Warung Tipat Cantok Jro Man Gading Desa Beng

Warung Tipat Cantok Jro Man Gading Desa Beng

Mungkin ada diantara anda yang tinggal di Gianyar terutama di dekat Desa Beng dan ingin menikmati Tipat Cantok?

Warung Jro Man Gading menjadi salah satu referensi Anda.

Warung yang terletak dekat dengan Balai Banjar Lingkungan Kaja Kauh ini menyajikan makanan tipat cantok dengan harga terjangkau.

Letak lokasinya sebelum menuju Warung Babi Guling Pande Egi, Desa Beng.

Makanan berdasar ketupat dibalur bumbu kacang dicampur dengan sayuran seperti toge dan berisi potongan potongan tahu ini bisa anda nikmati dengan harga Rp 7000 saja.

Dijamin Anda akan puas dan kenyang.

Apalagi, ditambah dengan sebungkus kerupuk pasti sangat nikmat.

Selain tipat cantok juga tersedia jukut plecing, rujak, kopi, es teh, dan aneka minuman lainnya. (*)

Upacara Ngaben Hindu Bali Mengirim Kehidupan Kini ke Hidup Berikutnya

Upacara Ngaben Hindu Bali Mengirim Kehidupan Kini ke Hidup Berikutnya

Upacara Ngaben Bali atau Kremasi, adalah ritual yang dilakukan di Bali untuk mengirim almarhum dari kehidupan kini ke hidup berikutnya. Tubuh almarhum ditempatkan seolah-olah tidur, dan keluarga akan terus memperlakukan almarhum seperti tertidur. Tidak ada air mata yang ditumpahkan, karena almarhum sementara tidak hadir dan akan bereinkarnasi atau menemukan istirahat terakhirnya di Moksa (membebaskan dari reinkarnasi dan siklus kematian).

Hari yang tepat dari upacara Ngaben selalu konsultasi ke pendeta (Pedande) untuk memastikan untuk hari upacara Ngaben ini. Pada hari upacara mayat almarhum ditempatkan di dalam peti mati. Peti mati ini ditempatkan di dalam sarkofagus yang menyerupai kerbau (Lembu) ,Singa atau dalam struktur candi (Wadah) yang terbuat dari bambu, kayu, dan dihiasi ukiran dari kertas. Struktur kerbau atau candi akan dibawa ke tempat kremasi dalam suatu prosesi. Prosesi Ngaben tidak berjalan dalam garis lurus. Ini untuk membingungkan roh jahat dari almarhum.

Bali Ngaben

Ngaben adalah upacara terpenting di Bali. Karena tubuh manusia terdiri dari 10 elemen dasar. Satu 5 elemen yang kita sebut sebagai Panca Maha Butha atau atau 5 elemen kosmos makro: Pertiwi (tanah), Apah (air), Teja (api), Bayu (udara) dan Akasa (enter atau ruang). Dan 5 elemen kenangan lainnya yang kita sebut sebagai Panca Tan Matra yang merupakan 5 elemen yang mempengaruhi kita dari rasa kita yang terdiri dari: Ganda (dari hidung atau bau), Rasa (dari lidah), Rupa (dari mata), Sparsa (dari pengertian kulit), Sabda (dari telinga).

Setelah semua pembakaran dari kremasi masih ada langkah lain karena atman atau roh masih memiliki bagian lain dari unsur yang perlu dihilangkan yang kita sebut Panca Karmendriya atau dosa besar yang kita lakukan. Panca Karmendriya terdiri dari: Padendria (dosa yang datang dari jalan hidup kita), Payundria (dosa yang datang dari makanan yang kita makan saat hidup kita), Panendra (dosa dari tangan kita diciptakan), Upastenindia (dosa dari perilaku berhubung intim kita), dan Twakindriya (dosa dari ucapan kita atau dari mulut kita).

