Mari Jadi Diri Sendiri, Bukan Orang Lain yang Hayut Dalam Pujian



Sebuah ungkapan mengatakan ' jadilah diri sendiri bukan menjadi orang lain' ada benarnya cobalah kita kaji lebih dalam.
Di jaman kekinian dengan permasalahan hidup yang begitu komplek dan semua orang berlomba lomba seakan akan berusaha menjadi yang terbaik tentu memerlukan waktu dan usaha yang begitu banyak dan tidak jarang memanfaatkan situasi agar bisa meraih untung bukan buntung parahnya lagi orang mulai melupakan jasa orang yang telah ikut punya andil besar dalam mengantarkan mencapai suatu tujuan,tak jarang orang memaki akibat kekesalan yang di sebabkan oleh perilaku tak waras tersebut.

Amatlah susah kita mendapatkan orang yang betul tulus membantu orang lain dan amatlah susah kita mendapatkan orang yang menghargai jerih payah orang lain, yang telah mengantarkan ke puncak tujuan,dan kebanyakan mereka melupakan jasanya walaupun orang yang berjasa tidak pernah minta balas budinya.seperti pepatah " kacang lupa kulitnya ".

Sebagai manusia yang di sebut mahluk sosial yang artinya tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain maka jika memahami ini,semestinya secara sadar tanpa perlu di ingatkan lagi,sudah tentu tidak akan melupakan jasa orang lain,ingatlah karma itu aktif 24 jam yang slalu merecord setiap detik kebaikan dan keburukan yang di lakukan.

Dalam sloka Bhagawad Gita di sebutkan " lakukanlah kewajibanmu walau tidak sempurna masih lebih baik dari pada melakukan kewajiban orang lain walau sempurna" sloka ini dapat di maknai menjadi diri sendiri lebih baik dari pada menjadi orang lain walau dapat pujian atau pengakuan sekalipun,yang sebenarnya bukan pengakuan atau pujian yang perlu di capai,tetapi sadarilah hidup di dunia sedang menjalani sebuah proses reinkarnasi maka menjadi diri sendiri adalah sebuah proses menjalani kewajiban yang di wajibkan akibat dari karma phala.
Ada pepatah mengatakan " jelek-jelek punya sendiri masih lebih baik dari pada bagus-bagus tapi punya orang lain " adalah mengandung nasehat yang baik agar bisa menyikapi kondisi dan situasi diri sendiri,agar tidak berlebihan di luar kemampuan.

Maka menjadi diri sendiri dan menjalankan kewajiban sendiri walau tdk sempurna jauh lebih bernilai ketimbang mengejar PUJIAN atau pengakuan orang lain.sadarilah di sanjung tidak akan membuat menjadi rembulan di rendahkan tidak akan menjadi sampah.
Sadarilah kebanyakan orang akan datang minta bantuan pada saat mereka merasa kesulitan dan akan lupa saat mereka meraih sukses,sangatlah relevan sloka Bhagawad Gita di jaman kekinian di mana jaman penuh perlombaan entah dengan siapa mereka berlomba lomba,namun begitulah realitanya..

Hidup memang bukan ajang perlombaan,namun berlombalah mengendalikan nafsu,hidup ini memang bukan juga ajang mencari siapa pemenang dan siapa pecundang namun jadilah pemenang dalam pengendalian nafsu,hidup ini untuk menjalani sebuah proses reinkarnasi untuk menggapai Moksa.hidup ini bukan di nilai dari siapa yang terbaik tapi di nilai dari siapa yang mampu berbuat baik maka mulailah dari diri sendiri melakukan upaya yang baik bukan menjadi orang lain karena karma di tanggung oleh diri sendiri bukan oleh orang lain.

Ya Tuhan, Bertahanlah Meski Sakit, Sabarlah Meski Perih, Kuatlah Meski Berat, Yakinlah Semua Akan Indah Pada Waktunya



Tak ada satupun seorang hamba yang lepas dari ujian-Nya, maka bila saat ini kau tengah terbelenggu dengan besarnya ujian yang Tuhan tetapkan padamu, bersabarlah! Sebab dibalik kesulitan pasti ada kemudahan.

Bertahanlah meski sakit, bersabarlah meski perih, dan kuatlah meski hal itu sangat memberatkanmu. Karena Tuhan pasti tahu bahwa kau mampu lewati ujian-Nya dengan sempurna.

Tidak Ada Ujian Yang Amatlah Berat Untukmu, Dan Bila Memang Ada Berarti Tuhan Percaya Bahwa Kau Mampu Melewatinya.

Sebab, tidak ada ujian yang amatlah berat untukmu, dan bila memang ada berarti Tuhan percaya bahwa kau mampu melewatinya.

Maka, cukup kau sadarkan saja hatimu untuk terus mencari Tuhan, dikala ujian-Nya tak kunjung mendapat jalan terang yang pasti.

Tidak Ada Cobaan Yang Besar Untukmu, Kecuali Kau Tak Pernah Percaya Bahwa Kau Punya Tuhan Yang Lebih Besar
Tidak ada cobaan yang besar untukmu, kecuali kau tak pernah percaya bahwa kau punya Tuhan yang lebih besar.

Karena bila kau selalu percaya dan yakin bahwa kau punya Tuhan sebagai sandaran disaat ringkih, maka tentu apapun yang membelenggumu takkan mengikatmu dalam sedih.



Kau Akan Selalu Merasa Baik-Baik Saja Dengan Ujian-Nya, Bila Kau Sadar Bahwa Tuhan Selalu Dekat Denganmu.

Kau akan selalu merasa baik-baik saja dengan ujian-Nya, bila kau sadar bahwa Tuhan selalu dekat denganmu. Oleh karena itu, saat masalah Tuhan datangkan padmu, mendekatlah pada-Nya agar kasih sayang-Nya selalu menyandingmu dengan sempurna.

Kau Tidak Akan Menganggap Ujian Tuhan Amatlah Berat, Bila Kau Pandai Melapangkan Hatimu Untuk Bergantung Pada-Nya.

Kau tidak akan menganggap ujian Tuhan amatlah berat, bila kau pandai melapangkan hatimu untuk selalu bergantung pada-Nya.

Iya, bergantunglah pada Tuhan saat ujian-Nya tengah mengusik ketenanganmu, agar kau sadar bahwa ujian Tuhandatangkan tak lain hanya agar dirimu tahu bahwa Allah begitu menyangimu.

Allah Tidak Memaksamu Menyelesaikan Ujian-Nya, Tapi Tuhan Memintamu Untuk Mendekat Pada-Nya Dikala Ujian-Nya Tengah Menyapa Hidupmu.

Dan perlu kau ingat, bahwa Tuhan tidak memaksamu untuk menyelesaikan ujian-Nya, tapi Tuhan memintamu untuk mendekat pada-Nya, Bergantung pada-Nya, dan meminta petunjuk-Nya dikala ujian-Nya tengah menyapa hidupmu.

Merayakan Galungan di Belgia 2020


Benarkah kebudayaan Hindu Bali lama-lama akan tergusur ? Sanggupkah masyarakatnya mempertahankan eksistensinya di jaman serba android ini ? 

Bagaimana dengan generasi muda penganut Hindu Bali, akankah mereka perduli dengan kebudayaannya sendiri ? 

Pertanyaan bimbang yang sering menjadi perbincangan gamblang dikalangan  masyarakatnya.  Perbincangan ini menjadi topik hangat untuk dibicarakan, didebatkan hingga  dicarikan solusinya. Tidak sedikit pula yang acuh tanpa perduli dengan kebudayaan hindu Bali. Lebih ekstrim lagi mengungkapkan dengan kekesalan bahwa adat dan agama hindu Bali itu dibilang ribet. Ribet, tidak ribet itu hanyalah ungkapan saja. 

