Jabe Pura Masceti Desa Keramas |
Latar belakang Sejarah Desa Keramas sesungguhnya hal yang sulit untuk dapat mengetahui secara pasti, tanggal, bulan, tahun berdirinya Desa Keramas ini didirikan. Memang ada sebuah catatan berupa Raja Purana I Gusti Agung yang memberikan gambaran latar belakang Desa ini bernama Keramas. Berkiblat dari Raja Purana I Gusti Agung Maruti dapat diuraikan sebagai berikut:
Desa Keramas di kenal sekarang pada mulanya bernama Karamas yang artinya Cahaya (Kara dan Mas). Uraian selanjutnya mengatakan bahwa ketika I Gusti Agung Maruti berontak terhadap Dalem I Made Gelgel pada kurang lebih tahun 1660 Masehi. Dan Dalem I Made mengungsi ke Guliang. Pada kira-kira tahun 1686 Masehi, Dhalem I Made wafat di Guliang. Setahun setelah itu, Putra beliau yang bernama I Dewa Agung Jambe memerintahkan paman beliau yang bernama I Gusti Jambe yang juga ipar dari I Gusti Agung Maruti guna merebut kembali tahta kerajaan Gelgel yang telah dipegang selama 27 tahun oleh I Gusti Agung Maruti. I Gusti Jambe berangkat dengan segenap pasukannya untuk bertempur. I Dewa Agung Jambe dan I Gusti Agung Maruti hakekatnya adalah ipar dari I Gusti Agung Maruti. Dan perang tanding yang terjadi antara mereka mengakibatkan keduanya gugur pada medan perang di Cedokan Oga. Putra I Gusti Agung Maruti yaitu I Gusti Agung Putu Agung, I Gusti Agung Made Agung, dan I Gusti Agung Ratih menyingkir ke Jimbaran. Atas kekuatan perjuangan mereka dan atas prakarsa I Gusti Agung Putu Agung sebagai saudara tertua menyebabkan I Gusti Agung Made Agung tinggal di Mengwi sedangkan I Gusti Agung Putu Agung yang suka menyendiri dan bersamadi. Pada suatu malam I Gusti Agung Putu Agung mencari tempat untuk bermeditasi dan menemui tempat yang bercahaya keemasan. Tempat ini sekarang adalah Pura Masceti. Di tempat ini beliau mendapatkan ilham untuk menetap di utara di sebelah Tempat yang bercahaya ini. Tempat ini pada akhirnya bernama Karamas dan sekarang menjadi Desa Keramas.
Demikian penggalian-penggalian yang dilakukan sejak September tahun 1979 oleh team dari Kantor Suaka menemukan peninggalan bersejarah dan purbakala Bali, pengalian itu menemukan beberapa Sarkofagus dan adanya beberapa patung tua yang diperkirakan masih berwujud primitif dan sampai saat ini tersimpan di Pura Besakih, Banjar Lebah Desa Keramas. Pura ini disungsung oleh keluarga I Made Togog dan ia juga sebagai kelian adat Banjar Lebah.
Dapat disimpulkan bahwa Desa Keramas sudah dihuni sebelum I Gusti Agung Putu Agung datang. Sekalipun demikian bukti-bukti lain sampai saat ini masih belum diketahui, apakah saat itu Desa ini sudah bernama Keramas. Kecuali, Raja Purana I Gusti Agung yang menyebutkan sebagai yang telah diuraikan di atas.
No comments:
Post a Comment
Bagaimana Menurut Anda Tulisan Ini, Membantu atau Tidak? Tuliskan Masukan Anda di Kolom Komentar, dibawah!