Upacara untuk “menghapus” dosa-dosa itu kita sebut sebagai “Nyekah” itu tidak berarti kita bebas dari dosa-dosa itu setelah Nyekah, tetapi sebenarnya adalah rekapitulasi dari dosa kita. Dan hasilnya menjadi laporan yang “Atman” atau roh miliki yang akan menghasilkan apakah ia akan bereinkarnasi atau tidak. Laporan ini sendiri kita sebut sebagai Karma Wasana. Jadi “Ngaben” pada dasarnya membantu Atman untuk mencapai statusnya secepat mungkin ke “Brahman” atau Tuhan ke tingkat berikutnya dan ada beberapa lapisan “pembungkus” yang perlu dihapus dengan melakukan Ngaben dan Nyekah.

Dan untuk orang-orang yang masih hidup, Ngaben dan Nyekah adalah filosofi yang baik yang mengingatkan kita untuk selalu menciptakan karma yang baik dalam hidup. Jadi laporan kami atau Karma Wasana dapat membawa kita ke Moksatham Jagathita  Ya Ca Ithi atau Dharma atau bebas dari reinkarnasi. Ini juga menunjukkan kepada kita bahwa Hinduisme bukan tentang mendapatkan surga tetapi bagaimana menjadi satu dengan Brahman atau Tuhan.

Melindungi Bayi dari Gangguan Leak



Bagi umah Hindu Bali yang memiliki bayi baru lahir pasti memiliki kendala bayinya menangis terus menerus saat menjelang malam atau tengah malam dan terjadi pada saat menjelang hari-hari yang dianggap keramat, seperti sehari sebelum Kajeng Kliwon.

Orang Bali percaya hal tersebut disebabkan oleh adanya gangguan dari orang yang menjalankan ilmu leak yang sedang iseng saat mempraktekan ilmunya dengan mengganggu sang bayi, istilah Balinya “ade ne ngendah” yang artinya ada orang yang mengganggu, sehingga di batu tempat ari-ari ditanam, akan ditaruh kurungan ayam dan lampu, dan ditanam pandan berduri, bertujuan orang yang berilmu leak tidak dapat mengganggu sang bayi.

Adapun upacara untuk melindungi sang bayi setiap hari hingga dilaksanakannya 3 bulanan berikut ini upakaranya:

Perlindungan di Tempat Ari-ari

Segehan kepelan empat tanding, yang masing-masing beralasan daun dadap, diisikan bawang jahe, uyah, areng (garam yang dimohonkan kepada Dewa Brahma, garam tersebut “disentuhkan di atas cangkem paon” hingga terlihat ada arang yang mewarnai garam tersebut). Letakkan segehan, diatas batu ari-ari letakan juga, dupa 3 batang, haturkan segehan ini kepada Catur Sanak (saudara gaib manusia). Taruh bawang tunggal di atas ari-ari, saat bayi menangis, tekankan bawang tersebut ke batu ari-ari sebanyak 3x hingga keluar air, kemudian mohonkan kepada sang catur sanak menjaga sang bayi. Haturkan canang sari dan geti-geti di pelinggih sato yoni dan sanggah kumara, taruh juga bawang tunggal yang dimasukkan dengan pisau tumpul . Haturkan satu segehan kepada nyama bajang colong pengempu rare.

Kelabang mantri

Perlindungan di Kamar
Buat kelabang mantri yang berisikan duri canging, pandan duri, duri tumbuhan ‘kem’, sejengkal kayu dadap yang bercabang tiga yang pangkalnya dirajah dengan kapur (pamor) dengan tampak dare (tanda +), porosan, ikat dengan benang tridatu dan sebuah uang kepeng (pis bolong), letakkan uparengga kelabang tersebut di atas pintu kamar sang bayi, fungsinya untuk nyengker dan menghalangi energi negatif dari penganut ilmu leak yang ingin mendekati kamar tersebut.

Nah, itu saja cara melindungi bayi dari gangguan leak, semoga bermanfaat.

Misteri Leak Berwujud Kambing

Misteri Leak Berwujud Kambing

Berubah wujud menjadi kambing adalah kemampuan yang bisa dicapai oleh seseorang penekun ilmu leak yang baru berkecimpung didunia leak saat ia sudah menguasai ilmunya, dengan kata lain Leak Kambing masih termasuk kedalam golongan ilmu leak tingkat rendah.