Tidak ada keharusan kita melakukan dengan keribetan, yang ada justru sebaliknya yaitu melaksanakan dengan ketulusan hati saja. Buktinya disini, masyarakat Hindu Bali berduyun-duyun tangkil di Pura Agung Santi Bhuwana Pairi Daiza. Sarana upacara sangat sederhana, yang penting kita bersembahyang memohon keselamatan dan kesejahteraan.
Di negeri Belgia, berdiri megah pura Bali yang dinamakan Pura Agung Santi Bhuwana. Pura ini didirikan oleh arsitek Bali sejak tahun 2006 hingga 2008 yang disponsori oleh pemilik Taman Pairi Daiza, Mr. Eric Domb.  Pura yang terletak 85 km dari ibukota Uni Eropa, Brussel sekarang ini menjadi sentra budaya Bali dengan berbagai kegiatan agama dan budaya Bali.  Ratusan umat hindu Bali datang berbondong-bondong dari luar Belgia berpartisipasi  di berbagai perayaan hari raya umat hindu Bali seperti  Perayaan kemenangan dharma (kebaikan) melawan adharma (Keburukan) yang disebut dengan perayaan  Galungan pada hari Rabu 19 - 2020.


Perayaan ini terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama  ritual persembahyangan, Dharma Wacana (penyampaian makna Galungan dan Kuningan) yang disampaikan oleh I Gusti Ngurah Ketut Sumantera, Mantan Duta Besar RI di Belgia tahun 1997-2000 dan Dewa Made Sastrawan, Duta Besar RI untuk Swedia.  Kemudian bagian kedua, diadakan acara megibung/saling berbagi makanan khas Bali yang bertujuan melepaskan kerinduan  akan makanan Bali yang sangat kaya dengan rempah-rempah eksotis. Bagian Ketiga adalah pertunjukan tari pendet oleh anak-anak, tari panyembrama oleh sanggar Dwi Bhumi pimpinan Aafke De Jong, Parade tari Joged Bumbung  serta dimeriahkan dengan Quiz berhadiah aneka kerajinan Bali untuk para pengunjung Taman Pairi Daiza.

Perayaan Galungan ini berlangsung secara khidmat dan lancar walaupun hujan angin membasahi area pura. Umat hindu tetap saja duduk bersila (laki-laki) dan bersimpuh (perempuan) tidak beranjak dari tempatnya. Suasanapun menjadi lebih magis lagi, ketika asap dupa dan mantra mengalun terpadu  dengan rintik rintik hujan gerimis menyambut hari raya yang sangat penting bagi umat Hindu Bali ini.
Kegiatan Galungan ini, diselenggarakan oleh perkumpulan masyarakat Hindu Bali yaitu Banjar Shanti Dharma Belgia-Luxemburg.  Anggota Banjar yang berjumlah 50 kepala keluarga bergotong royong membangun tradisi Bali di Belgia. Kegiatan ini bertujuan sangat mulia, bahwa sebagai masyarakat Bali yang beragama Hindu di Eropa, adat, budaya dan agama mesti tetap dilestarikan dan dijaga keberadaannya. Tradisi itu tidak boleh diabaikan begitu saja, namun tetap dipertahankan melalui 3 pedoman dasar penyesuaian yang berdasarkan agama Hindu  yaitu  ‘’desa (tempat),  kala (waktu) dan  patra (kondisi)’’.  

Dalam perayaan kali ini, anak-anak yang tergabung dengan kelompok kesenian gamelan dan tarian, diberikan kesempatan menunjukan ketrampilannya menarikan tarian pendet sebagai pembuka pertunjukan.  Kesempatan ini merupakan ajang pembinaan dalam upaya menanamkan nilai budaya bali (toleransi, solidaritas, kebersamaan, kreatifitas)  sejak mereka usia dini. Nilai budaya ini akan menjadi jaminan seumur hidup dan terpatri selamanya di hati anak-anak tersebut. Ketika mereka menjadi generasi muda belia, bekal nilai budaya yang diperoleh sejak  kecil tersebut  dapat dikembangkan lagi, diadaptasikan pada jaman yang terus mengalami perubahan demi perubahan ini.

Bersyukurlah kita terutama masyarakat Hindu Bali di Eropa ini, kemauan untuk mempertahankan kebudayaan Hindu Bali sangatlah besar. Dari tahun ke tahun kegiatan perayaan hari besar umat Hindu tetap aktif diselenggarakan. Berbagai kesenian Bali sudah dipertunjukan, digali dan dilestarikan. Dari penari cilik hingga penari berumur diatas 60 tahun semakin hari semakin bertambah. Itulah bukti nyata, bahwa kebudayaan Hindu Bali digemari dan dicintai. Dengan demikian, kekhawatiran akan tergusurnya budaya Hindu Bali yang oleh sebagian orang dicap ribet akan dapat kita hapuskan.

Perayaan Hari Raya Galungan, Mari Coba Mengulik Sisi Religius Warga Hindu Bali

 Hari Raya Galungan, Mari Coba Mengulik Sisi Religius Warga Hindu Bali
Perayaan Hari Raya Galungan menjadi satu dari beragam jenis hari raya yang dirayakan umat Hindu di Bali. Dalam perayaan ini, masyarakat Hindu Bali melakukan berbagai aktivitas yang spesial dan mereka lakukan secara khusus.

Perayaan Hari Raya Galungan merupakan sebuah perayaan hari kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan), yaitu kemenangan kebenaran lewat restu dari Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan yang Maha Esa.

Perayaan Hari Raya Galungan ini akan dirayakan oleh umat Hindu setiap 210 hari, menggunakan perhitungan kalender Bali yaitu di hari Budha Kliwon Dungulan ( Rabu Kliwon wuku Dungulan). Dan perayaannya dilaksanakan selama 10 hari berturut-turut.


Tahun ini, Hari Raya Galungan akan dilaksanakan tak lama lagi. Pada 1 November, Hari Suci Galungan dilaksanakan. Anda yang ingin ikut melihat kemeriahan Hari Galungan dapat berkunjung ke Karangasem, Bali.

Arti Perayaan Hari Raya Galungan

Galungan sendiri berasal dari bahasa Jawa Kuno yang memiliki arti ‘menang’. Dan juga kata Galungan memiliki makna yang serupa dengan Dungulan yang berarti menang. Selain merupakan sebuah perayaan hari kemenangan, perayaan Hari Galungan ini juga memperingati terciptanya alam semesta jagad raya beserta isinya.

Pada perayaan Hari Galungan umat Hindu akan menuju ke pura-pura yang ada di sekitar tempat tinggal mereka. Masyarakat Bali yang beragama Hindu akan mengenakan pakaian adat dengan didominasi oleh warna putih. Para perempuan akan membawa sesaji di kepala mereka. Bagi umat Hindu yang memiliki anggota keluraga berstatus mapendem atau dikubur atau biasnya istilah di Bali yaitu Makingsan di Pertiwi, maka umat tersebut harus membawakan benten ke kuburan.


Keindahan Penjor Menghiasi Jalanan Menyambut Perayaan Hari Raya Galungan

Saat perayaan Hari Raya Galungan anda yang sedang liburan di Bali pasti akan banyak menemui hiasan penjor di pinggir jalanan yang ada di Bali. Penjor sendiri merupakan sebuah tiang bambu yang menjulang dengan tinggi sekitar delapan meter dan akan dilengkapi dengan janur dan hiasan dari hasil bumi seperti, buah-buahan, padi, jagung, kelapa, daun-daunan dan lainnya.

Bentuk dari penjor ini selain panjang juga melengkung. Memasang penjor sendiri memiliki makna sebagai rasa terima kasih atas kemakmuran dan kesejahteraan yang telah diberikan oleh Hyang Widhi Wasa. Akhir dari Perayaan Hari Raya Galungan ialah Hari Kuningan. Hari Galungan sendiri dipercaya hari dimana para dewa turun ke bumi dan Hari Kuningan ialah hari dimana para dewa kembali ke khayangan. Sehingga momen ini tak akan dilewatkan oleh masyarakat Bali meskipun sedang berada di luar Bali.

