Belajar Makna Banten Daksina

Jika anda ingin belajar tentang Banten Daksina maka dalam artikel ini akan diberikan beberapa penjelasannya. Memahami tentang Banten Daksina maka perlu memahami terlebih dahulu tentang Daksina.

Dimana Daksina berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya upah. Selain itu Daksina juga bermakna Selatan atau nama sebuah Banten atau sarana untuk persembahyang umat Hindu. Sarana Banten Daksina mempunyai makna-makna tersendiri di dalamnya karena ada beberapa jenis unsur yang terdapat di dalam Banten Daksina.

Selain itu Daksina juga merupakan buah yajna serta salah satu jenis sarana upacara yang dibuat dari daun kelapa sehingga bentuknya menyerupai wadah bakul. Biasanya wadah bakul tersebut dalam bahasa Bali disebut dengan wakul daksina atau bedongan.

Makna Banten Daksina

Secara lebih jelasnya makna Banten Daksina yaitu sarana persembahyangan yang begitu penting karena di dalamnya ada unsur-unsur yang memiliki makna atau simbol kehidupan di dunia. Banten Daksina merupakan rasa ucapan terima kasih kepada Sang Hyang Widhi Wasa sehingga Banten Daksina sering dipakai sebagai sarana persembahyangan.

Unsur Banten Daksina Dan Maknanya

Biasanya Banten Daksina bisa dilihat pada upacara yang besar. Tentunya saat melihat Banten Daksina, anda bisa memperhatikan secara lebih jelas unsur-unsur yang ada di dalamnya. Masing-masing unsur tersebut memiliki makna masing-masing sehingga semua unsur harus ada. Berikut ini akan dijelaskan beberapa unsur penting dalam Banten Daksina yang perlu anda ketahui.

  1. Bebedogan Unsur Banten Daksina ini dibuat dari daun janur yang telah hijau serta bentuknya bulat panjang. Sedangkan di bagian atasnya terdapat batas pinggirnya. Bebedogan adalah lambang pertiwi unsur yang bisa dilihat secara jelas.
  2. Serobong Daksina Unsur Banten Daksina ini juga sering disebut sebagau Serobong Bebedogan yang dibuat dari daun janur hijau tanpa tepi ataupun di bawahnya. Serobong Daksina merupakan lapisan bagian tengah dari bebedogan. Seluruh bahan daksina masuk kedalam serobong daksina. Dimana serobong daksina ini adalah lambang akasa tanpa tepi. 
  3. Tampak Tampak terbuat dari empat potong helai janur yang bentuknya seperti kembang teratai bersegi delapan. Dimana bentuk tampak ini merupakan lambang arah atau kiblat mata angin serta mengarah ke delapan penjuru. Pada daksina, diisi dengan tetampak dari janur sebagai tanda dari Swastika yang memiliki makna semoga baik serta sebagai dasar dari pengider. Lalu ke atas menuju Ida Sang Hyang Widhi serta ke samping menuju arah kehidupan alam sekitar tetampak yang dibubuhi beras sejumput. 
  4. Telur Itik/Telur Bebek Unsur ini dibungkus memakai urung ketipat taluh yang melambangkan Bhuana Alit penghuni bumi ini. Telur itik tersebut merupakan lambang dari sifat satwam. 
  5. Beras Beras adalah simbol dari hasil bumi yang menjadi sumber penghidupan bagi umat manusia di alam ini. 
  6. Benang Tukelan atau Benang Bali Unsur ini merupakan simbolis dari penghubung Jiwataman yang tidak berakhir sampai terjadinya pralina. Pralina Atman berasa dari paratman yang akan terus menerus menjelma secara berulang-ulang hingga mencapai moksa. Semua itu akan kembali ke Hyang Widhi meskipun sudah Pralina. 
  7. Uang Kepeng Jumlah yang digunakan dalam Banten Daksina yaitu sebanyak 225 kepeng sebagai simbol Bhatara Brahma yang tak lain adalah inti kekuatan dalam menciptakan hidup maupun sumber kehidupan. Angka 225 tersebut bila dijumlahkan menjadi angka sembilan yang tak lain adalah angka suci lambang dari Dewata Nawa Sanga yang ada di sembilan penjuru alam Bhuana Agung. 
  8. Pisang, Tebu dan Kekojong Unsur ini adalah simbol manusia sebagai penghuni bumi dan bagian dari alam ini. Idealnya manusia menghuni bumi hidup menggunakan ajaran Tri Kaya Parisudha.


Selain unsur-unsur di atas masih ada unsur lain yang memiliki makna dalam Banten Daksina. Melalui penjelasan di atas tentu anda sudah mulai memiliki gambaran makna Banten Daksina sehingga bisa menambah wawasan anda. Selain itu ketika anda sedang menyaksikan upacara umat Hindu maka anda tidak perlu bertanya-tanya lagi tentang Banten Daksina.

Makna Sesajen Canang Sari dan Bahan Pembuatannya

Bagi masyarakat Bali, sesajen merupakan sebuah tradisi yang lumrah dan masif. Tak heran jika saat berkunjung ke Bali maka anda bisa menemukan berbagai jenis sesajen yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Dari berbagai jenis sesajen tersebut salah satunya adalah Canang sari. Dimana jenis sesajen ini dianggap sebagai sesajen dengan kuantitas yang paling kecil dibandingkan sesajen lainnya. Meskipun begitu, peran sesajen ini sangatlah penting bahkan sesajen ini merupakan bentuk persembahan yang harus ada dalam setiap persembahyangan umat Hindu di Bali. Biasanya sesajen ini ditempatkan di depan hotel, rumah maupun bangunan lainnya.

Makna Canang Sari

Sesajen yang satu ini memang memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Hindu di Bali. Karena memiliki peran yang sangat penting maka sesajen ini mempunyai makna tersendiri bagi umat Hindu. Sesajen yang berkuantitas paling kecil ini ternyata merupakan bentuk rasa terima kasih kepada Sang Hyang Widhi Wasa. Pada waktu yang sama, persembahan ini juga merupakan wujud pengorbanan diri sendiri. Dalam pembuatan sesajen ini tidak hanya mengorbankan materi saja melainkan juga waktu.

