nah, itu sedikit cerita saya yang berharap mempunyai anak walaupun tidak berharap laki-laki. Saya percaya adanya tuhan, merajan, dan sembahyang. Orang Bali, warisan leluhur patut di tiru dan dijalankan.
No comments:
Post a Comment
Bagaimana Menurut Anda Tulisan Ini, Membantu atau Tidak? Tuliskan Masukan Anda di Kolom Komentar, dibawah!