Perayaan hari Galungan ini akan berlangsung dengan meriah. Selain itu perayaan ini akan diadakan secara terbuka. Jadi bagi anda yang sedang liburan dan bertepatan dengan perayaan hari Galungan, anda dapat melihat upacara tersebut.

Anda dapat menjadikan perayaan tersebut sebagai objek pemotretan. Barisan masyarakat Hindu di Bali yang sedang berjalan membawa sesaji di atas kepala mereka dapat menjadi pemandangan yang unik dan menyenangkan.

Jadi selain sebagai sebuah ritual kegamaan, perayaan hari Galungan ini juga dapat menjadi sebuah pemandangan yang menarik. Keunikan perayaannya dapat membuat para wisatawan tertarik dan penasaran untuk melihat. Sehingga Bali tidak hanya diminati karena keindahan lamnya saja, melainkan juga karena kebudayaan dan tradisi yang dimiliki oleh masyarakat Bali.

Tulisan kintamani id

Anak Perempuan Pertama, Bahunya Harus Sekuat Baja, Hatinya Harus Setegar Karang

Anak Perempuan Pertama, Bahunya Harus Sekuat Baja, Hatinya Harus Setegar Karang
Ilustrasi photo via sayangianak.com

Tak ada yang tahu bagaimana proses perjuangannya yang terlihat tangguh dan tegar itu ia bisa menangis sejadi-jadinya sendirian, ia tertatih berusaha melawan keterbatasan, ia bersikeras menerjang nasib keberuntungan. Tak ada tempat meminta tolong bagi anak pertama, kecuali dirinya sendiri dan Tuhan.

Tak ada tempat meminta yang akan menjadikannya payah, tak ada tempat merengek yg akan membuatnya tampak lemah. Ketika terpaksa meminjam pada teman, hati kecilnya selalu berteriak, "Saya harus segera sukses agar kelak bisa bantu orang lain juga." Ya, mandiri. Dibentuk mandiri atau terbentuk mandiri.

Menurut penelitian, anak pertama perempuan berpotensi lebih hebat dari anak pertama laki-laki. Menurutku itu karna ketika anak pertama perempuan merasakan pahit kehidupannya saat masih menjadi anak, naluri keibuan memanggilnya untuk tidak membiarkan anak-anaknya kelak menderita sepertinya.

Karakteristik anak pertama secara mendasar yaitu lebih dewasa, bijaksana dan mempunyai banyak pengetahuan yang jarang diutarakan. Dalam hal ini anak pertama mempunyai pola pemikiran yang kritis sehihngga daya analisanya sangat kuat.

Kehidupan akan terus menuntun untuk terus berlajar tentang hidup. Maka anak pertama biasanya selalu melanjutkan pendidikan pada jenjang perguruan tinggi dan berharap bisa membahagiakan kedua orang tuanya dan saudaranya kelak.

Untuk kamu yang menjadi anak pertama, hal ini mungkin bisa membantumu semakin kuat.

  • Kejar mimpimu biarpun sendirian
  • Belajar tentang apapun yang kamu sukai
  • Teruslah menyayangi keluarga mu meskipun suatu saat kamu akan jauh dari mereka
  • Hiduplah dengan bahagian mu melalui hobby
  • Belajar untuk tetap tegar
  • Harus Semangat ya, engkau lah jawaban atas semua doa keluargamu


Semoga bermanfaat dan menginspirasi.

Untuk Suamiku yang Kini Mendampingi Hari-Hariku: Terima Kasih Kuucapkan Untukmu


Aku dan kau adalah dua orang yang saling jatuh cinta. Sepakat menjalani hubungan cinta, kita berdua yakin bahwa kisah ini kelak akan berujung bahagia dan indah pada akhirnya.

Sejak awal kita pacaran hingga menjalani kebersamaan selama berbulan-bulan, kesungguhan untuk mempersuntingku selalu saja kau utarakan. 

Katamu,
Aku tak berharap hubungan yang sementara. Aku mau kau jadi pendamping hidupku untuk selamanya.”
Hati wanita mana yang tak tersentuh mendengarnya. Tatapanmu yang meyakinkan dan semua kebaikan yang selama ini kau tunjukkan, membuatku tak habis-habis mengucap syukur pada Tuhan untuk sebuah pertemuan yang dahulu pernah Ia takdirkan.

Kau adalah harapan yang menemukan jawaban. Aku bersyukur karena doa-doa yang kurapal siang malam akhirnya dikabulkan Tuhan.

Saat masih berpacaran denganmu, sering gundah datang dalam hati. Rindu ingin bertemu tapi tak bisa begitu saja memelukmu. Ketika waktu kunjungmu berakhir dan ayah sudah memintamu pulang, aku selalu berharap kau bisa tinggal lebih lama di sini dan berbincang ringan sampai kita lelah bicara. 

Ketika ibu membuatkan hidangan ringan untuk ayah, aku pun berharap bisa melakukan hal yang sama untukmu.
Setiap gundah menghampiri, merapal doa jadi caraku menenangkan diri. Kau yang namanya kusebut berkali-kali, aku harapkan jadi pendampingku nanti.”
Akhirnya, Tuhan mendengar harapku. Segala keinginan sederhana tentang kita kini bisa menjadi nyata. Aku dan kau tinggal satu atap bersama. Makan di meja yang sama, bahkan tidur satu ranjang berdua. Bagiku, menikah denganmu seperti sedang bermimpi. 

Memilikimu yang kini mendampingi hari-hari, jadi salah satu yang tak henti-henti aku syukuri.

Ketulusanmu memang bukan sekadar kata-kata. Layaknya suami siaga, kau selalu berusaha memberikan segala yang terbaik yang kau bisa.

Saat kata “sah” dari penghulu terucap, aku bahagia melihat raut wajahmu yang seketika lega. Mimik tegang saat mengucap akad nikah itu sekelebat berganti wajah bahagia. Aku pun merasakan yang sama, Sayang. Kita memang sama-sama menanti hari dimana semua proses pacaran ini bermuara.

Meski segalanya telah kau persiapkan dengan baik sebagai upayamu memantaskan diri, aku menyadari jika banyak hal yang harus kau tanggung kelak. 
Perkara memenuhi kebutuhan rumah tangga, menjadi pemimpin keluarga, dan contoh baik bagi anak-anakmu setelah kelak mereka terlahir ke dunia.

Tapi aku bersyukur kau bukan orang yang mudah menyerah. Kau bukan orang yang mudah mengeluh untuk melakukan semuanya demi kita. Tak henti aku berdoa, agar kau tetap kuat menjalani tugasmu sebagai kepala keluarga.

Tak sekadar perkara dunia yang jadi perhatianmu. Kau pun terus memperbaiki diri demi jadi imam terbaik bagi istri dan anak-anakmu.

Tak hanya dunia yang kau kejar, target surga bahkan tak kalah kau perjuangkan. Pesan orang tuaku padamu yang cukup sederhana tetap kau pegang erat. Kau diminta untuk bisa mengingatkanku agar tetap giat beribadah. Sebagai suami, kau juga ingin menuntaskan niatanmu untuk bisa menjadi imam yang baik untukku dan keluarga kecil kita.

Bagaimana bisa aku tak mengucap syukur atas nikmat tak terkira yang Tuhan berikan. Saat kau membuka kedua matamu di pagi hari, dalam hati aku berkata:
Terima kasih Tuhan untuk pendamping hidup yang kau titipkan. Lingdungi dirinya agar dia bisa selalu membimbingku pada kebaikan.”
Kau adalah sosok laki-laki baik yang mampu menjaga prinsipmu. 

Selain mencukupkan segala yang keluargamu butuhkan, perkara kehidupan setelah mati juga terus kau perjuangkan. Aku pun hanya bisa berdoa, semoga Tuhan memberikan ganjaran yang tak berbatas untukmu, Sayang.