Dibalik perannya yang begitu penting dalam persembahyangan umat Hindu di Bali maka tak heran jika masyarakat menganggap pembuatan jenis sesajen ini merupakan keterampilan yang harus dikuasai. Sehingga biasanya sebagian besar wanita di Bali memiliki keterampilan untuk membuat canang maupun jenis-jenis canang lainnya.

Bahan Canang Sari

Dalam pembuatan sesajen canang ini maka terdapat 6 jenis bahan yang harus ada dan digunakan dalam pembuatan sesajen. Adapun bahan-bahan tersebut antara lain sebagai berikut.

  1. Daun Janur Setiap pembuatan sesajen canang yang mempunyai alas yang dibuat dari daun janur. Daun janur harus dibentuk model segi empat atau ceper sebagai representasi simbil dari kekuatan bulan atau Ardha Candra. Porosan Tidak hanya ceper, dalam pembuatan sesajen ini anda juga akan menemukan porosan yang tak lain adalah bahan-bahan di atas ceper. Porosan tersebut terbuat dari beberapa jenis bahan seperti daun janur, pinang, sirih maupun kapur. Dimana bahan-bahan ini adalah simbol dari Tridharma Hindu Bali yaitu Dewa Brahma, Dewa Siwa dan Dewa Wisnu. 
  2. Irisan Tebu, Pisang serta Kue Khas Bali Dalam sesajen canang biasanya juga terdapat irisan tebu, kue khas Bali atau jajan khas Bali dan pisang yang memang harus ada. Dimana bahan-bahan ini adalahg simbol Wisma Ongkara. 
  3. Sampaian Urasari Bahan ini wajib ada dalam sesajen dengan bentuknya yang bulat dan dijadikan sebagai tempat menaruh bunga. 
  4. Bunga Segar dan Harum Bunga yang segar dan harum juga wajib ada dalam sesajen canang ini. Pastinya anda tidak akan menjumpai bunga yang layu atau bunga plastik dalam sesajen canang di Bali. Penggunaan bunga yang segar dan harum ini merupakan bukti ketulusan dan kesucian yang dilakukan masyarakat Hindu Bali. 
  5. Bunga Rampai Bunga rampai biasanya ditempatkan pada bagian atas susunan bunga. Adanya bunga ini merupakan simbol dari kebijaksanaan yang harus ada dalam sesajen canang.


Demikianlah penjelasan mengenai makna sesajen canang sari dan bahan pembuatannya.

Silakan Tonton Juga Video Cara Membuat Canang Sari di Bawah Ini

Melalui penjelasan di atas tentu kini anda bisa semakin memahami jenis sesajen canang dalam agama Hindu Bali. Meskipun merupakan jenis sesajen yang paling sederhana namun sesajen ini tetap sangat penting dan harus selalu ada dalam persembahyangan. Jadi tidaklah heran jika sesajen canang memang bisa anda temukan secara mudah di berbagai lokasi di Bali termasuk tempat persembahyangan umat Hindu.

Mengenal Otonan Tumpeng Pitu dan Jalannya Upacara Otonan

Otonan merupakan hari kelahiran bagi umat Hindu yang datang serta diperingati setiap 6 bulan atau 210 hari sekali. Perhitungan ini didasarkan pada Sapta Wara, Panca Wara serta Wuku. Tentunya penetapan otonan berbeda dari ulang tahun yang didasarkan pada kalender Masehi. Upacara otonan bagi umat Hindu Bali memang begitu penting karena upacara ini memiliki beberapa tujuan diantaranya untuk memperingati kelahiran seseorang, menyucikan diri seeorang, mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa, leluhur, orangtua serta kerabat. Upacara otonan ini juga merupakan bentuk ungkapan syukur atas karunia yang diberikan oleh Sang Hyang Widhi.

Sarana Dalam Upacara Otonan Tumpeng 7

Dalam pelaksanaan upacara otonan, biasanya akan dipergunakan beberapa jenis sarana salah satunya yang terdapat dalam otonan tumpeng pitu. Dimana tumpeng pitu atau tumpeng 7 ini merupakan banten otonan yang lebih sederhana. Secara lebih jelasnya dalam tumpeng 7 tersebut terdapat sarana banten yaitu banten pejati asoroh, banten pengambean satu soroh, banten gebogan alit satu, banten peras satu soroh, banten soda satu soroh dan banten dapetan satu rangkai. Sesuai dengan namanya, otonan ini memakai 7 tumpeng yang terdiri atas 2 tumpeng pengambean, 2 tumpeng peras, serta 3 tumpeng rangkai dapetan.

Bila tumpeng 7 ini dipakai dalam upacara Dewa Yadnya maka ditambahkan banten sesayut yang terdiri dari sesayut pabersihan, sesayut sida sampurna, sesayut siwa sampurna, pamiak kala, tebasan, bayakawonan, banten prayascita, penyeneng teterag dan segehan agung. Sedangkan untuk manusa Yadnya ditambahkan sesayut paersihan, sesayut sidapurna, sesayut atma rauh, sesayut pamiak kala, penyenang teterag, segegan manca warna dan bayakawonan.

Pelaksanaan Upacara Otonan

Pada hari dilaksanakannya otonan, bayi, anak maupun seseorang sesudah membersihkan lahir dan batin kemudian upacara dilakukan di Balai tempat upacara. Dalam upacara tersebut terdapat tata cara yang bertugas sebagai pemimpin upacara, pandita, pemangku atau yang dituakan dan panandita. Sedangkan orang yang dituakan tersebut mengambil posisi lalu memohon Tirtha Panglukatan serta menyucikan upakara yang akan dipakai dalam otonan.

Persembahan upakara Byakala dilakukan di dekat pintu rumah atau di halaman lokasi upacara. Kemudian yang diupacarakan harus menghadap ke Banten Byakala sesudah diucapkan doa dengan kedua telapak tangan mengarah ke bawah. Kemudian pemimpin upacara mempersembahkan banten peras, ajuman, dan pengambean kepada Sang Hyang Widhi, Dewata serta Leluhur. Lalu memohon persaksian maupun mohon wara nugrahanya serta mohon Tirtha Wangsuhpada sambil mengucap sehe atau mantra.

