Tapi yang pasti, kedua makanan khas Indonesia tersebut memiliki citra rasa yang enak dan lezat, yang pastinya akan sangat menggodah lidah untuk selalu mencicipinya.
Antara nasi uduk dengan nasi lemak ini sebetulnya memiliki kemiripan satu sama lain, dan hal tersebut sudah pasti tidak perlu membuat Anda terheran – heran, sebab memang ragam kuliner nusantara ini sangat berlimpah sekali.
Baik itu nasi uduk di Jakarta atau pun nasi lemak di Sumatera, keduanya sama – sama dari jenis nasi yang gurih dan diolah dengan cara liwet, begitulah yang dikatakan oleh salah seorang ahli gastronomi sekaligus peneliti di Pusat Studi Pangan & Gizi Universitas Gadjah Mada yang bernama Murdijati Gardjito.
Kedua makanan ini memiliki banyak sekali kesamaan, mulai dari sejarah kedatangan hingga cara mengelolahnya. Selain itu, kedua makanan tersebut bahkan berasal dari bangsa Melayu, yang mana datang di Indonesia di masa penjajahan kolonial.
Namun demikian, untuk mengetahui perbedaan nasi uduk dengan nasi lemak yang lebih lengkapnya, silakan simak ulasannya di bawah ini.
Perbedaan Nasi Uduk Dengan Nasi Lemak
Salah seorang chef dari Beras Merah Resto, yakni Michael Irawan mengatakan bahwasannya untuk cara membedakan antara nasi uduk dengan nasi lemak ini cukup mudah, yakni dari aromanya.
Ya, nasi uduk biasanya digunakan dengan menggunakan bumbu yang lebih beragam sekali, tergantung dari asalnya, apa Kebon Kacang, Palmerah, Pulogadung, Klender, atau yang lainnya. Sementara itu untuk nasi lemak sendiri biasanya menggunakan serai dan kayu manis.
Selain itu, chef Michael Irawan juga mengatakan bahwa, kedua jenis makanan khas Indonesia ini memang berbeda – beda, sebab sebetulnya di daerah masing – masing ada kantong – kantong Betawi halus, priyayi, atau pun pinggiran.
Tidak hanya itu saja, ternyata chef Michael Irawan juga memaparkan bahwasannya nasi uduk ini aslinya dari Betawi dan memiliki pengaruh rasa dari setiap wilayah. Menurutnya, hal tersebut bisa saja disebabkan di setiap wilayah memiliki citra rasa yang berbeda – beda. Sehingga menimbulkan rasa yang berbeda pula.
Misalnya saja di Betawi halus yang cukup dipengaruhi oleh Arab, tidak hanya diberikan bahan dua yang tadi, yakani serai dan kayu manis saja, ternyata ada pula yang diberikan bahan lain, seperti cengkeh dan kapulaga, itu pula juga diberikan pada bagian Betawi pinggiran.
Akan tetapi lain halnya jika di daerah Rawa Belong, mereka ternyata tak terlalu kompleks dalam memberikan tambahan bahan pada nasi uduk tersebut, serai dan kayu manis sudah dirasa cukup.
Tidak hanya memiliki citra rasa yang berbeda – beda, dari segi penambahan isianya saja, chef Michael Irawan ini juga mengatakan bahwasannya sudah jelas terlihat akan perbedaan yang cukup mencolok sekali antara nasi uduk dengan nasi lemak.
Khususnya untuk nasi uduk yang ada di Indonesia ternyata sangat dipengaruhi sekali dengan makanan khas Sunda, tetapi jika nasi lemak sendiri ada pengaruh Melayu. Nasi lemak bahkan diberi pelengkap berupa rendang, telur yang dibelah menjadi dua, sambal blacan, dan juga ikan asing kering.
Sementara itu untuk nasi uduknya sendiri di Indonesia sering sekali diberi tambahan daging ayam goreng, dan semur yang juga memiliki rasa yang tak kalah lezatnya. Semur bahkan ada pengaruh kolonial yang datangnya dari peranakan.
Demikian informasi yang bisa kami bagikan tentang perbedaan nasi uduk dengan nasi lemak. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment
Bagaimana Menurut Anda Tulisan Ini, Membantu atau Tidak? Tuliskan Masukan Anda di Kolom Komentar, dibawah!