Suamiku, terima kasih untuk cinta dan kasih sayang yang kau beri. Harapanku semoga kita bisa bersama hingga maut memisahkan nanti.

Terima kasih telah bersedia menjadi pelengkap dalam hidupku. Menutupi segala kekuranganku dengan segala kelebihanmu. Terima kasih telah membuatku merasa menjadi wanita yang paling beruntung di dunia. 

Kau yang tak banyak menuntut dan mau menerima segala kekurangan yang kupunya.

Sayang, mungkin kau tak pernah tahu bahwa di setiap sembahyangku selalu ada namamu yang kusebut. Doaku semoga kau selalu sehat dan bahagia. Semoga kau diberi umur panjang agar bisa terus mendampingiku. Dan semoga aku selalu merasakan bahagia yang sama saat bersamamu.

Dari aku, istri yang bersyukur bisa jadi pendampingmu.

Meluasan Banjir Air Mata: Ibu Bertemu Anaknya yang Sudah Meninggal Lewat Teknologi VR. Siapin Tisu!

Istri yang ditinggal suaminya meninggal disebut janda. Suami yang ditinggal istrinya meninggal disebut duda. Anak yang ditinggal orangtuanya meninggal disebut yatim piatu. Namun, nggak ada istilah spesifik untuk menyebut orangtua yang ditinggal mati oleh anaknya. Dalam Bahasa Inggris juga nggak ada istilah khususnya. Mungkin karena nggak ada yang bisa menggambarkan betapa sakit dan perihnya perasaan orangtua saat anaknya meninggal dunia, hingga nggak ada kata-kata yang bisa mewakilkan.


Kira-kira itulah yang dirasakan seorang ibu bernama Jang Ji-sung. Ia harus rela kehilangan anak ketiganya, Nayeon, 3 tahun lalu, saat anaknya masih berusia 6 tahun (7 tahun kalau usia Korea). Nayeon diketahui mengidap penyakit langka sampai ajal harus menjemputnya. Di tengah rasa kehilangan yang masih begitu terasa, Jang ditawari oleh MBC, perusahaan media Korsel, untuk reuni dengan Nayeon lewat teknologi virtual reality (VR). Video pas mereka reuni bikin seluruh penghuni internet banjir air mata! Di samping itu, nggak sedikit warganet yang kontra soalnya mereka justru khawatir sama kondisi psikologis si ibu. Takutnya makin sulit move on gitu, kan…

MBC “otak” di balik reuni banjir air mata ibu dan anak ini, mendokumentasikan pertemuan mereka lewat sebuah dokumenter berjudul “Meeting You”. Tayangan ini telah disiarkan di Korea Selatan.


Munhwa Broadcasting Corporation (MBC) telah menyiarkan tayangan penuh haru ini di Korea Selatan pada minggu lalu. Cuplikannya yang berdurasi 9 menitan juga sudah diunggah di akun YouTube mereka. Dalam video itu Jang datang bersama suami dan tiga anak mereka yang lain. Jang dipasang kamera VR di kepalanya, alat yang membantunya bertemu Nayeon.

Nayeon yang ia temui memang bukan wujud aslinya sebagai manusia. Nayeon tergambar sebagai model virtual. Meski begitu, model ini dibuat semirip mungkin sama Nayeon lewat perekaman berbagai gerakan anak kecil yang mirip sama Nayeon. Suaranya juga direproduksi dari suara si anak itu dengan rekaman suara Nayeon sebagai dasarnya. Tim MBC juga membuat latar tempat berupa sebuah taman bernama Noeul Park, yang jadi tempat favorit Jang dan Nayeon.

Dialog-dialog yang tercipta di antara mereka itu lo… sedih banget berasa nonton drama Korea! Nayeon diketahui meninggal karena sakit langka

Tentu, setiap hari.”
Ibu, apakah kau memikirkan aku?”
Aku kangen sekali sama ibu.”
Ibu juga… Nayeon-ku… Nayeon-ku yang cantik… Ibu ingin memelukmu…”
Ibu, apakah aku terlihat cantik?”
 Kamu sangat cantik Nayeon-ku.”
Cupp.. cupp.. coba yang udah nangis dihapus dulu air matanya. Selain cuplikan dialog di atas, masih banyak lagi dialog lain yang sukses bikin penonton mewek. Apalagi dari berita yang beredar, Nayeon meninggal karena sakit langka, nama penyakitnya haemochromatosis. Penyakit itu terjadi saat tubuh menyerap zat besi terlalu banyak, sampai bisa bikin overload dan jadi merusak organ-organ penting. 
Nayeon pun meninggal di usia yang masih sangat muda. Kematian Nayeon tentu jadi pukulan berat bagi orangtuanya, terutama ibunya yang telah mengandung dan melahirkannya ke dunia.

Pertemuan virtual antara Jang dan Nayeon rupanya juga banyak menimbulkan kontroversi. Nggak sedikit publik yang berpendapat kalau reuni itu justru bikin luka batin Jang semakin parah, atau membuka lagi luka lama.


MBC sebenarnya memiliki tujuan yang mulia, yakni untuk membangkitkan kenangan indah untuk ibu dan keluarga Nayeon. Sehingga dengan begitu mereka bisa memulihkan lukanya dan menghilangkan perasaan bersalah dari hatinya. Namun rupanya, nggak semua orang setuju. Banyak publik beranggapan bahwa pertemuan virtual itu justru bisa membuka lagi luka lama yang mungkin sebelumnya sudah tertutup rapat. Jang dikhawatirkan bakal makin gagal move on. Walau lewat wawancara, Jang mengaku dirinya baik-baik saja setelah pertemuan itu, tapi tetep aja sih, siapa yang tahu apa yang ia rasakan dari dalam lubuk hati terdalam?

Ilmu psikologi juga belum bisa menjelaskan, apa dampak dari reuni semacam itu terhadap kondisi mental si ibu. Dr. Blay Whitby, ahli etika teknologi dari University of Sussex, reuni dengan orang yang sudah meninggal lewat teknologi VR masih cenderung baru dan efek psikologi jangka panjangnya belum diketahui. Memang perlu studi lebih lanjut sih. Tapi kalau harus dipertemukan dengan keluarga yang sudah meninggal dengan cara seperti itu, ehm, kok kayaknya no, thank you deh… Takut bikin nggak bisa tidur gara-gara sedih 🙁 Kalau kamu gimana, kira-kira mau nggak reuni sama ibu, ayah, adik, kakak, nenek, kakek, atau siapapun yang sudah meninggal?

Menangislah, Jika Bebanmu Terasa Berat, Karena Air Mata Adalah Doa Disaat Kamu Tak Mampu Bicara



Ketika kamu sudah tidak mampu lagi untuk berbicara maka jalan satu-satunya adalah menumpahkan segala keresahan dihatimu dengan menangis. Tak usah merasa malu jika ingin menangis, apalagi jika bebanmu terasa begitu berat, karena air mata yang keluar itu juga sebagian dari doa.

Lantas jika ingin menangis menangislah, tetapi jangan buang sia-sia air matamu begitu saja, karena bersama air matamu, kamu bisa berdoa dengan tulus dan lebih ikhlas.

Maka menangislah ketika rasa sakitmu begitu berat dan tidak bisa ditahan, kurangi beban yang berat itu dengan air matamu.

Karena air matamu juga doa ketika kamu tidak mampu berbicara, maka biarkan air matamu yang berbicara dan hatimu yang mengadu bagaimana rasa sakitmu.

Tumpahkan semua hal yang ingin kamu ungkapkan, karena ketika hati sudah berdoa ketika sedang mengeluarkan air mata, biasanya doa yang dipanjatkan begitu tulus.