Orang yang akan diupacarakan otonan bersama keluarganya dipersilakan melakukan persembahyangakn bersama untuk memohon keselamatan, panjang umur serta sehat sejahtera. Sesudah persembahyangan, upacara dilanjutkan dengan Ngayab Dapetan dan Banten Lara Malaradan oleh pemimpin upacara disertai doa mantra memohon agar sembuh jika ada penyakit dalam tubuh maupun jiwa. Bila tidak terdapat penyakit maka bisa menghadapai hidup lebih tegar.

Selasai ngayab tersebut upacara dilanjutkan dengan Ngelebar sesajen untuk dipersembahkan pada Sang Hyang Widhi serta leluhur. Orang yang diupacarakan dan keluarga terdekatnya bisa menikmati banten dapetan dan banten lara malaradan maka berakhirlah upacara otonan ini. Pelaksanaan upacara otonan ini terkadang memiliki perbedaan di beberapa bagian seperti ngayab sayur lara Malaradan atau dapetan yang bisa dilaksanakan sebelum acara persembahayangan maupun Matirtha.

Itulah tadi penjelasan mengenai otonan tumpeng pitu dan prosesi pelaksanaan upacara otonan yang bisa menambah wawasan anda. Upacara otonan bisa dilaksanakan secara sederhaan dan tidak harus mewah karena yang terpenting adalah makna dan manfaatnya yang dilandasi oleh ketulusan dan kesucian hati.

Uang Koin Seribu Kelapa Sawit Mencapai 7 Jutaan

Uang Koin Seribu Kelapa Sawit Mencapai 7 Jutaan

Uang Logam seribu rupiah yang dikeluarkan Bank Indonesia  tahun 90-an dengan gambar kelapa sawit merupakan bimetal yaitu uang koin yang dicetak dengan dua bahan.

Pada uang ini pada bagian depan bergambar kelapa sawit dan nominal uang.

Sedangkan bagian belakang bergambar burung garuda dan tahun dikeluarkan uang tersebut.

Detail bahan uang koin ini yaitu, bagian luarnya berbahan 75% Copper, 25% Nickel, sedangkan bagian tengah 60-70 % Copper, 40-30 % Zinc.

Uang koin ini memiliki berat 8,61 gram dengan diameter 26 mm.
Banyak sudah yang menjual-belikan uang koin ini dengan harga jutaan rupiah.

Ada juga yang memasang tarif dengan 7 juta rupiah per keping.  

Dan ada juga yang menjual uang koin ini dengan harga yang begitu rendah yakni seharga 2 ribu rupiah.

Uang koin ini banyak ditemukan di situs belanja online.

Apa Itu Makna Banten Otonan Dalam Agama Hindu?

Masing-masing agama pasti memiliki upacara tersendiri termasuk agama Hindu. Dimana dalam agama Hindu sering dilakukan berbagai jenis upacara atau Banten untuk memperingati berbagai peristiwa atau sebagai ucapan terima kasih kepada Sang Hyang Widhi. Salah satu upacara dalam agama Hindu yang sering diperingati adalah Banten Otonan. Dimana otonan berasal dari kata Pawetun yang artinya peringatan hari lahir yang menurut tradisi agama Hindu di Bali berdasarkan pada Wuku, Panca Wara dan Sapta Wara. Sedangkan dalam kalender Bali Otonan dirayakan setiap 6 bulan atau 210 hari sekali.

Mengenal Makna dari Banten Otonan

Perlu anda ketahui pula bahwa dalam tradisi agama Hindu Bali tidak merayakan ulang tahun karena memiliki sistem perhitungan hari kelahiran tersendiri. Meskipun merupakan sebuah upacara, tetapi otonan tidak harus dibuatkan dala upacara yang mewah dan besar. Hal yang terpenting dari otonan yaitu nilai rohaninya. Sehingga nilai rohani tersebut bisa mentransformasikan pencerahan untuk setiap orang yang menyelenggarakan otonan. Secara lebih jelas berikut akan dijelaskan makna banten otonan dalam tradisi Hindu Bali.

  1. Tak ada gunanya otonan yang besar tapi si anak tidak pernah diajarkan sungkem maupun hormat pada orang yang lebih tua. Sehingga otonan akan sia-sia bila hanya dilaksanakan sebagai ajang pamer kepada tetangga.
  2. Otonan harus bisa mengubah perilaku yang tidak benar menjadi perilaku yang santun, bijaksana, hormat dan welas asih baik itu kepada orang tua, saudara maupun masyarakat. 
  3. Otonan yang dilaksanakan sadhana dapat mengarahkan orang tersebut pada realisasi diri yang tertinggi. Sebab dalam upacara otonan terkandung makna manusia berasal dari Brahma serta harus kembali kepada-Nya. 
Dalam tradisi Hindu Bali memang tidak merayakan ulang tahun karena bukanlah sebuah hal yang wajib namun berbeda dengan banten otonan. Sebab pada pelaksanaan otonan tersimpan makna memanjatkan puja pada Sang Hyang Widhi atas perkenan-Nya menjadikan roh atau atma dapat menjelma kembali menjadi seorang manusia. Selain itu banten otonan merupakan permohonan keselamatan sekaligus kesejahteraan dalam menempuh kehidupan.

Dalam Banten Otonan terdapat sarana yang wajib dan masing-masing memiliki makna tersendiri. Adapun saranan banten otonan tersebut antara lain banten pejati untuk Bhatara Guru/Kemulan, Daperan sebagai tanda syukur, sesayut pawetun untuk sang Manumadi, segehan untuk Bhuta dan bisa diisi dengan kue tart, canang sari dan dupa.

Bagaimana Cara Menetapkan Hari Otonan ?

Untuk menetapkan hari otonan ternyata tidak boleh asal-asalan dan keliru. Sebab dalam lontar pawacarakan serta lontar jyotisha bila keliru saat menetapkan otonan maka anaknya bisa mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk menentukan hari otonan maka yang perlu dijadikan patokan yaitu sistem kalender Saka-Bali. Dimana dalam pergantian hari ataupun tanggal adalah saat matahari terbit atau sekitar jam 6 pagi.