Leak Kambing adalah leak yang paling sering menampakan diri setelah leak bojog dan leak gundul, mungkin karena leak jenis ini masih dalam tingkatan bawah, biasanya Leak Kambing sering muncul di perempatan yang dekat dengan kuburan, tempat kremasi mayat, dan jalan di sekitar rumah orang yang menjalankan ilmu leak kambing itu sendiri.

Menurut penuturan beberapa orang yang mengaku pernah melihat Leak Kambing, leak ini berukuran sama seperti kambing pada umumnya namun wujudnya aneh-aneh, yang paling sering dikabarkan leak ini berwujud kambing betina dewasa berbulu putih dan diikuti anak-anaknya yang berbulu hitam, konon leak kambing dewasa adalah orang yang menjadi guru pengeleakan yang sudah berilmu tinggi sedangkan anak-anak kambing tersebut adalah murid-muridnya yang masih berilmu rendah, mengingat leak juga mempunyai perguruan.

Selain wujud tersebut, masih banyak lagi wujud Leak Kambing ini. Ada yang mengatakan leak ini berwujud kambing berbulu lebat keemasan dengan telinga yang sangat panjang sampai terseret di tanah, kambing tanpa bulu, kambing tanpa kepala, kambing setengah manusia, kambing berekor panjang dan sebagainya, tergantung orang yang berubah wujud menjadi leak kambing tersebut.

Leak Kambing sangat jarang menyerang orang, tetapi wujudnya yang aneh cukup membuat ketakutan, ia hanya iseng dengan menakut-nakuti orang dengan mengikuti orang yang berpapasan dengannya sambil mengembek, bila merasa terganggu dengan leak kambing kita bisa mengerjakannya dengan melemparinya dengan batu atau menakutinya dengan kayu maka si leak akan lari.

Tetapi tidak boleh sembarangan, karena bila kita melakukan hal tersebut kepada Leak yang berilmu tinggi kita bisa sakit bahkan meninggal. Jadi yang paling tepat jika bertemu Leak Kambing adalah bersikap yang wajar, jangan hiraukan dan berdoa.

Misteri Leak Gegendu Leak Kuda Berkaki Tiga

 Misteri Leak Gegendu Leak Kuda Berkaki Tiga

Gegendu merupakan ilmu leak tingkat lima, leak jenis ini berwujud hewan berkuku tumpul yang hanya memiliki tiga kaki, satu kaki depan dan dua kaki belakang, terdapat dua macam jenis leak gegendu, yaitu leak Gegendu Kebo yang berwujud kerbau berkaki tiga dan Leak Gegendu jaran berwujud kuda berkaki tiga.

Orang yang bisa berubah wujud menjadi leak gegendu berarti sudah mencapai tahapan menengah dalam pelajari ilmu leak, biasanya orang yang akan berubah menjadi gegendu akan melakukan ritual dengan sarana sesaji yang sudah ditetapkan, pada saat waktu ‘sandikala’ yaitu pada saat hari menjelang malam sekitar pukul 6 petang (mungkin sekarang pindah ke tengah malam), yang bertempatan di kuburan atau tempat sepi.  

Setelah melakukan ritual, orang tersebut akan berjalan menggunakan tongkat, salah satu tangannya dibawa ke belakang punggung seperti posisi istirahat di tempat , istilah Balinya “nyangkling” , kemudian ia berjalan mengitari sesajen sambil membaca doa perubahan wujud dan tertawa, perlahan tubuhnya akan membesar dan ditumbuhi bulu, tangannya yang dibawa ke belakang akan menyatu dengan tubuhnya, tangannya yang memegang tongkat akan berubah menjadi kaki hewan yang berkuku tumpul, wajahnya akan berubah menjadi kepala kuda atau kerbau, dan suara tawanya akan berubah menjadi suara kuda atau kerbau, maka ia sudah berubah menjadi Leak Gegendu.