Menangis Memang Bukan Solusi, Tetapi Terkadang Dapat Menjadi Obat Penenang

Dengan menangis memang tidak akan menemukan jawaban dan solusi dari permasalahan, dari beban dan dari rasa sakit yang dirasakan, tetapi dengan menangis akan merasa lebih tenang daripada sebelumnya. Jadi tidak heran kenapa seseorang akan dengan mudah menangis dan mengeluarkan air mata ketika ia merasa sakit hati atau memiliki beban yang sangat berat dalam hidpunya.

Menangislah Atas Kegundahan Hati Dan Deritamu, Tidak Perlu Malu Jika Ingin Menangis

Tak perlu malu jika ingin menangis, lagipula akan membuatmu lega setelah menangis dan juga akan membuatmu lebih tenang ketika sudah berhenti menangis. Karena dengan menangis kamu akan merasa lebih baik setelahnya, dan akan merasa lebih ringan karena kamu memiliki beban.

Dengan Menangis Bebanmu Yang Terasa Berat Akan Sedikit Berkurang

Karena dengan menangis akan meringankan beban yang dimiliki, lantas tidak perlu merasa malu karena menangis. Jika ingin menangis dan jika dirimu seolah-olah tidak bisa menahannya, maka menangislah tidak ada yang melarangnya.

Oleh karena itu jangan selalu memandang seseorang lemah hanya karena orang itu menangis ketika memiliki beban dan merasa tersakiti, sebab dia sudah tidak memiliki kemampuan lagi untuk berbicara, dan jalan satu-satunya hanya dengan menangis.

Mari Cintai Diri Kita Sendiri dengan Tidak Mencampuri Urusan Orang lain


Rahajeng Semeton Blejara Membuat Banten Upakara Bali dan pembaca setia payanadewa.com,,,, semoga tidak pernah bosan membaca tulisan-tulisan yang dengan semoga memberi inspirasi dan tentunya bermanfaat untuk kita semua. Pun semoga bahagia selalu dan jangan lupa bersyukur lebih dulu.

Membahas tentang mencintai diri sendiri, ada banyak hal yang harus diketahui agar bisa mengenal diri lebih dalam dan tujuannya tetap satu yaitu mencintai diri sendiri. Saat kamu berusaha mencintai diri sendiri, saat itu juga kamu harus berusaha menjauhi atau bahkan berusaha meninggalkan hal-hal yang menyakiti dirimu.

Dan jika berbicara tentang mencampuri urusan orang lain, tahukah kamu bahwa itu adalah salah satu ciri seseorang belum mencintai dirinya sendiri seutuhnya. Yang menjadi pertanyaan, "Mengapa bisa dikatakan begitu?" Karena saat kamu mencampuri urusan orang lain akan ada banyak hal yang kamu korbankan untuk semua itu.

Maka dari itu, yuk simak 5 cara mencintai diri sendiri dengan tidak mencampuri urusan orang lain.

1. Tunjukkan kepedulianmu sewajarnya
Saat kamu telah mencintai dirimu sendiri saat itu juga cinta telah tumbuh pada dirimu

Akan lebih mudah juga untukmu memberi cinta kepada siapa pun itu. Dan jika suatu saat ada yang membutuhkan pertolonganmu, maka bantulah mereka dan tunjukkan kepedulianmu yang sewajarnya.

Rasa peduli yang wajar itu adalah salah satu bukti bahwa kamu tidak hanya mencintai dirimu sendiri, tetapi juga mencintai orang-orang yang membutuhkan pertolonganmu. Tetapi ingat, jangan sampai merepotkan dirimu sendiri atau bahkan sampai menyakiti dirimu sendiri. Ingat, segala sesuatu ada batasannya. Batasi segala sesuatu sewajarnya, maka itulah pertanda kamu tidak melupakan dirimu sendiri.

2. Ingat! Waktumu terlalu berharga jika hanya dipakai untuk mencampuri urusan orang lain

Untuk kamu yang tingkat kepekaannya terlalu tinggi dalam merespon urusan orang lain, maka ketahuilah ada banyak waktu yang telah kamu buang begitu saja hanya untuk mencampuri urusan orang lain. 

Kamu mengkritiknya habis-habisan di media sosial dan tidak lupa dengan menyindirnya juga lewat akun sosial media-mu. Tahukah kamu, saat menjadi seseorang yang seperti itu, saat itu juga kamu telah memilih untuk tidak mencintai dirimu sendiri. Karena apa? Karena kamu telah menunjukkan betapa lemahnya dirimu saat terlalu dalam mencampuri urusan orang lain yang sama sekali tidak kamu kenal.

3. Jangan merepotkan diri sendiri dengan terlalu banyak bertanya

Saat orang-orang terdekatmu sedang berada dalam sebuah masalah, maka ingatlah satu hal: pertama mereka hanya ingin didengarkan. Jika mereka tidak meminta pendapatmu, maka cukuplah kamu berusaha untuk menenangkannya. Dan saat kamu bertanya tentang apa masalahnya, lalu mereka tidak menjawabnya, cukuplah sampai situ. Jangan terlalu banyak tanya.
Memang tidak ada salahnya jika bertanya karena siapa tahu kamu bisa membantunya. Namun, jika dia memilih untuk tidak menjawab, berhenti merepotkan diri sendiri hanya untuk mengetahui yang bukan menjadi urusanmu.
4. Berhenti mencari tahu jika itu tidak terlalu penting untukmu

Semakin dalam kamu mencari tahu dan mencampuri urusan orang lain, maka semakin akan semakin rumit urusanmu. Ketahuilah, membatasi sesuatu yang tidak penting bagimu adalah salah satu bukti cinta untuk dirimu sendiri.
5. Berprinsip lebih baik diam daripada berbicara membuat orang lain terluka

Banyak orang-orang yang tidak disuruh berbicara akan tetapi berbicara semaunya, tanpa memikirkan seperti apa perasaan yang menjadi objek pembicaraannya. Mengkritik orang lain atau bahkan sampai membicarakan keburukan orang lain itu sangatlah mudah. Yang susah adalah menahan diri sendiri agar tidak menuruti apa yang dipikirkan oleh logika.
Dan saat kamu memiliki prinsip lebih baik diam daripada berbicara hanya membuat orang lain terluka adalah salah satu bukti bahwa kamu sedang berusaha mencintai dirimu sendiri dengan tidak membiarkan dirimu melakukan hal-hal yang menyakiti orang lain.
Itulah 5 cara mencintai diri sendiri dengan tidak mencampuri urusan orang lain. Dan semoga kamu adalah orang-orang yang mencintai dirimu sendiri.

Untuk Suami, Istri Itu Teman Hidup, Bukan Pembantu

Mungkin dalam pola pikir bangsa kita bangsa Indonesia, posisi seorang istri memang lebih merupakan abdi atau pembantu buat suami. Secara tidak sadar, kita menganggap semua itu berasal dari ajaran agama Hindu. 



Seolah-olah kita mengatakan bahwa Hindu telah mewajibkan para istri untuk melakukan banyak pekerjaan rumah tangga, layaknya seorang pembantu.
Istri harus menyapu, mengepel, mencuci, menyetrika, memasak, pokoknya semua pekerjaan rumah tangga lainnya. Waktunya akan tersita dengan pekerjaan sebanyak itu. Bahkan, waktu suami pulang, istri sudah lelah dengan pekerjaan rumah tangga hariannya. 

Tak ada waktu untuk melayani suami dan anak-anaknya.

Hindu sangat unik dalam mengatur tugas dan kewajiban seorang istri. Pada dasarnya saat Pernikahan dan Ngidih seorang wanita sebagai istri, istri tidak mengemban kewajiban untuk mencari nafkah dan mengasuh anak. Jadi, bagaimana sebenarnya tugas seorang istri dalam kehidupan rumah tangga?