Sedangkan untuk bayi, penetapan otonan pertama kali dilakukan saat bayi sudah berumur 105 hari. Dimana di umur ini organ tubuh bayi sudah dianggap berkembang secara sempurna dan panca inderanya telah aktif. Panca Indra ini bisa membawa dampak yang positif maupun negatif pada kesucian jiwa. Hal inilah yang membuat upacara otonan harus dilakukan atau upacara tiga bulnan. Bila belum dilakukan otonan atau upacara tiga bulanan maka anak tersebut masih Cuntaka atau belum suci.

Demikianlah penjelasan mengenai makna banten otonan yang bisa menambah wawasan anda. Melalui penjelasan di atas tentu kini anda semakin memahami dan mengerti apa itu banten otonan serta mengapa penting dilaksanakan bagi umat Hindu Bali. Sehingga bagi umat Hindu Bali sebaiknya tidak melewatkan banten otonan karena memang begitu penting bagi kehidupan seseorang.

Mengenal Makna Otonan Tumpeng Lima

Dalam agama Hindu Bali dikenal adanya upacara otonan. Dimana upacara otonan ini merupakan hari kelahiran umat Hindu yang datang serta diperingati setiap 210 hari sekali. Perhitungan tersebut didasarkan pada Wuku, Sapta Wara dan Panca Waka.

Biasanya hari ulang tahun seseorang dihitung berdasarkan kalender Masehi namun berbeda bagi umat Hindu Bali. Tujuan dilaksanakannya upacara otonan ini agar hidup seseorang penuh makna dalam memperbaiki diri, kebahagiaan dan menikmati kesejahteraan. Dalam upacara otonan terdapat sarana yang disesuaikan dengan pelaksanaan upacara tersebut. Salah satu sarana tersebut adalah otonan tumpeng lima.

Dalam upacara otonan menggunakan tumpeng lima maka terdiri dari beberapa saranan yang wajib ada. Dimana sarana tersebut antara lain peras terdiri dari 2 tumpeng, pengamben terdiri dari 2 tumpeng, dapetan terdiri dari 1 tumpeng, gebogan, sesayut, rayunan dan teterag. Adapun masing-masing sarana tersebut tentunya juga memiliki makna tersendiri yang perlu anda pahami. Berikut akan dijelaskan makna dari sarana otonan tumpeng lima yang bisa menambah wawasan anda.

  1. Peras, Peras artinya Sah atau Resmi sehingga pemakaian peras dalam banten bertujuan sebagai pengesahan serta peresmian sebuah upacara yang sudah diselenggarakan secara lahir batin. Secara lahiriah, peras diwujudkan sebagai sarana dan secara batiniah dimohonkan kepada persembahannya. Dalam sebuah upacara keagamaan yang tidak menggunakan peras maka bisa dikatakan upacara tersebut tidak sah atau tidak resmi. Makna peras dalam otonan bisa diartikan sebagai lambang kesuksesan yang artinya dalam banten peras terkemas nilai-nilai konsep hidup sukses. 
  2. Pengambean, Pengamberan berasal dari kata Ngambe yang artinya memanggil atau memohon. Sehingga Pengambean bermakna simbolis memohon karunia dari Sang Hyang Widhi serta para leluhur guna bisa menikmati hidup maupun kehidupan yang berdasar pada Dharma di bawah lindungan serta kendali Sang Hyang Widhi serta lelihur. Pengambean bisa disimpulkan bermakna untuk memohon tuntunan sekaligus bimbingan hidup supaya diarahkan serta diberikan penyinaran untuk kehidupan yang lebih berkualitas. 
  3. Dapetan, Dapetan adalah simbol permohonan pada Sang Hyang Widhi supaya diberikan karunia atau dikembalikan kekuatan Tri Pramana termasuk juga kekuatan Tri Bhuwanaya. Dapetan juga bermakna seseorang harus siap menghadapi kenyataan hidup dan harapan agar bahagia dan sejahtera. Banten Dapetan bermakna sebagai ungkapan terima kasih, syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa karena sudah diberikan kesempatan untuk menjelma sebagai manusia. 
  4. Gebogan, Gebogan adalah simbol persembahan sekaligus rasa syukur pada Sang Hyang Widhi. Gebogan biasanya berupa persembahan rangakaian buah-buahan dan bunga. Selanjutnya Gebogan dibawah ke pura sebagai rangkaian dari upacara yadnya. Gebogan dalam bahasa Bali artinya Jumlah. Sehingga makna gebogan yaitu dibuat dari beragam jenis dan jumlah buah sebagai hasil bumi dan ungkapan rasa syukur pada Sang Hyang Widhi. 
  5. Sesayut, Sayut bisa diartikan sebagai mempersilakan karena sayut dismbolkan sebagai lingga Ista Dewata. Selain itu Sesayut yang berasal dari kata sayur berarti cegah atau tahan yang bertujuan untuk mencegah seseorang supaya terhindar dari mala, kemalangan, gangguan yang merusak ataupun penyakit kemudian dibuatkan sesaji yang disebut sesayut. 
  6. Rayunan, Rayunan dipakai untuk persembahan atau melengkapi daksina suci dan lain sebagainya. Jika dimaknai, Rayunan mempunyai makna persembahan makanan untuk Sang Hyang Widhi/Leluhur/Dewa maupun Bhatara. Jika ditujukan untuk leluhur maka salah satu peneknya diisi menggunakan kunir atau dibuat nasi kuning, jajan, buah-buahan dan lauk pauk. 

Itulah tadi penjelasan mengenai makna otonan tumpeng lima yang bisa menambah referensi anda. Melalui penjelasan di atas dalam melaksanakan upacara otonan perlu adanya tumpeng yang menggunakan sarana sesuai dengan pelaksanaan upacara tersebut. Tentunya masing-masing otonan wajib ada karena memiliki makna yang penting bagi upacara otonan tersebut.