Leak Gegendu sangat jarang dikabarkan menyakiti orang, jika ada, paling tidak hanya menakut-nakuti saja, karena wujudnya yang aneh dan cukup menyeramkan, siapa yang melihat pasti akan takut, leak jenis ini juga memiliki kemampuan seperti hewan yang ditiru, seperti leak gegendu kebo mempunyai kemampuan menyeruduk lawannya seperti kerbau dan leak gegendu jaran bisa menendang dan menginjak lawannya seperti kuda.

Menurut penuturan orang yang pernah melihat langsung leak gegendu, leak ini bisa berukuran sangat besar, tingginya setara dengan rumah, namun ada yang mengatakan leak gegendu hanya berukuran sama dengan kerbau dan kuda biasa, mungkin leak gegendu berukuran raksasa adalah perwujudan orang yang sudah berilmu tinggi.

Kisah Bertemu Leak Gegendu di Perempatan

Kisah Bertemu Leak Gegendu di Perempatan

Ini adalah kisah yang dituturkan oleh seorang pemuda yang bernama Kadek B (inisial) tentang pengalaman menakutkannya yang terjadi sekitar tahun 2003 atau 2004 yang lalu.

Suatu hari Kadek ada acara ke rumah temannya dan baru pulang jam 1 dini hari, ia pulang melalui Jalan Nangka ke utara sampai daerah Peguyangan Kaja, di dekat perempatan dekat SMA 8 Denpasar, dimana saat itu jalan tersebut masih dikelilingi area persawahan. Saat itu jalan disana masih sangat sepi, jam 9 malam daerah disana sudah sepi, lampu jalan juga sedikit dan tidak terlalu terang.

Kadek B pulang dengan mengendarai motor dengan lampu remang-remang yang menyorot ke depan, dirasakannya hawa dingin tapi tak ada angin yang berhembus, suasana sangat sunyi, hanya terdengar suara motor Kadek B saja. Saat sampai di perempatan Banjar Cabe, Darmasaba, ia tak sengaja melihat sesosok makhluk seperti kuda tapi berwarna hijau tua, ukurannya juga jauh lebih besar dari ukuran kuda biasanya, terlihat sangat jelas makhluk tersebut hanya memiliki satu buah kaki di depannya saja, sedangkan tubuh bagian belakang kurang jelas karena cahaya lampu motor remang dan dalam keadaan berjalan, makhluk itu yang disebut Leak Gegendu Jaran, leak berwujud kuda berkaki tiga.

Si leak hanya terdiam sambil mengangguk-nganggukan kepalanya, saat itu Kadek B berjarak hanya 5 meter dari si leak, seketika 8a merasa shock, tidak bisa bicara, dan tubuhnya kaku, namun ia bisa menjalankan motornya perlahan, si leak gegendu tidak menghiraukan Kadek B yang lewat di depannya, sehingga Kadek B bisa melanjutkan perjalanannya, setelah lewat 200 meteran baru ia sadar bahwa itu bukan kuda biasa.

Setelah berada jauh , Kadek B me me-sms teman-temannya untuk diajak mengecek perempatan di Banjar Cabe tersebut , karena Kadek B belum merasa yakin dengan makhluk yang baru saja melihatnya. Tapi tidak ada satupun temannya yang berani , karena mereka sudah memastikan makhluk itu bukan kuda biasa, tetapi kuda jadi-jadian alias orang yang sedang menjalankan ilmu leak dan telah berubah menjadi leak gegendu jaran.

Cara Melihat Pertemuan Para Leak

 Cara Melihat Pertemuan Para Leak

Di Bali para penganut ilmu kanuragan atau ilmu leak biasanya memiliki suatu perguruan rahasia yang terdiri dari seorang guru dan murid atau organisasi, kumpulan para leak yang memiliki pengurus seperti ketua, sekretaris dan lain-lainnya, biasanya yang menjadi ketua adalah yang ilmunya paling tinggi dan yang setiap hari Kajeng Kliwon perkumpulan para leak mengadakan ‘paruman’ yaitu pertemuan atau rapat.

Konon kabarnya  rapat ini membahas tentang hutang berupa tumbal untuk Ida Sesuhunan, tingkatan ilmu pengeleakan yang dikuasai masing-masing anggota, hingga hasil dari pertandingan ilmu gaib dari perkumpulan leak lainnya, semuanya dicatat pada sebuah buku.