Jangan sampai karena kelelahan istri dalam mengurus pekerjaan rumah dan anak menjadikan hubungan dalam keluarga yang tidak harmonis, mari kita kenali tanda-tanda istri yang merasa kelelahan dari ciri berikut ini:

1. Istri yang kelelahan akan sulit berkonsentrasi. Jika diajak bicara tidak langsung nyambung. Ia sulit fokus pada satu pembicaraan.

Tiba-tiba istri mendadak jadi kurang gesit mengerjakan sesuatu. Pekerjaan rumah terbengkalai dan tidak ada yang terselesaikan.

Lebih jauh, istri sulit diajak ngobrol oleh suami atau anak. Ketika dipanggil tidak langsung menimpali. Saat diajak ngobrol suatu tema, dia membutuhkan waktu lebih lama untuk mencerna isinya.

2. Kelelahan membuat istri mudah tertidur. Ia bisa tertidur di ruang tamu atau ruang keluarga. Bahkan di waktu sore hari.

Tertidur berbeda dengan tidur, tentu saja. Akibat kelelahan yang tak tertahankan, istri jadi mudah tertidur saat sedang berkumpul bersama. Jadwal tidurnya jadi kacau. 

Malam sulit tidur, siang mudah tertidur. Jika ini terjadi, dipastikan istri merasa kelelahan. Suami, bantulah istri mengurangi rasa lelahnya.

3. Tak bisa tidur nyenyak di malam hari. Kualitas tidur istri tidak maksimal sebab tubuh dan pikiran yang lelah membuatnya jadi sering terbangun malam hari.

Bagaimana rasanya tidur dengan badan yang kelelahan? Tentu saja tidak nyaman. Badan terus gelisah bergerak-gerak seakan tidak menemukan posisi nyaman. 
Dia juga mudah terbangun saat teringat suatu pekerjaan. Istri yang kelelahan juga malah sulit mulai tidur sebab bayangan pekerjaan menghantui pikirannya.

4. Mudah Jatuh Sakit. Keseimbangan tubuh istri yang kelelahan tidak baik sehingga mudah sakit. Sedikit bekerja, langsung kecapekan. Akhirnya, sakit.

Apa istri Anda mudah sakit hanya karena lelah? Itu tanda tubuh istri sudah berada di luar batas kemampuannya. Ia membutuhkan banyak istirahat dan mengurangi beban pekerjaan, sebenarnya, kelelahan berarti pekerjaan istri perlu dikurangi.

Misalnya mengurangi pekerjaan mencuci baju dengan laundry, masak makan malam dengan makan di luar, dan sebagainya. Jangan dipaksakan atau tubuh akan rentan terserang penyakit.

5. Gampang marah hanya karena persoalan sepele. Semua orang bisa marah. Tapi pada istri yang kelelahan, dia amat mudah emosi dan marah.

Saat lelah, hal sepele sudah cukup bikin urat saraf naik. Masalah kecil saja bisa membuat istri marah-marah. Ia bisa marah pada suami atau anak yang masih kecil. Seakan-akan dia ingin melampiaskan rasa lelahnya pada orang lain.

Apa salah istri jika dia suka marah-marah? Tidak juga, ini bisa disebabkan karena beban pekerjaan yang ditanggungnya terlalu banyak padahal tenaganya sudah habis. Tapi tetap dipaksakan biar cepat selesai. Duh, kasian istri yang kelelahan.

6. Jarang Dandan. Istri yang lelah tidak lagi peduli pada penampilannya sendiri. Meski dalam kamar terdapat kosmetik yang lengkap, namun ia tidak tertarik membuat dirinya menarik. Kelelahan menjadikan kebiasaan tampil menarik jadi tidak penting.

Istri malas berdandan dan menghiasi wajahnya dengan bedak dan lipstik yang membuat bibirnya tampak segar. Ia biarkan saja penampilannya berantakan. Perbedaan penampilan ini seharunya mudah dikenali suami. Jika Anda melihat istri begini, sadarilah dia tengah kelelahan.

7. Tidak ekspresif. Sebab kelelahan yang menggunung, wajah istri susah tersenyum. Datar saja membuat anak takut. Gerak tubuhnya juga tak selincah biasanya.

Pernah lihat saat istri murung tanpa ekspresi di wajah? Ya, jika istri mendadak begitu maka sebenarnya dia sedang kelelahan. Dia tampak malas tersenyum pada suami atau anak sendiri.

Tersenyum saja terasa sangat berat buat dirinya. Apalagi menyelesaikan pekerjaan. Kalaupun ada tugas yang diselesaikan, maka dia pasti lakukan sebab rasa tanggung jawab sebagai istri dan ibu.

Jika Anda, suami, mengetahui tanda-tanda demikian, bantulah istri menghilangkan kelelahannya. Ingat, kelelahan bukan sekadar lelah yang akan hilang dengan dipijat. Kelelahan itu lelah luar dalam. Fisik dan pikiran.

Jadi solusinya memang menyegarkan luar dalam, suami perlu mengajak istri untuk bersantai atau bersenang-senang, bisa dengan jalan-jalan ke tempat yang indah, belanja baju baru agar dia senang, atau mengajak makan malam romantis berdua saja seperti saat masih pacaran dulu.
Wahai suami, Janganlah engkau biarkan istri kelelahan. Sebab bisa berdampak panjang mengganggu keharmonisan rumah tangga dan membuat hubungan suami istri jadi menjauh. Bahaya. 

Hilangkan kelelahan istri Anda sekarang juga. Bantulah ia agar kelelahan dia berkurang. Dan Ingatnya, Untuk Suami, Istri Itu Teman Hidup, Bukan Pembantu.

Jangan Pernah Menggap Menantu Itu Orang Lain, Sayangi Dia! Karena Ia Penerus Predana/Keturunanmu


Kita semua tidak tau apa yang terjadi sebenarnya, tetapi..

Ketahuilah ...
Seorang wanita adalah Ibu, menyakiti wanita berarti menyakiti seorang ibu.

Seorang wanita yg dijadikan istri bukanlah alat pemuas nafsu belaka, bukan pembantu rumah tangga yg harus patuh pada tuannya. Wanita bukan budak arogansi dan egoisme.

Jika bisa memahami lebih dalam tentang hakekat wanita, dia adalah simbol pertiwi dan semesta yg melahirkan banyak ide, gagasan dan pengetahuan.

Wanita adalah shakti, adalah sumber kemakmuran sumber pengetahua sekaligus petaka jika di abaikan.

Dimanapun wanita diperlakukan baik dan terhormat disana akan tercipta kemakmuran dan kemuliaan.

Dan sebaliknya dimanapun wanita ditindas, disana akan menyisakan kehancuran.

Untuk semua para MERTUA yg terhormat...!

Jangan pernah menganggap menantu itu sebagai orang lain, beri dia kasih sayang yang lebih dari anak sendiri, karena seorang menantu adalah cikal bakal (predana) keturunan selanjutnya di dalam keluarga. Ia telah di beri kasih sayang dari orang tua nya di rumah tempat ia di besarkan, sudah selayaknya ketika menikah dengan anak anda ia diberi posisi yg setara dalam keluarga.

Jangan beri ia rasa sakit lagi, ia rela meninggalkan keluarganya untuk masuk dalam keluarga ibu/bapak.

Seorang menantu adalah PAHLAWAN yg telah merawat keluarga dan anak-anak serta cucu dari ibu/bapak.

"Sehelai rambut yang kau putuskan dari seorang ibu,maka beribu rejeki yang akan terputus. Sedikit luka yang kau buat di hati dan tubuhnya, maka beribu luka yg kelak akan kau dapati.

Semoga engkau tenang dan mendapat tempat yg paling indah di sisi Tuhan.  

