Ustad Arifin Ilham sudah pergi meninggalkan keluarganya. Dia sudah dikenang sebagai sosok pemimpin Pondok Pesantren AZ Zikra yang paling dikenal. Orang ini mengayomi banyak santri-santrinya. Dia sudah diangkat sakit penyakitnya.
Sudah tidak ada sakit penyakit duniawi yang dialaminya. Saya sebagai Non Muslim, mengucapkan turut berbelasungkawa atas meninggalnya Ustad Arifin Ilham, Ustad kondang yang meninggalkan istri dan anak-anaknya. Semoga saja keluarga yang ditinggalkan, mendapatkan hiburan dari saudara-saudaranya, handai taulan, dan terlebih lagi, Tuhan YME.
Semoga Rahmat Tuhan YME ada di atas orang ini. Semoga dia diberikan tempat terbaik di sana. Semoga keluarganya juga mendapatkan santunan dan penghiburan dari Tuhan, dan sesama.
Kepergian Ustad Arifin Ilham, adalah sebuah keharusan yang dijalaninya. Keluarganya harus tabah dan menerima kabar duka ini dengan lapang dada. Tuhan sudah memanggilnya. Malaikat sudah menjemputnya. Semua sekarang menjadi sebuah kenangan. Apa yang menjadi kebaikan, dikenang. Apa yang menjadi keburukan, dilupakan. Di sinilah kemanusiaan kita muncul.
Sisi kemanusiaan kita harus terus ada untuk orang-orang, siapapun dia, apapun agamanya. Dukacita yang dialami atas kepergian seseorang, adalah dukacita yang tidak pernah menjadi "biasa". Kita tidak pernah terbiasa mengalami kedukaan. Kita tidak pernah terbiasa mengalami kehilangan.
Setiap persona, adalah unik di mata kita. Tuhan menciptakan setiap persona unik. Satu sama lain berbeda. Kehilangan salah satu saudara kembar, pun rasanya tidak pernah sama jika kehilangan saudara kembar kedua.
Tuhan menciptakan perbedaan, untuk dimaknai dan dikenang sebagai sebuah jalan hidup. Setiap orang, sudah dicipakan Tuhan berbeda-beda. Kehilangan Ustad Arifin Ilham, pun berbeda dengan kehilangan orang-orang dekat di sekitar kita.
Kehilangan orang yang kita cintai dan kita segani, tentu lebih berbeda ketimbang kehilangan orang yang tidak kita cintai dan tidak kita segani. Kehilangan orang yang tidak mencintai kita, bahkan membenci kita, pun berbeda ketimbang kehilangan orang yang mencintai kita.
Kehilangan adalah sebuah jalan hidup yang harus ditempuh. Semoga saja keluarga yang ditinggalkan, santri-santri, dan para pekerja yang ada di dalam bisnis Madu AZ-Zikra itu. Kabarnya Madu AZ-Zikra bisa mengobati kanker dan segala jenis penyakit.
Semoga saja Ustad Arifin Ilham mendapatkan tempat terbaik. Saya berharap, sebagai Non Muslim, saya bisa mewakili para Non Muslim lain. Tidak perlu menghina orang yang sudah pergi. Saya juga miris melihat orang-orang yang menganggap diri Non Muslim, tapi malah girang melihat kepergian Ustad Arifin Ilham.
Sudah lah, jangan begitu. Orang ini sudah tiada. Orang ini patut dikenang. Belajarlah dari orang ini. Setidaknya, dia sudah memberikan kita pelajaran. Dari setiap ceramahnya, sampai amarahnya. Ambil yang baik-baik saja. Itulah esensi dari kemanusiaan. Bukankah begitu? Seharusnya sih begitu. Salam 🙏
No comments:
Post a Comment
Bagaimana Menurut Anda Tulisan Ini, Membantu atau Tidak? Tuliskan Masukan Anda di Kolom Komentar, dibawah!