Tempat diadakan di tempat-tempat angker dan jarang didatangi orang seperti di bawah pohon besar, di tegalan dekat kuburan, juga di bangunan yang terbengkalai, itu karena pertemuan ini sangat bersifat sangat rahasia. Saat menghadiri rapat, para penekun ilmu leak merubah wujudnya menjadi makhluk seram atau hewan, biasanya para leak berubah wujudnya menjadi monyet, kemudian mereka menggunakan ilmu Aji Lelimunan atau Aji Maya-maya agar tidak dapat dilihat orang.

Dalam rapat tentu ada perdebatan dan usul saran para peserta, bagi orang awam akan terdengar seperti suara monyet atau suara aneh lainnya tetapi wujudnya tidak tampak, jika ingin melihat wujudnya, harus dilakukan dengan telanjang bulat agar tidak terlihat oleh para leak, lalu tutup ubun-ubun dengan tangan, konon hal ini sebagai upaya  mensinergikan hawa tubuh dan hawa tanah. Penyatuan ini membuat energi astral yang terdiri dari unsur Panca Maha Butha terbuka.

Ketika energi astral sudah terbuka, ia akan merambat dari tulang ekor menembus ke ubun-ubun, agar tidak mendengar, ubun-ubun harus ditutup dengan tangan kiri, dengan demikian, energi akan mengarah ke sela-sela kedua mata sehingga membuka mata batin, inilah yang merespon mata sehingga mampu melihat leak yang sedang rapat. Ada yang mau membuktikan? Mumpung sekarang Kajeng Kliwon.

Misteri Bangke Maong, Mayat Hidup Di Bali

Misteri Bangke Maong, Mayat Hidup Di Bali

Dalam ranah ilmu pengeleakan, ajian leak bangke maong adalah ilmu tingkat atas yang dicapai oleh para penekun ilmu leak, untuk berubah menjadi leak jenis ini membutuhkan kesabaran, ketekunan serta panugrahan dari Ida Sesuhunan. Ajian ini tergolong ilmu ‘Pengiwa’ atau (Leak Ugig) yaitu leak bersifat menakuti dan menyakiti, sama halnya dengan Ajian Cambra Berag dan ajian Pudak Setegal yangpenah saya bahas sebelumnya, tetapi walaupun tergolong leak level tinggi, kesaktian leak ini belum mampu membunuh orang.

Dalam bahasa Bali ‘Bangke Maong’ berarti mayat berbau tengik. Menurut cerita setempat, wujud leak bangke maong berbeda-beda  tergantung orang yang berubah menjadi leak ini, ada yang mengatakan wujud leak bangke maong berwujud mayat terbungkus kain kafan yang kotor dan berjalan loncat-loncat (mirip pocong), atau mayat hidup tubuhnya membusuk dan jalannya terseok-seok (mirip zombie), inginya leak ini berwujud mayat, konon katanya jika dilihat  secara seksama, wajah orang yang berubah menjadi leak ini masih bisa dikenali walau sudah berwujud seperti mayat.

Leak bangke maong sering kali beraksi bersama leak berwujud “Bade” (bangunan pengusung jenazah saat saat upacara ngaben di Bali) yang sama saktinya, biasanya kedua leak ini beraksi di dekat kuburan, saat itu si mayat akan tidur di atas bade, saat ada orang yang liwat ia akan menghirup bau busuk yang sangat menyengat yang saat diikuti, ia akan melihat Bade di dekat kuburan dan merasa heran, kemudian si mayat akan melompat dari bade dan mengejar orang tersebut.

Orang-orang tua di Bali menasehati jika bertemu Leak Bangke Maong, dan batin kita tidak kuat, sebaiknya segera menghindarkan diri agar tidak sampai melihat langsung, karena meski tidak membunuh, efek jika kita melihat langsung bangke maong cukup fatal, yang kita bisa kedaut (terhipnotis), tidak bisa sadarkan diri bahkan bisa menjadi gila, tergantung kekuatan batin kita, apabila batin kita lebih kuat dan yakin terhadap Ida Sanghyang Widhi (Tuhan) maka justru si bangke maong yang akan melarikan diri karena takut ketahuan identitasnya.