Jadilah bidadari untuk anakmu. Semua se isi alam mendoakan mu, kelak di satu masa nanti kau terlahir kembali menjadi orang yg paling beruntung di Dunia ini 🙏😇"
Semoga damai 🙏🙏🙏

RATU BETARA, Suami Menuntut Istri yang Sempurna Jika Sang Suami Sendiri Tidak Pernah Mensupport dan Membantu Istrinya

  • Bangun tidur langsung masak nyiapin makan untuk anak dan suami.. yang ngerjain Istri.  
  • Mencuci piring nyuci baju.. yang ngerjain Istri. Mengantar anak sekolah.. yang nganterin Istri.
  • Menyapu, mengepel.. yang ngerjain Istri
  • Mengajari anak belajar.. yang ngajari Istri.
  • Belanja kebutuhan rumah tangga.. yang berangkat Istri. Begadang nungguin anak rewel krn lagi sakit.. Yang jagain Istri.
  • Melayani suami dengan baik.. Kewajiban istri.


Lalu suami ngapain? biasanya lelaki akan bilang "aku kan kerja cari uang buat kamu juga to? emang kalau aku ga kerja pada mau makan apa?" sudah gitu aja seperti sudah selesai semua urusan suami.

Padahal bekerja cari nafkah itu memang sudah jadi tugas dan kewajiban suami, kalau ga mau kerja cari nafkah ya jangan berani-beraninya nikah dan punya anak.
Bekerja itu wajib bagi seorang kepala rumah tangga, tapi pekerjaan mengepel, mencuci, setrika, mengajari anak, itu semua bukanlah kewajiban Istri melainkan tugas bersama yang tidak seharusnya dibebankan kepada istri saja.

Walaupun saya yakin banyak suami-suami hebat di luaran sana yang tak canggung membantu istri nyuci, setrika bahkan ngepel. Tapi saya yakin juga masih banyak suami yang membebankan itu semua pada istri seorang diri lantaran dia merasa kewajibannya hanya bekerja dan mencarikan uang untuk makan dan keperluan rumah tangganya saja.

Anehnya di saat sedang luang waktunya, si suami bukannya membantu istri dan mengajak bermain anak tapi justru malah sibuk dan asyik dengan dunianya sendiri, misalnya: malah pergi mancinglah, mainan burunglah, sibuk touringlah, ya nongkronglah, sementara urusan pekerjaan rumah semua diserahkan pada istri.
Ingat istri itu pendamping dan pelengkap hidup suami bukan pembantu suami. 

Pendamping itu pekerjaanya mendampingi di kala susah dan senang. Melengkapi itu jika suami masih banyak kekurangan istri bisa hadir untuk menutup kekurangannya.
Begitu pula urusan pekerjaan dalam rumah tangga keduanya saling berbagi dan bekerja sama untuk menyelesaikannya.

Itulah sebabnya suami harus lebih bersabar terhadap istri apalagi jika suami belum bisa fokus membantu pekerjaan istri di rumah.

Bisa kita bayangkan bagi seorang Istri bahkan untuk mengurus keperluannya sendiri saja sudah tidak ada waktu karena lebih mendahulukan anak dan suami. Bagaimana mungkin suami menuntut istri yang sempurna jika sang suami sendiri tidak pernah mensupport dan membantu Istrinya.

"RATU BETARA, berikanlah kami pasangan yg terbaik dari sisiMu, pasangan yg juga menjadi sahabat kami bukan sebagai pembantu.

Makna Valentine’s Day Menurut Sudut Pandang Hindu Bali



Merayakan Valentine Day selama berpijak pada jatitidiri sebagai orang timur dan sebagai umat beragama yang menjunjung tinggi moralitas adalah bukan hal yang salah. Hindu tidak memandang dari mana Velentine Day berasal tapi lebih kepada nilai yang didapat dari perayaan Valentine Day tersebut. Jika pada prakteknya perayaan valentine day lebih kepada pelampiasan kasih sayang ragawi(nafsu birahi) dengan tegas Hindu menolak perayaan hari kasih sayang tersebut. Hari apapun yang diperingati hendaknya lebih menekankan esensi nilai positif bukan semata-mata kemasan seremoni belaka.

Jika kita telah memahami arti sesungguhnya kasih sayang/cinta kasih tanpa menunggu valentine daypun rasa cinta kasih dapat direalisasikan ke dalam bentuk perbuatan angawe sukanikanang wong len, Love All, Serve All, Help Ever, Hurt Never. Mulai dari mengasihi, menyayangi dan mencintai diri sendiri, orang tua, saudara sampai kepada Bhatara-bhatari dan memuncak kepada Hyang Widhi.

Dalam Weda ada di nyatakan :
Samàno mantraá samitiá samàni samànam manaá saha cittam eûàm, samanam mantram abhi mantarey vah,samanena vo havisa juhomi. Rgveda X.191.3.
Wahai umat manusia! Pikirkanlah bersama. Bermusyawarahlah bersama. Satukanlah hati, dan pikiranmu dengan yang lain.Aku anugrahkan pikiran yang sama, dan fasilitas yang sama pula untuk kerukunan hidupmu
Samànì va àkutiá samànà hådayàni vaá, samànam astu vo mano yathà vaá susahàsati. Rgveda X.191.4.
Wahai umat manusia! Milikilah perhatian yang sama. Tumbuhkan saling pengertian di antara kamu. Dengan demikian engkau dapat mewujudkan kerukunan dan kesatuan

Berdasarkan kutipan Rg Weda di atas sudah sepantasnya kita mempertimbangkan segala sesuatu yang berkaitan dalam kehidupan, baik kehidupan sehari-hari maupun di hari-hari raya serta hari spesial yang mengglobal seperti hari Valentine. Dari berita-berita yang beredar di internet bahwa “Kota-kota besar di Indonesia pada moment Valentine tahun lalu, penjualan kondom malam Valentine Day terdongkrak tajam dibanding hari biasa. Beberapa di antaranya adalah apotek-apotek yang mengaku bahwa sedikitnya 20 kotak kondom berisi 3 buah merek apapun ludes terjual khusus di malam Valentine Day. Dan ada beberapa apotek yang menegaskan bahwa dalam 24 jam sudah menjual sedikitnya 6 kotak kondom berisi 24 merek dan isi 13 kotak yang dibeli oleh pemuda remaja setiap mendekati pertengahan Februari. Umumnya, pembeli adalah pria berusia 20 tahun’.

Dari kutipan berita diatas dapat disimpulkan bahwa hari Valentine dijadikan ajang “SE*S BEBAS’ ,”melakukan seks diluar nikah” hal ini sangat bertentangan dengan ajaran Sanatana Dharma atau lebih dikenal dengan nama Hindu.

S*x bebas dan “kumpul kebo” dalam Agama Hindu dilarang dan termasuk perbuatan adharma atau perbuatan dosa. Dalam Manawa Dharmasastra III.63 disebutkan:
Kuwiwahaih kriya lopair, wedanadhyayanena ca, kulanya kulam tamyanti, brahmanati kramena ca
Dengan berhubungan seks secara rendah diluar cara-cara perkawinan (brahmana wiwaha, prajapati wiwaha dan daiwa wiwaha), Artinya:

Dengan mengabaikan upacara pawiwahan, dengan mengabaikan weda, dengan tingkah laku hina, tidak memperhatikan nasihat Sulinggih maka keluarga-keluarga besar, kaya dan berpengaruh akan hancur berantakan.

Parasara Dharmasastra X.1:
Catur varnamsya sarva trahiyam prokta tu niskrtih, agamyagamate ca iva suddhau candrayanam caret

Aku (Bhagvan,Tuhan) telah menguraikan tentang upacara penebusan dosa bagi keempat golongan sosial; seorang laki-laki setelah menggauli seorang wanita yang dilarang untuknya harus melakukan penebusan dosa candrayanam.

