Melakukan sesuatu pekerjaan dengan rasa keterpaksaan membuat energi kita terkuras habis dan ada perasaan tertekan dalam hati kita. Karena sesungguhnya kita enggan melakukannya, tapi apa boleh buat, entah karena segan ataupun karena ada hal-hal yang membuat kita terpaksa melakukannya.
Ternyata apa yang dilakukan dengan rasa keterpaksaan, walaupun hanya hal-hal kecil, hasilnya jauh dari yang diharapkan. Coba saja menulis karena terpaksa atau diburu waktu dan kemudian bandingkan dengan hasil tulisan yang ditulis ketika hati sedang gembira, kita sendiri dapat membuktikan, bahwa hasilnya beda jauh.
Begitu juga ketika kita berinteraksi dengan lingkungan dimana kita hidup, keikhlasan hati akan terbayang di wajah serta sinar mata kita. Membantu tetangga atau memberikan tempat kepada orang tua dengan senang hati di kendaraan umum, hanyalah masalah kecil.
Tapi bila dilakukan dengan hati, maka akan tercipta dua kegembiraan, yakni kegembiraan dalam hati kita dan kegembiraan bagi yang dibantu. Melalui hal-hal yang tampaknya kecil dan sepele, sesungguhnya kita sudah dapat mengaplikasikan hidup berbagi.
Hidup Adalah Kesempatan Untuk Berbagi
Hidup adalah untuk saling berbagi. Tidak harus berbagi dalam bentuk uang dan materi, tapi bisa dalam bentuk apa saja. Bahkan dengan berbagi tulisan yang meneduhkan hati serta memberikan semangat hidup bagi orang lain, berarti kita sudah mengaplikasikan hidup berbagi.
Kita tidak harus melakukan hal-hal yang spektakuler setiap hari dalam hidup ini, tapi kita dapat melakukan hal-hal kecil dengan penuh keikhlasan setiap saat. Begitu juga, kalau tidak mungkin bagi kita menyayangi semua orang, tapi setidaknya kita bisa tidak membenci.
Hal yang tampak sangat kecil dan jauh dari kesan hebat, tapi setidaknya dari hari ke hari kita sudah mengisi hidup kita dengan sesuatu yang berarti, tidak hanya bagi diri sendiri dan keluarga, tapi juga untuk orang banyak. Seperti kata peribahasa: "The beauty of life, not depend on how happy my life, but how happy the others because of me."
Keindahan hidup tidak tergantung pada seberapa berbahagianya hidup kita, melainkan seberapa banyak orang lain yang dapat berbahagia karena kehadiran kita. Tanpa hal ini, maka apalah artinya usia panjang dan materi yang menumpuk?
Tulisan ini bukan khotbah, juga bukan untuk menggurui, melainkan hanya sekedar renungan di sore yang mendung dan dingin, sambil menunggu pesanan secangkir Cappucino hangat yang saya pesan di salah satu cafe ini. Semoga tulisan kecil saya ini mampu menghangatkan hati setiap orang yang membacanya.
No comments:
Post a Comment
Bagaimana Menurut Anda Tulisan Ini, Membantu atau Tidak? Tuliskan Masukan Anda di Kolom Komentar, dibawah!