Air Terjun Goa Rang Reng

Air Terjun Goa Rang Reng

Jika Anda berencana untuk menjelajahi Gianyar, jangan lupa untuk mengunjungi Air Terjun Goa Rang Reng. Terletak di Banjar Gitgit, Desa Bakbakan, Gianyar. Seperti namanya ada gua dan sumber air yang digunakan oleh penduduk setempat sebagai tempat untuk melukat, ritual pembersihan spiritual bagi umat Hindu Bali. Ini adalah tujuan wisata baru di Gianyar yang harus Anda kunjungi.

Dari area parkir Anda harus berjalan 300 meter untuk menemui air terjun yang indah ini. Tempat ini juga sempurna untuk menghilangkan kepenatan. Bawa teman atau keluarga Anda  untuk menjelajahi dan menghabiskan waktu di air terjun ini. Setelah menghabiskan waktu di air terjun, jangan lupa untuk makan siang di warung babi guling pande egi desa beng, gianyar. Hanya dibutuhkan waktu 3 menit menuju ke selatan dari Air Terjun Goa Rang Reng ke warung babi guling pande egi desa beng.

Musim Panas di Pura Agung Santi Bhuana Belgia

Musim Panas di Pura Santi Bhuana Belgia
Astungkara polih tangkil Meriki, tahun 2019

Proyek pembangunan Pura Agung Santi Bhuana Belgia ini dimulai tahun 2006 dengan mendatangkan arsitek dari Bali. Selama dua tahun lebih bekerja siang dan malam dalam suasana panas berkabut. Untuk menjaga keaslian dan aroma magis keIndonesiaan, batu-batu untuk membangun Pura besar dan seluruh lapisan tempat berjalan berasal dari Indonesia. Sekitar 320 kontainer batu-batu untuk candi ini di impor dari lereng gunung Merapi, Jawa Tengah.

Bagi pengunjung yang ingin mengunjungi komplek Taman Indonesia ini, seperti terhipnotis dan merasakan seperti memang berada di Indonesia di komplek candi Prambanan dan candi Borobudur di Jawa Tengah, ataupun berada di kompleks Pura Besakih di Bali yang Puranya juga terbuat dari batu alam, walaupun sesungguhnya mereka sedang berada di Brugelette Belgia di Pura Agung Santi Bhuana.


Peresmian Pura ini merupakan bagian dari satu rangkaian acara Peresmian Taman Indonesia, yaitu sebuah komplek Taman Indonesia seluas 5 hektar di dalam area Taman Wisata parc paradisio yang seluas 55 hektar. Peresmian acara itu lebih dari 200 umah Hindu yang datang tidak hanya dari Belgia melainkan juga dari negara tetangga juga seperti, Belanda, Jerman, Prancis. Setelah berakhirnya upacara peresmian yang filangsunglan pada hari senin 18 mei 2009.

Selanjutnya adalah umat Hindu Bali yang berdomisili di Belgia pada khususnya yang berdomisili di Eropa untuk terus melestarikan keberadaan Pura ini melalui persembahyangan rutin sehingga spirit dan aura Pura Agung Santi Bhuana ini selalu bersinar.

Alamat Pura : Pairi Daiza, Domaine de Cambron, B-7940 Brugelette (Belgique)

Ukiran Desa Sumita

 Ukiran Desa Sumita


Desa Sumita Gianyar terkenal karena ukirannya yang memukau. Para pemahat lokal yang memiliki banyak imajinasi untuk menciptakan motif-motif kebanggaan mereka yang sangat berbeda dari ukiran desa lainnya. Ornamen-ornamen kecil di dalam ukiran mereka sangat lembut dan hidup. Tidak diharapkan bahwa orang-orang seluruh Bali maupun dari luar Bali bangkan luar negeri pun berbondong-bondong untuk meminang karya mereka.