Pesta Para Leak Saat Malam Tumpek Wayang

Pesta Para Leak Saat Malam Tumpek Wayang

Dalam dunia leak, konon juga mengenal atraksi unjuk kebolehan di antara para paguyuban para penekun ilmu leak, dalam atraksi ini para leak akan unjuk kebolehan dari berbagai tingkatan, yang dibagi dari ilmu leak tingkat terendah sampai tertinggi. Mereka mengadakan perang-perangan di angkasa dan berbagai macam unjuk kebolehan lainnya.

Atraksi para leak diadakan di beberapa tempat seperti kuburan atau perempatan dan dulu katanya dapat dilihat dengan mata telanjang, unjuk kebolehan para leak ini biasanya diadakan setiap enam bulan sekali yaitu setiap malam sehari sebelum Tumpek Wayang dikenal sebagai malam ‘Kala Paksa’ yang jatuh pada tanggal 23 Februari 2018 tahun ini adalah malam keramat bagi penganut ilmu leak karena malam Kala Paksa ini Dewa Brahma memberi anugrah kepada Bhatara Kala agar boleh memangsa segala makhluk yang lahir pada hari yang bertepatan dengan Wuku Wayang dalam kalender Bali.

Pada malam ini para leak akan bersembahyang dan menghaturkan sesajen di Pura Dalem dan di Pura Merajapati meminta izin agar acara lancar. Kemudian para leak akan berubah wujud seperti rangda, naga, monyet dan lain-lainnya. Lalu mengadakan rapat dan pesta mayat di kuburan atau bangkai hewan dan meminum darahnya, dalam pesta inilah biasanya dilakukan atraksi unjuk kebolehan dari berbagai tingkatan ilmu leak, konon para leak sangat senang dan antusias mengisi acara tersebut.

Saat para leak melakukan unjuk kebolehan, orang awam akan melihatnya dalam bentuk endih atau semacam bola api yang berbagai warna yang berterbangan di langit. Langit dipenuhi cahaya bola api yang terbang ke angkasa menukik dan bisa berbenturan dengan bola api lainnya. Biasanya atraksi semacam ini seperti mengadu kesaktian antar leak dari berbagai Desa, adu kesaktian ini hanya ajang kontestasi bukan adu kesaktian sampai mati, sekarang hal seperti ini cuma bisa dilihat di desa terpencil yang kurang pencahayaan, kondisi Bali terus maju membuat kontes para leak saat malam Tumpek Wayang jadi pindah saat hari raya Nyepi karena saat itu Bali dalam keadaan gelap gulita tanpa lampu itu pun sangat jarang dilihat.  

Tantrayana, Ajaran Asal Mula ilmu Leak

Tantrayana, Ajaran Asal Mula ilmu Leak

Ajaran Tantrayana adalah suatu ajaran ajaran agama Budha saat dibawa ke Indonesia dipadukan dengan agama Hindu khususnya aliran Shakti Esme dan Bhairawa, aliran ini populer saat Nyi Calonarang masih hidup. Tantrayana adalah suatu aliran yang mendasari lahirnya ilmu leak, salah satu Lontar yang dalam kategori Tantra dan dispesifikasikan isinya khusus pada bagian pengeleakan. Sebagai referensi tentang Lontar pengeleakan diantaranya; “Lontar Tantra Bhairawa, Lontar Kanda Pat dan Lontar Siwa Tantra”.

Istilah Tantrayana berasal dari kata Tan = yang artinya memaparkan kesaktian atau kekuatan dari pada Dewa itu. Di India menganut Tantrisme lebih banyak terdapat di India Selatan dibandingkan dengan India Utara. Di Indonesia ajaran ini dianut oleh Nyi Calon Arang kemudian dianut oleh raja Kertanegara (1268-1292 M) dari Singasari, saat ke Bali Tantrayana menjadi ajaran untuk menyembah Dewi Durga Bhairawi/Kali lalu terciptalah ilmu leak.

Upacara yang dilakukan antara lain adalah menari-nari di kuburan dengan iringan musik (instrumen kangsi dan kemanak) sambil minum darah dan makan daging hewan mentah yang dilakukan pada malam hari bertelanjang badan ritual ini disebut “Mamsa”,  ritual ini sudah umum.dilaksanakan oleh para penekun ilmu leak.

Ritual lain dalam Tantrayana adalah melakukan hubungan intim suci yang umumnya dilakukan dengan pasangan yang sudah sah, ritual ini disebut sebagai “Maithuna”, ritual yang bermakna menyatukan purusha (unsur laki-laki) dan Pradhana (unsur perempuan), simbol bersatunya Siwa Dan Durga, ritual ini dianggap bisa membawa manusia kepada “kebebasan jiwa” dalam upacara Tantra.

Dalam Tantra hubungan intim adalah fenomena. Hubungan intim disini tidak mengarah kepada nafsu birahi lebih dengan sikap kesadaran sebagaimana dengan orang yang bermeditasi. Jelas, hubungan intim dalam Tantra adalah Piranti bagi kesadaran, wahana mentransformasikan diri dari kesadaran ego yang kerdil menuju kesadaran non-ego yang transenden, jadi tidak semua yang mengarah kepada hubungan intim adalah sesuatu yang terkesan kotor.

Ilmu Leak Jahat atau Baik? Baca Dulu Ini!

Ilmu Leak Jahat atau Baik? Baca Dulu Ini!
Umumnya orang Bali mengetahui Leak sebagai ilmu hitam yang mematikan yang digunakan orang untuk menyakiti orang lain. Sejatinya pada awal diciptakan, ilmu leak merupakan ilmu yang diturunkan oleh Dewi Durga, agar suatu saat bisa digunakan untuk kebenaran.

Menurut Lontar Kuno ilmu Leak atau Liak adalah singkatan dari kata Lelintihan Aksara atau Linggihan Aksara, aksara yang dimaksud adalah Dasa Aksara (Sepuluh Cakra Dalam Diri Manusia) yaitu Sa, Ba, Ta, A, I, Na, Ma, Si, Wa, Ya jadi ilmu leak adalah ilmu yang mengajarkan untuk mengolah cakra sehingga pelakunya memperoleh suatu kekuatan supranatural.

