Prefektur yang terletak di wilayah Chugoku ini merupakan prefektur paling barat di Pulau Honshu. Kekang tidak ada kota besar yang menonjol di prefektur ini, tetapi kita bisa melihat pedesaan khas Jepang yang masih terjaga keasliannya. Prefektur ini memiliki berbagai tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Misalnya, Kuil Rurikoji dengan pagoda lima lantai yang dinobatkan.sebagai harta karun nasional. Pagoda ini adalah peninggalan kebudayaan Ouchi, kebudayaan kuno di Prefektur Yamaguchi.
Mengenai kuliner, Yamaguchi terkenal dengan berbagai olahan ikan buntal atau yang dalam bahasa Jepangnya disebut dengan Fugu. Apabila tidak diolah secara benar dan hati-hati, ikan fugu dapat membahayakan nyawa seseorang lantaran racun yang terkandung di dalamnya. Tetapi, jangan khawatir apabila Anda menyantapnya di Yamaguchi. Para juru masak bersertifikat yang telah puluhan tahun berpengalaman dalam mengolah ikan fugu siap menghidangkannya sebagai sashimi dan juga fugu-nabe. Fuku-nabe merupakan hidangan ikan fugu di dalam nabe atau panci yang sangat lezat dinikmati selagi panas.
Olahan Sashimi termasuk dari daging ikan Buntal |
Sejarah Yamaguchi
Prefektur Yamaguchi telah dipengaruhi oleh wilayah-wilayah di Asia sejak abad kedua dan ketiga sebelum masehi. Tepatnya ketika metode bercocok tanam di lahan mulai dikembangkan. Antara abad keempat dan kelima masehi, pengadilan Kekaisaran Yamato mempersatukan Jepang di bawah pemerintahan nasional. Pada abad ketujuh, Prefektur Yamaguchi tersusun atas tujuh wilayah yang kemudian dibagi ke dalam dua provinsi, yakni provinsi Suo dan Nagato.
Para era Muromachi, Ouchi Hiroyo sang penguasa ke-24 dari klan Ouchi berhasil menaklukan wilayah Nagato sehingga dua wilayah Yamaguchi berada di bawah kekuasaannya. Pada saat itu, klan Ouchi meniru tata wilayah Kyoto dan berhasil mengumpulkan kekuatan finansial melalui perdagangan dengan Korea dan Dinasti Ming di Tiongkok.
Sebagai hasilnya, Yamaguchi kala itu terkenal dengan sebutan “Kyoto di sebelah barat” dan kebudayaan Ouchi pun menjadi semakik menjadi beriembang. Di akhir Zaman Edo, pendidikan menjadi fokus utama di wilayah ini. Dari sinilah lahirnya dua sosok yang memiliki kontribusi besar terhadap perwujudan Jepang modern, yakni Yoshida Shoin dan Takasugi Shinsaku. Kedua tokoh inilah yang juga turut mendorong terealisasinya Restorasi Meiji. 4 tahun setelah Keshogunan Edo digulingkan dan pemerintahan Meiji dibentuk pada tahun 1868, lahirlah Prefektur Yamaguchi yang kita kenal sekarang ini.
Akses Transportasi ke Yamaguchi
Dengan Pesawat; Bandara utama Prefektur Yamaguchi adalah Bandara Ube yang terletak di Kota Ube. Maskapai JAL dan ANA terbang beberapa kali dari Bandara Haneda, Tokyo. Lama penerbajgan adalah 90 menit dengan tarif berkisar antara 23,090 yen-27,040 yen.
Dengan Kereta; Terdapat lima Stasiun Shinkansen di prefektur ini, yakni Shin-Shimonoseki, Asa, Shin-Yamaguchi, Tokuyama dan Shin-Iwakuni. Perjalanan dengan Shinkansen dari Stasiun Tokyo menuju Stasiun Shin-Yamaguchi memakan waktu 5 jam dengan satu kali transfer di Hiroshima. Anda juga dapat menumpang kereta Shinkansen Nozomi Hikari untuk rute Hiroshima-Stasiun ke Stasiun Shin-Yamaguchi. Tarif keseluruhan perjalanan tersebut adalah 21,140 yen.
No comments:
Post a Comment
Bagaimana Menurut Anda Tulisan Ini, Membantu atau Tidak? Tuliskan Masukan Anda di Kolom Komentar, dibawah!