Penampahan Galungan adalah hari raya yang dilaksanakan di Bali tepatnya pada hari selasa / anggara wage wuku dungulan yaitu sehari sebelum perayaan Galungan yang ditandai dengan proses nampah, ngelawar.
Sebagai ciri khas dalam masyarakat Bali. Pelaksanaan hari raya ini dalam cerita rakyat pulau dewata disebutkan penampahan galungan merupakan wujud ritual / yadnya yang dirayakan dengan upacara Natab Sesayut Penampahan atau disebut dengan Sesayut Pamyak Kala Laramelaradan.
Makna dari prosesi ritual ini adalah untuk mengingatkan umat agar membangun kekuatan Wiweka Jnana atau membangun kekuatan diri untuk mampu membeda-bedakan Rwa Bineda, yaitu :
- Mana yang benar dan mana yang salah.
- Mana yang baik dan mana yang buruk.
- Mana yang patut dan mana yang tidak patut.
Dengan demikian secara tegas dapat kita menghindar dari kesalahan-kesalahan yang dapat membawa kita pada kehidupan yang adharma.
Ternyata penyembelihan hewan seperti ayam dan babi itu sesungguhnya sebagai simbol untuk menyembelih sifat-sifat serakah suka bertengkar seperti :
- sifat buruk dari ayam
- sifat-sifat malas pengotor seperti babi
Karena binatang itu juga memiliki sifat-sifat baik secara instingtif. Tentunya akan menjadi mubazir kalau perayaan hari Penampahan ini kita rayakan hanya dengan pesta-pesta.
Hendaknyalah disertai renungan agar dengan sungguh-sungguh kita berusaha untuk menyembelih sifat-sifat malas dan serakah yang mungkin masih melekat dalam diri kita.
Maka dari dari Haro Penampahaan saat Galungan berikutnya kita sudah menjadi lebih baik dari Galungan sebelumnya.
No comments:
Post a Comment
Bagaimana Menurut Anda Tulisan Ini, Membantu atau Tidak? Tuliskan Masukan Anda di Kolom Komentar, dibawah!