Kemudian ilmu leak digunakan oleh para ksatria dan pendekar untuk melindungi kerajaan dan mengelabuhi musuh dengan kekuatan tenaga dalam atau berubah wujud menjadi makhluk seram, terciptalah ajian-ajian leak yang dahsyat, dan ilmu leak terbagi menjadi dua yaitu Leak Pemaron (Pengiwa/Aliran Kiri) dan Leak Sari (Penengen/Aliran Kanan).

Ilmu leak pemaron atau pengiwa berhak menyakiti orang yang melakukan kesalahan, itupun kalau diizinkan oleh leluhur orang tersebut, jadi tidak sembarangan menyakiti orang, sedangkan ilmu Leak Sari atau Penengen, tingkatan ilmunya sudah tinggi, dan jauh lebih sakti dari Leak Pemaron, bertugas mengobati orang yang sakit akibat Leak Pemaron contohnya Balian.

Namun saat ini banyak orang Bali yang menekuni ajaran ilmu pengeleakan ini hanya untuk menyakiti orang saja, karena rasa iri dan dendam, mereka membeli jimat pengeleakan dari dukun, agar dapat ilmu leak dengan instan, sehingga tidak tahu apa tujuan ilmu leak ini diciptakan.

Dalam Bhisama Dalem Pakerisan disebutkan;

“Barang siapa yang menyungsung anugrah Dewi Durga (Leak) tetapi menggunakan untuk menyakiti orang yang tidak bersalah, maka arwahnya akan dilebur di kawah Candra Goh Muka di Neraka Loka selama 100 tahun, sebelum mendapat pangruwatan Asta Pungku arwahnya tak bisa dibebaskan dan keturunannya akan mati dengan tidak wajar hingga 7 generasi”.

Ilmu Leak bukan semata-mata untuk menyakiti, tergantung kepada orang yang menekuni ilmu tersebut, bahkan dulu ilmu leak digunakan untuk menghalau penjajah.

Renungan kemanusiaan: Dari Bali untuk dunia

Renungan kemanusiaan: Dari Bali untuk dunia

Untuk ke sekian kalinya, petaka kemanusiaan terjadi lagi dan lagi. Persisnya kamis 14 maret 2019 lalu sebuah mesjid di Selandia Baru ditembak oleh orang-orang yang berhati kurang menyentuh. Dan nyawa manusia lagi-lagi melayang diikuti oleh perasaan yang sangat tersentuh.

Sebagaimana kejadian lain, ia bisa dilihat dari berbagai perspektif. Bagi sebagian orang, kekerasan barbar seperti ini mudah sekali membakar dendam dan amarah. Sesuatu yang sangat manusiawi. Tapi di Bali pernah muncul Cahaya sangat indah. Setelah Bali dilukai bom teroris di tahun 2002, tidak ada tanda-tanda orang Bali melakukan kekerasan balik.

Ujungnya sudah dicatat sejarah, beberapa tahun setelah kejadian bom Bali, berkali-kali oleh media-media terkemuka dunia disebutkan: "Bali adalah pulau terindah di dunia". Pelajaran yang tersisa dari sini, menyaksikan manusia dibunuh di Mesjid di Selandia Baru tentu saja sangat menyedihkan.

Dari sudut pandang mana pun tidak bisa dibenarkan. Namun kebenaran bukan kawannya kekerasan. Kebenaran adalah sahabat karibnya keindahan. Maksudnya, di saat-saat seperti inilah para sahabat diundang untuk menunjukkan wajah agama yang indah. Tidak dengan cara marah-marah. Melainkan melalui sikap yang indah.


Setidaknya tidak memperpanjang daftar panjang kekerasan yang telah panjang. Shanti, shanti, shanti (damai, damai, damai).

Taman Jinja, Wisata Terbaru di Bali Timur Tahun 2019

Taman Jinja, Wisata Terbaru di Bali Timur Tahun 2019

Apakah Anda ingin jalan-jalan dengan suasana alam yang berbeda? Para instagramable serta kekinian di Bali, tentunya akan terus mencari informasi-informasi terbaru di internet ataupun media soaial. Nah, jangan khawatir, saat ini telah diperkenalkan sebuah tempat wisata yang baru di Bali Timur, tempat tersebut adalah Taman Jinja, objek wisata ini baru buka pada tanggal 14 Pebruari 2019 bertepatan dengan hari kasih sayang (Valentine Day), namun demikian walaupun tergolong baru sudah cukup viral di media sosial, ini dikarenakan Taman Jinja Bali Timur ini menyuguhkan tempat istimewa bagi mereka yang suka akan keindahan alam, suka akan wisata selfie ataupun hunting foto-foto instagramable.

Taman Jinja, Wisata Terbaru di Bali Timur Tahun 2019

Tempat-tempat wisata terbaru di Bali saat ini memang sangat digandrungi, tidak hanya bagi kalangan anak muda Bali, tetapi juga kalangan  traveler Indonesia maupun luar negri, karena di tempat tersebut mereka menemukan ketenangan dan suasana yang berbeda, termasuk juga anak-anak bisa merasakan lebih dekat dengan alam, karena kecenderungan anak saat ini lebih sering bermain dan berkutat dengan gadget yang banyak memberikan pengaruh negatif pada perkembangan anak. Dengan kehadirannya Taman Jinja Bali Timur ini, bisa membuat warga Bali maupun luar Bali yang butuh tempat-tempat terbaru, membuat tempat ini sudah mulai ramai pengunjung apalagi nantinya saat liburan dan akhir pekan.

Taman Jinja, Wisata Terbaru di Bali Timur Tahun 2019
Daya Tarik Tempat Wisata Taman Jinja Bali

Tempat wisata ini dikemas dengan begitu apik, alamnya yang indah di dataran tinggi lereng Gunung Agung, memberikan peluang bagi anda untuk menyaksikan kemegahan Gunung Agung tersebut dari dekat, serta pemandangan lembah-lembah cantik. Tempat wisata Taman Jinja Bali Tumur ini terletak di Banjar Dinas Angsoka, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Dengan kehadiran tempat ini melengkapi daftar tempat wisata Bali terbaru di kawasan Bali Timur. Tempat dan lokasinya memang cukup strategis berdekatan dengan pura Besakih yang merupakan sebuah komplek pura terbesar dan berikut menjadi salah satu tujuan tour terpopuler di Bali. Silakan Cek alamat dan peta lokasi di google maps.

