Aichi Tradisional |
Aichi merupakan salah satu dari prefektur yang memiliki populasi cukup tinggi. Hal ini juga disusul dengan kepopuleran Aichi diantara wisatawan mancanegara. Terletak di wilayah Chubu, membuat Aichi mudah di akses dari prefektur lainnya, dari Gifu, Mie, dan Shizuoka.
Ibu kota prefektur Aichi merupakan Nagoya, kota yang tak lagi bagi wisatawan Indonesia. Nagoya menjadi pusat pemerintahan dan industri disinilah kepadatan penduduk Aichi terlihat dibandingkan dengan area timur yang memiliki populasi penduduk lebih rendah.
Prefektur Nagoya diresmikan pada tahun 1871 bersamaan dengan dihapusnya sistem Han. Sebelumnya Aichi Terbagi dalam dua wilayah yaitu Mikawa dan Owari. Kondisi ini pun berubah sejak Restorasi Meiji yang memberikan dampak yang besar bagi dasar pemerintahan negara Jepang.
Barulah saat sistem Han dihapus, prefektur Nagoya dipakai untuk menyebut wilayah Owari. Kemudian,pada tahun 1872, prefektur Nukata yang merupakan gabungan dari Mikawa dan Semenanjung Chita bergabung dengan prefektur Nagoya. Sesudahnya pun, nama Nagoya mengalami perubahan menjadi Prefektur Aichi.
Akses Transportasi ke Aichi
Dengan Shinkansen:
Berkunjung ke daerah Aichi, rekomendasi transportasi kami salah satunya adalah Shinkansen, dengan menggunakan shinkansen, dari Tokyo menuju Nagoya hanya memakan waktu 2 jam, dari perjalanan umum yang biasanya 8 jam bahkan lebih. Bila Anda mengunjungi daerah Nagoya dari Tokyo dengan menggunakan Shinkansen, hanya memakan waktu 40 menit.
Dengan Pesawat
Bandara Internasional yaitu Chubu Centrair yang terletak di Takome (kira-kira 35 kilometer sebelah selatan Nagoya) juga melayani penerbanganInternasional berbagai negara di dujia, termasuk Indonesia. Selain Centrair, Nagoya juga memiliki bandara yang melayani penerbangan lokal ke berbagai kota di Jepang.
No comments:
Post a Comment
Bagaimana Menurut Anda Tulisan Ini, Membantu atau Tidak? Tuliskan Masukan Anda di Kolom Komentar, dibawah!