Bagian dari apa yang membuat ukiran-ukiran ini yunik adalah ornamentasi bunga yang yang berbeda dari desa ini. Ornamen bunga termasuk dalam hias Cina, punggel termasuk karang pandil. “sebagai seorang pengukir kita harus menciptakan kreasi baru lagi seperti halnya pelukis, mengekspresikan imajinasi kita dengan membuat benda mati menjadi karya seni yang terlihat hidup. Semua pengukir kayu di desa ini mempunyai bakat artistik yang luar biasa dan tidak pernah bekerja sembarangan, maka dari itu Desa Sumita Gianyar terkenal karena ukirannya yang memukau,” ujar Gede Gajro.

Pengukir di desa ini sangat sabar dan tekun. Dari ketekunan merekalah mendapatkan hasil harga yang bagus. Karya-karya ukiran di desa ini khusus membuat untuk bangun-bangunan tradisional Bali, seperti gedong, balai dangin, pintu gebyok. Selain itu jugaukiran untuk banguan suci. bangun-bangunan tersebut semuanya dilengkapi.dengan ukiran tradisional dari pilar, penopang, ring-ring dan lainnya. “Keunikan dari Desa Sumita yang mana masyarakatnya hidup sebagai tukang ukir dan hidup selaras dengan sesama pengukir lainnya,” ucap Gede Gajro.

Ukiran Kayu Desa Sumita


Desa Sumita terkenal karena ukirannya yang memukau. Selain motif profal, panel pintu juga termasuk karakter pewayangan dari epik Ramayana, seperti Sugriwa―Subali atau dari epik Mahabarata, seperti tokoh Pandawa . Kayu yang dipergunakan dalam ukiran ini adalah kayu jati yang khusus dibawa dari luar Pulau Bali. Kayu Nangka, kamper juga digunakan untuk panel pintu. Ukiran lainnya terbuat dari bengkirai, merbau, kamper dan lainnya.

Desa Sumita Terdiri dari enam Banjar: Mulung Sema, Pande, Tengah, Siih dan Melayang dan memiliki populasi sekitar 480 kepala keluarga dan 99% diantaranya bekerja sebagai pengukir. Ukiran Desa Sumita mulai berkembang sekitar tahun 1990-an dan hampir semua anak-anak, remaja, remaja, orang tua, pria dan wanita disini bisa mengukir. “Meskipun semua orang di Desa ini bisa mengukir, 80% mencari nafkah denfan cara ini, sementara sisanya bekerja sebagai pegawai negeri, petani, pariwisata dan pekerjaan sam?ingan lainnya,” kata Gede Gajro.

Desa Sumita Terkenal karena ukirannya yang memukau dan menariknya, meskipun banyak pemahat disini dan beberapa telah memiliki hasil karya yang diwariskan kepada mereka atau belajar dari sekolah seni, hasil ukiran mereka hampir sama.

Bagi orang Bali, ukiran memang sudah terlihat biasa, tapi bagi orang asing ukiran Bali dipandang sebagai atraksi artistik bernilai tinggi.

Nah, itulah Ukiran Desa Sumita jika Anda Ingin membangun rumah bernuansa Bali tidak ada salah Anda berkunjung ke Desa ini.

Keindahan Air Terjun Kanto Lampo Desa Beng Gianyar

 Air Terjun Kanto Lampo

Berbeda dengan Air Terjun kebanyakan di Bali, yang kebanyakan terletak di daerah terpencil, hutan, perbukitan, namun Air Terjun Kanto Lampo ini terletak di tempat strategis di lingkungan Kelod Kangin Desa Beng, Gianyar. Air di Air Terjun ini berasal dari bendungan di atas Air terjun. Keberadaan Air Terjun ini telah berubah menjadi berkah bagi daerah tersebut karena mengundang lebih banyak wisatawan untuk datang.

Tidak banyak turis yang tau Air Terjun ini. Jika dibandingkan dengan Air Terjun lain. Pesona Air Terjun Kanto Lampo Desa Beng sangat unik dan layak untuk dikunjungi karena pemandangannya yang indah. Air Terjun ini tepat berada di sebelah utara pusat Kota Gianyar. Hanya 2 kilometer dari Balai Budaya Gianyar melalui jalan besar dan terus ke utara dan ketemu patung kuda di kuburan Desa Adat Beng ke timur dan ke utara lagi disana sudah ada plang menuju ke Air Terjun Kanto Lampo.