Informasi  tentang Taman Jinja Bali Timur memang masih belum banyak beredar di Internet baik oleh kalangan bloger atau website agen perjalanan wisata dan sementara masih didominasi dari media sosial saja. Maka dari itu, dalam halaman ini selain informasi daya tarik yang ditawarkan juga mengetahui berapa harga tiket masuk (htm), jam buka, alamat dan juga peta lokasi dalam google maps, sehingga bisa dengan mudah menjangkaunya. Lokasi Taman Jinja dari Pura Besakih sekitar 1.8 km, sedangkan dari Taman Gemitir dan Padang Kasna hanya sekitar 800 meter, sehingga jika anda berkunjung ke sini bisa berkunjung ke empat tempat wisata sekaligus, yaitu Pura Besakih, Taman Gemitir dan Padang Kasna juga Jinja Bali Timur.

Daya tarik Taman Jinja Bali Timur memang cukup sepsial, di kawasan ini disediakan sejumlah wahana atau anjungan dengan latar belakang kemegahan Gunung Agung dan juga lembah-lembah cantik. Dengan adanya sebuah anyungan di atas pohon, wahana rumah bambu, ayunan, jalan dengan atap batang bambu, serta taman-taman bunga yang cantik termasuk juga bunga Kasna (Edelweis) tertata dengan begitu apik dan indah, menyuguhkan keindahan alam instagramable bernuansa Jepang , yang saat ini menjadi tujuan hits dan trend. Berada di atas ketinggian, tempat ini juga sering turun kabut, seolah anda berada di negeri atas awan.

Taman Jinja, Wisata Terbaru di Bali Timur Tahun 2019

Sendainya anda ada rencana dan ingin berkunjung ke Taman Jinja Bali Timur ini kerinduan akan keindahan alam Gunung Agung yang telah lama tutup untuk pendakian karena erupsi akan bisa sedikit terobati. Tempat wisata Taman Jinja Bali Timur sangat berbeda jauh dari keramaian, dengan suguhan alam yang cantik serta banyak wahana foto selfie yang disediakan, akan memberikan pengalaman spesial bagi setiap orang yang menikmatinya. Tempat Wisata Taman Jinja Bali Timur terletak di atas laha seluas 1 hektar, dengan alam sekitarnya berwarna hijau, berpadu cantik dan serasi dengan wahana yang disediakan di tempat ini. Walaupun anda berkunjung pada sore harinya, akan berkesempatan juga menyaksikan keindahan sunset spektakuler dari sini.

Jam Buka Taman Jinja Bali Timur dan Harga Tiket
Taman Jinja, Wisata Terbaru di Bali Timur Tahun 2019

Jam buka dan harga tiket sementara waktu ini, karena baru diperkenalkan dan sebagai langkah promosi belum dikenakan tiket masuk ke Taman Jinja Bali Timur, hanya berupa donasi seiklasnya, mungkin setelah satu bulan kedepan akan ditentukan harga tiket masuk ke tempat ini. Tempat Wisata Taman Jinja Bali Timur di buka setiap hari dari pukul 08.00 – 19.00 wita. Nah, jadi agendakan wisata atau tour anda ke tempat ini sekarang mumpung lagi promo. Tetapi pada bulan-bulan berikutnya kawasan ini akan tampil lebih cantik lagi, apalagi ketika bunga-bunga yang memenuhi taman di kawasan ini sudah tumbuh dengan baik, yakin akan memberikan anda pengalaman baru yang tidak terlupakan.



Jika anda mengagendakan tour ke Taman Jinja Bali Timur, maka anda bisa mengunjungi sejumlah objek wisata terdekat dan searah perjalanan lainnya, selain berdekatan dengan Pura Besakih dan Taman Edelweis Bali, anda juga bisa menikmati wisata arung jeram (rafting di Sungai Telaga Waja), pemandangan sawah terasering di Sidemen, dan suguhan lembah cantik dari Bukit Putung di desa Duda Timur.

Kado Valentine Terbaik Untuk Pacar

Kado Valentine Terbaik Untuk Pacar
Kado Valentine Terbaik Untuk Pacar
Valentine akan tiba tak lama lagi. Sudahkah Anda menyiapkan kado valentine terbaik untuk pacar Anda? Jadilah yang terbaik dan berikan sesuatu yang special untuk hari yang hanya datang satu kali saja dalam satu tahun tersebut.

Ada banyak cara yang bisa Anda berikan sebagai kado valentine. Tidak harus cokelat atau barang mewah yang harganya mahal. Apapun kadonya, yang penting Anda berikan dengan hati tulus ikhlas, maka akan menjadi sangat berharga.
Terlebih ketika Anda sebagai orang special yang memberikannya. Lantas, apa saja kado valentine terbaik untuk pacar Anda? Disini kami akan berikan referensi yang bisa menjadi inspirasi Anda.