Parasara Dharmasastra X.30:
Jarena janayed garbhe tyakte mrte patau, tam tyajed apare rastre patitam papa karinim.
Wanita yang memperoleh kehamilan dengan kekasih gelapnya (tidak melalui upacara pawiwahan), atau setelah ditinggal suaminya atau selama ketidakhadiran suaminya di negeri jauh, harus diusir ke sebuah kerajaan asing (keluar wilayah).
Selain itu dalam Sarasamuscaya yang menguraikan tentang Trikaya Parisudha, disebutkan salah satu dosa dari Kayika (perbuatan) adalah “Paradara” atau dalam bahasa sekarang “berzina” sebagaimana tertulis dalam pasal 153 :
Paradara na gantavyah sarvavarnesu karhicit, na hidrcamanayusyam yathanyastrinisevanam.
Menggoda, memperkosa, menggauli wanita dengan usaha curang (tidak melalui pawiwahan) jangan dilakukan karena akan menyebabkan dosa dan berumur pendek.
Dalam Lontar Dharma Kauripan disebutkan bahwa anak yang lahir diluar perkawinan adalah anak “dia-diu”, anak yang cuntaka, akan mengalami hidup yang susah. Hubungan seks sebelum pawiwahan dikatakan sebagai dosa yang disebut “kama kaperagan”.

Syarat mutlak yang tak bisa ditawar adalah, seks harus dilakukan dengan cara yang benar, dengan sarana yang suci dan dengan semangat welas-asih yang tinggi. Atau dalam manifesto yang sederhana: Pengalaman spiritual yang suci, dari seks hanya bisa diraih dari hubungan seks yang sah, yaitu hubungan suami-istri. Dalam bahasa ilmiah, pengalaman spiritual itu bisa dianalogikan—tidak disamakan—dengan kepuasan psikologis puncak, kedamaian psikologis yang tinggi, dan keseimbangan jiwa. Hubungan seks secara jahat, atau hubungan seks pra-nikah, atau hubungan selingkuh, apalagi hubungan seks menyimpang, tak akan bisa menghadirkan pengalaman spiritual yang suci dan agung, dan jika dikaitkan dengan konsep keyakinan Hindu, hubungan seks yang tidak sah akan membawa karma negatif bagi jiwa kita.

Dari uraian diatas dapat kita simpulkan beberapa hal mengenai “Hari Valentine” menurut pandangan Hindu. Secara kontekstual valentine tidak bertentangan dengan Hindu, namun jika kita melihat dari fakta yang ada, bahwa hari valentine dijadikan ajang seks bebas, maka sangat bertentangan dengan ajaran veda. Jika anda tidak suka, syukuri hari tersebut sebagai hari kasih sayang. Jika anda suka, rayakan apa adanya jangan sampai dijadikan ajang seks bebas. 

Pada praktiknya tidak menutup kemungkinan ada saja beberapa pasangan yang memiliki keinginan atau hasrat untuk merayakan valentine dengan seks bebas, ada beberapa saran dan kutipan yang perlu kita semua renungkan sebelum akhirnya terperosok lebih dalam ke arah seks bebas.
Saran buat lelaki : anda sebagai lelaki sudah sepatutnya menghargai dan menghormati perempuan.

Renungkan sloka Manawa dharmasastra dan praktikan;

Dimana perempuan dihormati disana para dewa merasa senang, akan tetapi dimana perempuan tidak dihormati disana tidak ada upacara suci yang berpahala. (MDs, III:56)

Dimana perempuan hidup sedih, keluarga itu akan cepat mengalami kehancuran, sebaliknya, dimana perempuan tidak hidup menderita, keluarga itu akan hidup bahagia. (MDs, III: 57). Pada hari raya memberinya hadiah perhiasan, pakaian, dan makanan.(MDs, II:59)

Saran buat perempuan : wanita yang berhubungan seks diluar nikah maka ia termasuk orang cuntaka (tidak suci), sehingga anda dilarang memasuki tempat-temapt suci, seperti pura. Jika anda melanggar itu tanggung jawab sendiri dihadapan Hukum Karma.
Canakya Niti Sastra XIV.1

Atmaparadha-vrksasya,Phalanyetani dehinam. Darydrya-roga-duhkhani,Bandhanavyasanani ca.

Dari pohon dosa diri sendiri, orang mendapatkan buah berupa kemiskinan, penyakit, kedukaan, ikatan, dan kebiasaan buruk.

Seorang wanita biasanya susah menghadapi dilema cinta, apalagi kekasihnya mengancam bahwa jika tidak melakukan hubungan seks dikatakan bahwa seorang perempuan tidak cinta , tidak sayang, dll. Itu hanya “PEMBENARAN” bukan “KEBENARAN”. Untuk menghadapi dilema seperti itu kita lihat dalam kitab Weda Smerti:
Canakya Niti sastra III.2:

….sambhramah snehamahkhyati

Cinta kasih terlihat dari rasa hormat dan kelembutan.
Jadi lelaki yang mengatakan pembenaran seperti itu hanyalah “Cinta karena Nafsu” bukan “Kasih Sayang”
Agar tidak terjebak oleh apa yang disebut “Cinta Buta dan Cinta Nafsu”, renungkan sloka dibawah ini:

Canakya Nitisastra XIII.6
Yasya sneho bhayam tasya, Sneho duhkhasya bhajanam.

Sneho mulani duhkhani, Tani tyaktva vaset sukham
Dimana ada cinta disana ada ketakutan, cinta adalah tempat bagi kedukaan, dan cinta juga yang merupakan permulaan dari segala kedukaan. Oleh karena itu , tinggalkan segala kecintaan itu dan mantaplah dalam kesukaan.

“Selain seorang ISTRI yang sah semua wanita adalah IBU. Selain seorang SUAMI yang sah semua laki-laki adalah AYAH”
Saringlah kebudayaan luar dengan memperhatikan ajaran Weda, jika ia bertentangan silakan diabaikan jika itu baik silakan kita praktikan. 

Karena tidak semua kebudayaan luar itu membawa dampak positif bagi kehidupan kita.

Jika melihat makna filosofinya Valentine Day, jelas Veda sangat akomodatif. Ini tercermin dalam konsep 'Tat Twam Asi" dan 'Vasudaiva Kutumbakam' dan Wejangan Bhagavan Sri Satya Sai Baba : Love All, Serve All, Help Ever, Hurt Never. 

Pesan inti dari konsep dan wejangan tersebut adalah supaya umat manusia mengembangkan persaudaran dan substansi dari persaudaraan adalah 'kasih sayang'. Hanya caranya tidak harus meniru masyarakat barat. Kebanyakan orang memberi bunga saat Valentine day karena bunga melambangkan bahasa cinta/kasih sayang. Bunga memberi kesan keindahan, keasrian, kesejukan, ketenangan, kedamaian yang kesemuanya merupakan refleksi dari cinta/kasih sayang.

Bukankah sebagai umat hindu kita juga mengungkapkan rasa cinta dan bakti kepada Hyang Widhi dengan mempersembahkan bunga kepada Beliau setiap hari?. Tidak suka bunga. Tidak suka coklat. Jadi bagaimana? Gampang. 

Yang namanya rasa kasih sayang atau cinta kasih dapat direalisasikan ke dalam bentuk perbuatan angawe sukanikanang wong len dan tidak harus menunggu tanggal 14 Februari. Anda bisa membantu anak-anak anda mengerjakan PR sekolah sebagai ungkapan cinta kepada anak-anak anda misalnya. Atau masak makanan kesukaan suami/isteri, anak-anak, orang tua misalnya.

Atau mencabut rambut uban bapak/ibu sebagai ungakapan cinta anda kepada mereka misalnya. Dan masih banyak cara lainnya. Jadi Weda tidak alergi dan tidak anti pada tradisi dari manapun datangnya selama tradisi tersebut mengandung kebenaran universal sekalipun ia secara implisit tidak terdapat dalam Weda. 

Bahasa Weda adalah bukan hanya bahasa suku tertentu. Bahasa Weda adalah bahasa universal. Oleh karena bahasanya universal maka Weda menerima kebenaran universal yang diungkapkan dengan bahasa yang berbeda dari manapun datangnya.