Jika Anda menggunakan sepeda motor, tentunya Anda dapat menikmati pengalaman perjalanan Anda yang berbeda. Ini bisa lebih menyenangkan untuk perjalanan Anda karena Anda yang mengatur rutenya. Dengan bersepeda motor Anda juga dapat lebih mudah dalam keadaan macet, sehingga Anda dapat meminimalkan waktu Anda menuju ke objek wisata Air Terjun Kanto Lampo.

Apa yang harus dilakukan di Air Terjun Kanto Lampo

Untuk memasuki objek Air Terjun Kanto Lampo Anda hanya perlu membayar donasi sebesar Rp 10.000 / orang dan Anda bisa menikmati keindahan Pesona Air Terjun Kanto Lampo Desa Beng ini sepuasnya. Sebelum menuju ke lokasi Anda akan menuruni anak tangga, Anda hanya turun ke sungai melalui bebatuan yang alami, setelah itu Anda akan menikah keindahan Air Terjun Kanto Lampo yang dihiasi oleh tebing dan bebatuan yang indah.

Disini Anda dapat mendaki ke atas Air Terjun untuk merasakan kesejukan air terjun.Jangan.lupa membawa pakaian pengganti, karena tentu saja Anda akan basah kuyup. Tentunya jangan lupa membawa kamera untuk menangkap momen langka dari pesona Air Terjun Kanto Lampo Desa Beng ini . Setelah selesai menikmati Air Terjun pasti Anda akan lapar dan haus. Di atas tangga di objek wisata air terjun ini sudah tersedia warung-warung kecil yang menjual makanan. Mulai dari sate, mie, gado-gado dan berbagai jenis makanan dan minuman.

Nah itulah keindahan Air Terjun Kanto Lampo Desa Beng Gianyar ini. Swmoga artikel ini bisa membantu Anda dalam menuju objek wisata ini.

Desa Beng Pusat Garmen dan Baju Barong

 Desa Beng Pusat Garmen dan baju Barong

Desa Beng hampir identik dengan industri garmen di Gianyar. Sejak dulu Desa Beng Gianyar, pusat produksi baju barong terkenal dan kain tenunnya itu. Siapa tidak kenal dengan merek ternama seperti Cap Galuh, Cap Cili, Cap Togog,Cap Putri Bali, Cap Puspa Sari dan lainnya yang semuanya merupakan produk asli dari masyarakat Desa Beng.

Puluhan industri kecil dan kerajinan di Desa Beng menjadi andalan masyarakat sebagai tumpuan mencari nafkah. Industri tersebut bahkan sudah berdiri dari puluhan tahun dan memiliki nama hingga tingkat Nasional maupun Internasional.

Lurah Desa Beng I Made Arianta, Sstp ketika memaparkan profil Kelurahan Beng pada penilaian perlombaan Desa tingkat Provinsi Bali di Balai Banjar Kelod Kauh Desa Beng.

Bahkan salah satu pengrajin garmen, Pande Ketut Krisna pernah mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat sebagai pencipta dan perintis baju barong. Selain itu, Desa Beng Gianyar, pusat produksi baju barong terkenal dan juga banyak terdapat industri rumah tangga terutama dibidang kuliner (kue tradisional), dan alat-alat perlengkapan upacara keagamaan.

Desa Beng dengan luas wilayah 182,85 Ha berpenduduk 4.152 jiwa ini memiliki perkembangan pembangunan yang cukup signifikan dari tahun 2010 hingga sekarang.

Hal ini dapat dilihat dari Desa Beng Gianyar, pusat produksi baju barong terkenal itu yang dapat dilihat dari 8 indikator penilaian menurunnya kemiskinan di Desa ini.

Semoga Desa Beng semakin berkembang dalam industri-industrinya dan masyarakat Desa Beng semakin makmur.

Trimakasih sudah membaca tentang Desa Beng Gianyar, Pusat Garmen dan Baju Barong ini, semoga bisa membantu.