Kado Valentine Terbaik Untuk Pacar

Mug dengan foto Anda dan pasangan
Kado valentine terbaik untuk pacar yang dapat menjadi inspirasi Anda yang pertama adalah mug. Anda bisa berikan mug dengan foto Anda dan pasangan agar bisa mengingatkan kepada dia betapa berkesannya hubungan kalian.
Baju couple
Belum punya baju couple dengan pasangan? Anda bisa memberikannya di hari valentine yang special. Kaos couple bisa menjadi pilihan terbaik jika Anda ingin memberikan pakaian untuk pasangan Anda. Nggak perlu cari yang harganya mahal, sekarang banyak kok baju couple yang dibanderol murah.
Anda bisa membeli baju couple yang harganya sesuai budget Anda. Jangan lupa berikan tulisan tentang ungkapan hati Anda atau memberikan ucapan selamat valentine didalam box kado tersebut.
Tiket liburan
Anda dan dia kebetulan sama – sama suka liburan? Gampang banget kalau seperti itu! Berikan kepada dia sebuah box hadiah yang isinya tiket liburan. Jangan lupa, di hari valentine ketika memberikannya, Anda harus bisa membuat dia membuka kado tersebut di hadapan Anda.
Cari tahu bagaimana reaksi dia setelah membukanya. Dijamin si dia akan kegirangan nggak karuan dengan memberikan tiket liburan tersebut.
Tiket nonton
Jika dia kurang suka liburan, dan lebih suka nonton, maka Anda bisa berikan tiket nonton untuk dia. Berikan box kecil yang isinya tiket nonton dengan ucapan selamat valentine. Murah meriah banget dong pastinya?
Kartu permintaan
Sebuah box dengan kertas kosong. Mungkin akan membuat dia bingung ketika pertama kali membuka kado valentine ini. Atau bahkan Anda dibilang sebagai orang yang aneh. Freak, its ok!
Tapi ketika Anda sudah menjelaskan maksud Anda di hadapan dia, pasti dia akan sangat berkesan. Berikan ungkapan special kepadanya, misalkan dengan mengatakan :
“Aku akan berusaha menjadikan kamu special hari ini. Aku memang bukan seseorang yang romantic, namun hari ini aku akan menjadikanmu merasa special. Tulis apa yang kamu inginkan di kertas kosong tersebut!”
Sangat romantis dong pastinya! Hari valentine tersebut akan membuat hari valentine yang tidak pernah terlupakan untuk si dia.
Scrapbook
Valentine tapi nggak punya duit karena belum gajian? Eits, jangan salah! Anda masih bisa kok memberikan kado terbaik dan unik untuk dia. Caranya adalah memberikan scrapbook.
Jadikan satu foto – foto kebersamaan Anda dengan dia dan tampilkan dalam bentuk scrapbook yang unik dengan hiasan cinta yang sangat menarik. Jika Anda masih belum bisa cara membuatnya, sekarang berbagai tutorial membuat scrapbook di Youtube bisa Anda saksikan. Ikuti cara membuatnya.
Siapkan semua bahan yang dibutuhkan dan berikan yang berkesan di hari valentine untuk orang terkasih dalam hidup Anda. Walaupun murah meriah banget, cara ini bisa menjadi sebuah cara mengesankan yang tidak terlupakan. Buat dia berkesan dengan cara Anda berkreasi menjadikan sesuatu yang murah agar unik.
Itulah berbagai kado valentine terbaik untuk pacar yang bisa Anda berikan untuk orang terkasih di hari valentine. Selamat menyiapkan hari valentine terbaik tahun ini!

Masyarakat Bali: Banten Upakara

Budaya Bali Banten Upakara

BANTEN UPAKARA Prilaku keagamaan masyarakat Bali pada pelaksanaan upacara yajnya tidak bisa lepas dengan banten upakara sebagai sarana bhakti. Banten upakara adalah hasil rumusan seorang brahmana yang bernama Mpu Lutuk, beliaulah desain banten yang dikenal masyarakat Bali sampai saat ini.

Namun tidak semua masyarakat Bali memahami arti dan makna banten upakara, bahkan saat ini banten upakara malah menjadi paket komoditi bagi beberapa masyarakat karena peluang kemasabodohan masyarakat sekarang ini. Banten upakara memiliki nilai spiritualitas dan prinsip moralitas pada bentuknya, memiliki prinsip dan hakekat keterhubungan ( yoga ) pada saat mengerjakan sebuah banten.

Banten pada dasarnya dapat dibagi tiga golongan yang memiliki karakter yang berbeda pula. Pertama banten adalah sebagai LINGGA dari para dewa , kedua banten adalah sebagai bentuk RIASAN atau berfungsi estetika, ketiga banten adalah sebagai SODA atau suguhan kepada para dewa dan pengikutnya.

Keseluruhan bentuk banten memiliki konsep energi yang bersumber pada bahan dasar banten yang memang menggunakan bahan tertentu, walaupun susah mencarinya. Karena itu merupakan sarana pokok banten dan tidak bisa digantikan oleh bahan lain. Inilah prinsip yantra dalam lontar Mpu Lutuk yang mengandung nilai eksoterik atau energi kuantum yang bersifat mistis dan unik. Saat ini masyarakat mengartikan banten sebagai sarana yang disuguhkan atau makanan sehingga banten saat ini menggunakan jenis buah dan panganan APA YANG DISENANGI oleh sipembuat banten tersebut.

Prinsip lingga merupakan pengganti dari bangunan suci atau patung pada jaman Bali kuno adalah banten DAKSINA yang ditempatkan pada setiap bangunan pelinggih. Lantas apa latar belakang daksina sebagai pengganti lingga arcanam adalah sebuah tehnik YANTRA dari karakter spiritual masyarakat Bali, disamping tetap pada karakter spiritual Bali yang unik dimata dunia. Yantra adalah sebuah konsep simbul yang sengaja diciptakan para leluhur untuk adanya kekhawatiran mulai mengendornya konsep mantra yang dinilai sudah mulai menurun minat belajarnya sehingga banten ini merupakan simbul dari sebagian untaian mantra para brahmana.

Begitulah para leluhur kita sangat memahami perkembangan jaman dan prilaku masyarakatnya. Selanjutnya kalau banten juga mulai ditinggalkan masyarakat, kita-kira apa yang akan menjadi penggantinya? Apakah kita akan kembali ke jaman mantra ? tidak mungkin karena membutuhkan tingkat kecemerlangan pikiran dan bathin untuk melafalkannya dan tidak kebanyakan memiliki kemampuan. Inilah yang mendorong kami untuk menggali kembali ajaran tantra bali kuno yang berdasarkan mantra, yantra dan tantra.


Sebagai penopang atas mulai kendornya minat masyarakat untuk belajar membuat banten upakara, maka kami mendominasi segala kegiatan termasuk kajian dan analisa relegius dengan menggunakan tehnik pendekatan tantra. Untuk itu mohon para pencinta agama, tradisi dan budaya Bali untuk ikut memikirkan permasalahan ini, mumpung belum terlambat untuk mencegah serta mempersiapkan masa depan anak cucu kita......rahayu.