Mencari Kesuksesan Itu Tidak Harus Berseragam dan Bersepatu



Semua manusia yang lahir ke dunia ini, pastilah dibekali kemampuan tertentu sebagai modal penting untuk menjalani hidup. Saah satunya adalah memaksimalkan bakat yang ada dengan cara berusaha dan bekerja. Kesuskesan pun bisa diraih oeh siapa saja, Tak peduli dengan latar belakang, kondisi eknonomi dan sebagainya. Termasuk Sahabat juga.

Inilah kisah seseorang petani yang menakjubkan. Bahwa manusia diberikan potensi untuk sukses dengan segala sumber daya yang dimiliki maka ia pun dengan mudah mendapatkan keberhasilan. Hal tersebut dialami oleh pria bernama Agung. Pada mulanya pria ramah ini seorang manajer. Lalu berjalan waktu memutuskan meninggalkan karir di sebuah perusahaan dan memilih jadi seorang petani.

Perubahan yang mendadak dilakukan pria tampan ini mendapatkan penentangan keras dari keluarga besarnya. Pria yang akrab disapa Agung ini dianggap gila. Karena ia sudah mendapatkan pekerjaan dengan gaji tinggi dan jabatan tinggi. Sebuah hal yang diidam-idamkan banyak orang. Tapi ia meninggalkan semua itu hanya untuk menjadi seorang petani yang identik dengan kemiskinan.

Kisah Petani Sukses Dari Nol

Pria lulusan akademi teknik mesin industri ini lebih memilih jadi petani di kampung halamannya daripada meneruskan karir dan jabatan sebagai manajer. Penentangan keluarga yang sangat keras tak membuat ia gentar. Justeru ia semakin bertekad untuk membuktikan bahwa seorang petani tidak identik dengan sengsara. Seorang petani bisa sukses dan kaya raya. Maka pembuktian dilakukan Agung hingga ia bisa membuktikannya dan berhasil. Perlahan-lahan keluarganya luluh dan berbalik mendukung Agung dalam menjalani usaha dalam bidang pertanian.

Lalu apa yang membuat Agung tertarik untuk menekuni usaha pertanian?

Setelah ditanya langsung oleh Team Redaksi, ia mengungkapkan ketertarikannya dalam usaha pertanian di desa tak terlepas dari kekhawatirannya dalam melihat para petani di desa yang sebagian besar orang lanjut usia. Jarang sekali hampir tak ada seorang pemuda yang melakoni usaha pertanian, bergelut di lahan pertanian.


Langkah Agung memilih usaha pertanian telah dipersiapkan dengan matang. Pada waktu menjadi manajer, ia sudah terlebih dahulu belajar pertanian seperti belajar cara menanam padi di sawah. Walaupun ia tidak mempunyai latar belakang ilmu dalam bidang pertanian. Bahkan keluarganya tidak berasal dari kalangan petani tidak membuat ia goyah untuk menekuni bisnis pertanian. Sebab ilmu pertanian bisa ia pelajari secara langsung di lapangan atau melalui buku dan internet.

Secara perlahan-lahan Agung menguasai ilmu pertanian. Misalkan lahan mesti diberikan pupuk dengan komposisi yang tepat agar tanah subur dan gembur atau tak kering. Yang membuat tanaman tumbuh baik. Beda dengan tanaman di lahan yang kering dan tak subur maka tanaman cepat mati.

Teori yang didapatkan Agung langsung dipraktekkan. Bagaimana pun omongan atau ucapan sangat mudah dilakukan tapi kenyataan berbeda. Agung menderita kerugian keuangan sampai sepuluh juta sebab hasil tanamannya gagal panen. Kegagalan pertama dalam memulai usaha pertanian. Tapi hal itu tidak membuatnya ia kapok.

Agung mengeluarkan biaya lagi untuk usaha pertanian. Ia mengambil uang tabungannya sebesar Rp 80 juta dan menjual mobil seharga Rp 100 juta. Dengan uang sebesar Rp 180 juta maka ia membeli pupuk dan menyewa sebuah lahan sawah yang cukup luas. Kemudian Agung menanam padi secara sendiri. Pada waktu panen, Agung mendapatkan gabah sebesar 60 ton. Kerja keras yang membuahkan hasil.

Dari cerita dan kisah sukses di atas menunjukkan kepada kita bahwa sukses bisa didapatkan dari mana saja.

Seorang petani bisa sukses dan kaya raya berkat ilmu pertanian yang dikuasainya. Semua orang bisa sukses dan termasuk anda. Untuk sukses dalam usaha pertanian anda harus belajar dulu ilmu pertanian dan mempersiapkan modal usaha bagi pembelian pupuk.

Setelah anda mampu menghasilkan hasil pertanian yang besar selanjutnya menjual langsung dengan harga tinggi. Yang biasanya langsung dijual ke tangan konsumen.

No comments:

Post a Comment

Bagaimana Menurut Anda Tulisan Ini, Membantu atau Tidak? Tuliskan Masukan Anda di Kolom Komentar, dibawah!